Berita tentang ananda Kamil yang cita-citanya ingin masuk Jurusan Geologi 
dimuat di Pikiran Rakyat Bandung pagi ini. Mang Okim sampai berlinang haru 
ketika membacanya --- sangat menyedihkan. Walaupun demikian, insyaallah tak ada 
kata terlambat, dengan pemuatan berita yang menyentuh itu, ananda Kamil akan 
tertolong. Amiin.

Salam prihatin,
Mang Okim. 


------Original Message------

From: ITB Koesoemadinata
To: iagi-net@iagi.or.id
ReplyTo: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] Re: [Oil&Gas] OOT - Juara Olimpiade Kebumian yang 
terbuang
Sent: Jul 8, 2011 7:19 AM

Jadi pada dasarnya Perguruan Tinggi itu tidak mau jemput bola! ----- Original 
Message ----- From: Rovicky Dwi Putrohari To: iagi-net@iagi.or.id Cc: 
migas_indone...@yahoogroups.com Sent: Tuesday, June 07, 2011 9:51 AM Subject: 
Re: [iagi-net-l] Re: [Oil&Gas] OOT - Juara Olimpiade Kebumian yang terbuang 
Penjelasan dari Dosen UGM Rekan-rekan di milis Geologi UGM, email ini sudah 
menyebar luas di berbagai milis, terutama di milis yang berhubungan dengan ilmu 
kebumian. Pada mulanya saya tidak terlalu memberikan perhatian pada email ini, 
tapi setelah banyak beredar kiranya perlu juga saya memberikan informasi supaya 
tidak terjadi kesan bahwa ada PTN tertentu yang sangat kejam tidak menghargai 
prestasi anak bangsa sehingga menolak siswa berprestasi seperti ini. Saya 
memberikan informasi ini pada rekan-rekan di milis Geologi UGM, karena terus 
terang PTN yang dimaksud tersebut adalah UGM dan Geologi UGM selama ini adalah 
leader dari Pembina Tim Olimpiade Ilmu Kebumian Indonesia (disingkat TOIKI). 
Untuk diketahui Pembina TOIKI terdiri dari para dosen/peneliti di Geologi UGM, 
Geofisika UGM, Meteorologi ITB, Oseanografi LIPI & UNDIP serta Astronomi ITB 
yang diberi tugas oleh Direktorat Pembinaan SMA Kemendiknas. Koordinasi selama 
ini dihandle dari Geologi UGM dengan saya dan Pak Saptono sebagai person in 
charge koordinator. Kamil Ismail ini adalah anak didik kami pada Pelatnas TOIKI 
yang memang memiliki prestasi yang cukup baik. Selama ini kami memantau 
perkembangan Kamil setelah ybs selesai tugasnya sebagai salah satu anggota 
TOIKI untuk Internasional Earth Science Olympiad 2010 yll dan setelah ybs lulus 
SMA dan berminat masuk ke Geologi UGM  dengan jalur prestasi memanfaatkan 
prestasi yang sudah dimilikinya. Yang jelas perlu dijawab adalah pertanyaan 
mengapa ybs tidak diterima? Jawabannya sederhana (tetapi memang tragis) yaitu 
berkas ybs tidak pernah diterima oleh Direktorat Administrasi Akademik UGM! 
Nama ybs tidak pernah terdapat pada para pelamar jalur prestasi di UGM. Jadi 
ybs secara administratif tidak pernah melamar ke UGM. Dengan demikian UGM tentu 
saja belum pernah menolak ybs. Mengapa hal ini terjadi? Hal ini terjadi karena 
ketidaksinkronan sistem pemberian penghargaan pada siswa berprestasi antara 
Ditjen Pendidikan Dasar & Menengah dengan Ditjen Pendidikan Tinggi. Ada proses 
yang "miss" diantara Dikdasmen dan Dikti. Dikdasmen memberikan nama siswa 
berprestasi pada Dikti beserta universitas & jurusan yang mereka pilih. Akan 
tetapi universitas (UGM dalam hal ini), tidak pernah menerima nama-nama tsb 
dari Dikti, selain itu UGM juga tidak memiliki jalur "khusus" penerimaan 
mahasiswa berprestasi (misalnya kalau ada short cut dari Dikti), jalur yang ada 
hanyalah jalur penelusuran bibit unggul (PBU, yang kemudian berganti nama 
menjadi jalur SNMPTN Undangan). Para pelamar dalam hal ini harus mengisi 
lamaran dan mengirimkannya ke UGM. Pada saat kami telusuri, ternyata pihak 
sekolah Kamil tidak mendaftarkan Kamil pada jalur PBU karena asumsinya sudah 
ada jaminan dari pihak Dikdasmen bahwa Kamil akan otomatis diterima di PTN yang 
dipilih. Nah inilah yang kemudian menjadi blunder karena pada saat pihak 
sekolah tahu bahwa nama Kamil tidak masuk dalam daftar pelamar PBU di UGM, 
pendaftaran PBU sudah ditutup dan pihak Dikdasmen juga menganggap bahwa urusan 
ini sudah di tangan Dikti & universitas karena nama-nama siswa berprestasi 
sudah diserahkan ke Dikti. Ya akhirnya ybs lah yang menjadi korban dari "miss" 
antara Dikdasmen & Dikti. Kalaupun misalnya nama Kamil sampai ke UGM, pasti 
oleh UGM ybs tetap akan diminta untuk mengisi lamaran melalui jalur PBU. Kurang 
lebih seperti itulah ceritanya. Kami juga kecewa karena hal ini, tetapi kami 
tidak bisa berbuat apa-apa karena memang sudah di luar jangkauan kami. Saya & 
Pak Saptono juga sudah berkomunikasi dengan guru ybs dan kami menyarankan agar 
ybs tetap mencoba ikut tes SNMPTN. Akan tetapi kelihatannya ybs sudah "mutung". 
Kami belum mengetahui apakah ybs jadi ikut SNMPTN atau tidak. Terhadap guru ybs 
kami sebetulnya juga sudah menyarankan agar ybs diberi pengertian untuk tidak 
hanya mengandalkan prestasinya tersebut, karena ada kesan ybs merasa bahwa 
dengan modal prestasinya tsb semuanya akan berjalan lancar sehingga tidak ada 
persiapan lainnya. Untuk diketahui pada saat ini di Geologi UGM terdapat 
beberapa mahasiswa yang adalah alumnus TOIKI & alumnus pelatnas yaitu misalnya 
- Diah Anisa angkt. 2008 (Perunggu IESO 2007 di Korea) - Sarah Sausan angkt 
2009 (Perak IESO 2009 di Taiwan) - Fraga Luzmi angkt 2010 (Perunggu IESO 2009 
di Taiwan) - Ega Gita angkt 2010 (Emas IESO 2010 di Indonesia) kemudian ada 
lebih dari 20 mahasiswa lain (mulai angkatan 2009) yang meraih medali emas, 
perak, perunggu pada Olimpiade Sains Nasional Kebumian yang pernah ikut 
pelatnas TOIKI. Jalur masuk mereka bermacam-macam, ada yang melalui jalur PBU 
tapi ada pula yang ikut tes tertulis karena lamarannya pada jalur PBU tidak 
diterima (karena memang jatahnya sedikit). Artinya siswa-siswa tersebut 
memiliki semangat yang tinggi untuk tetap masuk Geologi UGM. Semoga informasi 
ini bisa membantu menjawab masalah ini. Salam dari kampus, Hendra Amijaya 
2011/6/6 OK Taufik <ok.tau...@gmail.com> ini kasus yg sering terjadi, perlu di 
ingat ada acuan dari Dikti dan PTN soal penghargaan lomba yg menjadi 
pertimbangan untuk menerima langsung calon mahasiswa, tidak semua olimpiade 
sains yg bisa diterima oleh PTN. PTN akan kembali menanyakan ke dikti apa 
kriteria olimpiade tersebut memang "diakui" oleh dikti. Ada olimpiade yg memang 
siapa saja bisa ikut. atas biaya sponsor, biaya sendiri dan sejenisnya.   Saya 
juga tak menjamin seorang anak yg menang olimpiade sains pasti prestasi 
akademisnya baik, untuk ikut perlombaan satu pelajar bisa saja dikarantina 
untuk mempeljari materi2 olimpiade tersebut.   Lebih adil memang pelajar 
tersebut ikut saja SMPTN, bersaing sama ribuan siswa yg lain..kalau emang 
mampu..satu kursi bangku kuliah di PTN tak kan lari kemana-mana. 2011/6/6 Kokok 
IP <kokok...@ymail.com> Yth bapaks, Masalahnya justru di birokrasi sistim 
pendidikan kita. Dari pihak sekolah sudah mendaftarkan ke PTN yang dituju 
sesuai jalur yang ada namun hanya di "ping pong" tanpa ada tindakan yang nyata 
sekalipun sudah disodori bukti2 janji yang disampaikan. Selalu ada "alasan" 
untuk tidak memproses ybs, mungkin saja pejabat terkait cari aman dll. Saya 
teringat waktu pak JK jadi wapres & beliau pernah bilang kalau langsung telp ke 
salah satu PTN karena tidak memproses juara olimpiade untuk masuk PTN yang 
dituju. FYI, sewaktu proses seleksi & lomba olimpiade ybs konsentrasi ke 
olimpiade sehingga tidak masuk 75% siswa yg bisa daftar jalur undangan namun 
pihak sekolah sudah memperjuangkan agar bisa masuk salah satu PTN dengan bekal 
juara olimpiade dan surat rekomendasi tapi itupun tak bisa menembus birokrasi 
masuk PTN. Daftar ke NTU pun pernah dicoba namun ada alasan yang cukup 
memprihatinkan, hanya karena olimpiade kebumian internasional diadakan di Yogya 
maka kurang dipercaya hasilnya - OMG. Yah, mudah2an doa yang ikhlas dari bapaks 
bisa membantu agar ybs bisa diterima snmptn lewat jalur tulis. kokok    From: 
Muhammad Walfajri <fajri.ba...@gmail.com> To: migas_indone...@yahoogroups.com 
Sent: Monday, June 6, 2011 6:30 PM Subject: Re: [Oil&Gas] OOT - Juara Olimpiade 
Kebumian yang terbuang   Yth. anggota milist,   Berikut jawaban dari Dekan 
salah satu PTN yg saya hubungi, Dekan Fakultas yg sesuai dgn minat siswa 
pemenang olimpiade tadi, yaitu Fakultas Teknik Geologi.    Untuk Pak Kokok yg 
pertama mem-posting berita ini, mungkin bisa menginfokan ke Guru BK ybs untuk 
ditindaklanjuti (karena disitu dicantumkan no hp-nya).   Dengan adanya minat 
kuliah di bagian kebumian yg sudah terpatri sejak bangku SMU tentu sangat 
bagus, karena tidak sedikit pula yg kuliah di Geologi tapi sebelumnya tidak tau 
menahu apa itu Geologi dan kecemplung di jurusan tersebut.. Ada yg kecemplung 
menjadikan keingintahuannya makin menyala-nyala utk terus belajar, ada juga yg 
kecemplung tapi malah menganggap salah jurusan dan akhirnya tidak kuliah2 lagi 
alias jadi mahasiswa abadi sampai akhirnya DO.   Demikian, semoga membantu.   
Salam Fajri     -- Sent from my Computer®   -- "Everybody is safety leader, You 
can stop any unsafe operation !" 
Powered by Miko BlackBerry®

Kirim email ke