Salam Mbak Ratna dan Mas Oki

sudah ada paper yang publish tentang biogenic gas di kalila ini ?

2011/7/25 ratna asharina <ratna_ashar...@yahoo.co.id>

>   Pak Dhe Rovicky mungkin bisa share soal Pematang Brown Shale di bekas
> daerah jajahannya di Central Sumatra. Kalau nggak salah well MS DC di
> Malacca Strait running test juga di Pematang shale karena gas reading yang
> tinggi kan?
>
> salam,
> rina
>
>
>  ------------------------------
> *From:* kartiko samodro <kartiko.samo...@gmail.com>
> *To:* iagi-net@iagi.or.id
> *Sent:* Sat, July 23, 2011 3:49:27 PM
>
> *Subject:* Re: [iagi-net-l] EIA: Potensi Shale Gas di Dunia 6.622 Tcf
>
> Mas Wikan
>
> Terima kasih infonya, menarik atau tidaknya shale tersebut bisa ditest
> dengan memproduksi shale tersebut.
>
> Mungkin teman teman yang daerah bekerjanya berhubungan dengan Telisa, Gumai
> atau Pematang shale bisa mengusulkan kemungkinan  pilot project "gas shale",
> dengan menggunakan sumur yang telah menembus formasi shale tersebut  tapi
> sudah tdk berproduksi ( main reservoirnya sudah habis )  atau melalui
> deepening , yang tentu bisa menghemat biaya sumur untuk pilot project.
>
> Semoga saja bisa menarik dari sisi  reservoir dan ekonomisnya....(kalau
> geologinya kurang menarik kali ya ? explo shale sih...)
>
> Salam
>
> Kartiko
>
> _________________________________________________________________________________________________________
>
>>
>> Dari sisi geologi, apabila dapat dibuktikan formasi dangkal seperti Telisa
>> dan Gumai merupakan shale gas yang produktif tentunya akan menjadi resource
>> yang menarik. Tetapi kalau saya belum yakin keduanya memenuhi kriteria
>> sebagai self sourced shale gas. Sebagai jenis unconventional HC mungkin iya,
>> seperti tight rock (shaly sand) oil.
>>
>> Dikaitkan dengan producing analog (Haynesville atau Marcellus shale gas),
>> maka potensi basin center deep shale gas bisa jadi menarik, sebagai contoh
>> Grup Pematang. Seperti producing analog tersebut, tipe overpressured clayly
>> shale gas menjanjikan produksi yang cukup bagus.
>>
>> Salam,
>> WW
>>
>> Powered by Telkomsel BlackBerry®
>> ------------------------------
>> *From: *kartiko samodro <kartiko.samo...@gmail.com>
>> *Date: *Fri, 22 Jul 2011 20:39:15 +0800
>>  *To: *<iagi-net@iagi.or.id>
>> *ReplyTo: *<iagi-net@iagi.or.id>
>> *Subject: *Re: [iagi-net-l] EIA: Potensi Shale Gas di Dunia 6.622 Tcf
>>
>>  Mas Wikan dan Mbak Ratna,
>>
>> Kriteria yang saya sampaikan lebih kepada kalau hendak memproduksi gas
>> shale di Indonesia seperti yang disampaikan sebelumnya oleh Mas Vicky....
>>
>> Apakah memang kita bisa menemukan shale source rock yang matang dengan
>> kedalaman yang relative dangkal di Indonesia, sehingga bisa menekan biaya
>> produksi untuk gas shalenya. Kalau ternyata ongkos untuk memproduksi gas
>> shale ( dengan ribuan sumur dalam >1000 m , masih harus melakukan fracturing
>> atau horizontal untuk meningkatkan recoverynya) ternyata lebih mahal dari
>> CBM / konvensional gas di Indonesia, tentunya gas shale menjadi "kurang
>> menarik".
>>
>> Oleh karena itu saya sempat menanyakan apakah sampai saat ini ada lapangan
>> cbm yang sudah berproduksi secara ekonomis, sehingga bisa kita bandingkan
>> dengan produksi gas konvensional atau di masa yang akan datang dengan "gas
>> shale".
>>
>> 2011/7/22 <wikanwindra...@yahoo.com>
>>
>>> Untuk kriteria dangkal, murah, dan mudah sepertinya tidak harus begitu.
>>>
>>> Beberapa lapangan shale gas berproduksi berada pada kedalaman yang cukup
>>> dalam. Selain berkaitan dengan kematangan batuan sumber untuk berada pada
>>> jendela gas, juga kondisi menghasilkan tekanan tinggi (overpressure)
>>> merupakan kondisi yang akan mendukung untuk menghasilkan recovery yang lebih
>>> tinggi.
>>>
>>> Sebuah penyiaran berita dari Woodmack menyebutkan bahwa saat ini shale
>>> gas dari Haynesville (lebih dalam dan clayly) telah terproduksi (2.8 bcf)
>>> melebihi Barnett (lebih dangkal dan brittle - 2.3 bcf).
>>>
>>> Sulit dan mahal adalah model investasi untuk shale gas. Estimasi biaya
>>> per lokasi (pemboran dan perekahan hidraulik secara masif) sekitar USD15-20
>>> jt dan memerlukan ratusan hingga ribuan sumur produksi horizontal dan
>>> observasi microseismic.
>>>
>>> Salam,
>>> WW
>>>
>>> Powered by Telkomsel BlackBerry®
>>> ------------------------------
>>> *From: *kartiko samodro <kartiko.samo...@gmail.com>
>>> *Date: *Thu, 21 Jul 2011 11:53:41 +0800
>>> *To: *<iagi-net@iagi.or.id>
>>> *ReplyTo: *<iagi-net@iagi.or.id>
>>> *Subject: *Re: [iagi-net-l] EIA: Potensi Shale Gas di Dunia 6.622 Tcf
>>>
>>> maksud saya : banyak organik konten dan sudah matang sbg source rock.
>>>
>>> 2011/7/21 kartiko samodro <kartiko.samo...@gmail.com>
>>>
>>>> sepertinya kriterianya tdk beda jauh dengan cbm....
>>>> harus banyak organic content, dangkal sehingga mudah dan murah untuk
>>>> pemboran rapat /horizontal/ fracturing untuk meningkatkan recovery factor,
>>>> volume dan area penyebaran yang luas sehingga ekonomis.
>>>>
>>>> Apakah ada gas/oil  shale di Indonesia seperti kriteria di atas ?
>>>> mong omong gimana progress produksi cbm ya ? apa sudah ada yang
>>>> berproduksi secara ekonomis ?
>>>>
>>>> 2011/7/21 Rovicky Dwi Putrohari <rovi...@gmail.com>
>>>>
>>>>> Dimana potensi Shale Gas dan Shale Oil di Indonesia ?
>>>>> Telisa shale, Gumai Shale ?
>>>>>
>>>>> rdp
>>>>> ------------------------------------------------
>>>>> EIA: Potensi Shale Gas di Dunia 6.622 Tcf
>>>>>
>>>>> KAMIS, 21 JULI 2011 07:20 WIB
>>>>> JAKARTA - Penemuan shale gas di Amerika telah mengubah gambaran gas
>>>>> secara dramatis. Peningkatan produksi shale gas telah mengubah AS dari
>>>>> importir gas menjadi mandiri dan juga turut mendorong harga gas untuk 
>>>>> turun
>>>>> secara alami. Bahkan, menurut Annual Energy Outlook dari U.S. Energy
>>>>> Information Administration (EIA), output produksi gas  AS diperkirakan 
>>>>> akan
>>>>> meningkat hampir tiga kali lipat antara 2009 dan 2035.
>>>>>
>>>>> Kesuksesan shale gas yang mengesankan di Amerika, mengundang pertanyaan
>>>>> tentang potensi shale gas global. Untuk itu, EIA menerbitkan laporan
>>>>> perkiraan volume shale gas global di luar Amerika Serikat. Laporan ini
>>>>> menandai upaya pertama perkiraan volume recoverable shale gas pada skala
>>>>> global. Perkiraan dilakukan dengan menilai 48 cekungan shale gas di 32
>>>>> negara di luar AS (di mana sumber dayanya telah diketahui). Sumber daya AS
>>>>> sendiri adalah sebesar 862 Tcf, sementara 48 cekungan global tersebut
>>>>> diperkirakan mengandung recoverable sumber daya shale gas 5.760 Tcf.
>>>>> Sehingga total recoverable sumber daya shale gas global menjadi sebesar
>>>>> 6.622 Tcf.
>>>>>
>>>>> Dalam perspektif perbandingannya, perkiraan recoverable sumber daya gas
>>>>> dunia saat ini (tidak termasuk shale gas) adalah 16.000 Tcf, yang berarti
>>>>> sumber daya shale gas menambah lebih dari 40% volume gas dunia.
>>>>>
>>>>> Penelitian tersebut mengecualikan beberapa tipe potensi sumber daya
>>>>> shale gas oleh karena keterbatasan data, juga mengecualikan potensi di
>>>>> cekungan lepas pantai. Dengan demikian, potensi sumber daya shale gas 
>>>>> tentu
>>>>> lebih besar dari ini hitungan awal ini.
>>>>>
>>>>> Namun demikian, pengembangan shale gas global mungkin akan terhambat
>>>>> oleh isu kelestarian lingkungan, karena fluida fracking yang digunakan 
>>>>> dalam
>>>>> proses pengeboran shale gas, ditengarai mencemari air tanah. Alasan 
>>>>> lainnya,
>>>>> eksplorasi shale gas global di luar Amerika Serikat dapat tertunda bila
>>>>> harga gas masih rendah. Akan lebih murah bagi negara-negara untuk membeli
>>>>> gas daripada untuk mengembangkan sumber daya mereka sendiri. Meksiko
>>>>> misalnya, saat ini membangun enam pembangkit listrik tenaga gas, tetapi
>>>>> berencana untuk meningkatkan impor gas sebagai bahan bakar pembangkitnya,
>>>>> meskipun perusahaan milik negara Petroleos Mexicanos (Pemex) baru saja
>>>>> menemukan sebanyak satu triliun kaki kubik cadangan gas.
>>>>>
>>>>> Dengan isu pemanasan global, kita semua membayangkan sumber daya
>>>>> terbarukan akan membangkitkan listrik kita di masa depan. Tetapi faktanya,
>>>>> batubara, minyak, dan gas alam saat ini mencukupi lebih dari 80% kebutuhan
>>>>> energi dunia.  Kontribusi tenaga nuklir hanya 6%, dan energi terbarukan
>>>>> hanya 2% dari energi global (yang akan meningkat paling tinggi 7% pada
>>>>> 2035). Jadi sepertinya shale gas akan memainkan peran yang semakin penting
>>>>> ke depan. (KO/SM)
>>>>>
>>>>>
>>>>> http://www.esdm.go.id/news-archives/323-energi-baru-dan-terbarukan/4758-eia-potensi-shale-gas-di-dunia-6622-tcf.html
>>>>>
>>>>> --
>>>>> *"Everybody is safety leader, You can stop any unsafe operation !"*
>>>>>
>>>>>
>>>>>
>>>>
>>>
>>
>
>

Kirim email ke