Sigit,

1. Arah rifting Paleozoic dan Mesozoic yang dituliskan di pertanyaan nomor 1 
itu terbalik (cek Peck dan Soulhol,1986 - IPA Proc "Pre-Tertiary tensional 
periods and their effects on the petroleum potential of eastern Indonesia). 
Yang benar rifting Paleozoic berarah NW-SE sedangkan rifting Mesozoic berarah 
SW-NE. Paper Peck dan Soulhol (1986) tersebut merupakan paper pertama bagaimana 
kita seharusnya mengeksplorasi hidrokarbon di Indonesia Timur dengan sekuen 
tektonostratigrafi rift-drift. 

Apakah ada supersystem (kumpulan petroleum system) lain di area NW Shelf 
Australia - Kepala Burung selain yang telah dipublikasikan pertama oleh 
Bradshaw (1997) : -lihat IPA Petroleum System Symposium ? Ada, yaitu Cenozoic 
Bird's Head dengan source utama Kais/Klasafet carbonates-calcareous shales 
dengan reservoir Kais, pra-Kais (Sirga, Faumai, economic basement) dan post 
Kais (Textularia II reefs & bioclast) dan Klasaman. Jadi di area Indonesia 
Timur ada tiga proven supersystem : (1) Gondwanan (Latest Paleozoic-Early 
Triassic), (2) Westralian (Mesozoic) dan (3) Cenozoic Bird's Head. Supersytem 
Larapintine belum terbukti di Indonesia Timur, tunggu saja pengeboran tahun 
depan di Blok Amborip VI dan South Arafura.

2. Jenis source rock di Larapintine supersystem di Arafura akan sepenuhnya 
beranalogi ke indikasi2 dan analisis2 geokimia yang dilakukan di wilayah 
Australia. Satu ploting isotop karbon-13 saturat dan aromat untuk sampel batuan 
ini dari Goulburn Group jatuh di wilayah sebelah bawah garis Sofer (1984) yang 
menunjukkan source marin dengan batuan calcareous shales atau karbonat.

Karena passive margin Australia ini pada Tersier berbenturan dengan Banda Arc 
dan mereka menyusup di bawah prisma akresi outer Banda Arc, maka bisa  terjadi 
tiga hal : (1) thrust sheet prisma akresi yang terlalu tebal akan memendam 
source di graben passive margin terlalu dalam sampai overmature, (2) prisma 
akresi yang tak terlalu tebal memendam source ke oil atau gas window, (3) 
source di graben dalam passive margin yang masih belum tertumpuk prisma akresi 
bisa matang juga (kasus Abadi di Masela). Mana yang akan terjadi anatar 3 
alternatif itu, data seismik dan thermal modeling yang akan menunjukkannya.

3. Tak seluruh peneliti Kepala Burung sepakat bahwa Kepala Burung merupakan 
satu mikrokontinen. Asal muasal Lengguru Belt yang dianggap sebagai area 
collision antara Kepala dan Badan Burung pun belum ada kesepakatan 
terbentuknya. Ada yang bilang bahwa Lengguru Belt hasil pop-up structure dan 
seretan dua sesar besar yang mengapitnya (Sorong dan Tarera-Aiduna) -Sulaeman 
et al., 1985; ada yang mengatakan bahwa Lengguru adalah sekedar inversi saat 
ada kompresi Neogen dari Cenderawasih Bay yang dipicu oblique subduction 
Pacific (Hobson et al., 1997). Dan, ada yang mengatakannya sebagai collision 
zone antara mikrokontinen Kepala Burung dan badannya (mis : Pigram dan 
Panggabean, 1984; Sutriyono & Hill, 2002). Karena status Kepala Burung sendiri 
belum jelas, maka pola sedimentasi Roabiba sands di Bintuni vs Plover sands di 
NW Shelf belum jelas juga. Andaikata memang Kepala Burung itu mikrokontinen, 
maka sekarang tinggal pola amalgamasinya yang belum jelas
 bagaimana. Sebenarnya mana yang benar di antara skenario2 itu tinggal dicek 
saja berdasarkan paleomagnetik (paleoposisi) dan umur radiometrinya pada sampel 
yang diukur paleomagnetiknya. Jelas posisi di mana Kepala Burung pada Mesozoic, 
apakah ia terputar atau tidak relatif terhadap posisi sekarang akan penting.

4. Lihat peta pre-Teriary tensional rifts peck dan Soulhol (1986), jawabannya 
sederhana saja mengapa tak ada atau sedimen mesozoic tipis saja di Arafura 
Platform; sebab wilayah Arafura Platform pada Mesozoic adalah bukan wilayah 
rifts, sebagian infra rifts saja. ini wilayah paleo-high yang sedimennya 
tererosi dan diendapkan di marginal rift graben yang ada di lereng depan 
Arafura Platform.

5. Semua kematangan hidrokarbon di foreland basin di mana pun di seluruh dunia 
sejak dari Appenina di Italia, Zagros di Irak-Arabia, Canadian Cordillera di 
Alberta, Barito, Banggai, Salawati, Bintuni, dan Akimeugah di Central Range 
Papua semuanya begitu. Ada foredeep di bawah collision zone yang asimetrik yang 
jadi kitchen-nya dan migrasi sebagian besar terjadi ke sisi yang landai atau ke 
atas via sesar2 di thrust sheet collision zone. Untuk detailnya silakan baca 
publikasi saya dkk (Satyana et al., 2008- IPA Proc : Collision and 
Post-Collision Tectonics in Indonesia : Roles for Basin Formation and Petroleum 
Systems).

6. Manusela di Seram tepat berhubungan dengan Cribas di Timor, yang lainnya 
tidak; bais secara mikrofasies yang oolitik maupun secara deformasi dan 
pengembangan fracturing melalui thin-skinned etctonics di wilayah benturan. 
Arah NW-SE di Salawati hanya arah pengisian hidrokarbon utama pada saat 
Pliosen; arah itu tak mengatur penyebaran Formasi Kais secara keseluruhan. Kais 
tumbuh secara stages (lihat paper saya tentang Kais di IPA Proc 2003 : 
sedimentology and evolution of Kais carbonate platform); dari stage 1 ke stage 
berikutnya diatur oleh basin plumbing - kemana basin terangkat, ke mana basin 
tenggelam; dan itu semua hanyalah permainan Sorong Fault tectonism, tak ada 
hubungan sama sekali dengan Tarera-Aiduna, tak ada hubungan sama sekali dengan 
pergerakan terranes di sekitarnya (kalau ada).

salam,
Awang

--- Pada Sel, 24/11/09, sigit prabowo <sigit_p...@yahoo.com> menulis:

> Dari: sigit prabowo <sigit_p...@yahoo.com>
> Judul: [iagi-net-l] Potensi Hydrocarbon di Indonesia Timur
> Kepada: "awang satyana" <awangsaty...@yahoo.com>, iagi-net@iagi.or.id
> Tanggal: Selasa, 24 November, 2009, 1:30 PM
> Pak Awang dan para IAGI Netters
> YTH.,
>  
> Mengevaluasi potensi Hydrocarbon (HC) di Indonesia Timur,
> dalam hal ini pada wilayah antara NW shelf of Australia s/d
> Kepala Burung, Papua; saya ingin mengajukan beberapa
> pertanyaan :
>  
> 1. Dalam beberapa literature (Bradshaw, et al, PESA 1994;
> Tyler, GSWA, 2005); disebutkan bahwa petroleum system di
> Australia, bisa dibagi dalam beberapa fase petroleum
> supersystems, yaitu : 
>  
> a. Proterozoic (McArthur, Urapungan, Centralian), belum
> menjadi economic petroleum production, namun di beberapa
> tempat, seperti di Dingo-Amadeus basin, McArthur basin,
> Officer basin, terdapat oil dan gas show; dan juga TOC
> >5% (Urapungan)
> b. Larapintine 1 (Middle Cambrian), terdapat oil show di
> Officer & Amadeus basins, terdapat source potential TOC
> > 5% di Arafura basin.
> c. Larapintine 2 (Ordovician), terdapat oil & gas
> discovery di Amadeous & Canning basins
> d. Larapintine 3 (Late Devonian), terdapat oil discovery di
> Canning basin, dan gas discovery di Bonaparte basin
> e. Gondwanaland 1 (kadang disebut juga sebagai transisi
> dari Larapintine 3, Early-Middle Carboniferous), oil
> discovery di Canning dan Bonaparte basins, dan gas discovery
> di Perth basin
> f. Gondwanaland 2 (Late Permian-Early Triassic) oil &
> gas discovery di Perth basin, gas discovery di Bonaparte
> basin
> g. Westralian (Middle-Late Triassic s/d Cretaceous), gas
> discovery di NW shelf, di bagian selatan (?) seperti di
> Perth basin diklasifikasikan menjadi Austral supersystem.
>  
> Klasifikasi yang mirip dan lebih sederhana bisa ditemukan
> di Longley, Bradshaw, dan Hebberger; AAPG Memoir 2001;
> dimana disebutkan terdapat beberapa pembagian supersystem
> (dan era nya juga), menjadi :
>  
> a. Proterozoic, meliputi a1. McArthur (evaporitic rifts,
> 1700-1500 Ma, lacustrine dolomites shales source facies),
> a2. Urapungan (marine shelf and slope, foreland basin, 1400
> Ma, marine shale), a3. Centralian (Centralian
> superbasin-intracratonic basin dalam Rodinia, marine,
> evaporitic, glacial, 750-650-600 Ma, carbonate evaporites
> shales, post glacial marine shale)
>  
> b. Paleozoic, meliputi b1. Larapintine (Lower Paleozoic
> tropical climate, carbonate, evaporites, marine clastics,
> Cambrian s/d Early Carboniferous, marine calcareous shale),
> b2. Gondwanan (Late Carboniferous-Early Triassic glaciation,
> clastic, Early Permian-Late Triassic, dari non marine-delta
> s/d marine source facies)
>  
> c. Mesozoic, meliputi : c1. Westralian (Triassic-Cenozoic
> break-up dari northern & western margin, marine
> environment, sub-unit Sahul, Late Triassic-Early Cretaceous,
> deltaic-marine anoxic, marine carbonate), c2. Austral (Late
> Jurassic-Cenozoic break-up dari southern & Southwestern
> margin, terrestrial rift environments, Late Jurassic-Early
> Cretaceous, fluvio-deltaic, fluvio lacustrine shale-dan
> fluvial-coaly), dan c3. Murta (Cretaceous interior sag,
> fluvial-lacustrine to marine, Late Jurassic, Late Albian,
> fluvial lacustrine shale, lacustrine/marginal marine, anoxic
> marine oil shale.
>  
> d. Cenozoic, meliputi : Capricorn (Late Cretaceous-Cenozoic
> rifts, northeast Australia, tropical break-up dari laut
> Coral, Eocene, lacustrine oil shale.
>  
> Kemudian bila dikombinasikan dengan beberapa literature
> seperti antara lain Barber et al, 2003 & 2006; Myra
> Keep, GSA 2008; JJ Veevers 2005, Hill & Hall 2002;
> dll,..bahwa NW shelf Australia-Timor-Tanimbar-Kai-Kepala
> Burung-dan pulau Seram; terdapat beberapa pola petroleum
> system, yang mirip dengan Paleozoic Gondwana dan Mesozoic
> Westralian supersystem. Dan sepertinya juga berkaitan dengan
> proses rifting yang terjadi di daerah ini, yang mana kalau
> saya amati, ternyata terdapat 2 pola : 1. Paleozoic (Late
> Devonian-Permian) NE-SW extensional direction, basin2 nya
> meliputi : Carnarvon, Canning/Fitzroy/Willara, Petrel
> sub-basin/Bonaparte basin, Money shoal, South Aru graben,
> Georgina, Amadeous, dan Officers basins; dan 2. Mesozoic
> (Mid-Late Carboniferous-Jurassic) NW-SE extensional
> direction, meliputi basin2 al. : Barrow, Bedout, Dampier,
> Browse-Vulcan, Malita graben, Lengguru depocentre. 
>  
> Pertanyaan saya, apakah ada kemungkinan ditemukan di
> sepanjang NW Australia s/d kepala burung, adanya
> supersystem2 dan petroleum system2 yang lain, mengingat
> minimal Arafura, kepala burung dan Papua sendiri pernah
> merupakan bagian dari Gondwana...?
>  
> 2. Berbicara tentang source rock, bila saya perhatikan
> terdapat pola Paleozoic di south Aru, yang mana diharapkan
> akan memiliki kualitas seperti di rifting2 yang seumur dan
> setipe, bagaimanakah sebenarnya tipe source rock ini di
> daerah Arafura ini...?, karena bila saya lihat al. di
> Livsey, 1992; Nayoan et al, 1991; dll; terdapat kemiripan
> paleogeography di NW Australia, Arafura s/d kepala burung,
> baik pada umur Pemian, maupun Triassic/Lower Jurassic. 
>  
> Bila kita melihat dari beberapa literature, nampak bahwa
> Mesozoic maupun Paleozoic sediment dari Australian, akan
> menunjam di bawah prisma akresi di sepanjang inner-outer
> Banda arc, bagaimana pak Awang melihat potensi kualitas dan
> kuantitas source rock di sepanjang daerah2 ini, karena
> diharapkan dengan ada nya al. overburden yang cukup tebal
> dibawah prisma akresi ini, tingkat kematangan HC akan bisa
> dicapai...
>  
> ....namun yang menjadi pertanyaan saya juga, sebenarnya
> bagaimana perkiraan kualitas & preservasi dari
> 'kandidat' source rock di sepanjang bagian bawah dari prisma
> akresi ini, bila kita bandingkan dengan tectonic history dan
> aktifitas s/d sekarang dari Banda sea ini sendiri...?
>  
> 3. Mengenai reservoir, dalam hal ini pada Early-Middle
> Jurassic sandstone; saya ingin menghubungkan nya dengan
> konsep terranes di wilayah ini. Menurut beberapa literature,
> kepala burung adalah merupakan terranes, yang terpisah dari
> badan burung nya; yang mana ada 3 kemungkinan posisi dari
> Kepala burung di waktu lampau, yaitu :
>  
> a. Lebih kurang akan sudah berada di posisi yang sama
> dengan posisi sekarang, minimal sejak Jurassic, dsn mungkin
> sejak Paleozoic (Metcalfe 1996, Dow & Sukamto 1984,
> Charlton 2001).
>  
> b. Datang dari SW direction (NW Australian shelf
> margin) lewat proses drifting pada Late Cretaceous s/d
> Late Tertiary (Robert Hall..?)
>  
> c. Datang dari Eastern Australia, lepas dan drifting pada
> Early Cretaceous, drifting ke utara kemudian ke barat, dan
> mencapai posisi sekarang pada Miocene s/d Pliocene
> (Struckmeyer 1993, Charlton 2000, Pigram & Panggabean
> 1984).
>  
> Bila kita lihat reservoir di Sunrise-Troubador-Evan
> shoal-dan Abadi, nampak ada nya pola pengendapan Jurassic
> Plover sandstone yang mirip, dan juga terdapat pola
> fluvial-deltaic melalui pola rifting trend Paleozoic yang
> ber arah NW-SE. Kemudian bila dibandingkan dengan Tangguh
> Jurasssic Roabiba sandstone, terdapat kemungkinan facies
> yang agak lebih marine (marginal marine ?), dan akan semakin
> marine (distal) ke arah barat, misal ke sumur Onin East-1. 
>  
> Pertanyaan saya, bagaimanakah sebenar nya korelasi antara
> NW shelf s/d Tangguh area, dan daerah di antara nya....?,
> bila kita melihat 3 kemungkinan dari posisi awal s/d
> sekarang dari Kepala burung...? 
>  
> Bila memang kepala burung pernah mengalami rifting/drifting
> dari SW maupun SE, apakah akan berpengaruh juga pada
> reservoir ini di tempat lain, bila kita ketahui ternyata
> juga terdapat terranes2 yang lain selain Kepala burung,
> misal East Seram, Misool-Onin-Kumawa, Tamrau/Netoni, East
> Kai, Banda para-auchtonous, Papua foldbelt, Yapen, dsb...?
>  
> 4. Bila melihat pada keterdapatan Early-Middle Jurassic
> reservoir di wilayah ini, rupa nya tidak semua
> sumur didapatkan Jurassic sandstone, ada juga yang tidak
> ada, bila saya amati, rupa nya ada beberapa fase erosi di
> daerah ini, seperti Early Devonian, Early Permian, Early
> Triassic, Late Triassic, Late jurassic-Early Cretaceous,
> Late Cretaceous, Early Paleocene, Early Oligocene, Early
> Pliocene. Dan nampak nya erosional phase di Late
> Jurassic-Early Cretaceous (Base Albian s/d Base
> Valangian) lah yang paling berpengaruh pada tidak ada nya
> Early-Middle Jurassic sandstone di sekitar Arafura
> platform.
>  
> Yang ingin saya tanyakan, apakah fenomena uplift kah yang
> menyebabkan erosi ini, atau kah memang Arafura platform
> sudah pada paleohigh, minimal s/d sebelum Jurassic...?
> Seberapa luas wilayah dari erosional phase ini, bila memang
> sediment ini adalah eroded dari sediment yang lebih tua,
> kemudian ter erosi, tentu nya akan menuju ke tempat yang
> bisa dia terkumpul..., ....dimanakah sebener nya tempat2
> tersebut, apakah di Mesozoic2 graben yang ber arah relatif
> NE-SW, dan membentuk seperti marginal marine sandstone...?
>  
> ...ataukah sebener nya dia pernah pada NW-SE Paleozoic rift
> trend graben, yang menjadi sediment 'fairway' dengan
> fluvio-deltaic-shallow marine environment, seperti di
> Sunrise-Troubador-Evan shoal (Plover delta) pada
> Sinemurian-Callovian age, Legendre delta, Perth delta, dan
> juga Arafura delta...
>  
> Bila memang begitu, dengan kata lain seharus nya di Arafura
> platform, Early-Middle Jurassic ini akan juga bisa ditemukan
> dengan kualitas dan kuantitas yang mirip dengan NW shelf
> Australia, dan Kepala Burung...
>  
> 5. Bila melihat pada Lengguru foldbelt dan Papua (juga
> PNG) fold belt 
> (al. dalam Kevin C Hill et al, 2001 & 2003), nampak
> adanya Jurassic-Early Cretaceous sediment di wilayah ini,
> bahkan sudah ada beberapa sumur yang menemukan oil dan gas
> (Kutubu dan Hydes fields, PNG). Bila memang demikian saya
> menjadi ingat pada proses kematangan oil di Bintuni basin,
> dimana sediment yang tererosi karena uplift nya Lengguru
> fold belt ini, kemudian mengisi ke Bintuni basin di sebalah
> barat nya, sehingga oil menjadi matang pada Pliocene. Apakah
> analog ini, tentu dengan melihat komponen2 lain nya..., juga
> bisa dipakai di cekungan2 foreland dan di sekitar fold belt
> ini pak...?
>  
> 6. Untuk carbonate reservoir sendiri, seperti misalkan
> Jurassic Manusela di Seram, apakah juga akan ada hubungan
> nya dengan misalkan : Late Triassic Bogal limestone di
> Misool, Kuma limestone di pulau Buru, Triassic Cribas
> limestone & Cretaceous Ofu di Timor, Late Cretaceous
> Tobelo FM di Buton, Jurassic limestone di Banggai-Sula...?
>  
> Sedangkan untuk potensi Miocene Kais, melihat peta
> paleogeography nya di C & C reservoir report, nampak nya
> akan bisa lebih ke arah NW-SE, benarkah demikian pak...?...
> kalo menurut pendapat pak Awang, prakiraan penyebaran nya
> seperti apa pak, mencapai daerah mana saja, ...apakah hal
> ini ada hubungan nya dengan aktifitas tektonik di umur2
> tersebut, misalkan dengan Sorong fault dan Tarera-Aiduna
> fault..., dan ataukah dengan pergerakan dari terranes2 di
> wilayah ini...?
>  
> Mohon pencerahan nya pak...
>  
> Terimakasih
>  
> Best Regards
> Sigit Ari Prabowo
>  
>  
>  
>  
> 
> 
> 
>       


      Akses email lebih cepat. Yahoo! menyarankan Anda meng-upgrade browser ke 
Internet Explorer 8 baru yang dioptimalkan untuk Yahoo! Dapatkan di sini! 
http://downloads.yahoo.com/id/internetexplorer

--------------------------------------------------------------------------------
PP-IAGI 2008-2011:
ketua umum: LAMBOK HUTASOIT, lam...@gc.itb.ac.id
sekjen: MOHAMMAD SYAIFUL, mohammadsyai...@gmail.com
* 2 sekretariat (Jkt & Bdg), 5 departemen, banyak biro...
--------------------------------------------------------------------------------
Ayo siapkan makalah....!!!!!
Untuk dipresentasikan di PIT ke-39 IAGI, Senggigi, Lombok NTB, 4-6 Oktober 2010
Deadline penyerahan makalah - 15 Februari 2010
-----------------------------------------------------------------------------
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
---------------------------------------------------------------------
DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on 
its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI or 
its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect 
damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or 
profits, arising out of or in connection with the use of any information posted 
on IAGI mailing list.
---------------------------------------------------------------------

Kirim email ke