Saya ikut mengaminkan doanya Kang Syaiful, amiiin..
Lower back pain itu bahasa medisnya "kecetit" yaa..?? 

-----Original Message-----
From: mohammadsyai...@gmail.com [mailto:mohammadsyai...@gmail.com] 
Sent: Wednesday, February 04, 2009 3:54 PM
To: Milis PP-IAGI
Subject: [iagi-net-l] Bang Ketua IAGI sakit

Terimakasih, pak Zaim. Sbg ketua dan sekjen yg baik, kami saling
berkomunikasi terus-menerus. Jadi saya juga sudah tahu. Sengaja tidak
saya publikasikan, biar tidak menggelisahkan para anggota.

Oleh karena sudah bocor, maka sekalian saya mohon teman2 utk ikut berdoa
agar bang ketua sabar dan lekas sehat seperti dulu lagi. 'Lower back
pain' ini memang sudah terasa ketika kami berangkat dari Cengkareng ke
Makassar, Kamis 29 Januari lalu. Bahkan utk membawa tas kecil di kabin
pun, 'terpaksa' dibebankan kepada sekjennya (mungkin dalam hati bang
ketua bilang: kapan lagi nih ngerjain sekjen, he..he..).

Kesakitan ini semakin parah pada waktu tiba di Makassar, hingga kembali
ke Cengkareng hari berikutnya. Bahkan ketua sempat minta sekjen saja yg
presentasi utk pengda (saya tolak dan kuatkan beliau, agar tidak
mengecewakan anggota2 di sana).

Cuma rupanya bang ketua agak bandel, rencana mau langsung ke RS Sabtu
malam, ternyata baru opname Senin lalu.

Sekali lagi marilah kita doakan agar bang Ketua sabar dan tabah
merasakan sakit ini dan lekas sembuh.

Salam dari Jakarta,
Syaiful

Mohammad Syaiful
* handphone: +62-812-9372808
* business: msyai...@etti.co.id

-----Original Message-----
From: z...@gc.itb.ac.id

Date: Tue, 3 Feb 2009 23:10:51
To: <iagi-net@iagi.or.id>
Cc: <iagi-net@iagi.or.id>
Subject: Re: [iagi-net-l] Papua Petroleum Exploration 1930s

Pak Sekjen dan Rekans,
Pak Ketua IAGI, Bang Lambok dirawat di RS Halmahera Bandung sejak Senin
kemarin, katanya sih sakit: "Lower back pain" itu bahasa kerennya yang
juga dari beliau sendiri yang bilang (lewat smsnya ke saya Senin malam).

Semoga cepat sembuh, dapat kerja serta mimpin IAGI lagi dengan sehat.

Wassalam,

Yahdi Zaim

> matur nuwun, ceritanya pak sugeng. semoga bermanfaat utk semuanya.
> kalau saya dulu hanya mampir saja di sorong, terus pakai heli atau 
> pesawat kecil terbang ke selatan (inanwatan). masih ingat, kalau 
> pesawat masih di darat (jafman) maka sering membunyikan klakson, sebab

> ternyata sering ojek menyeberang bandara tsb, he.. he..
>
> tambahan satu lagi, buah sukun dari sorong terkenal besar ukurannya 
> dan uenakkk tenan bila digoreng atau direbus...
>
> salam,
> syaiful
>
> On Tue, Feb 3, 2009 at 4:40 PM, Sugeng Hartono 
> <sugeng.hart...@petrochina.co.id> wrote:
>> Bang Syaiful,
>>
>> Wah, Sampeyan kok malahan cerita kuliner?
>> Well, ini cerita lama yha: Jawaranya di Kepala Burung (PSC) adalah 
>> Petromer Trend, perusahaan dari Denver, mulai 1970. Selain itu ada 
>> Phillips (P.Salawati).
>> Trend discovery Kasim-1 sekitar 1972, flowing lebih 50,000 bopd (?) 
>> dari Kais limestone.
>> Seterusnya Trend menemukan lapangan-2: Walio (315 wells), Kasim (59),

>> Jaya (22), Cendrawasih (29), Moi (9), Kasim Utara (11), Kasim Barat 
>> (8), Arar (4), Klalin (10), Payao (3 well, produksi tinggal 2); bbrp 
>> sumur yang kurang
>> ekonomis: Klagagi-1, West Klagagi, Klaifi (2), Klagana (2), Klari-1, 
>> ada oil stain di Sirga sandstone). Klate-1 (paling ujung timur) ada 
>> oil stain di Crystalline Lmst yang posisinya di bawah Kais, Terumbu-1

>> (targetnya Klasaman carbonate).
>> Masih ada bbrp sumur lain, dan yang menarik discovery SE Walio-1 
>> (2000 bopd).
>> Block ini masih berproduksi sekitar 7000 BOPD dengan watercut (harap 
>> tidak
>> kaget) 99.0%, sehingga produksi airnya mencapai 780,000 BWPD.
>> Semua produksi dengan ESP (Reda) pump, mungkin sumur baru masih
flowing.
>> Trend membangun fasilitas produksi dan basecamp yang sangat bagus dan

>> lengkap di ujung Papua (mainland) berhadapan dengan P.Kasim (banyak 
>> karyawan dan keluarga tinggal di sini) dinamakan Kasim Marine 
>> Terminal. Kerja di sini sangat mengasyikan. Jam 05:00 sudah terlihat 
>> hiruk-pikuk, perahu ponton tanggung mondar-mandir membawa karyawan 
>> dari P.Kasim ke KMT base atau ke lapangan. Tepat jam 06:00 sirine 
>> berbunyi nyaring...setelah itu keadaan menjadi sunyi senyap. Nanti 
>> jam 11:30 dan jam 13:00 (istirahat) sirine berbunyi lagi. Baru jam 
>> 18:00 saat kantor tutup, sekali lagi sirine berbunyi.
>> Kehidupan malam cukup menarik, tidak membosankan. Ada club house yang

>> sangat bagus, lengkap dengan film, tivi, bilyar, permainan lain dan 
>> bar.
>> Walaupun
>> remote area, para pekerja dibuat kerasan dengan kegiatan yang
positif.
>> sekali-2 kami menyanyi ramai-2 di bar.
>> KMT ini sekitar 65 km jauh di selatan kota Sorong lho.
>> Ada kejadian lucu: Biasanya pesawat Merpati dari Jakarta/Makassar 
>> mendarat di Jefman (bandara lama, berupa pulau karang) jam 17:00. 
>> Para karyawan segera ramai-2 naik ke boat perusahaan. Boat segera 
>> berangkat melewati selat, diantara pulau-2 yang banyak sekali 
>> jumlahnya (kawan Papua saya ingat nama pulau-2 tersebut); setelah 2 
>> jam, boat sampai KMT. Kami pun turun untuk menuju kamar masing-2. Ada

>> tiga penumpang perlente bertanya: Pak, dimana hotel Cendrawasih 
>> (hotel di kota Sorong). Wah, ini gawat. Mereka pikir boat yang 
>> ditumpangi menuju kota Sorong :(
>>
>> Sekitar 1993 JOB Pertamina-Trend Salawati baru menemukan Lapangan 
>> Matoa di P.Salawati.
>> Sudah ada sekitar 30 sumur, dan bbrp sumur-2 di luar Matoa. Jumlah 
>> produskinya sekitar 5600 BOPD. Di lapangan ini lah kami banyak 
>> belajar pekerjaan wsg. Kenapa? Di sini seorang wsg dituntut untuk 
>> lebih hati-2 menjelang pemboran masuk Kais, karena kita hanya 
>> diperbolehkan menembus Kais setebal 10 ft. Bayangkan kalau kawan 
>> geophisicyst "meleset" memprediksi top Kais sekitar 100 ft lebih 
>> dalam, bisa-2 kawan wsg akan semalaman tidak tidur. Anehnya, dari 
>> sekian banyak sumur, top Kais selalu ditembus setelah tengah malam 
>> atau subuh. Kawan Drilling beda lagi; dia mengeluh, setiap running 
>> casing 7" selalu hujan lebat.
>> Kalau kegiatan di Jabung (Jambi) lain lagi: Kawan yang pegang 
>> operation di Jkt (expat) selalu mengeluh karena TD selalu ditembus 
>> hari Jumat.
>> Akibatnya
>> jadwal sofball, golf atau acara keluarga akan terganggu.
>>
>> Ada pengalaman menarik di salah satu sumur Matoa. Ketika completion, 
>> sudah ribuan barrel air disedot (swabbing) tetapi hasilnya tetap 100%

>> water.
>> Bagian Operation sudah pesimis, dan ingin menutup sumur secara
permanen.
>> Kawan Exploration bersikeras bahwa ini termasuk sumur bagus. Dari 
>> laporan wsg terlihat jelas. Setelah diselidiki lebih lanjut, ternyata

>> saat drilling in progress sempat terjadi lost circulation, dan sekian

>> ratus atau ribu barrel fresh water dipompakan (tidak dicatat dengan 
>> baik). Sebuah Reda pump segera dipasang, sumur disedot. Tidak lama 
>> kemudian, muncul 2% oil, 5%, 10% dst sampai flowing. Sumur ini 
>> selamat dan berproduksi cukup lama.
>> Dari pengalaman ini, kami selalu menekankan, apapun yang dipompakan 
>> ke dalam sumur harus dicatat dengan rapi dan lengkap.
>>
>> Sekian dulu, kalau ada kawan yang ingin menambahkan cerita silahkan.
>>
>> Salam hangat,
>> sugeng
>>
>>
>> ----- Original Message ----- From: "mohammad syaiful"
>> <mohammadsyai...@gmail.com>
>> To: <iagi-net@iagi.or.id>
>> Sent: Tuesday, February 03, 2009 11:32 AM
>> Subject: Re: [iagi-net-l] Papua Petroleum Exploration 1930s
>>
>>
>> lho, mas sugeng ini kok malah banyak cerita duriannya sih. tapi 
>> memang asyik kok, soalnya saya juga dulu sering menikmati durian 
>> khas, berukuran kecil (dibandingkan durian sumatra / udanmas dari 
>> sumsel), dan sering disebut sbg 'durian mentega. apalagi kalo 
>> dicampur dengan sayur ikan tuna yg dimasak oleh seorang drillling 
>> supervisor, atau dicampur juga dengan udang bakar yg direnteng
seperti sate, ahhhhh..
>> maknyus tenannn...
>>
>> nah, kembali ke soal migas, mungkin mas sugeng bisa cerita lebih 
>> panjang dong, kapan si matoa ditemukan. kalo sungkan atau lupa berapa

>> besar cadangannya, mungkin bisa cerita akan berapa lama utk
>> diproduksi: 10 tahun, 100 tahun?
>>
>> salam,
>> syaiful
>>
>> On Tue, Feb 3, 2009 at 11:15 AM, Sugeng Hartono 
>> <sugeng.hart...@petrochina.co.id> wrote:
>>>
>>> Bang Ipul dan Den Agus,
>>>
>>> Penemuan lapangan minyak yang cukup besar di Salawati adalah 
>>> lapangan Matoa, saya dan kawan-2 banyak terlibat.
>>> Rupanya sebelum kami masuk ke hutan Salawati, para penduduk setempat

>>> sudah lebih dulu meng-eksplorasi ke seluruh pelosok pulau ini.
>>> Mereka tidak mencari singkapan, tetapi mencari pohon durian! Kalau 
>>> ketemu kumpulan pohon sagu, ya rezeki.
>>> Begitu pohon durian ditemukan, mereka langsung memberi tanda: milik 
>>> Jeremias, milik Otter Ohorella, milik Jacob Rumbiak dll.
>>> Semak-2 di sekeliling pohon segera dibersihkan, lalu pondok kecil 
>>> segera di bangun.
>>> Begitu musim durian tiba, mereka berkumpul di pondok ini sambil 
>>> menunggui durian masak yang jatuh.  Beberapa hari sekali mereka 
>>> turun untuk menjual durian, tetapi sekarang sering dibeli kawan-2 
>>> produksi di lapangan Matoa.
>>> Ternyata kawan-2 Drilling Dept  PetroChina juga punya satu pohon 
>>> durian
>>> :)
>>>
>>> Salam hangat,
>>> sugeng
>>>
>>> ----- Original Message ----- From: "mohammad syaiful"
>>> <mohammadsyai...@gmail.com>
>>> To: <iagi-net@iagi.or.id>
>>> Sent: Tuesday, February 03, 2009 10:57 AM
>>> Subject: Re: [iagi-net-l] Papua Petroleum Exploration 1930s
>>>
>>>
>>> lha, kang agus, bukankah di kepalanya (kepala burung) sudah sejak 
>>> puluhan tahun lalu diproduksi minyaknya lho... coba tanya teman2 
>>> pertamina dan petrochina (dulunya: devon), pasti bisa cerita banyak.
>>> kalo gas, tuh tangguh-nya bp tentunya yg telah terkenal...
>>>
>>> salam,
>>> syaiful
>>>
>>> On Tue, Feb 3, 2009 at 10:33 AM, Hendratno Agus 
>>> <agushendra...@yahoo.com>
>>> wrote:
>>>>
>>>> Perjalanan panjang eksplorasi migas di Papua, ternyata juga membuka

>>>> banyak peluang investasi eksplorasi migas pada 3 tahun terakhir 
>>>> ini. Beberapa blok seperti bintuni, semai, cendrawasih, nothern 
>>>> papua, menjadi target beberapa pemain besar di dunia untuk invest 
>>>> di Papua, sekalipun semua masuk dalam kategori high risk. 
>>>> Ternyata...Papua tidak saja kaya bijih dan koteka tapi juga kaya 
>>>> migas...
>>>>
>>>> salam, agus hendratno
>>>>
>>>>
>>>>
>>>>
>>>> ________________________________
>>>> From: "yanto...@yahoo.co.id" <yanto...@yahoo.co.id>
>>>> To: iagi-net@iagi.or.id
>>>> Sent: Sunday, February 1, 2009 4:35:00 PM
>>>> Subject: Re: [iagi-net-l] Papua Petroleum Exploration 1930s
>>>>
>>>> Pak Awang menarik sekali, seismic survey pertama yang dilakukan di 
>>>> Papua juga terjadi th 1936 yaitu Refraction seismic, sayangnya saya

>>>> lupa publikasi yang pernah say baca.
>>>>
>>>> Salam
>>>>
>>>> Yanto Salim
>>>>
>>>> Powered by Telkomsel BlackBerry(R)
>>>>
>>>> -----Original Message-----
>>>> From: Awang Satyana <awangsaty...@yahoo.com>
>>>>
>>>> Date: Thu, 29 Jan 2009 21:10:27
>>>> To: IAGI<iagi-net@iagi.or.id>; Forum HAGI<fo...@hagi.or.id>; Geo 
>>>> Unpad<geo_un...@yahoogroups.com>; Eksplorasi 
>>>> BPMIGAS<eksplorasi_bpmi...@yahoogroups.com>
>>>> Subject: [iagi-net-l] Papua Petroleum Exploration 1930s
>>>>
>>>> Dua puluh tahun yang lalu, Juni 1988, di tengah saya libur setahun 
>>>> dari kuliah, saya berada di Jajayapura, bekerja selama dua minggu 
>>>> memilih-milih laporan Belanda, memotokopinya, dan menerjemahkannya 
>>>> untuk sebuah perusahaan emas asal Australia. Pada saat itulah saya 
>>>> menemukan buku-buku lapangan asli beberapa geologist Belanda yang 
>>>> pernah bekerja di Papua, yang namanya selama itu hanya saya baca 
>>>> dari buku van Bemmelen (1949), antara lain Molengraaff.
>>>> Saya pun menemukan beberapa laporan NNGPM tentang awal eksplorasi 
>>>> perminyakan di wilayah Papua.
>>>>
>>>> Jayapura, Juni 1988 adalah sebuah kota yang mahal dan tetap
terpencil.
>>>> Ongkos fotokopi Rp 75 selembar (saat itu di Bandung fotokopi Rp 
>>>> 15-Rp 20).
>>>> Koran Kompas datang terlambat 3-4 hari. Harian lokal, Cenderawasih,

>>>> terbit seminggu sekali. Beberapa tabloid yang terbit di Jakarta 
>>>> terlambat satu-dua minggu di sini. Di kota, para pedagang makanan 
>>>> adalah dominan orang2 Bugis :
>>>> ikan bakar. Satu restoran Padang ada. Sementara itu, penduduk 
>>>> aslinya hanya menggelar tikar 1x1 meter berjualan kapur, sirih, dan

>>>> buah matoa, itu saja.
>>>> Malam minggu, hotel tempat saya menginap penuh dengan penduduk asli

>>>> ini (para pegawai kantor), mereka membelanjakan gajinya untuk 
>>>> minum-minum bir dan membeli porkas (jenis lotere yang populer saat 
>>>> itu). Minggu paginya, saya menemukan mereka bergelimpangan di 
>>>> pinggir jalan - pulas tertidur.
>>>> Di
>>>> ujung jalan, saya melihat dua orang dari mereka sedang berkejaran, 
>>>> yang mengejar membawa pecahan botol sambil berteriak "Kubunuh 
>>>> kau...!".
>>>> Hm..masih mabuk rupanya. -demikian sepenggal paragraf buku harian 
>>>> saya.
>>>>
>>>> Belum lama ini saya membuka kembali catatan2 saya itu. Sebagian 
>>>> saya ingin menceritakannya di bawah ini. Semoga menjadi variasi 
>>>> bacaan dari
>>>> tulisan2
>>>> saya.
>>>>
>>>> ---------------
>>>> Ini kisah lama, sekitar 75 tahun yang lalu, mungkin masih menarik 
>>>> untuk diketahui lebih luas sebab selama ini hanya tersimpan di 
>>>> buku-buku lama, yang sulit terbuka untuk umum. Ini kisah eksplorasi

>>>> minyak di Papua, pulau terakhir yang dieksplorasi Belanda di 
>>>> Indonesia.
>>>>
>>>> Tahun 1935, NNGPM (the Nederlandsche Nieuw-Guinee Petroleum
>>>> Maatschappij)
>>>> mulai mengeksplorasi bagian barat Papua (Vogel Kop - Bird's Head, 
>>>> alias Kepala Burung) seluas 10 juta hektar. Pulau besar ini belum 
>>>> pernah dipetakan, peta yang ada hanya peta topografi kasar dalam 
>>>> rangka patroli militer. Maka tim besar di bawah pimpinan Dr A.H. 
>>>> Colijn, manajer eksplorasi dari Tarakan, mulai melakukan perkerjaan

>>>> raksasa memetakan geologi Papua.
>>>> Dengan berbagai pertimbangan, NNGPM memilih Babo di Teluk Berau 
>>>> sebagai basecamp. Pekerjaan pemetaan di area yang sangat luas ini 
>>>> dilakukan pertama kali menggunakan pesawat terbang. Pesawat amfibi 
>>>> Sikorski yang bisa mendarat di air ditugaskan untuk pekerjaan ini. 
>>>> Para pilot pesawat ini mesti pandai-pandai membaca cuaca yang 
>>>> sering berkabut dan berubah di atas Papua, mereka pun mesti pandai 
>>>> bermanuver di antara celah-celah tebing batuan gamping di beberapa 
>>>> pegunungan Papua. Dari ketinggian 12.000 kaki, beberapa formasi 
>>>> geologi bisa diketahui. Ini adalah pekerjaan awal -semacam 
>>>> reconnaissance survey.
>>>>
>>>> Pekerjaan selanjutnya, yang jauh lebih menantang adalah ground
survey.
>>>> Torehan banyak sungai di Papua menolong para geologists Belanda 
>>>> memetakan geologi wilayah besar ini. Para kru lapangan semuanya 
>>>> adalah suku2 dari banyak wilayah di Indonesia : Dayak, Manado, 
>>>> Ambon, Jawa, Batak, dan Banda.
>>>> Suku Papua sendiri kelihatannya tak ada sebab pada zaman itu 
>>>> diceritakan bahwa mereka masih merupakan suku pengayau alias 
>>>> pemenggal kepala yang diceritakan tentara Inggris di perbatasan 
>>>> PNG-Papua sebagai suku pelintas batas yang suka mengejar musuhnya 
>>>> melewati garis batas demarkasi. Para geologists yang memetakan 
>>>> geologi Papua memilih camp-nya di perahu, ini jauh lebih nyaman 
>>>> daripada di dalam hutan yang sangat lebat. Setiap perahu dilengkapi

>>>> dengan : listrik dari genset, radio, kulkas, lampu2, dan bak mandi 
>>>> untuk berendam dengan cukup nyaman. Mandi harus di atas perahu 
>>>> sebab bila mandi di sungai akan menjadi santapan ramai-ramai para 
>>>> buaya.
>>>> Detasemen
>>>> militer tentu
>>>> selalu berjaga mengawal para geologists dan kru-nya ini, maklum 
>>>> mereka berada di wilayah yang alam dan penduduknya dinilai tidak
ramah.
>>>>
>>>> Lama-kelamaan, bumi Papua pun mulai terpetakan dan terbuka. 
>>>> Beberapa wilayah telah dibuka untuk dibangun jalan, dan bahkan 
>>>> beberapa sumur pertama telah dibor : Wasian, Klamono, Jef Lio, 
>>>> Kasim. Pemukiman2 para pendatang mulai meramaikan bagian barat 
>>>> Papua, perahu2 kecil yang pada awalnya kecil telah menjadi 
>>>> kapal-kapal besar bermotor dengan nama : Jan Carstenz, Soedoe, 
>>>> Moeara, Boelian, Minjak Tanah, dan Casuaris. Desa Papua Babo, di 
>>>> sebuah pulau  delta kecil Sianiri Besar, tetap dipilih sebagai 
>>>> base. Ini karena posisinya yang berada di tengah di antara wilayah 
>>>> eksplorasi NNGPM.
>>>> Sungai
>>>> di depannya, Sungai Kasira, juga cukup dalam untuk kapal-kapal 
>>>> besar berlabuh. Meskipun deltanya tentu saja berawa-rawa, tetapi 
>>>> Babo base terletak diatas bukit berkerikil setinggi 30 kaki dan 
>>>> masih aman dari pasang naik di sekitarnya. Di bukit ini kantor 
>>>> NNGPM dibangun, juga pemukiman para pekerjanya. Dan di sekitar Babo

>>>> ada ruang luas yang telah dibuka tempat dibangun aerodrom, hanggar,

>>>> perbengkelan, rumah sakit, lapangan golf, dan bioskop (bayangkan di

>>>> tepi hutan Papua yang terpencil, pada tahun 1930-an telah ada 
>>>> lapangan golf).
>>>>
>>>> Suku2 Papua pun mulai mau bekerja sama dengan para pendatang ini.
>>>> Sebelumnya, mereka jarang melihat para pendatang berkulit putih, 
>>>> kecuali para pemburu burung cenderawasih atau para pedagang Cina. 
>>>> Orang2 Papua ini diperkerjakan NNGPM untuk membongkar muat 
>>>> barang-barang dari kapal2 yang berlabuh di depan Babo dan menarik 
>>>> batang2 pohon dari sekitar hutan Babo untuk membangun perumahan. 
>>>> Bahkan, mereka juga mau berbulan-bulan meninggalkan kampung2nya 
>>>> membantu NNGPM membuka hutan. Mereka bekerja untuk "Tuan Merah", 
>>>> begitu mereka memanggil tuan-tuan Belanda ini (mungkin karena muka 
>>>> Belanda ini merah bila kepanasan). Dari suku pemburu menjadi suku 
>>>> pekerja, tentu sebuah perubahan budaya yang besar buat mereka.
>>>> Diceritakan
>>>> bahwa suku-suku Papua ahli menggunakan tombak, busur dan anak
panah.
>>>> Keahlian ini telah menjadi rezeki untuk seluruh kru sebab mereka 
>>>> bisa dengan mudah makan daging segar kanguru, babi, dan merpati 
>>>> hutan. Mereka meninggalkan kewajiban mengolah sagu kepada para 
>>>> perempuan di sukunya. Sebelum kedatangan NNGPM,
>>>> suku2 Papua ini masih menggunakan cangkang kerang sebagai alat 
>>>> pembayaran, kini mereka mempunyai uang Belanda sebagai upah mereka 
>>>> bekerja. Dan saat mereka membawa uang Belanda ke toko-toko yang 
>>>> baru dibuka, mereka begitu takjub bisa mendapatkan barang2 yang 
>>>> semula tak mereka lihat. Dan, standar hidup suku Papua pun 
>>>> meningkat dengan cepat. Mereka mengalami revolusi budaya dalam 
>>>> beberapa tahun saja, jauh lebih cepat daripada lebih dari 1000 
>>>> tahun sejak nenek moyangnya mulai mendiami wilayah ini.
>>>>
>>>> Para pekerja Eropa NNGPM pun yang semula hanya laki-laki saja mulai

>>>> membawa kaum perempuannya ke Babo. Maka komunitas seperti di kota 
>>>> besar pun mulai tumbuh, laki-laki perempuan bercampur baur. Bila 
>>>> ada kelahiran anak, maka bendera di kantor NNGPM dinaikkan, bila 
>>>> ada anak kembar lahir; maka dua bendera NNGPM akan dikibarkan. 
>>>> Rute2 penerbangan keluarga mulai ada, sekaligus membawa semua 
>>>> keperluan untuk komunitas. Inilah cikal bakal penerbangan ke Papua.

>>>> Pada tahun 1940, diresmikan layanan terbang ke wilayah ini "Groote 
>>>> Oost Luchtvaart" (Great East Flight) oleh KNILM (Koninklijke 
>>>> Nederlandsch Indische Luchtvaart Maatschappij) yang punya airport 
>>>> di Babo.
>>>>
>>>> Semua pesta2 penting tentu saja diadakan dengan meriah : Kelahiran 
>>>> Ratu Belanda, festival St Nicholas, Natal, dan Tahun Baru. Setiap 
>>>> malam minggu ada pemutaran film di bioskop perusahaan, ada 
>>>> pertandingan hoki, sepak bola, tenis dan golf. Para wanita Belanda 
>>>> pun dengan bantuan suku2 asli yang telah menjadi pekerja NNGPM 
>>>> punya hobi baru yaitu mengumpulkan anggrek hutan dari berbagai 
>>>> varietas. Para botanist dan zoologist amatir mulai bermunculan 
>>>> dengan kayanya flora dan fauna Papua ini. Komunitas ini pun 
>>>> menghasilkan para etnograf amatir yang meneliti para suku2 Papua di

>>>> sekitar Babo.
>>>> Suatu
>>>> hari, Mr. Wissel, seorang insinyur NNGPM terbang di atas Punggung 
>>>> Papua (Pegunungan Tengah) Papua dan menemukan beberapa danau besar 
>>>> di sekitar wilayah Enarotali sekarang. Pantai danau ini dihuni oleh

>>>> suku2 Papua yang belum dikenal sama-sekali oleh dunia luar. Saat 
>>>> Wissel turun dari pesawat, ia disambut sebagai "dewa dari langit". 
>>>> Kemudian, danau ini sekarang terkenal sebagai Danau Wissel. 
>>>> Hubungan baik terbina, beberapa orang suku Papua penghuni pantai 
>>>> danau ini pernah diterbangkan ke Babo untuk operasi darurat.
>>>>
>>>> Begitulah sekelumit sejarah pembukaan wilayah Papua di Kepala
Burung.
>>>> Membuka semuanya : pengetahuan geologi, membawa minyak ke permukaan

>>>> (lapangan Klamono, Mogoi, Wasian, dll.), dan membuka keterpencilan 
>>>> suku-suku Papua. Ini sebuah contoh bagaimana minyak bisa membuka 
>>>> dunia yang semula "back of beyond".
>>>>
>>>> Teman-teman ex Petromer Trend (kini PetroChina) yang menemukan
>>>> lapangan2
>>>> besar di Salawati awal tahun 1970-an (misal Walio dan Kasim), BP 
>>>> yang sedang mengembangkan Tangguh di Berau Bay, dan Genting Kasuri 
>>>> yang mau memulai survey di wilayah ex Babo, pasti punya cerita 
>>>> tersendiri dan terkini membuka Kepala Burung ini; saya hanya 
>>>> menceritakan sedikit masa lalunya.
>>>>
>>>> Salam,
>>>> awang
>>>>
>>>>
>>>>
>>>
>>>
>>>
>>> --
>>> Mohammad Syaiful - Explorationist, Consultant Geologist
>>> Mobile: 62-812-9372808
>>> Emails:
>>> msyai...@etti.co.id (business)
>>> mohammadsyai...@gmail.com
>>>
>>> Technical Manager of
>>> Exploration Think Tank Indonesia (ETTI)
>>>
>>>
>>> --------------------------------------------------------------------
>>> ------------
>>> PP-IAGI 2008-2011:
>>> ketua umum: LAMBOK HUTASOIT, lam...@gc.itb.ac.id
>>> sekjen: MOHAMMAD SYAIFUL, mohammadsyai...@gmail.com
>>> * 2 sekretariat (Jkt & Bdg), 5 departemen, banyak biro...
>>>
>>> --------------------------------------------------------------------
>>> ------------ tunggulah 'call for paper' utk PIT IAGI ke-38!!!
>>> akan dilaksanakan di Semarang
>>> 13-14 Oktober 2009
>>>
>>> --------------------------------------------------------------------
>>> --------- To unsubscribe, send email to: 
>>> iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
>>> To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit 
>>> IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan 
>>> ke:
>>> Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas 
>>> nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara 
>>> Mulia No. Rekening: 255-1088580
>>> A/n: Shinta Damayanti
>>> IAGI-net Archive 1: 
>>> http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
>>> IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
>>> --------------------------------------------------------------------
>>> -
>>> DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information

>>> posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no

>>> event shall IAGI and its members be liable for any, including but 
>>> not limited to direct or indirect damages, or damages of any kind 
>>> whatsoever, resulting from loss of use, data or profits, arising out

>>> of or in connection with the use of any information posted on IAGI 
>>> mailing list.
>>> --------------------------------------------------------------------
>>> -
>>>
>>>
>>>
>>> --------------------------------------------------------------------
>>> ------------
>>> PP-IAGI 2008-2011:
>>> ketua umum: LAMBOK HUTASOIT, lam...@gc.itb.ac.id
>>> sekjen: MOHAMMAD SYAIFUL, mohammadsyai...@gmail.com
>>> * 2 sekretariat (Jkt & Bdg), 5 departemen, banyak biro...
>>>
>>> --------------------------------------------------------------------
>>> ------------ tunggulah 'call for paper' utk PIT IAGI ke-38!!!
>>> akan dilaksanakan di Semarang
>>> 13-14 Oktober 2009
>>>
>>> --------------------------------------------------------------------
>>> --------- To unsubscribe, send email to: 
>>> iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
>>> To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit 
>>> IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan 
>>> ke:
>>> Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas 
>>> nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara 
>>> Mulia No. Rekening: 255-1088580
>>> A/n: Shinta Damayanti
>>> IAGI-net Archive 1: 
>>> http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
>>> IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
>>> --------------------------------------------------------------------
>>> -
>>> DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information

>>> posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no

>>> event shall IAGI and its members be liable for any, including but 
>>> not limited to direct or indirect damages, or damages of any kind 
>>> whatsoever, resulting from loss of use, data or profits, arising out

>>> of or in connection with the use of any information posted on IAGI 
>>> mailing list.
>>> --------------------------------------------------------------------
>>> -
>>>
>>>
>>
>>
>>
>> --
>> Mohammad Syaiful - Explorationist, Consultant Geologist
>> Mobile: 62-812-9372808
>> Emails:
>> msyai...@etti.co.id (business)
>> mohammadsyai...@gmail.com
>>
>> Technical Manager of
>> Exploration Think Tank Indonesia (ETTI)
>>
>> ---------------------------------------------------------------------
>> -----------
>> PP-IAGI 2008-2011:
>> ketua umum: LAMBOK HUTASOIT, lam...@gc.itb.ac.id
>> sekjen: MOHAMMAD SYAIFUL, mohammadsyai...@gmail.com
>> * 2 sekretariat (Jkt & Bdg), 5 departemen, banyak biro...
>> ---------------------------------------------------------------------
>> ----------- tunggulah 'call for paper' utk PIT IAGI ke-38!!!
>> akan dilaksanakan di Semarang
>> 13-14 Oktober 2009
>> ---------------------------------------------------------------------
>> -------- To unsubscribe, send email to: 
>> iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
>> To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit 
>> IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan 
>> ke:
>> Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
>> No. Rek: 123 0085005314
>> Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara 
>> Mulia No. Rekening: 255-1088580
>> A/n: Shinta Damayanti
>> IAGI-net Archive 1: 
>> http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
>> IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
>> ---------------------------------------------------------------------
>> DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information 
>> posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no 
>> event shall IAGI and its members be liable for any, including but not

>> limited to direct or indirect damages, or damages of any kind 
>> whatsoever, resulting from loss of use, data or profits, arising out 
>> of or in connection with the use of any information posted on IAGI 
>> mailing list.
>> ---------------------------------------------------------------------
>>
>>
>> ---------------------------------------------------------------------
>> -----------
>> PP-IAGI 2008-2011:
>> ketua umum: LAMBOK HUTASOIT, lam...@gc.itb.ac.id
>> sekjen: MOHAMMAD SYAIFUL, mohammadsyai...@gmail.com
>> * 2 sekretariat (Jkt & Bdg), 5 departemen, banyak biro...
>> ---------------------------------------------------------------------
>> ----------- tunggulah 'call for paper' utk PIT IAGI ke-38!!!
>> akan dilaksanakan di Semarang
>> 13-14 Oktober 2009
>> ---------------------------------------------------------------------
>> -------- To unsubscribe, send email to: 
>> iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
>> To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit 
>> IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan 
>> ke:
>> Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
>> No. Rek: 123 0085005314
>> Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara 
>> Mulia No. Rekening: 255-1088580
>> A/n: Shinta Damayanti
>> IAGI-net Archive 1: 
>> http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
>> IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
>> ---------------------------------------------------------------------
>> DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information 
>> posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no 
>> event shall IAGI and its members be liable for any, including but not

>> limited to direct or indirect damages, or damages of any kind 
>> whatsoever, resulting from loss of use, data or profits, arising out 
>> of or in connection with the use of any information posted on IAGI 
>> mailing list.
>> ---------------------------------------------------------------------
>>
>>
>
>
>
> --
> Mohammad Syaiful - Explorationist, Consultant Geologist
> Mobile: 62-812-9372808
> Emails:
> msyai...@etti.co.id (business)
> mohammadsyai...@gmail.com
>
> Technical Manager of
> Exploration Think Tank Indonesia (ETTI)
>
> ----------------------------------------------------------------------
> ----------
> PP-IAGI 2008-2011:
> ketua umum: LAMBOK HUTASOIT, lam...@gc.itb.ac.id
> sekjen: MOHAMMAD SYAIFUL, mohammadsyai...@gmail.com
> * 2 sekretariat (Jkt & Bdg), 5 departemen, banyak biro...
> ----------------------------------------------------------------------
> ---------- tunggulah 'call for paper' utk PIT IAGI ke-38!!!
> akan dilaksanakan di Semarang
> 13-14 Oktober 2009
> ----------------------------------------------------------------------
> ------- To unsubscribe, send email to: 
> iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
> To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit 
> IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
> Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
> No. Rek: 123 0085005314
> Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara 
> Mulia No. Rekening: 255-1088580
> A/n: Shinta Damayanti
> IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
> IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
> ---------------------------------------------------------------------
> DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information 
> posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no 
> event shall IAGI and its members be liable for any, including but not 
> limited to direct or indirect damages, or damages of any kind 
> whatsoever, resulting from loss of use, data or profits, arising out 
> of or in connection with the use of any information posted on IAGI
mailing list.
> ---------------------------------------------------------------------
>
>



------------------------------------------------------------------------
--------
PP-IAGI 2008-2011:
ketua umum: LAMBOK HUTASOIT, lam...@gc.itb.ac.id
sekjen: MOHAMMAD SYAIFUL, mohammadsyai...@gmail.com
* 2 sekretariat (Jkt & Bdg), 5 departemen, banyak biro...
------------------------------------------------------------------------
--------
tunggulah 'call for paper' utk PIT IAGI ke-38!!!
akan dilaksanakan di Semarang
13-14 Oktober 2009
------------------------------------------------------------------------
-----
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI
Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara
Mulia No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
---------------------------------------------------------------------
DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information
posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no
event shall IAGI and its members be liable for any, including but not
limited to direct or indirect damages, or damages of any kind
whatsoever, resulting from loss of use, data or profits, arising out of
or in connection with the use of any information posted on IAGI mailing
list.
---------------------------------------------------------------------


--------------------------------------------------------------------------------
PP-IAGI 2008-2011:
ketua umum: LAMBOK HUTASOIT, lam...@gc.itb.ac.id
sekjen: MOHAMMAD SYAIFUL, mohammadsyai...@gmail.com
* 2 sekretariat (Jkt & Bdg), 5 departemen, banyak biro...
--------------------------------------------------------------------------------
tunggulah 'call for paper' utk PIT IAGI ke-38!!!
akan dilaksanakan di Semarang
13-14 Oktober 2009
-----------------------------------------------------------------------------
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
---------------------------------------------------------------------
DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on 
its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI and 
its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect 
damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or 
profits, arising out of or in connection with the use of any information posted 
on IAGI mailing list.
---------------------------------------------------------------------

Kirim email ke