Para ahli G&G yang peduli masalah data,

Menarik juga diskusi tentang data G&G dan saya pernah terlibat sejak awal
kerja di Oil Company tahun 1992 sampai sekarang dalam mengurus data
manajemen selain pekerjaan utama mengelola pekerjaan G&G dan kegiatan
eksplorasi.

Di bawah ini, saya mencoba untuk sharing hal teknis yang dapat memajuan
pengelolaan data, menurut pengalaman saya;

*1. Internal Perusahaan / KKKS*:

a. Perlu ada SOP yang jelas dan tertulis tentang data, mulai dari data
akusisi, prosesing, interpretasi sampai data produksi.
   Standarisasi data sangat perlu karena investasi data sangat mahal dan
harus tetap diurus selamanya.
   SOP dan Standarisasi data harus disetujui Manajemen KKKS dan
dilaksanakan oleh semua pihak yang terkait data (user)
   dan tim data manajemen di KKKS tersebut. Tim Audit bila perlu terlibat
untuk mengurus masalah ini.

   Contoh SOP dan standar data yang dulu kami lakukan ;
              Untuk data akusisi disimpan dalam 2 media yang berbeda
(cartridges dan DLT).
              Formatnya untuk akusisi adalah SEGD Demultiplex dan
processing SEGY yang disimpan dalam tempat berbeda

   Selain data akusisi, data hasil interpretasi juga perlu standarisasi.
Karena G&G dan konsultan sering datang dan pergi
   maka perlu ada standarisas, contohnyai penamaan top formasi, stratigrafi
dll sehingga memudahkan proyek yang ada.

b. Tim Data Managemen diisi oleh ahli G&G sampai Produksi karena mereka
yang meng QC kualitas data.
    Tugas intinya adalah mengawasi SOP, bertanggung jawab terhadap kualitas
data dan rekomendasi data.
    Ini dibantu data admin untuk mencatat dan mengontrol keluar masuknya
data.

   Selanjutnya data base yang ada harus distandarisasi dalam master data
dan master proyek yang tersimpan
   dalam tempat berbeda. Sehingga bila ada sesuatu hal pada satu tempat,
semua data masih dapat diselamatkan.

c. Investasi dan Apresiasi Manajemen terutama untuk Tim Data Manajemen dari
GGRE yang bertugas sehingga mereka mau
    mengurusi data manajemen. Kalau hanya diserahkan ke data admin,
kuatirnya tidak ada yang menjaga kualitas data.
    Sehingga nantinya bila mau dipakai beberapa tahun yang akan datang maka
datanya sudah rusak atau ada yang hilang.

   Sedangkan untuk data yang lama, perlu dilakukan alih media sehingga
didapat data yang sesuai standar yang ditetapkan.
   Misalnya data seismik tahun 70-an yang disimpan dalam media 9-track
tapes dgn SEGA, harus diubah ke DLT dgn
   format SEGD Demultiplexed. Jadi akan ada biaya operasional yang keluar
untuk menjaga ketersediaan data dengan
   kualitas data yang baik.

Dari ketiga hal di atas, sudah sewajarnya DATA yang merupakan FUNDAMENTAL
dari suatu project atau penemuan suatu lapangan perlu menjadi perhatian
utama Manajemen KKKS. Selanjutnya, adalah apresiasi tinggi pada Tim Data
Managemen, khususnya GGRE yang terlibat. Sehingga mereka peduli dan menjaga
kelengkapan data dengan kualitas data yang baik.

*2. Hubungan antara KKKS dengan Lembaga Data Nasional (Pusdatin / PND)*

Bila dibandingkan dengan awal saya mengurus data dengan PUSDEP Pertamina
tahun 1992, tentunya sekarang sudah banyak perbaikan namun disadari masih
belum sempurna dan tentunya kita rasakan bersama (yang mengurus data). Kita
harus memberikan apresiasi tinggi pada MIGAS, BPMIGAS dan PND atas prestasi
dan kerja keras mereka dalam mengelola data yang tidak mudah dan sangat
kompleks masalahnya.

Beberapa saran dan rekomendasi menurut saya untuk memperbaiki kinerja
pengelolaan data oleh Pusdatin / PND sbb:

a. Perlu adanya standarisasi Navigasi Projection untuk semua data.
    Misalnya kita pakai WGS 84

    Data lama dengan sistem navigasi berbeda sebaiknya dikonversi ke sistem
yang standard.
    Bila data navigasinya di scan tentunya harus di QC dengan peta lama
sehingga posisinya akurat.

b. Perlu adanya standarisasi format data dan media sehingga kualitas data
tertap terjaga baik dalam waktu yang lama.
    Bila data yang tersedia hanya dalam hardcopy maka kualitas vectorizing
harus ter-QC dengan baik.
    Kalau nantinya bisa untuk pekerjaan reprocessing maka perlu
diperhatikan jenis data yang divectorizing

c. Dalam review data di PND tentunya dapat diketahui kualitas data dan
ketersediaan data.
    Sehingga bila suatu WK diberikan tentunya sudah diketahui kelengkapan
data dengan kualitasnya.
    Ini penting dilakukan untuk menghindari kekecewaan ketika mendapatkan
WK dengan datanya.

    Banyak didapatkan info data yang diharapkan ada (dari peta basemap
seismik lama) ternyata tidak ada di PND.
    Menurut saya, KKKS yang mendapatkan WK dengan data yang tidak ada
berhak menanyakan data yang hilang tersebut
    ke KKKS yang sebelumnya bekerja di WK tersebut melalui BPMIGAS / MIGAS.
    Kalau data tape aslinya sudah rusak (hilang???) maka minimal
mendapatkan hardcopynya.

*3. Kebijaksanaan tentang Data*

Apa yang disampaikan oleh para sahabat semua, khususnya Ibu Nuning
(BPMIGAS) dan Pak Agung P. Widodo (Pusdatin / PND) sudah benar dan wajib
kita lakukan sesuai ketentuan yang berlaku terutama dalam mendapatkan data
(lisensi data) dan pengembalian data dalam penyisihan WK.

Namun kalau boleh saya sharing terutama untuk optimalisasi evaluasi data /
leads / prospek sbb;

a. Adanya MEGA MERGE DATA, misalnya 3D Seismic Volume dalam PSTM untuk
suatu daerah yang tidak terbatas atas WK dengan ownership yang berbeda. Ini
berguna untuk analisa regional suatu prospek / leads sebelum Unifikasi
suatu lapangan.

Misalnya untuk data laut di cekungan Jawa Timur Utara disediakan dalam MEGA
MERGE DATA PROCESSING SEISMIK
Sehingga bisa digunakan semua KKKS yang beroperasi di daerah ini. Ini untuk
kepentingan negara dalam mematangkan petroeum sistem dan play concep dengan
jenis data dan kualitas yang sama. Sehingga diharapkan dapat meningkatkan
Eksplorasi dan pada akhirnya akan meningkatkan penemuan sumber daya dan
cadangan migas serta akhirnya meningkatkan produksi migas nasional.

Alternatif ini tentunya perlu dikontrol sehingga tidak jatuh kepada pihak
yang tidak berhak.

b. Untuk daerah FRONTIER, terutama di Indonesia Timur dimana datanya
terbatas dan kualitasnya relatif tidak sebagus di Indonesia bagian barat,
maka diharapkan MIGAS / BPMIGAS mendorong diadakan SPEK SURVEI SEISMIK dan
Pengeboran Eksplorasi. Data hasilnya dapat ditawarkan pada KKKS yang
bekerja di daerah Indonesia Timur dengan harga yang relatif murah.
Sehingga bisa membantu dalam mematangkan prospek dan leads di daerah
tersebut.

Kebijaksanaan Pemerintah ini akan mendorong banyaknya investasi di daerah
Frontier atau Indonesia Timr.

====

Kesimpulan dari saya adalah sbb;
A. Kebijasanaan Pemerintah yang Tepat Guna dalam penyediaan data akan
mendorong investasi.
B. SOP Data Manajemen yang tepat, perlu didukung Tim Ahli Data Manajemen
yang bertanggung jawab dan juur
C. Investasi dan apresasi yang tinggi dari Manajemen KKKS dalam mendukung
dan mensukseskan Data Manajemen

====

Demikan semua di atas adalah sekedar urun rembug dari saya, yang berharap
kita semua sadar dan peduli tentang pentingnya DATA serta pengelolaan yang
benar dengan dukungan Manajamen masing-masing KKKS dan Kebijaksanaan yang
mendukung dari pihak Pemerintah (MIGAS, BPMIGAS sampai PND). Silakan
ditanggapi dan semua bebas berpendapat namun tujuan akhirnya adalah
bagaimana mengelola data dengan baik dan benar sesuai ketentuan yang
berlaku.

Bila ada yang salah dan kurang berkenan, saya mohon maaf.

Terima kasih dan salam


TAM
NPA # 3005



2012/4/11 Fadli Syarid <fadli.sya...@gmail.com>

> Saya setuju dengan pak Lenoardl,
> sebagian besar hilangnya data itu adalah karena data management yang
> buruk. Dari pengalaman saya mengurus data, data biasanya banyak yang hilang
> itu data2 sebelum 90an. Kalau data 90an keatas biasanya terdokumentasi
> dengan baik dan biasanya sudah ada dalam bentuk softfile, bahkan biasanya
> yang kertas pun seperti observer report dan lain sebagainya sudah di scan
> dalam bentuk pdf apalagi data seismic atau well biasanya sudah di backup ke
> dalam tape DLT, 8MM dsbnya.
>
> Permasalahan yang saya alami ketika ada data yang tidak ketemu itu
> biasanya disebabkan :
>
> 1. Data itu sudah tua sekali dan tidak ada ada soft filenya. Jadi hilang
> ketika pindah gedung, pindah ruangan dsbnya..karena cuma dianggap tumpukan
> kertas atau kardus2 yang tidak berguna. Dan mungkin orang yang khusus
> mengurus ini pada waktu itu belum ada.
> 2. Study, baik internal study ataupun eksternal. baik repro atau apapun
> jenis studynya biasanya memerlukan data original. Dan ketika data original
> tidak ada copyannya maka data asli pun terpaksa keluar (maksudnya keluar
> dari tempat penyimpanan apakah itu masih di kantor atau ke luar kantor
> tempat orang mengerjakan study). Dan pada prosesnya ketika selesai study
> orang kebanyakan lupa sama data awal ditaro dimana. Di tambah lagi GnG nya
> yang mengerjakan project tersebut pindah ke tempat lain, atau data
> management yang mengurus data itu pindah, jadinya data yang keluar tersebut
> terlupakan. Dan pada suatu saat lagi ketika di butuhkan datanya sudah tidak
> lenyap tak tau rimbanya.selamat
> 3. Tidak terlalu care terhadap prosedure, tidak sedikit GnG yang tidak
> mempedulikan prosedure managemen data. mungkin karena dateline dsb...nya
> data diambil dulu untuk kerperluan mendadak tanpa pencatatan atau
> transmittal setelah itu lupa mengembalikan.
> habis itu lupa datanya ada dimana..
> 4. dan lain sebagainya..
>
>
> Regards,
> Fadli Syarid
>
>
>
> 2012/4/10 <leona...@centrin.net.id>
>
>
>> Saya komentar duluan ya Pak.
>>
>> Kalau penghilangan data dengan sengaja, saya pikir itu mungkin sudah bisa
>> dimasukkan ke ranah hukum.
>>
>> Saya pikir yg mungkin terjadi adalah data management yg buruk saja,
>> artinya data tidak disimpan dan dicatat dengan rapi atau tidak ada
>> kesinambungan informasi. Jangankan
>> Powered by Telkomsel BlackBerry®
>> ------------------------------
>> *From: * mustotomoeh...@gmail.com
>> *Date: *Tue, 10 Apr 2012 08:54:25 +0000
>> *To: *<iagi-net@iagi.or.id>
>> *ReplyTo: * <iagi-net@iagi.or.id>
>> *Subject: *Re: [iagi-net-l] Data Data Data !!!
>>
>> Agung, ada komentarkah ?
>> Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung
>> Teruuusss...!
>> ------------------------------
>> *From: * "Andang Bachtiar" <abacht...@cbn.net.id>
>> *Date: *Tue, 10 Apr 2012 14:56:52 +0700
>> *To: *<iagi-net@iagi.or.id>
>> *ReplyTo: * <iagi-net@iagi.or.id>
>> *Subject: *[iagi-net-l] Data Data Data !!!
>>
>> Baru saja mendengarkan keluhan dari CEO satu perusahaan KKKS yg
>> mendapatkan award blok dr pemerintah 2 tahun lalu yg di dalamnya harusnya
>> ada data 10 sumur eksplorasi, beberapa ribu km seismik 2D dan 3D, dan
>> banyak sekali laporan2 studi. Ternyata hanya data 7 sumur yg ada, itupun
>> ada data log-nya yang dipotong di zone yg di-DST. Kemudian sebagian data
>> seismik 3D-nya nggak terlacak entah di mana. Belum lagi puluhan laporan
>> akuisisi dan studi2 yg hanya tinggal beberapa biji. Padahal blok tersebut
>> baru saja dikembalikan ke pemerintah 3 tahun yg lalu. Kalau ingin
>> mendapatkan data2 lengkapnya kayaknya mrk harus beli lagi resmi di PND
>> ataupun di pasar2 gelap dalam dan luar negeri. Apa yg sebenarnya terjadi?
>> Dimana kewibawaan peraturan dan sanksi ttg data2 migas yg selalu
>> digembar-gemborkan "suci"? Lha wong kontraktor mengembalikan data gak
>> lengkap atau terpotong2 aja nggak ada aksi; atau mungkin justru
>> “penggelapan”-nya terjadi setelah data kembali? Ayolah, kita mulai serius
>> dan tegas dari data ini!!! Bagaimana mungkin bermimpi dapat temuan
>> cadangan2 raksasa lagi kalau ngurusi data saja pemerintah berantakan dan
>> sama sekali nggak ada sanksi atas keteledoran2 semacam ini!???****
>>
>> ** **
>>
>> Salam****
>>
>> ADB - 0800****
>>
>
>

Kirim email ke