TFglFhuhjfifuffdf
Powered by Telkomsel BlackBerry®
________________________________
From: Rovicky Dwi Putrohari <rovi...@gmail.com>
Date: Fri, 3 Feb 2012 17:24:03 +0700
To: <iagi-net@iagi.or.id>
ReplyTo: <iagi-net@iagi.or.id>
Subject: Re: [iagi-net-l] SADAHURIP DARI ATAS SEPEDA

2012/2/3 Awang Harun Satyana <aha...@bpmigas.go.id<mailto:aha...@bpmigas.go.id>>
Betul, terlalu terburu2 menyimpulkan, entah Sadahurip piramida, atau Sadahurip 
hanya semacam gumuk piroklastika atau parasitic cone Telagabodas.

Dan terlalu sempit, berpandangan bahwa piramida itu mesti mengacu ke referensi 
piramida Mesir di kompleks Giza, itu memang piramida paling terkenal, tetapi 
bukan satu-satunya bentuk, bukan satu2nya piramida dalam ruang dan waktu. 
Piramida dibangun di banyak penjuru dunia, dalam waktu yang berlainan, dalam 
bentuk yang macam2. Bahkan piramida di Mesir sendiri mengalami evolusi bentuk 
dari satu dinasti Firaun ke dinasti lainnya.

Jadi, lihatlah nanti hari Selasa 7 Feb 2012, akan banyak perdebatan, dan tak 
akan ada kesepakatan. Tak masalah, kesepakatan tak harus ada dan dipaksakan.

Ya jangan buru-buru menyimpulkan .... jadi inget mirip pameo dalam eksplorasi
"Omnia bona quoad perfora" - yg dapat diterjemahkan ringkas "All prospects look 
good until drilled" ... smua prospek akan menarik sampai prospek itu di bor !

Saya jadi inget perbedaan filosopi melakukan eksplorasi yang berbeda anatara 
gayanya seorang geologist dengan seorang investor.  Geologist memang suka 
sekali dengan studi-studi untuk mendukung hipotesanya, dilakukan inversi 
seismic dulu, dilakukan survey geolistrik (Electro Magnetic), detail gravity  
... sampai akhirnya kecapekan riset dan aakhirnya dibor ! Lah kalau sudah di 
bor menjadi tidak menarik lagi. Unocal dulu menggunakan strategi SX (Saturated 
Exploration) dengan mengebor dulu walau dasarnya hanya peta hasil "preliminary 
mapping excercise". Kalau sudah ada sumur, maka mnurut sang geologist langsung 
kurang menantang. Seolah-olah sumur sebagai cara "njujug" yang lebih hemat 
ketimbang melakukan survey-survey dahulu yang ujungnya juga masih akan di BOR 
juga !

Btw, sebenernya apa sih yang bisa dipakai untuk membuktikan bahwa ini beneran 
"piramida" buatan manusia atau "piramida" alamiah ?
Tentusaja bukan pengeboran saja.

Pembongkaran (excavasi) juga belum tentu cara yang tepat karena perlu tehnik 
khusus, karena kalau benar ini "piramida" yang dibangun jaman paleolithik 
tentunya sangat rapuh. Jangan-jangan artefaknya malah lenyap ....Juga 
kebanyakan ruang-ruang dalam peninggalan arkeologist banyak yang menimpan gas 
beracun ....  Kalau ada yag dengan argumen seperti ini ga bakalan terkuak ... 
doh !

Bisa jadi didalam piramida ini ngga ada apa-apanya. Justru dipinggir kiri kanan 
gunung ini tempat remnant dan artefaknya berkumpul. Jaman itu mereka hidup di 
gua seperti Gua Pawon dsb. (Btw, kalau manusia yg berbudaya ultra moderen 
ketemu yg hidup di Gua Pawon gimana ya ?)

Monggo silahkan "telur"nya dielus-elus dulu sebelum ditetaskan, ntah nantinya 
menetas jadi "burung terbang tinggi" atau "bebek kwek-kwek" kita belum pastikan.

Keeping as a secret sometimes creates more fun !
Hef e nais wik en !

RDP
(sakjane kepingin dateng tanggal 7 besok. Cuman mau nanya beberapa hal)

______________________________________________________________________
This email has been scanned by the Symantec Email Security.cloud service.
For more information please visit http://www.symanteccloud.com
______________________________________________________________________

______________________________________________________________________
This email has been scanned by the Symantec Email Security.cloud service.
For more information please visit http://www.symanteccloud.com
______________________________________________________________________

Kirim email ke