Menurutku sih, gak elok lah seorang DirJen mengomentari hal yang di luar 
bidangnya, kecuali komentar seperti itu keluar dari para pengamat alias 
komentator (ibarat komentatornya sepakbola, yang selalu aja pintar menganalisa 
ketimbang pemain bola beneran), atau para LSM/NGO, yang memang hidupnya dari 
ngomong sana sini. Tetap aja perlu utk "membalas" komentarnya (ketimbang diem 
aja) seperti yg dilakukan oleh Kadiv Humas BPMIGAS (yg aku kirim itu).

Btw, soal kita perlu introspeksi, memperbaiki diri, transparansi, dll... iya 
lah .. (tapi tetep mbales dulu dong .... Qiqiqiqiqqii.... Sebel banget lah 
dibilang "cincai-cincai ama angka lifting").

Ada hikmahnya juga kita "dihajar" seperti ini, setidaknya kita jadi punya 
kesempatan untuk bisa lebih memberikan informasi kepada masyarakat mengenai 
industri migas (setidaknya aku bisa ngoceh lebih banyak di milis ini). .

Bila perlu, besok aku carikan data (sekarang aku masih di jalan, otw ke rumah, 
lagi macet spt biasa), berapa kali (berapa ribu kali) pengawasan terhadap 
lifting, yg kami lakukan, dalam setahun, berapa ratus titik lifting, bagaimana 
kami melakukan pengawasan, dan bahwa semua titik lifting/lapangan itu sudah 
terhubung dgn komputer di lantai 28 Wisma Mulia (BPMIGAS) sehingga produksi 
harian bisa dipantau termasuk mana yg lagi shut down, dll.

Btw, info soal "tanker kencing" dan kebocoran yg dikemukakan oleh mas Andang 
akan aku sampaikan ke Divisi Operasi Lapangan.

Aku "cc" ini ke temanku Muliawan (Kadiv Operasi Lapangan BPMIGAS) supaya besok 
beliau bisa memberikanku data soal pengawasan lifting itu. Setidaknya di milis 
ini, yg umumnya adalah orang2 yg kerja di industri migas, bisa tau juga soal 
pengawasan lifting migas.



Salam,
Nuning


Powered by Telkomsel BlackBerry®
________________________________
From: <suryadi_oe...@yahoo.com>
Date: Tue, 3 Apr 2012 11:32:32 +0000
To: <iagi-net@iagi.or.id>
ReplyTo: <iagi-net@iagi.or.id>
Subject: Re: Bls: [iagi-net-l] Dirjen Pajak Tak Percaya Lifting Minyak Indonesia

Sependapat Sam, ambil positifnya aja, gak ada salahnya saling mengawasi.

Powered by Telkomsel BlackBerry®
________________________________
From: "Andang Bachtiar" <abacht...@cbn.net.id>
Date: Tue, 3 Apr 2012 18:23:14 +0700
To: <iagi-net@iagi.or.id>
ReplyTo: <iagi-net@iagi.or.id>
Subject: RE: Bls: [iagi-net-l] Dirjen Pajak Tak Percaya Lifting Minyak Indonesia

karena dulu ketahuan tanker pernah bisa "kencing" bebas di lawe2 kalimantan, 
karena pipa prabumulih-palembang masih juga bocor di bbrp tempat sepanjang 
puluhan kilometer bentangan, karena sebagian minyak yg diproduksi juga bisa 
dipakai untuk kebutuhan sendiri, justru karena mereka juga kirim orang pabean 
untuk jadi saksi pengapalan; makanya komunitas migas juga harus berbesar hati 
menerima kecurigaan seorang dirjen ttg intransparansi produksi migas ini; tdk 
perlu bereaksi seolah industri migas paling hitech dan susah untuk diakali dan 
pihak lain sekedar mengukur baju orang di badan sendiri; ayo positif thinking 
sama2 membenahi, bangun komunikasi dan pengawasan untuk transparansi!! (itu 
lossnya di pipa prabumulih-palembang bisa sampai 4000bopd lho, satu tac sendiri 
–kata komo- ; belum lagi kalau kita simak cerita pipa yg dr tempino-plaju)…

From: Rovicky Dwi Putrohari [mailto:rovi...@gmail.com]
Sent: Tuesday, April 03, 2012 5:40 PM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: Bls: [iagi-net-l] Dirjen Pajak Tak Percaya Lifting Minyak Indonesia

Pak Dirjen kayaknya ngga ngerti mana upstream mana downstream. Mana produksi 
minyak dari kilang dan mana lifting minyak.
Jadi kebocoran di kilang yg memang pernah terjadi dianggap soal lifting minyak 
juga sama.
Sisi lain yg positip, hayoo bagaimana dengan keterbukaan informasi publik ?

Helow KIP !
(komite Informasi Publik)

rdp
2012/4/3 Bandono Salim <bandon...@gmail.com<mailto:bandon...@gmail.com>>
Gak diundang kalee, ntar mudah mainin pajak lifting,

Kidding aja, salam bd.s
Powered by Telkomsel BlackBerry®

-----Original Message-----
From: "Ismail" <lia...@indo.net.id<mailto:lia...@indo.net.id>>
Date: Tue, 3 Apr 2012 01:36:52
To: <iagi-net@iagi.or.id<mailto:iagi-net@iagi.or.id>>
Reply-To: <iagi-net@iagi.or.id<mailto:iagi-net@iagi.or.id>>
Subject: Re: Bls: [iagi-net-l] Dirjen Pajak Tak Percaya Lifting Minyak Indonesia
Ini kan masalah persepsi saja ttg kebingungan melihat angka angka lifting yg 
bisa 1,4 juta , 970 rb , 950 ribu , bisa tiba tiba turun 900 ribu , dst , tidak 
sekedar  alat ukur saja tapi lebih ke permasalahan di industri migas secara 
umum misalnya adanya unplanned shutdown , dll, perbedaan persepsi  ini biasa 
terjadi bahkan para pengamatpun juga sering mempertanyakan , dikirain industri 
migas itu sama dg industri manufactur spt pabrik baja atau pabrik tahu .
Dulu saya pernah ikut semacam training/pelatihan ttg tatacara dan prosedure 
penghitungan lifting minyak untuk para stakeholder khususnya dibidang 
pengawasan spt dari Polri , KPK ,BPK, Bea cukai , Dirjen Kelautan dept Perhub { 
Hubla } dll termasuk dari kalangan  ESDM sendiri, cuma kelihatannya Tidak ada 
dari Ditjen Pajak

Ism



Sent by Liamsi's Mobile Phone

-----Original Message-----
From: Nugrahani <nugrah...@bpmigas.go.id<mailto:nugrah...@bpmigas.go.id>>
Date: Tue, 3 Apr 2012 01:06:47
To: 
iagi-net@iagi.or.id<mailto:iagi-net@iagi.or.id><iagi-net@iagi.or.id<mailto:iagi-net@iagi.or.id>>
Reply-To: <iagi-net@iagi.or.id<mailto:iagi-net@iagi.or.id>>
Subject: Re: Bls: [iagi-net-l] Dirjen Pajak Tak Percaya Lifting Minyak
 Indonesia


Ini aku "copas" komentar dr Kadiv Humas BPMIGAS :
http://m.detik.com/read/2012/04/02/204650/1883374/1034/bp-migas-belum-pernah-ada-gayus-di-perusahaan-minyak.


Memang kayaknya DirJen Pajak itu mengukur bajunya sendiri ke orang lain ; orang 
pajak terbiasa cincai-cincai dgn para wajib pajak, sehingga mengira orang2 di 
industri migas juga demikian. Padahal gimana caranya, coba ! Metering lifting 
kan udah urusannya peralatan (dan diperiksa meterannya dlm jangka waktu 
tertentu). Itu adalah teknologi, bukan urusan mental orang. Klo pun gak keluar, 
pasti tertinggal di pipa/storage, jadi stock (pun klo dibilang gak bisa 
mencapai produksi sekian, toh minyaknya gak kemana-mana, tetap tinggal di 
reservoar di bawah tanah sana !). Coba tanya ama perusahaan air (aqua, vit, 
dll) apakah mereka bisa cincai-cincai dengan angka produksi, apa mereka bisa 
kecolongan jumlah liter air / botol yg keluar dari pabriknya ?? (dan ingat, 
harga air mineral yg teknologi produksinya jauh lebih sederhana itu harganya 
gak beda jauh dgn harga bbm subsidi kita).
Lagipula, kita kan diperiksa oleh BPK-BPKP, DPR, dan angka apapun (lifting, 
cost recovery) adalah angka pemerintah, bukan angkanya oil company manapun !
Kok pejabat negara gak percaya ama angkanya negara.


Salam,
Nuning


Powered by Telkomsel BlackBerry®
________________________________
From: Surarso Hardjono 
<surarso_hardj...@yahoo.com<mailto:surarso_hardj...@yahoo.com>>
Date: Tue, 3 Apr 2012 08:03:53 +0800
To: 
iagi-net@iagi.or.id<mailto:iagi-net@iagi.or.id><iagi-net@iagi.or.id<mailto:iagi-net@iagi.or.id>>
ReplyTo: <iagi-net@iagi.or.id<mailto:iagi-net@iagi.or.id>>
Subject: Bls: [iagi-net-l] Dirjen Pajak Tak Percaya Lifting Minyak Indonesia

Sesungguhnya kemampuan produksi Minyak RI sudah sangat terbatas. Lapangannya 
sudah tua tua, pressurenya rendah , water cutnya tinggi ada yang lebih 90 %. 
Discovery sudah sangat minim. Lha kalau produksi digeber, anak cucu kita dapat 
apa. Dan bagaimana caranya.

Srs 710

Dari: Ruskamto <rsoeri...@yahoo.com<mailto:rsoeri...@yahoo.com>>
Kepada: iagi-net@iagi.or.id<mailto:iagi-net@iagi.or.id>
Dikirim: Selasa, 3 April 2012 6:59
Judul: Re: [iagi-net-l] Dirjen Pajak Tak Percaya Lifting Minyak Indonesia

Lha Dirjen Pajak kok dari pemain Bursa ? Ngomongnya ngawur, pegawainya 
bungkam.. Mosok gak tahu di setiap pelabuhan pengiriman lifting itu ada petugas 
Bea Cukai yang mengnyaksikan lifting. Ada custodian meter yang diterra setiap 
tahun...
Prihatin pejabat publik kita kualitasnya minim.. RUS
From: Ok Taufik <ok.tau...@gmail.com<mailto:ok.tau...@gmail.com>>
Date: Mon, 2 Apr 2012 19:34:36 +0700
To: iagi-net<iagi-net@iagi.or.id<mailto:iagi-net@iagi.or.id>>
ReplyTo: <iagi-net@iagi.or.id<mailto:iagi-net@iagi.or.id>>
Subject: [iagi-net-l] Dirjen Pajak Tak Percaya Lifting Minyak Indonesia


Jakarta - Pembentukan Kantor Pelayanan Pajak Sektor Minyak dan Gas Bumi serta 
Pertambangan oleh Direktorat Jenderal Pajak (DJP) salah satunya dikarenakan 
sampai hari ini, Direktur Jenderal (Dirjen) Pajak Fuad Rahmany tidak percaya 
produksi minyak indonesia berapa.

“Ada yang bilang produksi minyak (lifting) 950.000 barel per hari (bph), bahkan 
saat ini turun 930.000 bph, atau bahkan pada jaman Presiden Suharto 1,4 juta 
bph. Jujur saya tidak percaya, pasalnya siapa yang menentukan lifting produksi 
minyak kita,” kata Fuad di Kantor Wilayah DJP Wajib Pajak Besar Gambir, Senin 
(2/4/2012).

Ketidakpercayaan ini sebelumnya juga didasarkan, pada saat dirinya belum 
menjabat sebagai Dirjen Pajak sempat bertanya dengan Dirjen Migas.

“Waktu itu saya belum jadi Dirjen Pajak, ketemu sama Dirjen Migas (tapi bukan 
Evita Legowo), bertanya, pak siapa yang nentuin dan periksa berapa lifting 
minyak kita kok bisa nentuin 1,4 juta barel atau 950 ribu barel per hari? Nah 
Dirjen tersebut bilang dengan nada sedikit kesal, lah saya aja ngak boleh 
periksa,” ungkap Fuad didepan para pegawai pajak.

Apalagi Fuad sendiri yang lama di Pasar Modal, hafal benar kelakuan perusahaan 
besar di sektor Migas. “Saya itu lama di Pasar Modal jadi tahu kelakuan 
perusahan besar di sektor migas entah itu dia perusahaan terbuka (tbk) atau 
terbatas, mereka tidak bisa dipercaya,” ujarnya.

Fuad membayangkan kondisi dilapangan, dengan kelakuan perusahaan Migas seperti 
itu, mereka tinggal bilang bahwa produksi minyaknya sekian sudah dipercaya 
begitu saja. “Mereka tinggal bilang produksi kita sekian, orang Pertamina atau 
BP Migas datang lihat dan percaya saja, bayangkan itu, itukan produksi minyak 
kita, itu ada pendapatan pajak kita,” tambahnya.

“Mereka bilang kita perusahaan besar Bing Four, ada yang mengawasi, ya yang 
mengawasi kan pegawai mereka juga, bisa dicincai lah,” tandasnya.

--
Sent from my Computer®



--
"Sejarah itu tidak pernah usang untuk terus dipelajari"

--------------------------------------------------------------------------------
PP-IAGI 2011-2014:
Ketua Umum: Rovicky Dwi Putrohari, rovicky[at]gmail.com
Sekjen: Senoaji, ajiseno[at]ymail.com
--------------------------------------------------------------------------------
Jangan lupa PIT IAGI 2012 di Jogjakarta tanggal 17-20 September 2012.
Kirim abstrak ke email: pit.iagi.2012[at]gmail.com. Batas akhir pengiriman 
abstrak 28 Februari 2012.
--------------------------------------------------------------------------------
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
For topics not directly related to Geology, users are advised to post the email 
to: o...@iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
---------------------------------------------------------------------
DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on 
its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI or 
its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect 
damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or 
profits, arising out of or in connection with the use of any information posted 
on IAGI mailing list.
---------------------------------------------------------------------

Reply via email to