Pak Kuntadi,
 
BPMIGAS telah mengirimkan undangan lokakarya ini ke semua K3S, tidak hanya K3S 
yang beroperasi di Jawa Timur. Untuk ke depan, bagusnya undangan ini sebaiknya 
disebarkan juga melalui milis2 agar lebih tersosialisasikan.
 
Presentasi-presentasi undangan semuanya ditujukan ke K3S-K3S yang beroperasi di 
Jawa Timur dengan pertimbangan bahwa mereka mempunyai data dan analisis tentang 
Jawa Timur yang bisa didiskusikan di forum ini. Tetapi undangan untuk membuat 
poster tentang Jawa Timur dibuka ke semua K3S.
 
Ini bukan realisasi basin sharing seperti yang direncanakan pada saat ada Forum 
EP BPMIGAS dan para K3S beberapa bulan lalu di Bali. Acara lokakarya ini 
asalnya adalah program Badan Geologi dan ini merupakan cekungan kedua yang 
dibahas. Yang pertama dibahas adalah Cekungan Sumatra Selatan (Desember 2009). 
Dalam melaksanakan ini, Badan Geologi bekerja sama dengan BPMIGAS dan beberapa 
instansi terkait lainnya.
 
Tentang basin sharing, BPMIGAS telah mengadakan beberapa kali forum (eksplorasi 
dan eksploitasi) dengan mengundang pembicara dari K3S yang dianggap sebagai 
champion dalam bidang tertentu untuk berbicara dan didengar oleh K3S-K3S yang 
lain. Yang terakhir diselenggarakan adalah tentang basement fracture dengan 
para pembicara dari COPI. 
 
Saya mempunyai CD berisi abstrak/extended abstract/full paper makalah-makalah 
Lokakarya Jawa Timur. Kapan2 Pak Kun atau rekan2 lain yang berminat dengan 
makalah2 tersebut, silakan mampir ke kantor saya. Dikirim melalui e-mail 
mungkin terlalu besar memorinya.
 
salam,
Awang

--- Pada Ming, 27/6/10, kunt...@bp.com <kunt...@bp.com> menulis:


Dari: kunt...@bp.com <kunt...@bp.com>
Judul: Re: [iagi-net-l] Lokakarya EP Migas Cekungan Jawa Timur (Surabaya, 22-24 
Juni 2010)
Kepada: iagi-net@iagi.or.id
Tanggal: Minggu, 27 Juni, 2010, 11:46 PM


Waaahh, kok publikasinya ga terdengar sebelumnya ya pak Awang?

Apakah peserta khusus player yg ada di Jawa Timur saja? Pertimbangannya apa ya? 
Bukankah siapa tahu ada calon pemain baru yg perlu akses knowledge juga sblum 
masuk ke situ?

Apakah ini pengembangan format basin sharing di BPMGAS yg saat ini sdh berjalan 
ke forum yg lebih besar Pak?

Bgmana utk bs akses ke makalah2 undangan ini Pak jika memungkinkan...?

Salam,
Kuntadi
Powered by Telkomsel BlackBerry®

-----Original Message-----
From: Awang Satyana <awangsaty...@yahoo.com>
Date: Sun, 27 Jun 2010 21:27:31 
To: Eksplorasi BPMIGAS<eksplorasi_bpmi...@yahoogroups.com>; 
IAGI<iagi-net@iagi.or.id>; Forum HAGI<fo...@hagi.or.id>; Geo 
Unpad<geo_un...@yahoogroups.com>
Reply-To: <iagi-net@iagi.or.id>
Subject: [iagi-net-l] Lokakarya EP Migas Cekungan Jawa Timur (Surabaya, 22-24 
Juni 2010)

Selasa-Kamis 22-24 Juni 2010 yang baru berlalu, Badan Geologi bekerja sama 
dengan BPMIGAS,  Dinas ESDM Jawa Timur dan PT Seminar Indonesia telah 
menyelenggarakan Lokakarya berjudul "Optimalisasi Sumberdaya Hidrokarbon di 
Cekungan Sedimen Jawa Timur". Lokakarya berlangsung selama 1,5 hari di Hotel JW 
Marriott Surabaya dilanjutkan dengan fieldtrip selama 1,5 hari ke (1) 
gununglumpur lama Kalanganyar, (2) gununglumpur "in the making" Lusi, (3) sumur 
produksi gas Lengowangi-1 (JOB Pertamina-PetroChina East Java), dan (4) 
singkapan-singkapan batugamping Prupuh-Rancak-Paciran-Selorejo di Plato Tuban 
dan lereng utara Dalaman Kendeng.
 
Lokakarya dihadiri oleh sekitar 140 peserta dari berbagai instansi dan kalangan 
(antara lain: Badan Geologi, BPMIGAS, Dinas ESDM Jawa Timur, Pemda Jawa Timur,  
Perguruan2 Tinggi, Lemigas, PPT Migas Cepu, para K3S). Lokakarya dibuka oleh 
Pak Priyono (Kepala BPMIGAS) dan ditutup oleh Pak Sukhyar (Kepala Badan 
Geologi). Lokakarya membahas 16 makalah undangan yang meliputi tema-tema : 
regulasi, kebijakan Pemerintah, geologi-geofisika-petroleum system, eksploitasi 
dan produksi dan teknik pengeboran. Semua makalah, tentu saja, membahas wilayah 
Jawa Timur. 
 
Makalah-makalah yang dibahas adalah seperti di bawah ini.
 
1. Kebijakan dan Manajemen Eksplorasi Migas di Indonesia (Naryanto Wagimin 
-Ditjen Migas)
2. Data dan Informasi Migas di Indonesia dan Jawa Timur (Farida Zed -Pusdatin)
3. Konfigurasi Bawah Permukaan Cekungan Jawa Timur berdasarkan Data Gaya Berat 
(Saultan Panjaitan -Badan Geologi)
4. Tektonostratigrafi Cekungan Jawa Timur dan Implikasi Hidrokarbon (Awang 
Satyana -BPMIGAS)
5. Analisis Petroleum System Cekungan Jawa Timur dan Potensi Pengembangan 
Lapangan Baru (Nizar Mujahidin -BPMIGAS)
6. Reservoir Karbonat dan Klastik Cekungan Jawa Timur (Yohanes Kusumo -PPT 
Migas)
7. Perkembangan Penelitian Geologi Jawa Timur Bagian Selatan (Budianto Toha 
-UGM)
8. Strategi Pertamina dalam Eksplorasi Migas Cekungan Jawa Timur Onshore 
(Medianto Satyawan -Pertamina)
9. Penerapan Teknologi Eksplorasi di Batugamping Formasi Kujung, Cekungan Jawa 
Timur Offshore (Dwi Mandhiri -Kodeco)
10. Mikrofacies dan Paleontologi Formasi Prupuh Cekungan Jawa Timur (Alexander 
Limbong dan Hermes Panggabean -Badan Geologi)
11. Konfirmasi Struktur Lapangan Sepanjang Kangean dan Upside Potential 
Berdasarkan Analisis Gayaberat dan Magnetik (Agung Indriyanto -Kangean Energy)
12.Produksi dan Cadangan Migas Jawa Timur/Tengah: Sejarah, Status,Potensi dan 
Tantangannya (BAmbang Widarsono -Lemigas)
13. Batuan Induk Minyak dan Gas Cekungan Jawa Timur: Pendekatan Geokimia (Awang 
Satyana -BPMIGAS)
14. Potensi Sumberdaya Hidrokarbon Blok Tuban, Cekungan Jawa Timur (Purwohadi 
Suseso & Yosi Hirosiadi -JOB Pertamina-PetroChina East Java)
15. Sudahkah Alam jadi Acuan dalam Kasus Lumpur Sidoarjo? (Soffian Hadi -BPLS)
16. Penanganan Semburan Sumur Lengowangi-2 (Irawan Nugroho -JOB 
Pertamina-PetroChina East Java)
 
Penyelenggaraan lokakarya, penyampaian materi, diskusi dan fieldtrip telah 
berjalan sesuai dengan yang direncanakan dan boleh dibilang sukses. Lokakarya 
membahas satu cekungan sedimen yang dihadiri terutama oleh para "pemain" di 
cekungan tersebut bersama instansi Pemerintah dan Perguruan Tinggi efektif 
sebagai forum untuk saling belajar,bertukar pengalaman, dan mencari 
ide/inspirasi eksplorasi dan produksi.
 
Berikut ini adalah catatan saya tentang eksplorasi dan produksi migas di 
Cekungan Jawa Timur yang disusun berdasarkan analisis dan sintesis data. Semoga 
bermanfaat.
 
salam,
Awang
 
 
Optimalisasi Sumberdaya Migas Cekungan Jawa Timur
(oleh : Awang H. Satyana & Johnson A. Paju -BPMIGAS)
 
Cekungan Jawa Timur adalah salah satu cekungan produktif di Indonesia. Dalam 
peta Cekungan Sedimen Tersier yang dipetakan oleh BPMIGAS pada tahun 2008; 
wilayah Cekungan Jawa Timur meliputi : Cekungan Pati, Cekungan Jawa Timur Utara 
dan Cekungan Jawa Timur Selatan.
 
Saat ini di Jawa Timur terdapat 34 wilayah kerja aktif, atau 15 % dari jumlah 
seluruh wilayah kerja perminyakan di Indonesia,  yang dioperasikan oleh 
berbagai kontraktor meliputi perusahaan nasional dan multinasional. Dari 34 
wilayah kerja tersebut, 13 di antaranya merupakan wilayah kerja berstatus 
eksploitasi atau sedang memroduksikan migas. Luas wilayah kerja aktif ini 
meliputi 52 % luas wilayah Cekungan Jawa Timur, sehingga masih terdapat peluang 
48 % wilayah cekungan ini yang belum tereksplorasi. 
 
Pemerintah masih terus menawarkan wilayah-wilayah kerja baru di Jawa Timur 
melalui penawaran reguler, atau terdapat juga inisiatif dari para investor yang 
meminta daerah-daerah tertentu di Jawa Timur melalui mekanisme penawaran 
langsung. Data tahun 2000-2009 menunjukkan bahwa dari wilayah-wilayah kerja 
baru kontrak PSC yang ditandatangani di Indonesia, 11-40 % di antaranya 
berlokasi di Cekungan Jawa Timur.
 
Jawa Timur telah memroduksikan minyak dari akhir abad ke-18, terutama dari 
daerah Cepu, Bojonegoro dan Surabaya. Sampai saat ini, daerah-daerah tersebut 
masih menjadi daerah penghasil migas. Di samping itu, sejak awal tahun 1970-an, 
produksi minyak juga telah ditambah dari lapangan-lapangan di lepas pantai 
utara Jawa Timur dan pada akhir tahun 1980-an, produksi gas bertambah dari 
lapangan-lapangan di lepas pantai sebelah timur Jawa Timur. Saat ini, terdapat 
sebanyak 62 lapangan migas di Jawa Timur. Beberapa lapangan migas baru atau 
penemuan lama akan dikembangkan sehingga pada beberapa tahun yang akan datang 
akan menambah produksi migas Jawa Timur. Di samping itu, eksplorasi terus 
dilakukan ke semua wilayah Cekungan Jawa Timur untuk menemukan 
lapangan-lapangan migas baru.
 
Beberapa play atau konsep eksplorasi signifikan yang telah terbukti produktif 
adalah seperti contoh-contoh di bawah ini. 
 
Di lepas pantai utara Jawa Timur, khususnya di wilayah kerja West Madura 
ditemukan migas pada terumbu-terumbu karbonat Formasi Kujung, terumbu-terumbu 
ini ukurannya relatif kecil, tetapi sangat produktif dan hampir seluruhnya 
mengandung migas. 
 
Pada terumbu yang sama di wilayah Cepu, telah ditemukan juga migas dalam jumlah 
besar (lapangan Banyu Urip). Penemuan ini penting sebab penemuan ini terjadi di 
daerah yang telah dikerjakan selama 100 tahun, menunjukkan bahwa melalui 
eksplorasi yang kreatif dan intensif, penemuan-penemuan penting dan besar masih 
dapat terjadi, meskipun daerah tersebut telah matang dikerjakan.
 
Hal unik yang hanya berkembang di Jawa Timur adalah penemuan gas di reservoir 
yang sangat unik, yaitu batugamping globigerina yang porositasnya sangat tinggi 
dan produktif menghasilkan gas atau minyak. Reservoir ini merupakan potensi 
yang besar sebab sebarannya panjang dari Cepu, Selat Madura sampai sebelah 
utara Bali.
 
Jawa Timur pun memiliki salah satu dari dua reservoir termuda di Indonesia, 
yaitu batupasir Plistosen volkaniklastik Wunut, yang berasal dari endapan jalur 
volkanik di sebelah selatan Cekungan Jawa Timur. Seperti reservoir globigerina, 
reservoir ini pun tersebar di area yang luas.
 
Jumlah lapangan dan cadangannya di Jawa Timur mengikuti distribusi normal field 
size distribution, yaitu lebih dari setengahnya lapangan-lapangan di Jawa Timur 
mempunyai cadangan sampai 20 MMBOE; lapangan-lapangan migas dengan cadangan 
20-50 MMBOE ada sepuluh, dan lapangan-lapangan dengan cadangan 50-450 MMBOE ada 
13 lapangan.
 
Saat ini, berdasarkan data 2003-2009, kontribusi rata-rata minyak dan gas dari 
Jawa Timur terhadap produksi migas nasional masing-masing 3,85 % dan 2,16 %. 
Kontribusi rata-rata ini memang kecil, tetapi kontribusi produksi minyak 
menunjukkan peningkatan yang signifikan secara bertahap dari tahun ke tahun, 
sampai pada tahun 2009 kontribusi minyak dari Jawa Timur mencapai 10,5 % dari 
produksi nasional, kontribusi gas pun menunjukkan peningkatan yang cukup. 
Beberapa pengembangan lapangan baru yang saat ini sedang dilakukan, dapat 
segera menambah kontribusi migas dari Jawa Timur terhadap produksi nasional. 
Bila dihitung produksi migas kumulatif dari Cekungan Jawa Timur, tentu saja 
kontribusi dari Jawa Timur besar sebab ia merupakan salah satu cekungan 
produktif pertama di Indonesia.
 
Gambaran statistik eksplorasi Cekungan Jawa Timur dalam sepuluh tahun terakhir 
(2000-2009) adalah sebagai berikut ini. 
 
Rasio keberhasilan secara teknis (geologi) adalah 49 % yang juga merupakan 
gambaran nasional. Batugamping rupanya masih menjadi target utama para operator 
di Jawa Timur, dan menunjukkan rasio keberhasilan yang relatif lebih baik 
daripada target batupasir. Berdasarkan data 2003-2008, dari penemuan-penemuan 
eksplorasi, 38 % di antaranya sudah diajukan dan disetujui untuk dikembangkan. 
Sisanya, masih memerlukan kajian eksplorasi lebih lanjut. Wilayah-wilayah 
eksplorasi selama sepuluh tahun terakhir ini tersebar baik di wilayah darat 
maupun laut, seperti tergambar pada peta sebaran sumur-sumur eksplorasi di Jawa 
Timur.
 
Rasio sukses geologi pengeboran eksplorasi sumur-sumur taruhan (wildcat) adalah 
36 %,  sumur-sumur delineasi 58 %  dan rasio sukses sumur-sumur pengembangan 95 
%.
 
Data selama tujuh tahun terakhir menunjukkan bahwa rasio sukses secara geologi 
sumur-sumur eksplorasi yang dibor berkisar dari 15 – 73 %, dengan rata-rata 49 
%. Setiap kegagalan dan keberhasilan sumur-sumur eksplorasi tentu menjadi 
pelajaran yang berharga untuk usaha-usaha selanjutnya.
 
Selama tujuh tahun terakhir sumur-sumur eksplorasi yang dibor di Cekungan Jawa 
Timur telah menemukan sumberdaya migas sebesar 454 MMBOE terdiri atas 60 % 
penemuan minyak dan 40 % penemuan gas. Sebagian penemuan-penemuan ini telah 
dikembangkan untuk menjadi lapangan-lapangan migas baru.
 
Cekungan Jawa Timur masih memiliki sebanyak 430 prospek dan lead dengan 
perkiraan sumberdaya terkuras dipotong faktor risiko geologi (risked 
recoverable resources) sebesar sekitar 3168 MMBOE; 1869 MMBO di antaranya 
berupa minyak (59 %). Jumlah sebesar ini masih menurut perhitungan dan 
memerlukan banyak kegiatan eksplorasi untuk membuktikannya. Berdasarkan umur 
target reservoir prospek dan lead, 60 % merupakan target reservoir berumur 
Paleogen dan 40 % berupa target berumur Neogen. 
 
Berdasarjan jenis litologi target reservoir prospek dan lead, maka 71 % 
merupakan reservoir karbonat, 21 % berupa reservoir batupasir. Memang dalam 
sepuluh tahun terakhir ini, reservoir karbonat merupakan target utama 
eksplorasi yang juga menunjukkan tingkat keberhasilan yang lebih baik daripada 
reservoir batupasir.
 
Dari segi tipe perangkap prospek dan lead, maka hampir setengahnya berupa 
perangkap struktur terdiri atas perangkap antiklin sebanyak 27 % dan antiklin 
tersesarkan 19 %. Sebanyak 20 % prospek dan lead merupakan perangkap struktur, 
dan 34 % prospek dan lead merupakan perangkap kombinasi struktur dan 
stratigrafi.
 
Bila kita bandingkan antara jumlah sumberdaya terkuras prospek dan lead dengan 
jumlah sumberdaya terkuras penemuan eksplorasi enam tahun terakhir, maka masih 
terdapat banyak peluang penemuan pada masa depan; kegiatan-kegiatan eksplorasi 
enam tahun terakhir ini baru membuktikan sekitar 20 % dari seluruh sumberdaya 
terkuras prospek dan lead. 
 
Untuk minyak dan gas, maka seluruh prospek dan lead di Cekungan Jawa Timur 
mempunyai sumberdaya terkuras sebesar 3168 MMBOE. Penemuan-penemuan enam tahun 
terakhir telah membuktikan sebanyak 645 MMBOE, atau baru sekitar 20 % dari 
jumlah sumberdaya terkuras seluruh prospek dan lead, sehingga masih besar 
peluang penemuan eksplorasi pada masa depan. Sebagian besar prospek dan lead 
(82 %) mempunyai sumberdaya terkuras yang kecil yaitu di bawah 10 MMBOE. Ini 
akan menghalanngi pengerjaan seluruh prospek dan lead di Jawa Timur sebab hal 
ini akan mempengaruhi faktor keekonomian. Struktur-struktur besar dengan 
sumberdaya terkuras lebih besar dari 25 atau 50 MMBOE tidak banyak lagi, hanya 
tersisa 29 struktur. 
 
Cekungan Jawa Timur sebenarnya tidak efektif dikerjakan. Menurut penelitian, 
Cekungan Jawa Timur memiliki luas area petroleum system area terbukti (known 
petroleum system area) nomor dua terluas di Indonesia setelah Cekungan Sumatra 
Selatan, yaitu sekitar 54.000 km2. Tetapi jumlah seluruh sumur wildcat-nya 
sampai menjelang tahun 2000 hanya sekitar 160 sumur. Sebagai perbandingan, luas 
petroleum system area Cekungan Sumatra Utara sekitar 25.000 km2, tidak sampai 
setengah luas petroleum system area Cekungan Jawa Timur, tetapi jumlah seluruh 
sumur wildcatnya sekitar 260 sumur. Yang sangat matang dikerjakan eksplorasinya 
adalah Cekungan Sumatra Tengah, dengan luas petroleum system area sebesar 
35.000 km2, jumlah seluruh sumur wildcat-nya ada sekitar 550 sumur. Dan, kita 
tahu bahwa Cekungan Sumatra Tengah merupakan kontributor terbesar produksi 
minyak Indonesia. 
 
Agar efektif dikerjakan, paling tidak Cekungan Jawa Timur masih memerlukan 
sekitar 150 sumur eksplorasi lagi. Kita sudah melihat bahwa potensi prospek dan 
lead Cekungan Jawa Timur masih besar dan peluangnya juga banyak, sehingga 
peningkatan kegiatan eksplorasi mestinya tidak akan sia-sia. Ini adalah 
tantangan dan peluang untuk kita semua.
 
Kesimpulannya,  meskipun Cekungan Jawa Timur telah dikerjakan selama 130 tahun, 
ternyata potensi dan peluangnya diperhitungkan masih besar untuk 
penemuan-penemuan baru, tetapi perkiraan perhitungan ini harus direalisasikan 
melalui kegiatan-kegiatan eksplorasi dan nantinya produksi. Pemerintah dan para 
investor serta seluruh pemangku kepentingan yang berhubungan harus saling 
bersinergi agar potensi dan peluang Cekungan Jawa Timur ini dapat dioptimalkan, 
seperti tujuan utama lokakarya ini, yaitu Optimalisasi Sumberdaya Hidrokarbon 
di Cekungan Sedimen Jawa Timur. 
 
Cekungan Jawa Timur masih memerlukan banyak kegiatan eksplorasi dan produksi. 
Mari kita melakukan langkah-langkah nyata dalam mengoptimalkan sumberdaya ini. 
Bila tidak, hitungan-hitungan di atas tersebut selamanya hanya akan ada di atas 
kertas-kertas, bukan mengalir di pipa-pipa migas!***
 




Kirim email ke