Pak Kun,

Penyerangan USA ke Irak juga menyebabkan hancur nya peninggalan budaya
sumeria disana, manuskript lenyap dari museum dan beredar di Luar Irak,
termasuk juga patung-patung peninggalan dari kerajaan sumeria. Apakah itu
merupakan tindakan kebiadaban?..bukan!  itu merupakan tindakan pembebasan

2009/10/28 Kuntadi, Nugrahanto <kuntadi.nugraha...@se1.bp.com>

> Wah Pak Sugeng rupanya pemerhati situs purbakala juga ya Pak Awang - di
> luar Indonesia lagi, mantep pisan.
>
> Ngomong-ngomong tentang penghancuran patung2 di Bamiyan Valley Maret 2001
> oleh Taliban - ini menjadi menarik.  Apakah dalam buku2 tentang penghancuran
> itu menulis alasan mengapa Taliban melakukan tindakan brutal tersebut ya
> pak?  karena kalau di runut2 jadi teringat dengan kisah sejarah Nabi Ibrahim
> 'alayhissalam (Abraham dlm Injil/Alkitab) ketika beliau pun pernah melakukan
> penghancuran terhadap patung-patung sesembahan umatnya ketika itu sbg usaha
> beliau agar kaumnya menanyakan perihal ini kepadanya.  Kisah ini dimuat di
> dalam kitab suci Al Quraan pada surat ke 21 Al 'Anbiyya yaitu pada ayat
> 58-63 dimana ketika itu Nabi Ibrahim 'alayhissalam membiarkan patung yang
> paling besar tidak dihancurkannya.  Dan benar bahwa ketika ditanya oleh
> kaumnya, siapa yang melakukan ini semua, deliau menganjurkan kaumnya untuk
> bertanya langsung kepada patung terbesar yang masih utuh tersebut.  Jawaban
> Nabi Ibrahim 'alayhissalam ini membuat marah kaumnya yang sadar bahwa apa
> yang mereka sembah selama ini tidaklah bisa berbicara, dan mereka lalu
> berkata: "bakarlah dia (=Ibrahim)".  Namun dengan kuasa Allah maka Nabi
> Ibrahim 'alayhissalam tidak terluka sedikitpun di dalam bara api tersebut.
>
> Jadi rupanya tidak hanya gempa saja tetapi kisah penghancuran2 pun bisa
> dirunut sehingga merupakan "recurrence" yang dapat dijumpai hingga masa
> kini.  Dan ternyata di dalam peperangan di Timur Tengah pun ketika itu
> Presiden George Bush Jr. mengatakan dengan haqqul yaqin dalam sebuah
> pidatonya bahwa this war is "crusade".
>
> Mohon maaf bagi yang kurang berkenan bahwa ini hanya sekedar berbagi cerita
> dari sudut pandang sejarah yang berbeda namun "barangkali" bisa membuka
> wawasan kepada kita semua tentang bagaimana memahfumi banyak sekali
> tindakan-tindakan yg menurut pandangan kita manusia modern ini tidak lah
> pantas utk dilakukan, tetapi ternyata tertulis di dalam kitab-kitab suci
> yang ternyata banyak menjadi dasar perkembangan iptek, politik, budaya,
> ekonomi, peradaban, dll dari situ.
>
> Peace but not war..., digging till the end to the fairness for all.
>
> Kuntadi
>
> -----Original Message-----
> From: Awang Satyana [mailto:awangsaty...@yahoo.com]
> Sent: Tuesday, October 27, 2009 2:51 PM
> To: iagi-net@iagi.or.id; Geo Unpad; Forum HAGI; Eksplorasi BPMIGAS
> Subject: RE: [iagi-net-l] OOT - The World's Heritage (Unesco, 2009) dan
> Borobudur
>
> Pak Sugeng,
>
> Tepat dugaan Pak Sugeng, di buku tersebut ada the World's Heritage
> peninggalan arkeologis Buddha di Afghanistan. Afghanistan punya dua the
> World's Heritage, salah satunya adalah peninggalan-peninggalan arkeologi di
> Hazarajat atau lebih terkenal sebagai Bamiyan Valley.
>
> Unesco secara kelompok menyebutkan tempat ini sebagai Cultural Landscape
> and Archaelogical Remains of the Bamiyan Valley. Diakui sebagai the World's
> Heritage pada tahun 2003, dua tahun setelah patung-patung raksasa Buddha di
> tempat ini dirusakkan secara brutal oleh Taliban pada bulan Maret 2001.
>
> Unesco mengakui tempat ini sebagai the World's Heritage dengan kriteria
> yang sama seperti untuk Borobudur, "Human creative genius; interchange of
> values, testimony to cultural tradition; significance in human history;
> heritage associated with events of universal significance.
>
> Lembah Bamian ini secara regional terdapat di Dataran Tingi Hazarajat,
> suatu pass (jalan tembus di dataran tingi) di ketinggian 2500 meter yang
> merupakan satu dari percabangan Jalan Sutra. Panoramanya tentu sangat indah,
> berbaur dengan nuansa religi zaman awal peradaban. Patung-patung Buddha di
> sini didirikan dari abad pertama sampai abad ke-13.
>
> Sekaligus, di tempat ini bisa disaksikan juga bekas-bekas kebiadaban sebuah
> kelompok radikal bernama Taliban yang menghancurkan dua buah patung raksasa
> Buddha berumur lebih dari 1000 tahun.
>
> Pak Sugeng, tahun 2002 saya pernah ke Sumenep, mengunjungi Pak Bupati
> Sumenep di kantor beliau yang sangat artistik, penuh sentuhan arsitektur
> Cina -seperti sedang di Forbidden City, Beijing saja rasanya. Kantor
> tersebut dulunya adalah sebuah kraton yang didirikan pada abad ke-18 oleh
> Panembahan Sumolo, anak laki-laki Ratu Raden Ayu Tirtonegoro dan suaminya,
> Bendoro Saud. Diyakini bahwa arsitek Kraton Sumenep ini adalah seorang Cina
> perantauan pertama di Sumenep yang merupakan pelarian dari Batavia saat di
> Batavia terjadi pembunuhan banyak orang Cina.
>
> Istana Aria Wiraraja/Banyak Wade, saya belum sempat mengunjunginya.
>
> Selamat bekerja di Dolang-Dolang-1, semoga sumur tersebut menemukan minyak
> meskipun tak mudah menemukan minyak di Madura...sebuah pulau dengan
> deformasi luar biasa, tempat sesar mendatar besar mencabik-cabik
> formasi-formasi dan mengangkatnya tinggi-tinggi.
>
> salam,
> Awang
>
> --- On Tue, 10/27/09, Sugeng Hartono <sugeng.hart...@petrochina.co.id>
> wrote:
>
> > From: Sugeng Hartono <sugeng.hart...@petrochina.co.id>
> > Subject: RE: [iagi-net-l] OOT - The World's Heritage (Unesco, 2009)
> > dan Borobudur
> > To: iagi-net@iagi.or.id, "IAGI" <iagi-net@iagi.or.id>, "Geo Unpad"
> > <geo_un...@yahoogroups.com>, "Forum HAGI" <fo...@hagi.or.id>,
> > "Eksplorasi BPMIGAS" <eksplorasi_bpmi...@yahoogroups.com>
> > Date: Tuesday, October 27, 2009, 11:37 AM Pak Awang, Ini pasti buku
> > bagus dan menarik; semoga sudah ada di Jakarta.
> > Apakah di dalam buku ini juga ada patung-2 Budha ukuran raksasa yang
> > dipahat di dinding-2 tebing gunung di dataran tinggi Hazarajat,
> > Afganistan? Patung-2 ini usianya sudah seribuan tahun, dan sempat
> > diberondong peluru sebelum akhirnya Unesco turun tangan (melarangnya).
> >
> > Salam dari Madura,
> > sugeng
> >
> > nb. Di Sumenep juga ada istana hebat (Pangeran Aria Wiraraja/ Banyak
> > Wide?), bangunannya berarsitektur Jawa, China dan Eropa. Kapan mau
> > menengok?
> >
> > ________________________________
> >
> > From: Awang Satyana [mailto:awangsaty...@yahoo.com]
> > Sent: Mon 10/26/2009 10:54 PM
> > To: IAGI; Geo Unpad; Forum HAGI; Eksplorasi BPMIGAS
> > Subject: [iagi-net-l] OOT - The World's Heritage (Unesco,
> > 2009) dan Borobudur
> >
> >
> >
> > Sebuah buku setebal 832 halaman baru saja diterbitkan oleh Unesco
> > (United Nations Educational, Scientific and Cultural
> > Organization) di Paris bekerja sama dengan Penerbit Harper Collins,
> > London berjudul, "The World's Heritage : A Complete Guide to the Most
> > Extraordinary Places". Isinya dapat diduga, yaitu menjelaskan
> > tempat-tempat di seluruh dunia yang oleh Unesco dikategorikan sebagai
> > Warisan Dunia yang harus dilestarikan.
> >
> > Buku diawali oleh kata pengantar dari Mr. Koichiro Matsuura (Direktur
> > Jenderal Unesco) tentang makna Warisan Dunia, disusul oleh peta-peta
> > dan daftar seluruh tempat Warisan Dunia, kemudian issue utama buku
> > berupa penjelasan ringkas (tetapi cukup padat) setiap tempat Warisan
> > Dunia beserta foto atau peta penuh warna yang mewakilinya, dan
> > diakhiri oleh indeks. Menarik, melihat-lihat tempat-tempat Warisan
> > Dunia tersebut yang memiliki keunikan masing-masing, terlebih lagi
> > bila mengingat bahwa proses menyeleksi, menilai dan memutuskan
> > tempat-tempat Warisan Dunia itu tidak sederhana. Buku ini mungkin
> > sudah tersedia juga di toko-toko buku internasional di Indonesia, saya
> > membelinya di Singapura dengan harga 50 S$.
> >
> > Pemikiran dan usaha menyelamatkan tempat-tempat unik di dunia dipicu
> > oleh pembangunan Bendungan Aswan, Mesir pada tahun 1959. Pembangunan
> > ini telah menggenangi Lembah Sungai Nil yang sesungguhnya merupakan
> > tempat dengan warisan sejarah kebudayaan yang kaya karena merupakan
> > salah satu pusat awal kebudayaan manusia di dunia. Perjuangan Unesco
> > untuk menyelamatkan warisan kebudayaan ini tidaklah sederhana sebab
> > Konvensi untuk Perlindungan Warisan Alam dan Kebudayaan Dunia baru
> > diakui para negara anggotanya pada tahun 1972. Kini, konvensi tersebut
> > terkenal sebagai World Heritage Convention yang telah diratifikasi
> > oleh 186 negara anggota PBB (Perserikatan Bangsa-Bangsa). Daftar
> > pertama World Heritage diratifikasi pada tahun 1978 yaitu untuk
> > Kepulauan Galapagos, Equador, tempat Darwin menggagas teori evolusi
> > dan penting sebagai pulau dengan keunikan biodiversitas. Sampai saat
> > ini, telah terdaftar sebanyak 878 tempat Warisan Dunia yang tersebar
> > di 145 negara.
> >  Daftar ini akan semakin panjang sesuai usulan dari negara-negara
> > anggota dan penilaian Unesco.
> >
> > Indonesia, meskipun banyak memiliki keunikan alam, hayati dan warisan
> > budaya serta sebagai  kepulauan terbesar di dunia, baru memiliki tujuh
> > Warisan Dunia (Taman Nasional Komodo, Candi Prambanan, Taman Nasional
> > Ujung Kulon, Candi Borobudur, Sangiran, Taman Nasional Lorentz, Hutan
> > Tropis Sumatra). Kita tahu bahwa kekayaan alam dan budaya Indonesia
> > jauh melebihi tujuh tempat itu. Bayangkan,  negara sekecil Jerman
> > memiliki 33 Warisan Dunia yang semuanya merupakan bangunan (hasil
> > budaya) masa silam. Tentu warisan alam Indonesia banyak sekali.
> > Kementerian Pariwisata dan Budaya harus memikirkan hal ini.
> >
> > Kali ini saya ingin menceritakan penilaian Unesco atas Candi
> > Borobudur, yang diratifikasi pada tahun 1991 sebagai Warisan Dunia.
> >
> > Unesco memutuskan Candi Borobudur sebagai Warisan Dunia dengan
> > kriteria : Human creative genius; intrechange of values; Heritage
> > associated with events of universal significance. Menurut Unesco,
> > Borobudur adalah salah satu dari monumen-monumen  Buddhist terbesar di
> > dunia. Candi ini didirikan oleh seorang raja dari Dinasti Saliendra
> > untuk menghormati agama Buddha dan pendirinya. Candi ini dibangun
> > beberapa tingkat mengitari sebuah bukit yang dianggap pusat alam.
> > Tingkat pertama di dasar candi terdiri atas lima teras persegi yang
> > ukurannya semakin kecil ke atas. Dinding teras-teras ini dihiasi
> > relief yang dipahat pada batu dengan total panjang melebihi 6 km.
> > Pahatan relief ini merupakan pahatan terpanjang di dunia. Di atas
> > teras-teras ini terdapat tiga pelataran konsentrik yang dihiasi 72
> > stupa yang masing-masing mempunyai patung Buddha dan akhirnya sebuah
> > stupa besar di puncaknya.
> >
> > Candi Borobudur dibangun dipengaruhi seni India pada masa Gupta dan
> > post-Gupta. Candi Borobudur dibangun antara tahun
> > 750-842 Masehi, 300 tahun lebih tua daripada Angkor Wat di Kamboja
> > atau 400 tahun lebih tua daripada katedral-katedral di Eropa. Volume
> > batuan untuk membangun Candi Borobudur diperhitungkan sebanyak 60.000
> > m3, tidak terbayangkan bagaimana proses pembangunan skala raksasa ini.
> >
> > Pada awal abad ke-11 karena perpindahan kerajaan ke Jawa Timur, Candi
> > Borobudur menjadi terabaikan. Candi Borobudur pun rusak baik karena
> > pengabaian maupun oleh peristiwa-peristiwa alam seperti letusan
> > gunungapi (Merapi).
> > Candi Borobudur kemudian terkubur tak lagi dikenal orang selama 800
> > tahun sampai penggalian arkeologis atas perintah Sir Thomas Stamford
> > Raffles dilakukan pada tahun 1814, penggalian dipimpin oleh ahli
> > arkeologi Belanda Theodor van Erp. Penggalian memakan waktu 21 tahun
> > dan Candi Borobudur tersingkap kembali sepenuhnya pada tahun 1835.
> > Pemerintah Indonesia atas dana Unesco kemudian memugar candi ini
> > kembali pada tahun 1973-1982.
> >
> > Demikian penilaian Unesco atas Candi Borobudur.
> >
> > Kita bisa merasakan betapa susah dan lamanya membangun candi ini,
> > menemukannya kembali, menggalinya dan memugarnya.
> > Maka ketika candi ini pernah dibom teroris, itu adalah perbuatan
> > biadab yang tidak bisa dimaafkan. Mari kita mencintai Warisan Dunia
> > ini dengan mengunjungi, mengkomunikasikan, dan turut memeliharanya.
> >
> > Salam,
> > Awang
> >
> >
> >
> >
> >
> > ----------------------------------------------------------------------
> > ----------
> > PP-IAGI 2008-2011:
> > ketua umum: LAMBOK HUTASOIT, lam...@gc.itb.ac.id
> > sekjen: MOHAMMAD SYAIFUL, mohammadsyai...@gmail.com
> > * 2 sekretariat (Jkt & Bdg), 5 departemen, banyak biro...
> > ----------------------------------------------------------------------
> > ----------
> > ayo meriahkan PIT ke-38 IAGI!!!
> > yg akan dilaksanakan di Hotel Gumaya, Semarang
> > 13-14 Oktober 2009
> > ----------------------------------------------------------------------
> > -------
> > To unsubscribe, send email to:
> > iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
> > To subscribe, send email to:
> > iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
> > Visit IAGI Website: http://iagi.or.id <http://iagi.or.id/> Pembayaran
> > iuran anggota ditujukan ke:
> > Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
> > No. Rek: 123 0085005314
> > Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara
> > Mulia No. Rekening: 255-1088580
> > A/n: Shinta Damayanti
> > IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
> > IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
> > ---------------------------------------------------------------------
> > DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information
> > posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no
> > event shall IAGI and its members be liable for any, including but not
> > limited to direct or indirect damages, or damages of any kind
> > whatsoever, resulting from loss of use, data or profits, arising out
> > of or in connection with the use of any information posted on IAGI
> > mailing list.
> > ---------------------------------------------------------------------
> >
> >
> >
> >
>
>
>
>
>
> --------------------------------------------------------------------------------
> PP-IAGI 2008-2011:
> ketua umum: LAMBOK HUTASOIT, lam...@gc.itb.ac.id
> sekjen: MOHAMMAD SYAIFUL, mohammadsyai...@gmail.com
> * 2 sekretariat (Jkt & Bdg), 5 departemen, banyak biro...
>
> --------------------------------------------------------------------------------
> ayo meriahkan PIT ke-38 IAGI!!!
> yg akan dilaksanakan di Hotel Gumaya, Semarang
> 13-14 Oktober 2009
>
> -----------------------------------------------------------------------------
> To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
> To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI
> Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
> Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
> No. Rek: 123 0085005314
> Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia
> No. Rekening: 255-1088580
> A/n: Shinta Damayanti
> IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
> IAGI-net 
> <http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/%0AIAGI-net>Archive 2:
> http://groups.yahoo.com/group/iagi
> ---------------------------------------------------------------------
> DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted
> on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall
> IAGI and its members be liable for any, including but not limited to direct
> or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss
> of use, data or profits, arising out of or in connection with the use of any
> information posted on IAGI mailing list.
> ---------------------------------------------------------------------
>
>
>
> --------------------------------------------------------------------------------
> PP-IAGI 2008-2011:
> ketua umum: LAMBOK HUTASOIT, lam...@gc.itb.ac.id
> sekjen: MOHAMMAD SYAIFUL, mohammadsyai...@gmail.com
> * 2 sekretariat (Jkt & Bdg), 5 departemen, banyak biro...
>
> --------------------------------------------------------------------------------
> ayo meriahkan PIT ke-38 IAGI!!!
> yg akan dilaksanakan di Hotel Gumaya, Semarang
> 13-14 Oktober 2009
>
> -----------------------------------------------------------------------------
> To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
> To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
> Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
> Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
> Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
> No. Rek: 123 0085005314
> Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
> Bank BCA KCP. Manara Mulia
> No. Rekening: 255-1088580
> A/n: Shinta Damayanti
> IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
> IAGI-net 
> <http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/%0AIAGI-net>Archive 2:
> http://groups.yahoo.com/group/iagi
> ---------------------------------------------------------------------
> DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted
> on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall
> IAGI and its members be liable for any, including but not limited to direct
> or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss
> of use, data or profits, arising out of or in connection with the use of any
> information posted on IAGI mailing list.
> ---------------------------------------------------------------------
>
>

Kirim email ke