Bisa dimulai dengan mendata berapa jumlah penduduk yg terlantar (mungkin
daftar ini sudah ada di BPLS ya?), terutama yg memang betul2 memerlukan
bantuan riil utk kebutuhan se-hari2 para korban, fasilitas sosial &
fasilitas umum.

Tetapi yg menjadi masalah & keluhan besar dari para korban Lusi adalah
sampai saat ini dengan tidak tuntasnya urusan ganti-rugi tanah & bangunan yg
dimiliki masyarakat Lusi & sekitarnya yg terkena dampak lumpur panas tsb
sehingga tanah/bangunannya tidak bisa digunakan atau dimanfaatkan lagi
seperti sebelum terjadinya lumpur lapindo tsb.

Para korban ini umumnya sudah terdaftar lengkap dengan luas tanah &
bangunannya & sudah mempunyai nilai ganti rugi yg harus dibayarkan ke ybs,
tetapi umumnya mereka mengeluh & memprotes sampai saat ini ganti ruginya
baru diterima mereka sebagian kecil saja.

Seperti pak Zainul salah satu korban lumpur Lapindo, di MetroTV kemarin
malam, katanya dia sudah menerima ganti rugi tapi sampai saat ini (kemarin)
baru menerimanya 20%  (50 juta rph) saja, yg 80% belum diterima.

Dan para korban Lapindo yg seperti pak Zainul ini jumlahnya buanyak sekali.
Pihak dari Lapindo menerangkan bahwa yg membayar ganti rugi ke pak Zainul
(dan para korban lainnya) adalah dari keuangan keluarga Bakrie katanya, jadi
bukan dari Lapindo, makanya dibayarnya secara dicicil.

Nah saya kira IAGI tidak akan membantu dalam soal ganti rugi ini kan ? Yg
besarnya saya kira bisa mencapai milyardan rupiah, karena meliputi ribuan
korban yg harus diganti-rugi tanah & bangunannya.


Wass,
nyoto




2011/5/31 <mohammadsyai...@gmail.com>

> Ide yg bagus, pak Koesoema. Yg lalu, IAGI bersama HAGI pernah membuka
> dompet sejenis utk bencana letusan Gunungapi Merapi. Tak ada salahnya, kita
> bisa lakukan hal yg sama utk LUSI.
>
> Terimakasih atas masukan ini.
>
> Salam,
> Syaiful
>
> Mohammad Syaiful
> * handphone: +62-812-9372808
> * business: msyai...@etti.co.id
>  ------------------------------
> *From: *"R.P.Koesoemadinata" <koeso...@melsa.net.id>
> *Date: *Tue, 31 May 2011 05:50:27 +0700
> *To: *<iagi-net@iagi.or.id>
> *ReplyTo: *<iagi-net@iagi.or.id>
> *Subject: *Re: [iagi-net-l] Andang Protes
>
>   Semua pihak berbicara mengenai penderitaan rakyat yang terkena dampak
> lumpur Sidoarjo atau Lumpur Lapindo.
> Mengapa masyarakat, seperti Stasium TV, LSM  dsb  tidak membantu mereka
> secara nyata (bukan ngomong saja) dengan membuka "Dompet sumbangan untuk
> Korban Lumpur Sidoarjo", seperti hal-nya dengan waktu terjadinya Gempa dan
> Tsunami Aceh dan waktu terjadi Gempa Jogya, dan meletusnya Merapi?
> Apakah tidak dapat dimulai sekarang, walaupun terlambat, terutama dengan
> inisiatif  pihak-pihak yang yakin bahwa semburan lumpur Sidoarjo ini adalah
> bencana alam?
> Rasanya aneh, karena Pemerintah dan DPR dan instansi, bahkan juga symposium
> sudah menyatakannya demikian, tetapi tidak ada action ke arah ini?
> Barangkali IAGI dapat mulai membuka Dompet Lumpur Sidoarjo untuk menampung
> sumbangan bagi korban lumpur sidoarjo?
> Wassalam
> RPK
>

Kirim email ke