Sumber pengeluaran kps lagi dah......birokrasi lagi, high cost lagi...

On Apr 4, 2012 7:06 PM, "Ismail" <lia...@indo.net.id> wrote:

> Dalam peresmian KKP Migas di Kantor pajak Kalibata kemarin Dirjen  migas
> mengatakan  akan membentuk Surveyor Independent yg bisa secara rutin
> memberikan data pembanding ttg profil produksi dan ekpor riil wajib
> pajakmigas.data tsb akan digunakan sbg data pembanding atas laporan pajak
> yg disampaikan wajib pajak migas / kampeni, selama ini Ditjen pajak sebatas
> menerima saja laporan kampeni wajib pajak tanpa bisa mengecek silang
> kebenarannya
>  { wah ada lowongan nih siapa mau jadi surveyornya lifting }
>
> Ism
>
> Sent by Liamsi's Mobile Phone
>
> -----Original Message-----
> From: Nugrahani <nugrah...@bpmigas.go.id>
> Date: Wed, 4 Apr 2012 10:31:01
> To: 'iagi-net@iagi.or.id'<iagi-net@iagi.or.id>
> Reply-To: <iagi-net@iagi.or.id>
> Subject: RE: Bls: [iagi-net-l] Dirjen Pajak Tak Percaya Lifting Minyak
>  Indonesia
>
> Temen2,
>
> Bila masih perlu info ini silakan dibaca, bila enggak perlu lagi ya
> langsung di-delete aja :
>
> Berikut info dari teman di Divisi Operasi Lapangan BPMIGAS :
> Selama tahun 2011 : Pengawasan secara langsung, terhadap Pelaksanaan
> Lifting di 201 Titik penyerahan KKKS (Minyak, LPG dan Gas Bumi) dengan
> frekuensi penyerahan Minyak sebanyak 3.448 kali, LPG 230 kali dan Gas bumi
> 678 kali pengawasan.
> Salah satu pengawasan BPMIGAS terhadap operasional Arus Minyak dan Gas
> Bumi KKKS adalah dengan menerapkan Pedoman Tata cara pengukuran dan
> Perhitungan Arus Minyak dan Gas Bumi (PTPPM) atau Quantity Acounting System
> (QAS). Pengawasan operasional lainnya adalah WP&B, Monitoring
> bulanan/kuartalan/semesteran/tahunan, dan pengawasan langsung di lapangan.
>
> Soal pembinaan dan pengawasan penggunaan alat ukur dan sistem alat ukur
> (assesment dan verifikasi terhadap kemampuan, fasilitas dan prosedur mutu)
> adalah tanggungjawabnya Ditjen Migas.
> Dan ini info dari temen2 DitJen Migas :
> Guna menjamin akurasi dan keandalan sistem alat ukur migas, Ditjen Migas
> Kementerian ESDM melakukan hal-hal sebagai berikut:
> a.      Verifikasi teknis alat ukur
> b.      Assessment dan verifikasi terhadap kemampuan, fasilitas, prosedur,
> manajemen mutu yang diakui secara internasional dan tenaga ahli pada
> perusahaan perakit perekayasa.
> c.      Pengawasan selama pembangunan sistem alat ukur dilakukan oleh
> Ditjen Migas yang meliputi: hydrotest, Factory Acceptance Test (FAT),
> System Integration Test (SIT), Site Acceptance Test (SAT), kalibrasi dan
> commissioning.
> d.      Menyetujui Prosedur Teknis Operasi Serah Terima Migas
> e.      Pembinaan dalam bentuk pelatihan mengenai peraturan dan teknis
> operasi serah terima migas kepada para petugas/operator.
>
> Gitu aja ya.
> Mudah2an info ini berguna.
>
>
> Salam,
> Nuning
>
>
>
>
>
>
> -----Original Message-----
> From: Bandono Salim [mailto:bandon...@gmail.com]
> Sent: 03 April 2012 7:43
> To: Iagi
> Subject: Re: Bls: [iagi-net-l] Dirjen Pajak Tak Percaya Lifting Minyak
> Indonesia
>
> Makasih atas info dan kerja kerasnya.
> Powered by Telkomsel BlackBerry(r)
>
> -----Original Message-----
> From: Nugrahani <nugrah...@bpmigas.go.id>
> Date: Tue, 3 Apr 2012 12:38:35
> To: iagi-net@iagi.or.id<iagi-net@iagi.or.id>; Muliawan Haji<
> mulia...@bpmigas.go.id>
> Reply-To: <iagi-net@iagi.or.id>
> Subject: Re: Bls: [iagi-net-l] Dirjen Pajak Tak Percaya Lifting Minyak
>  Indonesia
>
> Menurutku sih, gak elok lah seorang DirJen mengomentari hal yang di luar
> bidangnya, kecuali komentar seperti itu keluar dari para pengamat alias
> komentator (ibarat komentatornya sepakbola, yang selalu aja pintar
> menganalisa ketimbang pemain bola beneran), atau para LSM/NGO, yang memang
> hidupnya dari ngomong sana sini. Tetap aja perlu utk "membalas" komentarnya
> (ketimbang diem aja) seperti yg dilakukan oleh Kadiv Humas BPMIGAS (yg aku
> kirim itu).
>
> Btw, soal kita perlu introspeksi, memperbaiki diri, transparansi, dll...
> iya lah .. (tapi tetep mbales dulu dong .... Qiqiqiqiqqii.... Sebel banget
> lah dibilang "cincai-cincai ama angka lifting").
>
> Ada hikmahnya juga kita "dihajar" seperti ini, setidaknya kita jadi punya
> kesempatan untuk bisa lebih memberikan informasi kepada masyarakat mengenai
> industri migas (setidaknya aku bisa ngoceh lebih banyak di milis ini). .
>
> Bila perlu, besok aku carikan data (sekarang aku masih di jalan, otw ke
> rumah, lagi macet spt biasa), berapa kali (berapa ribu kali) pengawasan
> terhadap lifting, yg kami lakukan, dalam setahun, berapa ratus titik
> lifting, bagaimana kami melakukan pengawasan, dan bahwa semua titik
> lifting/lapangan itu sudah terhubung dgn komputer di lantai 28 Wisma Mulia
> (BPMIGAS) sehingga produksi harian bisa dipantau termasuk mana yg lagi shut
> down, dll.
>
> Btw, info soal "tanker kencing" dan kebocoran yg dikemukakan oleh mas
> Andang akan aku sampaikan ke Divisi Operasi Lapangan.
>
> Aku "cc" ini ke temanku Muliawan (Kadiv Operasi Lapangan BPMIGAS) supaya
> besok beliau bisa memberikanku data soal pengawasan lifting itu. Setidaknya
> di milis ini, yg umumnya adalah orang2 yg kerja di industri migas, bisa tau
> juga soal pengawasan lifting migas.
>
>
>
> Salam,
> Nuning
>
>
> Powered by Telkomsel BlackBerry(r)
> ________________________________
> From: <suryadi_oe...@yahoo.com>
> Date: Tue, 3 Apr 2012 11:32:32 +0000
> To: <iagi-net@iagi.or.id>
> ReplyTo: <iagi-net@iagi.or.id>
> Subject: Re: Bls: [iagi-net-l] Dirjen Pajak Tak Percaya Lifting Minyak
> Indonesia
>
> Sependapat Sam, ambil positifnya aja, gak ada salahnya saling mengawasi.
>
> Powered by Telkomsel BlackBerry(r)
> ________________________________
> From: "Andang Bachtiar" <abacht...@cbn.net.id>
> Date: Tue, 3 Apr 2012 18:23:14 +0700
> To: <iagi-net@iagi.or.id>
> ReplyTo: <iagi-net@iagi.or.id>
> Subject: RE: Bls: [iagi-net-l] Dirjen Pajak Tak Percaya Lifting Minyak
> Indonesia
>
> karena dulu ketahuan tanker pernah bisa "kencing" bebas di lawe2
> kalimantan, karena pipa prabumulih-palembang masih juga bocor di bbrp
> tempat sepanjang puluhan kilometer bentangan, karena sebagian minyak yg
> diproduksi juga bisa dipakai untuk kebutuhan sendiri, justru karena mereka
> juga kirim orang pabean untuk jadi saksi pengapalan; makanya komunitas
> migas juga harus berbesar hati menerima kecurigaan seorang dirjen ttg
> intransparansi produksi migas ini; tdk perlu bereaksi seolah industri migas
> paling hitech dan susah untuk diakali dan pihak lain sekedar mengukur baju
> orang di badan sendiri; ayo positif thinking sama2 membenahi, bangun
> komunikasi dan pengawasan untuk transparansi!! (itu lossnya di pipa
> prabumulih-palembang bisa sampai 4000bopd lho, satu tac sendiri -kata komo-
> ; belum lagi kalau kita simak cerita pipa yg dr tempino-plaju)...
>
> From: Rovicky Dwi Putrohari [mailto:rovi...@gmail.com]
> Sent: Tuesday, April 03, 2012 5:40 PM
> To: iagi-net@iagi.or.id
> Subject: Re: Bls: [iagi-net-l] Dirjen Pajak Tak Percaya Lifting Minyak
> Indonesia
>
> Pak Dirjen kayaknya ngga ngerti mana upstream mana downstream. Mana
> produksi minyak dari kilang dan mana lifting minyak.
> Jadi kebocoran di kilang yg memang pernah terjadi dianggap soal lifting
> minyak juga sama.
> Sisi lain yg positip, hayoo bagaimana dengan keterbukaan informasi publik ?
>
> Helow KIP !
> (komite Informasi Publik)
>
> rdp
> 2012/4/3 Bandono Salim <bandon...@gmail.com<mailto:bandon...@gmail.com>>
> Gak diundang kalee, ntar mudah mainin pajak lifting,
>
> Kidding aja, salam bd.s
> Powered by Telkomsel BlackBerry(r)
>
> -----Original Message-----
> From: "Ismail" <lia...@indo.net.id<mailto:lia...@indo.net.id>>
> Date: Tue, 3 Apr 2012 01:36:52
> To: <iagi-net@iagi.or.id<mailto:iagi-net@iagi.or.id>>
> Reply-To: <iagi-net@iagi.or.id<mailto:iagi-net@iagi.or.id>>
> Subject: Re: Bls: [iagi-net-l] Dirjen Pajak Tak Percaya Lifting Minyak
> Indonesia
> Ini kan masalah persepsi saja ttg kebingungan melihat angka angka lifting
> yg bisa 1,4 juta , 970 rb , 950 ribu , bisa tiba tiba turun 900 ribu , dst
> , tidak sekedar  alat ukur saja tapi lebih ke permasalahan di industri
> migas secara umum misalnya adanya unplanned shutdown , dll, perbedaan
> persepsi  ini biasa terjadi bahkan para pengamatpun juga sering
> mempertanyakan , dikirain industri migas itu sama dg industri manufactur
> spt pabrik baja atau pabrik tahu .
> Dulu saya pernah ikut semacam training/pelatihan ttg tatacara dan
> prosedure penghitungan lifting minyak untuk para stakeholder khususnya
> dibidang pengawasan spt dari Polri , KPK ,BPK, Bea cukai , Dirjen Kelautan
> dept Perhub { Hubla } dll termasuk dari kalangan  ESDM sendiri, cuma
> kelihatannya Tidak ada dari Ditjen Pajak
>
> Ism
>
>
>
> Sent by Liamsi's Mobile Phone
>
> -----Original Message-----
> From: Nugrahani <nugrah...@bpmigas.go.id<mailto:nugrah...@bpmigas.go.id>>
> Date: Tue, 3 Apr 2012 01:06:47
> To: iagi-net@iagi.or.id<mailto:iagi-net@iagi.or.id><iagi-net@iagi.or.id
> <mailto:iagi-net@iagi.or.id>>
> Reply-To: <iagi-net@iagi.or.id<mailto:iagi-net@iagi.or.id>>
> Subject: Re: Bls: [iagi-net-l] Dirjen Pajak Tak Percaya Lifting Minyak
>  Indonesia
>
>
> Ini aku "copas" komentar dr Kadiv Humas BPMIGAS :
>
> http://m.detik.com/read/2012/04/02/204650/1883374/1034/bp-migas-belum-pernah-ada-gayus-di-perusahaan-minyak
> .
>
>
> Memang kayaknya DirJen Pajak itu mengukur bajunya sendiri ke orang lain ;
> orang pajak terbiasa cincai-cincai dgn para wajib pajak, sehingga mengira
> orang2 di industri migas juga demikian. Padahal gimana caranya, coba !
> Metering lifting kan udah urusannya peralatan (dan diperiksa meterannya dlm
> jangka waktu tertentu). Itu adalah teknologi, bukan urusan mental orang.
> Klo pun gak keluar, pasti tertinggal di pipa/storage, jadi stock (pun klo
> dibilang gak bisa mencapai produksi sekian, toh minyaknya gak kemana-mana,
> tetap tinggal di reservoar di bawah tanah sana !). Coba tanya ama
> perusahaan air (aqua, vit, dll) apakah mereka bisa cincai-cincai dengan
> angka produksi, apa mereka bisa kecolongan jumlah liter air / botol yg
> keluar dari pabriknya ?? (dan ingat, harga air mineral yg teknologi
> produksinya jauh lebih sederhana itu harganya gak beda jauh dgn harga bbm
> subsidi kita).
> Lagipula, kita kan diperiksa oleh BPK-BPKP, DPR, dan angka apapun
> (lifting, cost recovery) adalah angka pemerintah, bukan angkanya oil
> company manapun !
> Kok pejabat negara gak percaya ama angkanya negara.
>
>
> Salam,
> Nuning
>
>
> Powered by Telkomsel BlackBerry(r)
> ________________________________
> From: Surarso Hardjono <surarso_hardj...@yahoo.com<mailto:
> surarso_hardj...@yahoo.com>>
> Date: Tue, 3 Apr 2012 08:03:53 +0800
> To: iagi-net@iagi.or.id<mailto:iagi-net@iagi.or.id><iagi-net@iagi.or.id
> <mailto:iagi-net@iagi.or.id>>
> ReplyTo: <iagi-net@iagi.or.id<mailto:iagi-net@iagi.or.id>>
> Subject: Bls: [iagi-net-l] Dirjen Pajak Tak Percaya Lifting Minyak
> Indonesia
>
> Sesungguhnya kemampuan produksi Minyak RI sudah sangat terbatas.
> Lapangannya sudah tua tua, pressurenya rendah , water cutnya tinggi ada
> yang lebih 90 %. Discovery sudah sangat minim. Lha kalau produksi digeber,
> anak cucu kita dapat apa. Dan bagaimana caranya.
>
> Srs 710
>
> Dari: Ruskamto <rsoeri...@yahoo.com<mailto:rsoeri...@yahoo.com>>
> Kepada: iagi-net@iagi.or.id<mailto:iagi-net@iagi.or.id>
> Dikirim: Selasa, 3 April 2012 6:59
> Judul: Re: [iagi-net-l] Dirjen Pajak Tak Percaya Lifting Minyak Indonesia
>
> Lha Dirjen Pajak kok dari pemain Bursa ? Ngomongnya ngawur, pegawainya
> bungkam.. Mosok gak tahu di setiap pelabuhan pengiriman lifting itu ada
> petugas Bea Cukai yang mengnyaksikan lifting. Ada custodian meter yang
> diterra setiap tahun...
> Prihatin pejabat publik kita kualitasnya minim.. RUS
> From: Ok Taufik <ok.tau...@gmail.com<mailto:ok.tau...@gmail.com>>
> Date: Mon, 2 Apr 2012 19:34:36 +0700
> To: iagi-net<iagi-net@iagi.or.id<mailto:iagi-net@iagi.or.id>>
> ReplyTo: <iagi-net@iagi.or.id<mailto:iagi-net@iagi.or.id>>
> Subject: [iagi-net-l] Dirjen Pajak Tak Percaya Lifting Minyak Indonesia
>
>
> Jakarta - Pembentukan Kantor Pelayanan Pajak Sektor Minyak dan Gas Bumi
> serta Pertambangan oleh Direktorat Jenderal Pajak (DJP) salah satunya
> dikarenakan sampai hari ini, Direktur Jenderal (Dirjen) Pajak Fuad Rahmany
> tidak percaya produksi minyak indonesia berapa.
>
> "Ada yang bilang produksi minyak (lifting) 950.000 barel per hari (bph),
> bahkan saat ini turun 930.000 bph, atau bahkan pada jaman Presiden Suharto
> 1,4 juta bph. Jujur saya tidak percaya, pasalnya siapa yang menentukan
> lifting produksi minyak kita," kata Fuad di Kantor Wilayah DJP Wajib Pajak
> Besar Gambir, Senin (2/4/2012).
>
> Ketidakpercayaan ini sebelumnya juga didasarkan, pada saat dirinya belum
> menjabat sebagai Dirjen Pajak sempat bertanya dengan Dirjen Migas.
>
> "Waktu itu saya belum jadi Dirjen Pajak, ketemu sama Dirjen Migas (tapi
> bukan Evita Legowo), bertanya, pak siapa yang nentuin dan periksa berapa
> lifting minyak kita kok bisa nentuin 1,4 juta barel atau 950 ribu barel per
> hari? Nah Dirjen tersebut bilang dengan nada sedikit kesal, lah saya aja
> ngak boleh periksa," ungkap Fuad didepan para pegawai pajak.
>
> Apalagi Fuad sendiri yang lama di Pasar Modal, hafal benar kelakuan
> perusahaan besar di sektor Migas. "Saya itu lama di Pasar Modal jadi tahu
> kelakuan perusahan besar di sektor migas entah itu dia perusahaan terbuka
> (tbk) atau terbatas, mereka tidak bisa dipercaya," ujarnya.
>
> Fuad membayangkan kondisi dilapangan, dengan kelakuan perusahaan Migas
> seperti itu, mereka tinggal bilang bahwa produksi minyaknya sekian sudah
> dipercaya begitu saja. "Mereka tinggal bilang produksi kita sekian, orang
> Pertamina atau BP Migas datang lihat dan percaya saja, bayangkan itu,
> itukan produksi minyak kita, itu ada pendapatan pajak kita," tambahnya.
>
> "Mereka bilang kita perusahaan besar Bing Four, ada yang mengawasi, ya
> yang mengawasi kan pegawai mereka juga, bisa dicincai lah," tandasnya.
>
> --
> Sent from my Computer(r)
>
>
>
> --
> "Sejarah itu tidak pernah usang untuk terus dipelajari"
>
>
> --------------------------------------------------------------------------------
> PP-IAGI 2011-2014:
> Ketua Umum: Rovicky Dwi Putrohari, rovicky[at]gmail.com
> Sekjen: Senoaji, ajiseno[at]ymail.com
>
> --------------------------------------------------------------------------------
> Jangan lupa PIT IAGI 2012 di Jogjakarta tanggal 17-20 September 2012.
> Kirim abstrak ke email: pit.iagi.2012[at]gmail.com. Batas akhir
> pengiriman abstrak 28 Februari 2012.
>
> --------------------------------------------------------------------------------
> To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
> To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
> For topics not directly related to Geology, users are advised to post the
> email to: o...@iagi.or.id
> Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
> Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
> Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
> No. Rek: 123 0085005314
> Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
> Bank BCA KCP. Manara Mulia
> No. Rekening: 255-1088580
> A/n: Shinta Damayanti
> IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
> IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
> ---------------------------------------------------------------------
> DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information
> posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event
> shall IAGI or its members be liable for any, including but not limited to
> direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting
> from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the
> use of any information posted on IAGI mailing list.
> ---------------------------------------------------------------------
>
>
>
> --------------------------------------------------------------------------------
> PP-IAGI 2011-2014:
> Ketua Umum: Rovicky Dwi Putrohari, rovicky[at]gmail.com
> Sekjen: Senoaji, ajiseno[at]ymail.com
>
> --------------------------------------------------------------------------------
> Jangan lupa PIT IAGI 2012 di Jogjakarta tanggal 17-20 September 2012.
> Kirim abstrak ke email: pit.iagi.2012[at]gmail.com. Batas akhir
> pengiriman abstrak 28 Februari 2012.
>
> --------------------------------------------------------------------------------
> To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
> To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
> For topics not directly related to Geology, users are advised to post the
> email to: o...@iagi.or.id
> Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
> Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
> Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
> No. Rek: 123 0085005314
> Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
> Bank BCA KCP. Manara Mulia
> No. Rekening: 255-1088580
> A/n: Shinta Damayanti
> IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
> IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
> ---------------------------------------------------------------------
> DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information
> posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event
> shall IAGI or its members be liable for any, including but not limited to
> direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting
> from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the
> use of any information posted on IAGI mailing list.
> ---------------------------------------------------------------------
>
>

Kirim email ke