Akh Uda  Uda 

Kayak ndak tahu ini
memang jaman sekarang ini jaman UUD 1945 yang ekonominya mementingkan
kepentingan negara dan rakyat ???
Kan kita sudah sepakat untuk
menjadi negara liberal , kalau perlu lebih liberal dari pada amerika
serikat dan lebih demokratis dari pada Perancis .
Kan , kan kan jadi
jangan mimpi ada yang mau melakukan usahe binis kalau tidak menguntungkan
, Sebab kalau sampai tidak menguntungkan (walaupun itu diusahakn oleh
BUMN) , maka akan diprotes oleh rakyat sendiri ,Tokh TokhTokh  
Yang penting kita harus dipuji sebagai negara yang paling demokratis lah
(katanya Dia tuuuh, hehehe).

Si Abah (bukan komunis).

>,  Dear Basuki,
> 
> Saya ikut nimbrung ya,
mengenai sumber energi geothermal ini...
> Anda betul Bas, , sudah
berapa lama kita2 ini di Pertamina khususnya
> menangani masalah
geothermal, dari mulai survey, drilling dst. tapi kok
> sampai
sekarang kayaknya kemajuan dalam penggunaan dan pemanfaatannya
>
sangat
> lambat... lambat sekali.... Masalahnya ada  di tangan end
user nya yaitu
> PLN, karena penggunaan geothermal adalah untuk
membuat power plant /
> listrik...PLN itu kan juga punya
pemerintah, Pertamina begutu juga , jadi
> pembangunan power plat
di suatu tempat , pulau atau region di tanah air
> kita
>
ini, tidak selamanya harus feasible.... ada case2 tertentu dimana
> pemerintah
> harus membangun proyek yang keekonomiannya
mungkin saja kurang feasible,
> tetapi akan menghasilkan  dampak
berantai di masyarakat setempat yang
> sangat
>
menguntungkan, seperti tenaga kerja, berkembangnya industri, roda
> pembangunan di daerah , juga yang jelas ada substitusi peggunaan
oil$gas
> oleh energi geothermal ini, yang arinya penggunaan
minyak kita bisa lebih
> hemat. Kalau saja proyek2 seperti
geothermal dan energi2 alternative
> lainnya
> bisa kita
lakukan,  bisa kita perkirakan  bahwa kita mungkin masih bisa
>
menghemat lebih banyak lagi  oil& gas yang selam ini kita pakai
intuk
> pengadaan listrik , mungkin juga kita bisa kembali
mengekspornya ke luar
> negeri untuk mendapatkan devisa u/
Negara.....
> 
> Nah, duduk perkaranya dimana...? kita
tanya saja pada departemen yang
> berkepentingan yaitu 
ESDM....(atau BUMN...?) , kan ada  mentrinya ...?
> 
> 
> Salam
> YuYu
> 
> 
>  puspoputro
[mailto:basuki...@yahoo.com]
> Sent: Tuesday, November 24, 2009
11:01 AM
> To: iagi-net@iagi.or.id
> Subject: Re:
[iagi-net-l] Geothermal vs. Nuclear
> 
>  
>
Ben dan rekan2 lain,
>  
> Permasalahan penggunaan
energy geothermal, bukan pada teknologi atau
> jumlah
>
cadangan tetapi masalah keekonomian dan kebijakan, itu berjalan sejak
anak
> saya masih bayi sampai kini dimana anaknya anak saya sudah
sekolah di SD.
> Pengusahaan geothermal ujungnya adalah, terutama,
untuk pembangkit tenaga
> listrik. Nah listrik ini kerajaannya
PLN, artinya kalau anda menghasilkan
> listrik maka yang dapat
anda lakukan adalah menjual listrik kepada PLN
> atau
>
anda menjual ke pihak lain melalaui PLN (tolong yang ke dua ini
diluruskan
> oleh rekan yang lebih faham). Kalau PLN maunya beli
dengan harga tertentu
> (baca rendah) per satuan, dan kalau
ongkos produksi anda per satuan lebih
> tinggi dari harga yang
dimaui PLN, ya jual beli tidak dapat terjadi.
> Dengan
>
kata lain pengusahaan geothermal jadi seret berputar. Lebih berat lagi,
> lokasi sumber daya geothermal biasanya terpencil, jauh dari
industri yang
> membutuhkan listrik. Hal ini akan memperberat
keekonomian proyek
>  bersangkutan.
> Kita dapat simak
lapangan geothermal yang sudah jadi, berproduksi uap
> untuk
> pembangkit listrik misalnya Kamojang dan Karaha Bodas. Kok
kelihatannya
> berkembangnya ya cukup lambat (semoga saya salah
lihat).
> Kalau dalam forum diskusi sih seperti biasa pasti
terdengar suara merdu
> seperti "siap bekerja sama",
menyambut baik, dapat dinegosiasikan dan
> sebagainya.
>
Jangan salah, saya berusaha turut mendorong pengusahaan / pemanfaatan
> panas
> bumi ini, tenaga saya yang makin tua dan ringkih
kelihatannya tidak tahan
> menghadapi panasnya uap bumi itu. Yang
lebih muda silahkan, hancurkan
> barikade yang ada, bangun
jembatan penghubung yang lebih membela
> kepentingan
>
bangsa secara keseluruhan bukan sektoral, dsb dsb.
> Silahkan
yang mengetahui duduk perkaranya yang mutakhir untuk di
"shared".
>  
> Salam,
>
Yangkung
> 
> --- On Tue, 24/11/09, Benyamin Sapiie
<bsap...@bdg.centrin.net.id> wrote:
> 
> 
>
From: Benyamin Sapiie <bsap...@bdg.centrin.net.id>
> Subject: [iagi-net-l] Geothermal vs. Nuclear
> To:
iagi-net@iagi.or.id
> Date: Tuesday, 24 November, 2009, 1:31 AM
> 
> 
> Rekan-2 IAGI,
> 
> Seperti
kita sadari bahwa kebanyakan dari kita berkonsentrasi karir maupun
> penelitian untuk fossil fuel (non-renewable energy). Hanya sedikit
dari
> rekan2 atau diskusi kita dalam masalah energy lain yang
renewable misal
> dua sytem yaitu: nuclear and geothermal yang
lebih greener konon katanya.
> 
> Indonesia sekarang
sedang giat menrencanakan akan membangun 4 reaktor
> nuclear
paling tidak akan beroperasi pada akhir tahun 2025. Anehnya kita
>
sebagai geologist mengetahui bahwa wilayah kita adalah bagian utama
dari
> ring of fire, dimana gunung api hampir ada disemua pulau
besar di
> Indonesia kecuali Kalimantan.  Sehingga seyogyanya
kita harusnya sangat
> aktif dalam mengembang teknologi energi
geothermal. Bahkan saat ini
> teknologi geothermal berkembang
untuk memanfaatkan sumber panas hasil
> radioaktif decay dari
granit di kedalaman 3-4 km yang dikenal sebagai EGS:
> Enchacend
Geothermal System sebagai future geothermal energy (MIT study).
>
Hal ini dimungkinan dengan perkembangan teknologi pemboran saat ini.
Jadi
> negara lain (seperti America, Perancis dan Swiss) sibuk
mencari alternatif
> geothermal energy, kita yang kaya akan sumber
alam geothermal kelihatannya
> tidur saja. Saat ini kita hanya
punya 4-5 lapangan geothermal, dimana
> seharusnya kita sudah
punya banayak sekali yang mana dapat membantu
> meringankan beban
PLN. PLN mungkin sebenarnya menangis kalau ada customer
> baru
karena makin banyak minyak minyak yang harus dibakar..
> 
> Kenapa teknologi, eksplorasi maupun minat pemerintah tidak
berkonsentrasi
> di geothermal. Bagaiaman dengan potensi
geothermal kita? Apakah sedemikian
> buruk sehingga tidak ada
minat investasi. Apakah ini lebih bersifat
> politik? atau memang
ada hal lain yang lebih menguntungkan. Kenapa
> Nuclear?
perdebatan dan diskusi antara nuclear dan geothermal sudah sangat
> banyak di internet .. silahkan googling..
> 
> Saya
pikir, IAGI juga harus sudah mengaktifkan berdiskusi mengenai
>
alternatif energi dimana geologist bisa berperan. Terutama rekan2 yang
> bergerak digeothermal bisa sharing pengetahuan maupun pengalamannya
di
> bidang ini.
> 
> Mana yang lebih baik buat
energi masa depan kita.. nuclear atau
> geohtermal. mungkin juga
ada yang lainnyas eperti blue energy misalnya
> ..hmm
>

> Salam,
> 
> Ben Sapiie
> 
> 
> 
> 
> 
>
----------------------------------------------------------------------------
> ----
> PP-IAGI 2008-2011:
> ketua umum: LAMBOK
HUTASOIT, lam...@gc.itb.ac.id
> sekjen: MOHAMMAD SYAIFUL,
mohammadsyai...@gmail.com
> * 2 sekretariat (Jkt & Bdg), 5
departemen, banyak biro...
>
----------------------------------------------------------------------------
> ----
> Ayo siapkan makalah....!!!!!
> Untuk
dipresentasikan di PIT ke-39 IAGI, Senggigi, Lombok NTB, 4-6 Oktober
> 2010
> Deadline penyerahan makalah - 15 Februari 2010
>
----------------------------------------------------------------------------
> -
> To unsubscribe, send email to:
iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
> To subscribe, send email to:
iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
> Visit IAGI Website:
http://iagi.or.id
> Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
> Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
> No. Rek: 123
0085005314
> Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
> Bank BCA KCP. Manara Mulia
> No. Rekening: 255-1088580
> A/n: Shinta Damayanti
> IAGI-net Archive 1:
http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
> IAGI-net
Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
>
---------------------------------------------------------------------
> DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to
information
> posted
> on its mailing lists, whether
posted by IAGI or others. In no event shall
> IAGI or its members
be liable for any, including but not limited to direct
> or
indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from
> loss
> of use, data or profits, arising out of or in
connection with the use of
> any
> information posted on
IAGI mailing list.
>
---------------------------------------------------------------------
> 
> 
> 
> 
>       New Email
addresses available on Yahoo!
> Get the Email name you&#39;ve
always wanted on the new @ymail and
> @rocketmail.
> Hurry
before someone else does!
>
http://mail.promotions.yahoo.com/newdomains/aa/
> 
> 
>
--------------------------------------------------------------------------------
> PP-IAGI 2008-2011:
> ketua umum: LAMBOK HUTASOIT,
lam...@gc.itb.ac.id
> sekjen: MOHAMMAD SYAIFUL,
mohammadsyai...@gmail.com
> * 2 sekretariat (Jkt & Bdg), 5
departemen, banyak biro...
>
--------------------------------------------------------------------------------
> Ayo siapkan makalah....!!!!!
> Untuk dipresentasikan di PIT
ke-39 IAGI, Senggigi, Lombok NTB, 4-6 Oktober
> 2010
>
Deadline penyerahan makalah - 15 Februari 2010
>
-----------------------------------------------------------------------------
> To unsubscribe, send email to:
iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
> To subscribe, send email to:
iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
> Visit IAGI Website:
http://iagi.or.id
> Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
> Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
> No. Rek: 123
0085005314
> Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
> Bank BCA KCP. Manara Mulia
> No. Rekening: 255-1088580
> A/n: Shinta Damayanti
> IAGI-net Archive 1:
http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
> IAGI-net
Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
>
---------------------------------------------------------------------
> DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to
information
> posted on its mailing lists, whether posted by IAGI
or others. In no event
> shall IAGI or its members be liable for
any, including but not limited to
> direct or indirect damages, or
damages of any kind whatsoever, resulting
> from loss of use, data
or profits, arising out of or in connection with
> the use of any
information posted on IAGI mailing list.
>
---------------------------------------------------------------------
> 
> 


-- 
_______________________________________________
Nganyerikeun hate
batur hirupna mo bisa campur, ngangeunahkeun hate jalma hirupna pada
ngupama , Elmu tungtut dunya siar Ibadah kudu lakonan.

Kirim email ke