Saya yakin bahwa energy alternatif itu lebih mahal dari batubara dan BBM atau BBG. Dalam free-market economy ini kalau energy alternatif lebih murah, pasti akan ada yang mengusahakan. Lihat saja dengan naiknya harga minyak international, usaha BBM dari kelapa sawit akan naik, begitu juga gasholol dsb. Yang lucu adalah PLN tidak boleh mempunyai WKP batubara sendiri, jadi harus membeli dari perusahaan tambang. Kalau punya tambang sendiri, kan harga listrik bisa murah, karena untuk biaya batubaranya cukup dengan biaya produksi dan angkutan saja, yang jauh rendah dari pada harga jual-nya. Tetapi cara berpikir pengusaha: kalau batubara bisa dijual mahal di luar negeri, mengapa harus dijadikan listrik yang dijualnya jauh lebih murah?
Ini adalah sesuai dengan hukum supply and demand dalam free market economy.
Tentu lain dengan geothermal, karena sulit untuk diexport, hanya bisa langsung dipakai untuk membangkit tenaga listrik. Namun biaya investasinya sangat tinggi, dengan risiko kegagalan, sehingga tentu pengusaha ingin mendapatkan kembali investasinya dalam waktu yang singkat dan keuntungan yang besar sesuai dengan besarnya investasi dan risiko. Sebetulnya investasi dalam geothermal itu merupakan life-time investment, sehingga sebaiknya diusahakan negara. Harga listrik yang mahal dari geothermal ini biar saja disubsidi dulu oleh negara, dan subsidi ini sebetulnya harus dianggap cicilan jangka waktu lama atas biaya investasi yang tinggi. Jika investasi sudah kembali, katakanlah dalam waktu 20 tahun, selanjutnya harga listrik bisa murah, karena yang diperlukan hanya "maintenance cost" saja
Wassalam
RPK

----- Original Message ----- From: "Muharram Jaya Panguriseng" <muhar...@pertamina.com>
To: <iagi-net@iagi.or.id>
Sent: Wednesday, February 22, 2012 11:57 AM
Subject: RE: [iagi-net-l] BUMN buat siapa? --->Re: [iagi-net-l] Pertamina EP Temukan Cadangan Gas Baru


Seharusnya kalau BBM dan batubara mahal, PLN mulai dong melirik energy alternative seperti geothermal, PLTN dan lain-lain. Kalau menunggu migas dan batubara habis dari bumi pertiwi baru terpaksa kreatif ya sudah terlambat, Negara keburu bubar. Memang migas itu "barang langka" yang seharusnya mahal, dan diluar sana memang minyak adalah energi yang paling mahal, kok mgotot mau pake bbm dan batubara dengan menginjak kaki teman, meminta harga murah. "Orang yang tidak kaya tetapi memakai barang mahal pasti hidupnya susah", begitu kata Pak Widjajono Partowidagdo.

Memang "kerjasama" sudah sedemikian susahnya di negeri ini, "PLN sdh mulai melirik WP maupun WKP untuk memenuhi kebutuhan energi primernya", "PGN sampai bersusah payah nyari blok2 migas sendiri", Pertamina pun sudah memproklamasikan diri sebagai Perusahaan Energy (bukan lagi hanya perusahaan minyak) untuk mencari energy alternative selain migas supaya gas dan bbm yang cadangannya semakin menipis tidak dikonsumsi secara boros karena harganya disubsidi. Nantinya bisa jadi Pertamina akan jual setrum juga, bahkan tim-nya sudah mulai bekerja mempelajari peluang mengembangkan pemamfaatan energy angin sebagai pembangkit listrik mikro.

Tapi saya masih optimis, kalau pengelolaan Negara semakin transparan maka benang kusut diatas semakin mudah diurai, lha orang yang mengaku "bodoh" saja dengan gamblang dapat mengurai solusinya kok he he he ... (piss atuh Pak Andang). Tapi selama masih ada yang berorientasi untuk memperkaya diri dan kelompok alias korupsi berjamaah maka lupakan mimpi itu.

Salam penuh harap,
MJP - NPA: 3048


-----Original Message-----
From: lia...@indo.net.id [mailto:lia...@indo.net.id]
Sent: Wednesday, February 22, 2012 11:01 AM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] BUMN buat siapa? --->Re: [iagi-net-l] Pertamina EP Temukan Cadangan Gas Baru


Ada 3 BUMN yg berhubungan dg Pergasanan ini , PTM sebagai produsen , PGN sbg "Pedagang" ( PGN ini bisa PJBG dari Produsen ke Pengguna Dan bisa sebagai GTA Gas Tranportation Agreement dari Produsen ke Pengguna ) dan PLN sebagai Pengguna.Kalau 2 BUMN terdahulu itu jualannya memperhitungkan keekonomiannya ( dapat profit ) , cuma celakanya kalau PLN ini jualannya tidak boleh "sebarangan" ada Ketentuan untuk barang produksinya ( listrik ) kalau mau dijual harganya sdh ditenyukan oleh Pemerintah ( TDL).untuk membikin Setrum si PLN ini harus mebakar bbarapa energi primer termasuk gas , energi energi primer tsb dibeli dg harga "pasar" , namun setelah jadi Setrum , tdk boleh menjualnya dg harga pasar ( Keekonomainnya ) , saat ini harga produksi rata rata Setrum kira kira Rp. 1000,- KWh ( biaya ini jadi fluktuatif tergantung dg harga bahan bakarnya (BBM,Batubara,Gas ) dan ketersediaanya ( Kalau Gas atau batubara nya kurang bisa naik berlipat lipat ), disisi lain PLN ini harus menjual Setrum rata rata "Hanya" Rp.700,- , jadi harus "Nombok" Rp.300,- , inilah Subsidi ( cilakanya Subsidinya telah ditetapkan per tahun , jadi kalau ditengah jalan harga bahan bakar naik ya sulit untuk menyesuaikannya ) oleh karena itu PLN tdk sembarangan menuruti harga pasar untuk membeli bahan bakarnya (Gas ). Pada waktu pak DI kemarin sempat klimpungan karena pasokan gas ke PLN hanya 40 % , shg harus menggantikan dg BBM yg harganya 5-6 kali kalau memakai gas , mangkanya dia berani beli gas dg harga > 7 USD , dg perhitungan masih lebih untung kalau dibandingkan dg BBM . Untuk harga sekarang ini PLN mematok kira kira 5,5 USD (batubara kira kira 700 Rp/Kg) , dg asumsi harga minyak (ICP) 90 USD,( lha sekarang ini kabarnya ICP sudah 105 USD ). Belumlagi penggunaan Gas didalam negeri ini juga "Rayahan mana yg harus didahulukan " spt diketahui Pemanfaatan gas didalam negeri ini untk berbagai hal spt meningkatkan produski minyak, Listrik ,industri kecil , industri pupuk , transportasi , rumah tangga, dst disis lain pasokannya dikitIni baru gas yg mbulet belum dg yang lain lain yg juga tidak kalah mbuletnya. bahkan PLN sdh mulai melirik WP maupun WKP untuk memenuhi kebutuhan energi primernya karena susah mendapatkannya dari yg sdh ada , Jadi sudah saatnya ada pembenahan BUMN yang disamping cari untung ada misi yg lebih penting sebagai PSO guna memenuhi amanat UUD tsb jangan masing masing cari untung , harus sama sama cari untungnya biar Negara untung rakyatnya untung.
( melu melu urun rembug arep urun duwit gak gablek ............... ) ISM


ADB,
Sampeyan bukan terlalu bodoh untuk memahami hal....malah terlalu
pinter...:-) Hanya satu yang sampeyan lupa, prinsip dasar di negeri
ini:
....kalau bisa susah kenapa dimudahkan, kalau bisa ruwet kenapa
disederhanakan....


pisss!

--- On Tue, 2/21/12, abacht...@cbn.net.id <abacht...@cbn.net.id>
wrote:


From: abacht...@cbn.net.id <abacht...@cbn.net.id>
Subject: [iagi-net-l] BUMN buat siapa? --->Re: [iagi-net-l] Pertamina
EP Temukan Cadangan Gas Baru To:
iagi-net@iagi.or.id
Date: Tuesday, February 21, 2012, 9:31 PM







Tergelitik oleh thread Discovery-nya Pertamina EP, terutama pembahasan
ttg harga gas dsb, berikut ini sedikit unegh2 tentang BUMN energy
kita: punya siapa?

Pertamina kepunyaan negara, PLN kepunyaan negara, PGN juga kepunyaan
negara. Semuanya BUMN yg bekerja untuk memastikan rakyat Indonesia
mendapatkan energi listrik, minyak, gas, dan produk industri
petrokimia secara adil merata.

Tapi kenapa koq mereka alot tawar menawar alokasi dan harga
gas-(minyak) yg diproduksi dr tanah air Indonesia? Yg kontrak
2.2$/mmbtu lah, yg 5$/mmbtu dr kontrak Santos-lah, yg PLN berani bayar
8$/mmntu-lah... Se-olah2 mrk itu pedagang yg mencari keuntungan
sebesar2nya dg modal
sekecil2nya: pedagangnya negara? Yang musti diuntungkan itu kan negara
- rakyat Indonesia? Bukan mrk sebagai lembaga!

Koq semakin ruwet sih hubungan institusi bisnis-politik - industri
milik negara kita? Dan kita semua seolah hanyut dalam ketidak-beresan
ketidak-logisan cara berpikir dan bertindak lembaga2 bisnis negara
tsb. Coba saja: untuk memastikan pasokan gas: PGN sampai bersusah
payah nyari
blok2 migas sendiri, jangan2 PLN nanti juga akan punya blok migas
sendiri pula!?

Ini akan jadi lebih ruwet dan nggak masuk di pemahaman manusia normal
kalau kita masukkan juga BPMigas dan Ditjen Migas dalam percaturan
hubungan antar kelembagaan bisnis tersebut. Lha wong semua cadangan
migas Indonesia di"kuasai"
data, pengelolaan, peruntukan, dan operasinya oleh BPMigas dan
ultimately Ditjen Migas. Koq masih juga kita baca
berita: PGN berhasil menambah pasokan gas u/Jawa sejumlah sekian
sekian juta kubik kaki bperhari dsb. Khan harusnya itu semua sdh bisa
dikuasai, dihandel, dialokasikan oleh BPMigas/Ditjen Migas. Bukannya
PGN yg kesana kemari nyari jatah gas u/diperdagangkan kembali ke
industri di Indonesia.
Cukup BPMigas/Ditjen Migas sebagai penguasa mengaturnya:
siapa akan mendapatkan berapa lewat apa (PGN? Swasta?) Dll.

Ah, entahlah, atau karena aku terlalu bodoh saja?

Jkt, 22Feb 2012
ADB
Powered by Telkomsel BlackBerry®


From: Setiabudi Djaelani <setiabudi.djael...@energi-mp.com>
Date: Wed, 22 Feb 2012 08:49:37 +0700
To: iagi-net@iagi.or.id<iagi-net@iagi.or.id>
ReplyTo: <iagi-net@iagi.or.id>
Subject: RE: [iagi-net-l] Pertamina EP Temukan Cadangan Gas Baru



Pada tahun 2004 bisa jual gas ke PLN dengan harga USD 2.65/
MMBTU sudah merasa paling tinggi. Bila dibandingkan dengan
harga pasar gas sekarang tentu saja terlalu murah, namun
demikian Harga gas bisa saja dinegosiasi ulang dengan
memberikan alasan yang tepat untuk minta kenaikan, Dengan
menambahkan adendum pada PJBG. Memang pada kenyataannya
tidak mudah dan sangat alot.

Salam
Setiabudi


From: rakhmadi avianto [mailto:rakhmadi.avia...@gmail.com]
Sent: Wednesday, February 22, 2012 8:32 AM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] Pertamina EP Temukan Cadangan Gas
Baru

mas Muharram

Harga gasnya koq murah banget yah, lah kapan Pertamina bisa
maju kalo gas dijual dg harga charity gitu mas Kata pak DI
kalo di jual ke PLN brani 8USD/mmbtu, lha ini diijual cuman
2,2 quo vadis nih

Salam
Avi 0666
Dir Expl and New Venture



2012/2/22 Muharram Jaya Panguriseng <muhar...@pertamina.com>
Pak Bandono and all,

Pipanya sudah ada pak, kalau ini untuk PGN (Perusahaan Gas
Negara) berarti akan masuk Pipa Transmisi Sumatera
Selatan-Jawa Barat (SSWJ). Mudah-mudahan harganya juga
bagus, syukur-syukur bisa mencapai US$ 5 per MMBTU atau
lebih. Kalau tidak salah selama ini harganya cuma US$ 2.2
per MMBTU. Bandingkan dengan harga pembelian PGN dari Santos
Indonesia (di Jawa Timur ?) sebesar US$ 5 per MMBTU dengan
penyesuaian 3 persen per tahun. Selisihnya luar biasa, lebih
dari 100%.

Ternyata dimana-mana pedagang yang paling diuntungkan,
produsen dan konsumen belakangan he he he...

Salam,
MJP - NPA: 3048



-----Original Message-----
From: Bandono Salim [mailto:bandon...@gmail.com]
Sent: Tuesday, February 21, 2012 9:41 PM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] Pertamina EP Temukan Cadangan Gas
Baru

Senang nya banyak gas,
Lebih mudah dan murah.
Semoga cepet dibuat pipa penyalur juga depot distributor
yang mudah dan murah. Buat laksanakan transportasi murah
bagi semua. Powered by Telkomsel BlackBerry(r)


-----Original Message-----
From: "ok.taufik" <ok.tau...@gmail.com>
Date: Tue, 21 Feb 2012 14:27:33
To: <iagi-net@iagi.or.id>
Reply-To: <iagi-net@iagi.or.id>
Subject: [iagi-net-l] Pertamina EP Temukan Cadangan Gas Baru
Selamat buat rekan Syamsu Alam dan jajarannya atas discovery
lapangan gasnya. Pertamina EP Temukan Cadangan Gas Baru
Sumur Eksplorasi Lavatera-1 Jakarta, 20 Pebruari 2012
Pertamina EP kembali menemukan cadangan gas bumi di area
PAFE Pagardewa, Sumatera Selatan. Hasil uji produksi pada
sumur eksplorasi Lavatera (LVT)-1 ini memproduksikan gas
sebesar 5,7 juta standar kaki kubik gas per hari (MMSCFD)
pada bukaan sumur 36/64 inchi."Kami sangat bersyukur bahwa
penemuan cadangan gas di sumur LVT-1 ini menambah daftar
keberhasilan eksplorasi di area PAFE Pagardewa. Dengan
penemuan ini maka telah memberikan kontribusi yang cukup
signifikan di tengah upaya optimalisasi produksi dan
penemuan cadangan migas baru yang dilakukan Pertamina EP,"
tegas Presiden Direktur Petamina EP Syamsu Alam.Untuk
mendorong peningkatan produksi gas, Pertamina EP
merencanakan POP (Put On Production) untuk sumur Lavatera
pada awal 2013 dengan rencana produksi sebesar 3 MMSCFD,
seperti program POP tujuh sumur yang sudah dilakukan
sebelumnya di struktur Pagardewa,
Tasim dan Prabumenang dengan produksi gas 17 MMSCFD dan
kondensat 450 BOPD. Produksi gas ini untuk memenuhi
kebutuhan gas South Sumatra West Java (SSWJ) melalui
Perjanjian Jual Beli Gas dengan PGN.Struktur Lavatera
terletak di Muara Enim, Sumatera Selatan, atau sekitar 3 km
sebelah timur struktur Tasim atau 2,5 km sebelah Barat Laut
struktur Pagardewa. Penemuan gas bumi tersebut dibuktikan
melalui uji kandungan lapisan (UKL) pada sumur LVT-1,
interval 820 - 825 m Formasi Air Benakat. Kegiatan
Eksplorasi di PAFE Pagardewa-Beringin ditujukan untuk
menambah cadangan migas baru, salah satunya melalui
penerapan konsep eksplorasi target dangkal pada reservoir
batupasir Formasi Air Benakat (ABF) yang telah terbukti
sebelumnya di sumur Tasim-1 dan Pagardewa-6.Sebelumnya,
keberhasilan penemuan minyak dan gas di area PAFE Pagardewa
pada tahun 2011 dicapai melalui pemboran lima sumur
delineasi di struktur Prabumenang, Tasim, dan Kuang terutama
pada reservoir Formasi Baturaja. Di tahun 2011 hasil temuan
dari lima sumur delineasi di struktur Tasim, Prabumenang dan
Kuang telah menambah cadangan sebesar 169 juta barel setara
minyak (MMBOE).Kegiatan Eksplorasi PAFE Pagardewa bertujuan
untuk membuktikan keberadaan hidrokarbon di
struktur-struktur existing Pagardewa, Tasim, Prabumenang dan
Kuang melalui pemboran sumur delineasi dan saat ini beberapa
struktur existing tersebut telah siap ke fase pengembangan
lapangan. Selain itu masih terdapat beberapa prospek siap
bor di area Gajah-Beringin yang merupakan hasil akuisisi
seismik-3D Gajah-Beringin tahun 2011.
Powered by Telkomsel BlackBerry(r)
***** This message may contain confidential and/or
privileged information. If you are not the addressee or
authorized to receive this for the addressee, you must not
use, copy, disclose or take any action based on this message
or any information herein. If you have received this
communication in error, please notify us immediately by
responding to this email and then delete it from your
system. PT Pertamina (Persero) is neither liable for the
proper and complete transmission of the information
contained in this communication nor for any delay in its
receipt. *****



--------------------------------------------------------------------------------> PP-IAGI 2011-2014:
Ketua Umum: Rovicky Dwi Putrohari, rovicky[at]gmail.com
Sekjen: Senoaji, ajiseno[at]ymail.com
--------------------------------------------------------------------------------> Jangan lupa PIT IAGI 2012 di Jogjakarta tanggal 17-20
September 2012. Kirim abstrak ke email:
pit.iagi.2012[at]gmail.com. Batas akhir pengiriman abstrak
28 Februari 2012.
--------------------------------------------------------------------------------> To unsubscribe, send email to:
iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to:
iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
For topics not directly related to Geology, users are
advised to post the email to: o...@iagi.or.id Visit IAGI
Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1:
http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net
Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
---------------------------------------------------------------------> DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to
information posted on its mailing lists, whether posted by
IAGI or others. In no event shall IAGI or its members be
liable for any, including but not limited to direct or
indirect damages, or damages of any kind whatsoever,
resulting from loss of use, data or profits, arising out of
or in connection with the use of any information posted on
IAGI mailing list.
--------------------------------------------------------------------->



___________________________________________________________
indomail - Your everyday mail - http://indomail.indo.net.id



--------------------------------------------------------------------------------
PP-IAGI 2011-2014:
Ketua Umum: Rovicky Dwi Putrohari, rovicky[at]gmail.com
Sekjen: Senoaji, ajiseno[at]ymail.com
--------------------------------------------------------------------------------
Jangan lupa PIT IAGI 2012 di Jogjakarta tanggal 17-20 September 2012.
Kirim abstrak ke email: pit.iagi.2012[at]gmail.com. Batas akhir pengiriman abstrak 28 Februari 2012.
--------------------------------------------------------------------------------
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
For topics not directly related to Geology, users are advised to post the email to: o...@iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
---------------------------------------------------------------------
DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI or its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the use of any information posted on IAGI mailing list.
---------------------------------------------------------------------

***** This message may contain confidential and/or privileged information. If you are not the addressee or authorized to receive this for the addressee, you must not use, copy, disclose or take any action based on this message or any information herein. If you have received this communication in error, please notify us immediately by responding to this email and then delete it from your system. PT Pertamina (Persero) is neither liable for the proper and complete transmission of the information contained in this communication nor for any delay in its receipt. *****

--------------------------------------------------------------------------------
PP-IAGI 2011-2014:
Ketua Umum: Rovicky Dwi Putrohari, rovicky[at]gmail.com
Sekjen: Senoaji, ajiseno[at]ymail.com
--------------------------------------------------------------------------------
Jangan lupa PIT IAGI 2012 di Jogjakarta tanggal 17-20 September 2012.
Kirim abstrak ke email: pit.iagi.2012[at]gmail.com. Batas akhir pengiriman abstrak 28 Februari 2012.
--------------------------------------------------------------------------------
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
For topics not directly related to Geology, users are advised to post the email to: o...@iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
---------------------------------------------------------------------
DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI or its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the use of any information posted on IAGI mailing list.
---------------------------------------------------------------------


__________ NOD32 5559 (20101024) Information __________

This message was checked by NOD32 antivirus system.
http://www.eset.com



--------------------------------------------------------------------------------
PP-IAGI 2011-2014:
Ketua Umum: Rovicky Dwi Putrohari, rovicky[at]gmail.com
Sekjen: Senoaji, ajiseno[at]ymail.com
--------------------------------------------------------------------------------
Jangan lupa PIT IAGI 2012 di Jogjakarta tanggal 17-20 September 2012.
Kirim abstrak ke email: pit.iagi.2012[at]gmail.com. Batas akhir pengiriman 
abstrak 28 Februari 2012.
--------------------------------------------------------------------------------
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
For topics not directly related to Geology, users are advised to post the email 
to: o...@iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
---------------------------------------------------------------------
DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on 
its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI or 
its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect 
damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or 
profits, arising out of or in connection with the use of any information posted 
on IAGI mailing list.
---------------------------------------------------------------------

Reply via email to