BUMN batubara kayaknya  PTBA = PT Bukit Asam yang mungkin kalah besar dari 
perusahaan lainya.
Kalau ada BP Migas, kok gak ada ya BP Batubara yang mengontrol perusahaan2/PT2 
batubara. Fz

--- Pada Rab, 18/4/12, Muharram Jaya Panguriseng <muhar...@pertamina.com> 
menulis:

Dari: Muharram Jaya Panguriseng <muhar...@pertamina.com>
Judul: RE: [iagi-net-l] cukup menarik untuk disimak
Kepada: "iagi-net@iagi.or.id" <iagi-net@iagi.or.id>
Tanggal: Rabu, 18 April, 2012, 7:31 AM



 






Setuju dengan usulan Abah Yanto, namun barangkali bukan hanya sektor MIGAS yang 
perlu di-review lagi term & condition kontraknya, tetapi juga mineral logam
 dan batubara. Kalau sudah ada ANTAM yang punya hak pengelola beberapa WK 
mineral logam, kelihatannya perlu pula dibuat BUMN yang mengelola batubara 
(atau sudah ada ya?) agar hasilnya dapat dipergunakan sebesar-besarnya untuk 
kemakmuran rakyat, dalam pengertian
 kalau BUMN yang kelola hasilnya akan jadi pendapatan Negara dan mudah-mudahan 
kembali kepada rakyat.

Banyak diantara kita yang kalau membahas masalah subsidi BBM dengan lancar 
mengulas pasal 33 UUD 45 tetapi kalau membahas harga emas, tembaga dan batubara
 yang sebagian hasilnya untuk pemilik perusahaan kok agak melempem ya he he 
he... Padahal kenaikan harga BBM sesungguhnya dinikmati oleh Negara (walaupun 
sebagian orang menganggap menyusahkan rakyat), sementara emas, tembaga, nikel, 
mangan, batubara dst lebih
 banyak dinikmati oleh perusahaan yang bersangkutan.
Jadi pantas lah kalau saat ini orang-orang terkaya Indonesia didominasi oleh 
pemain batubara, sementara bagian yang diperoleh Negara tidak cukup untuk 
memperbaiki
 jalan raya yang dirusak selama pengangkutan batubara dari tambang ke 
pelabuhan. Harganya pun harga pasar…enak tenan pengusaha-pengusaha batubara ini.
 
Salam,
MJP – 3048
 
 
From: nyoto - ke-el [mailto:ssoena...@gmail.com]


Sent: Tuesday, April 17, 2012 3:55 PM

To: iagi-net@iagi.or.id

Subject: Re: [iagi-net-l] cukup menarik untuk disimak
 

Benar Abah, semua kekayaan alam ada ditangan negara dan oleh Pemerintah 
dimanfaatkan utk se-banyak2nya kemakmuran rakyat Indonesia, tapi Pemerintah 
kita dari dulu selalu nggak berani, terutama sama negara2 adidaya...repot dah.


 


wass,


nyoto






 


2012/4/17 Yanto R. Sumantri <yrs_...@yahoo.com>






Pak Yoga 


 


Sebenarnya bukan "nasionalisasi" akan tetapi mungkin merubah term & condition 
dari DMO , dengan mewajibkan Kontarktor - nya menyerahkan lebih banyak lagi 
bagian roksinya untuk keperluan dometik.


Jadi judul beritanya agak agitatif.


Sebenarnya hal ini harus dilakukan oleh Indonesia , re-negosiasi ?


Mungkin saja , kenapa tidak ! Toh , "mineral right" ada ditangan negara melalui 
Pemerintah untuk se-besar2nya kesejahteraan rakyat.


 


si Abah


 







From: yoga suryanegara <yoga_suryaneg...@yahoo.com>

To: iagi iagi <iagi-net@iagi.or.id>


Sent: Tuesday, April 17, 2012 10:36 AM

Subject: [iagi-net-l] cukup menarik untuk disimak

 




Nemu berita bagus dari Media Indonesia ttg apa yg dilakukan Argentina dlm hal 
kebijakan migas-nya


 


http://www.mediaindonesia.com/read/2012/04/17/313465/39/6/Argentina-Nasionalisasi-Perusahaan-Migas-Asing 


 


Salam


Yoga Suryanegara




 








 

***** This message may contain confidential and/or privileged information. If 
you are not the addressee or authorized to receive this for the addressee, you 
must not use, copy, disclose or take any action based on this message or any 
information herein. If
 you have received this communication in error, please notify us immediately by 
responding to this email and then delete it from your system. PT Pertamina 
(Persero) is neither liable for the proper and complete transmission of the 
information contained in this
 communication nor for any delay in its receipt. *****


Kirim email ke