Dimana potensi Shale Gas dan Shale Oil di Indonesia ?
Telisa shale, Gumai Shale ?

rdp
------------------------------------------------
EIA: Potensi Shale Gas di Dunia 6.622 Tcf

KAMIS, 21 JULI 2011 07:20 WIB
JAKARTA - Penemuan shale gas di Amerika telah mengubah gambaran gas secara
dramatis. Peningkatan produksi shale gas telah mengubah AS dari importir gas
menjadi mandiri dan juga turut mendorong harga gas untuk turun secara alami.
Bahkan, menurut Annual Energy Outlook dari U.S. Energy Information
Administration (EIA), output produksi gas  AS diperkirakan akan meningkat
hampir tiga kali lipat antara 2009 dan 2035.

Kesuksesan shale gas yang mengesankan di Amerika, mengundang pertanyaan
tentang potensi shale gas global. Untuk itu, EIA menerbitkan laporan
perkiraan volume shale gas global di luar Amerika Serikat. Laporan ini
menandai upaya pertama perkiraan volume recoverable shale gas pada skala
global. Perkiraan dilakukan dengan menilai 48 cekungan shale gas di 32
negara di luar AS (di mana sumber dayanya telah diketahui). Sumber daya AS
sendiri adalah sebesar 862 Tcf, sementara 48 cekungan global tersebut
diperkirakan mengandung recoverable sumber daya shale gas 5.760 Tcf.
Sehingga total recoverable sumber daya shale gas global menjadi sebesar
6.622 Tcf.

Dalam perspektif perbandingannya, perkiraan recoverable sumber daya gas
dunia saat ini (tidak termasuk shale gas) adalah 16.000 Tcf, yang berarti
sumber daya shale gas menambah lebih dari 40% volume gas dunia.

Penelitian tersebut mengecualikan beberapa tipe potensi sumber daya shale
gas oleh karena keterbatasan data, juga mengecualikan potensi di cekungan
lepas pantai. Dengan demikian, potensi sumber daya shale gas tentu lebih
besar dari ini hitungan awal ini.

Namun demikian, pengembangan shale gas global mungkin akan terhambat oleh
isu kelestarian lingkungan, karena fluida fracking yang digunakan dalam
proses pengeboran shale gas, ditengarai mencemari air tanah. Alasan lainnya,
eksplorasi shale gas global di luar Amerika Serikat dapat tertunda bila
harga gas masih rendah. Akan lebih murah bagi negara-negara untuk membeli
gas daripada untuk mengembangkan sumber daya mereka sendiri. Meksiko
misalnya, saat ini membangun enam pembangkit listrik tenaga gas, tetapi
berencana untuk meningkatkan impor gas sebagai bahan bakar pembangkitnya,
meskipun perusahaan milik negara Petroleos Mexicanos (Pemex) baru saja
menemukan sebanyak satu triliun kaki kubik cadangan gas.

Dengan isu pemanasan global, kita semua membayangkan sumber daya terbarukan
akan membangkitkan listrik kita di masa depan. Tetapi faktanya, batubara,
minyak, dan gas alam saat ini mencukupi lebih dari 80% kebutuhan energi
dunia.  Kontribusi tenaga nuklir hanya 6%, dan energi terbarukan hanya 2%
dari energi global (yang akan meningkat paling tinggi 7% pada 2035). Jadi
sepertinya shale gas akan memainkan peran yang semakin penting ke depan.
(KO/SM)

http://www.esdm.go.id/news-archives/323-energi-baru-dan-terbarukan/4758-eia-potensi-shale-gas-di-dunia-6622-tcf.html

-- 
*"Everybody is safety leader, You can stop any unsafe operation !"*

Kirim email ke