Betul sekali Pak Amir. Tapi perdebatan soal penyebab atau pemicu bisa memakan 
waktu yang cukup lama, sementara lumpurnya harus diurus dengan cepat - jika tak 
ingin desa-desa tenggelam di dalam lumpur.
CN

--- Pada Jum, 27/5/11, Amir Al Amin <amir.al.a...@gmail.com> menulis:

Dari: Amir Al Amin <amir.al.a...@gmail.com>
Judul: Re: [iagi-net-l] Andang Protes
Kepada: iagi-net@iagi.or.id
Tanggal: Jumat, 27 Mei, 2011, 9:12 AM

Saya kurang setuju pendapat "Lupakan soal pemicu"
 
Justru "apa yang memicu itu" yang bisa menjustifikasi, siapa yang 
bertanggung-jawab.
Alias siapa yang harus membayar dampak bencana ini.
 
Kalau karena murni kesalahan pemboran-->Bakrie grup, bayar semua ganti rugi. 
Kalau karena gempa -->Pemerintah+Bakrie.


2011/5/27 Leonard Lisapaly <llisap...@fugro-jason.com>




Kalau judul simposiumnya “Humanitus Symposium” tapi masih membahas penyebab 
terjadinya bencana ini, ya agak aneh juga sih.

 
Mari kita garis bawahi quote di bawah ini:
 
Lupakanlah soal pemicu, jauh lebih penting saat ini menangani para korban," 
kata Direktur Eksekutif Humanitus, Jeffrey Richards.




LL
 
 




From: Sasongko, Yogi [mailto:yogi_sason...@fmi.com] 

Sent: Friday, May 27, 2011 6:47 AM 

To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: RE: [iagi-net-l] Andang Protes 




 
Mungkin pepatahnya bisa begini untuk kasus LUSI  : WES, SENG WARAS NGALAH WAE 
…..

 


From: R.P.Koesoemadinata [mailto:koeso...@melsa.net.id] 

Sent: Friday, May 27, 2011 2:20 AM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] Andang Protes

 

Yang 'pro-kesalahan pemboran' tidak punya vested interest apa2 dalam  masalah 
Lumpur Lapindo ini, mengapa harus melakukan apa2?, dan  mengapa harus ngotot 
soal pendapatnya? 


 

Biarkan lah  pihak yang mempunyai vested interest  untuk berjuang untuk 
melindungi kepentingannya. 


Kalau untuk saya pribadi masalah ini sudah selesai. Jika masih ada pihak yang 
belum merasa berhasil meyakinkan masyarakat (ilmiah), dan masih merasa terancam 
kepentingannya ya silahkan saja , melakukan research dan mencari data 
baru,  menyelenggarakan  seminar untuk menunjang pendapatnya sampai yakin bahwa 
kepentingannya tidak lagi terancam.


Wassalam

RPK



----- Original Message ----- 

From: Nataniel Mangiwa 


To: iagi-net@iagi.or.id 


Sent: Thursday, May 26, 2011 9:47 PM


Subject: Re: [iagi-net-l] Andang Protes


 

Saya sampai detik ini tidak bisa melihat, cara apa yang bisa dilakukan oleh 
kaum 'pro pemboran' untuk melawan pendapat dari 'pro gempa/sesar'. Pak Koesoema 
sudah pernah membuat protes terbuka, Pak Andang juga sudah di artikel ini, tapi 
tidak ada yang berubah.


 

Pada titik seperti ini mungkin sebagai manusia yang punya banyak sekali 
keterbatasan, yang bisa dilakukan cuma berdoa, semoga suatu saat IAGI bisa 
netral. Karena yang paling menyedihkan adalah IAGI belum melakukan revisi 
pendapat terhadap keputusan yang lalu jaman Pak Ahmad Lutfi, yang kalau bahasa 
kasarnya IAGI pendapatnya lebih pro gempa/sesar.


 

Pandangan wartawan dll sebenarnya tidak merisaukan tetapi pendapat IAGI itu 
adalah bottom line dari keprihatinan ini, dan saya lebih respect ke IAGI lebih 
baik abstain (tidak pro gempa/pro pemboran) daripada mendukung Lusi karena 
gempa/sesar/reaktivasi dll.


 

Dari lubuk hati terdalam, cuma bisa merasakan dan menyampaikan salam prihatin.

 

Salam,

Natan

2011/5/26 R.P.Koesoemadinata <koeso...@melsa.net.id>



Apakah betul mengirimkan surat protes atas terselenggaranya Symposium on 
Indonesia's mud volcano yang berlangsung pada 25-26 Mei 2011 di Sidoarjo 
sebagai mana dikutip Wartawan Tempo di Tempo Online hari ini? 
http://www.tempointeraktif.com/hg/iptek/2011/05/26/brk,20110526-336947,id.html


 

Wassalam

RPK
 


-- 
***********************************

Amir Al Amin
Operations/ Wellsite Geologist
(62)811592902
amir13120[at]yahoo.com
amir.al.amin[at]gmail.com
************************************

Kirim email ke