Posisi "hidup segan mati tak mau" bukan lagi issu specific untuk
Geothermal saat ini. Dengan harga energy yang terus meningkat Harga
Listrik dari geothermal bisa sama dan bahkan bisa lebih kompetitif
dengan harga energy yang lain... masalahnya terlalu banyak orang bermain
dan berkepentingan di bisnis Energy...  

Memang tanpa policy dan bisnis, mungkin technology development sulit
bergerak.. namun capek sudah kita berkutet di hiruk pikuk politik dan
kepentingan. ...'mbulet' di situ situ saja wlaupun logikanya sudah
sangat terang benderang... 

Setuju dengan pointnya Ben, Geothermal business is Resource based
business, maka ini menjadi kepentingan para parktisi bidang resource
(Geolog, PE, Geoph dll) untuk berfikir terobosan technologi dan
subsurface imaging techniques untuk pengembangan lapangan dan
pengelolaan reservoir yang lebih baik, yang pada akhirnya menghasilkan
harga produc (Listrik) yang lebih baik... pemahaman reservoir geothermal
sangat membutuhkan perspective geologist: subsurface structures Mapping,
petrologi/petrography of system evolution, geochemistry of water-rock
interaction.

Sebetulnya bidang2 ilmu yang saya sbutkan di atas harus dmiliki dan
fasih oleh para geolog Indonesia regardless untuk geothermal atau
bukan..(kita kan hidup di jalur volcanic..jalur active
structure)...idealnya memang kita harus melakukan systematic research
dan capacity development di sektor ini...bayangkan 'laboratorium' yang
kita miliki!.. Perlu biaya dan mahal, memang... tapi tidak ada jalan
lain kalau kita memang ingin menjadi tuan rumah di negri sendiri dan
direspek oleh bangsa2 lain...


Salam, Novi

-----Original Message-----
From: Ismail Zaini [mailto:lia...@indo.net.id] 
Sent: Wednesday, November 25, 2009 9:22 PM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] Geothermal vs. Nuclear

Kayaknya ramai juga nih diskusi ttg Energi Alternatif khususnya Nuklir
dan 
Geothermal ( mungkin lbh tepat Energi subtitusi kali ya biar cepat maju)
, 
Ikutan Nimbrung dikit :
Untuk Nuklir bisa kita lihat di Blue Print Pengelolaan Energi Nasional (

Roadmap PLTN ) disebutkan bahwa pada tahun 2016 PLTN pertama akan
beroperasi 
dg kapasitas 1000 MW , Pertanyaannya Apa Betul ? Pembangunan PLTN ini
akan 
memakan waktu 6 tahun , jadi seharusnya thn 2010 ini sudah dimulai 
Kontruksinya , Ternyata masih Adem Ayem bahkan penolakan nya semakin
keras 
saja . Berdasarkan Kajian Yg telah dilakukan ( Studi Tapak ) tahun 90 an

dulu dari semua Aspek termasuk Geologinya dipilih di Jepara sana  yg
akan 
dibangun PLTN waktum itu oleh Konsultan dari Jipun > Kalau kita
perhatikan 
untuk mencukupi Listrik yg kapasitasnya sudah ratusan sampai ribuan MW
hanya 
ada 6 energi Primernya ( BBM , Gas,BB,Hidro,Geoth dan Nuklir ) Hidro 
sekarang sudah banyak kendalanya Faktor ketersediaana air waduk dan 
pembebasana Lahannya , Nuklir spt disebutkan tadi , Jadi tinggal Geoth
dari 
kel Energi alternatif yg bisa maju sbg Subsitusi  BBM  dg kapasitas
besar. 
Masalah Harganya Gimana ? Kalau pesaingnya dg BBM Geoth pasti unggul ,
coba 
kita hitung secara sederhana saja , untuk menghidupkan listrik Per KWh
dari 
PLTD membutuhkan BBM kira kira 0,28 L , Kalau harga BBM tsb sek ini 4500
Rp 
, maka untuk baiaya bahan bakarnya saja sudah 1260 Rp/Kwh atau 12,6
C$/Kwh 
ini belum untuk biaya pembangkitannya ( PLTD) dan biaya O & M nya. Kalau

dilihat Pembangkit Geoth yg sdh menggelontorkan setrumnya ( kira kira
1200 
an MW saat ini ) harga kontraknya ( ESC ) jauh dibawah 10 c $/Kwh , satu

lagi harga ini tdak akan terpengaruh dg harga Minyak Dunia.ini berbeda
dg 
BBM /  Gas / BB
Memang kalau dilihat bahwa Negara kita ada di ring of fire potensi Geoth
nya 
cukup besar ( Dalam Peta Penyebaran Potensi Geothermal dari BG thmn 2004

terdapat lebih 250 lokasi Geoth dg total Potensi lebih dari 27.000 MW , 
katanya sih ini terbesar di Dunia ) , Geoth ini untuk bisa dijadikan
Duit 
( ada nilai ekonominya ) harus dikonversikan menjadi Listrik makanya
harus 
ada investasi dari sisi hulunya sampai hilirnya  sekaligus ( bahkan
harus 
mengacu dua UU sekaligus UU Geoth dan UU Listrik ) .
Kalau dulu ( Berdasarkan Keppres ) Pertamina punya Hak Eksplorasi dan 
ekploitasi ( hak WKP ) , sekarang ini diera otonomi daerah "kewenangan"
tsb 
ada di Pemerintah/ Pemda , mangkanya sekarang ini Para Pemda Pemda yg
sdh 
punya WKP Geoth pada melelangkan WKP nya , kriteria untuk memenangkan
lelang 
WKP tsb adalah siapa yg menawarkan harga listriknya terendah padahal
daerah 
tersebut baru akan dilakukan eksplorasi . ini yang agak merepotkan , yah

kalau dianalogikan secara simpel kira kira begini ": Kriteria pemenang
dalam 
lelang WKP Minyak  adalah siapa yg menawarkan harga BBM terrendah " .
Disisi 
lain kareana Geoth ini " Barang baru "  maka kesiapan beberapa Pemda
untuk 
Hitung menghitung masalah harga ini masih minim  padahal ini menjadi
dasar 
utama penentuan pemenang WKP ( PP No.59 tahun 2007 ttg Pengusahaan 
Panasbumi ) , Berapa Pedoman harga listrik Geoth ? ada Permen No.
14/2008 
ttg harga listrik Geoth yg mengacu kepada Biaya Pokok Produksi Listrik 
disuatu daerah ( 80 - 85 % BPP ) untuk daerah yg Listriknya sebagian
besar 
dari BBM / PLTD otomatis BPPnya besar spt di Sumut/Aceh mencapai 2000 an

Rp/Kwh , Kaltim 1900 an Rp/Kwh dan Jawa Bali karena banyak bervariasi
energi 
primernya ( Gas , BB,Hidro,Geoth ) maka BPP nya 850 an Rp/Kwh ( data tsb

untuk tahun 2008 ) , Untuk tahun 2009 ternyata ada aturan baru lagi
untuk 
menghitung harga Listrik Pabum yaitu berdasar Permen no.05/2009 yg tidak

lagi mengacu kepada BPP spt halnya tahun 2008 yg lalu .Pedoman pedoman
harga 
in9im yg dijadikan dasar harga listrik di lelang WKp tentunya dg
penyusaian 
penyuasaian .
Kalau dilihat data  dari PLN tahun 2008  dg total kapasitas pembangkit
sdh 
lebih 29500 MW ternyata rata rata biaya produksi listrik itu mencapai
1300 
an Rp/Kwh , padahal rata rata penjualan hanya 630 Rp/Kwh , rata rata
biaya 
bahan bakarnya saja sudah lebih 850 Rp / Kwh , ini karena kontribusi 
terbesar dari biaya BBM nya. ( mungkin sekarang sudah menurun biaya 
produksinya karena kontribusi BBM menurun )
Kalau Hanya Semata mata dilihat  dari sisi antara Penjual dan Pembeli ( 
faktor keekonomiannya ) saja dalam pengembangan Geoth tanpa ada
Intervensi 
Pemerintah , rasanya seperti sekarang ini , hidup segan mati tak mau,
Nah 
dimanakah "intervensi" pemerintah tsb seharusnya , Monggo sama  sama 
dipikirkan.......Biar Geothermal menjadi Tuan di Negerinya 
sendiri....sebagai sumber energi yang bersih dan sustainabel.

ISM


----- Original Message ----- 
From: "Benyamin Sapiie" <bsap...@bdg.centrin.net.id>
To: <iagi-net@iagi.or.id>
Sent: Tuesday, November 24, 2009 1:31 AM
Subject: [iagi-net-l] Geothermal vs. Nuclear


> Rekan-2 IAGI,
>
> Seperti kita sadari bahwa kebanyakan dari kita berkonsentrasi karir
maupun
> penelitian untuk fossil fuel (non-renewable energy). Hanya sedikit
dari
> rekan2 atau diskusi kita dalam masalah energy lain yang renewable
misal
> dua sytem yaitu: nuclear and geothermal yang lebih greener konon
katanya.
>
> Indonesia sekarang sedang giat menrencanakan akan membangun 4 reaktor
> nuclear paling tidak akan beroperasi pada akhir tahun 2025. Anehnya
kita
> sebagai geologist mengetahui bahwa wilayah kita adalah bagian utama
dari
> ring of fire, dimana gunung api hampir ada disemua pulau besar di
> Indonesia kecuali Kalimantan.  Sehingga seyogyanya kita harusnya
sangat
> aktif dalam mengembang teknologi energi geothermal. Bahkan saat ini
> teknologi geothermal berkembang untuk memanfaatkan sumber panas hasil
> radioaktif decay dari granit di kedalaman 3-4 km yang dikenal sebagai
EGS:
> Enchacend Geothermal System sebagai future geothermal energy (MIT
study).
> Hal ini dimungkinan dengan perkembangan teknologi pemboran saat ini.
Jadi
> negara lain (seperti America, Perancis dan Swiss) sibuk mencari
alternatif
> geothermal energy, kita yang kaya akan sumber alam geothermal
kelihatannya
> tidur saja. Saat ini kita hanya punya 4-5 lapangan geothermal, dimana
> seharusnya kita sudah punya banayak sekali yang mana dapat membantu
> meringankan beban PLN. PLN mungkin sebenarnya menangis kalau ada
customer
> baru karena makin banyak minyak minyak yang harus dibakar..
>
> Kenapa teknologi, eksplorasi maupun minat pemerintah tidak
berkonsentrasi
> di geothermal. Bagaiaman dengan potensi geothermal kita? Apakah
sedemikian
> buruk sehingga tidak ada minat investasi. Apakah ini lebih bersifat
> politik? atau memang ada hal lain yang lebih menguntungkan. Kenapa
> Nuclear? perdebatan dan diskusi antara nuclear dan geothermal sudah
sangat
> banyak di internet .. silahkan googling..
>
> Saya pikir, IAGI juga harus sudah mengaktifkan berdiskusi mengenai
> alternatif energi dimana geologist bisa berperan. Terutama rekan2 yang
> bergerak digeothermal bisa sharing pengetahuan maupun pengalamannya di
> bidang ini.
>
> Mana yang lebih baik buat energi masa depan kita.. nuclear atau
> geohtermal. mungkin juga ada yang lainnyas eperti blue energy misalnya
> ..hmm
>
> Salam,
>
> Ben Sapiie
>
>
>
>
>
>
------------------------------------------------------------------------
--------
> PP-IAGI 2008-2011:
> ketua umum: LAMBOK HUTASOIT, lam...@gc.itb.ac.id
> sekjen: MOHAMMAD SYAIFUL, mohammadsyai...@gmail.com
> * 2 sekretariat (Jkt & Bdg), 5 departemen, banyak biro...
>
------------------------------------------------------------------------
--------
> Ayo siapkan makalah....!!!!!
> Untuk dipresentasikan di PIT ke-39 IAGI, Senggigi, Lombok NTB, 4-6
Oktober 
> 2010
> Deadline penyerahan makalah - 15 Februari 2010
>
------------------------------------------------------------------------
-----
> To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
> To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
> Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
> Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
> Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
> No. Rek: 123 0085005314
> Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
> Bank BCA KCP. Manara Mulia
> No. Rekening: 255-1088580
> A/n: Shinta Damayanti
> IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
> IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
> ---------------------------------------------------------------------
> DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information 
> posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no
event 
> shall IAGI or its members be liable for any, including but not limited
to 
> direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever,
resulting 
> from loss of use, data or profits, arising out of or in connection
with 
> the use of any information posted on IAGI mailing list.
> ---------------------------------------------------------------------
>
>
> 



------------------------------------------------------------------------
--------
PP-IAGI 2008-2011:
ketua umum: LAMBOK HUTASOIT, lam...@gc.itb.ac.id
sekjen: MOHAMMAD SYAIFUL, mohammadsyai...@gmail.com
* 2 sekretariat (Jkt & Bdg), 5 departemen, banyak biro...
------------------------------------------------------------------------
--------
Ayo siapkan makalah....!!!!!
Untuk dipresentasikan di PIT ke-39 IAGI, Senggigi, Lombok NTB, 4-6
Oktober 2010
Deadline penyerahan makalah - 15 Februari 2010
------------------------------------------------------------------------
-----
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
---------------------------------------------------------------------
DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information
posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no
event shall IAGI or its members be liable for any, including but not
limited to direct or indirect damages, or damages of any kind
whatsoever, resulting from loss of use, data or profits, arising out of
or in connection with the use of any information posted on IAGI mailing
list.
---------------------------------------------------------------------


--------------------------------------------------------------------------------
PP-IAGI 2008-2011:
ketua umum: LAMBOK HUTASOIT, lam...@gc.itb.ac.id
sekjen: MOHAMMAD SYAIFUL, mohammadsyai...@gmail.com
* 2 sekretariat (Jkt & Bdg), 5 departemen, banyak biro...
--------------------------------------------------------------------------------
Ayo siapkan makalah....!!!!!
Untuk dipresentasikan di PIT ke-39 IAGI, Senggigi, Lombok NTB, 4-6 Oktober 2010
Deadline penyerahan makalah - 15 Februari 2010
-----------------------------------------------------------------------------
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
---------------------------------------------------------------------
DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on 
its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI or 
its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect 
damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or 
profits, arising out of or in connection with the use of any information posted 
on IAGI mailing list.
---------------------------------------------------------------------

Kirim email ke