Setahu saya, sblum dijual keluar, harus setor dulu ke pln, atau buat pembangkit 
di tambang. (Rencana)
Masalahnya berbagai klas btbara ada yang tdk dpt digunakan di PLN.
Powered by Telkomsel BlackBerry®

-----Original Message-----
From: Hikmatulloh Geologist <hikmat_geolog...@yahoo.com>
Date: Tue, 17 Apr 2012 18:26:45 
To: iagi-net@iagi.or.id<iagi-net@iagi.or.id>
Reply-To: <iagi-net@iagi.or.id>
Subject: Re: [iagi-net-l] cukup menarik untuk disimak
kalau di batubara negara mendapatkan berapa persen batubara yg di keruk oleh 
perusahaan ya? apa sama sekali tidak kebagian karena kontraknya beda dengan 
migas? kalau negara tidak dapat batubara dari perusahaan yg mengeruk 
batubara,,apakah mungkin ini salah satu penyebab pihak negara dalam hal ini PLN 
sangat sulit untuk mendapatkan batubara untuk operationalnya..


Salam,
FGMI,

Hikmatulloh



________________________________
 From: "ajis...@ymail.com" <ajis...@ymail.com>
To: "iagi-net@iagi.or.id" <iagi-net@iagi.or.id> 
Sent: Wednesday, April 18, 2012 7:54 AM
Subject: Re: [iagi-net-l] cukup menarik untuk disimak
 

Batubara langsung diawasi oleh dirjen minerba pelaksanaannya. Baik untuk PKP2B 
maupun IUP.
Ada Pengawas Inspektur Tambang (PIT) yang dibagi bbrp zona dan selalu 
berkeliling tambang diseluruh Indonesia unt pengawasan safety, environment dan 
produksi.

Salam
SA
Sekjen IAGI

Powered by Telkomsel BlackBerry®
________________________________

From:  fatchur zamil <fatchurza...@yahoo.co.id> 
Date: Wed, 18 Apr 2012 08:44:41 +0800 (SGT)
To: <iagi-net@iagi.or.id>
ReplyTo:  <iagi-net@iagi.or.id> 
Subject: RE: [iagi-net-l] cukup menarik untuk disimak

BUMN batubara kayaknya  PTBA = PT Bukit Asam yang mungkin kalah besar dari 
perusahaan lainya.
Kalau ada BP Migas, kok gak ada ya BP Batubara yang mengontrol perusahaan2/PT2 
batubara. Fz

--- Pada Rab, 18/4/12, Muharram Jaya Panguriseng <muhar...@pertamina.com> 
menulis:


>Dari: Muharram Jaya Panguriseng <muhar...@pertamina.com>
>Judul: RE: [iagi-net-l] cukup menarik untuk disimak
>Kepada: "iagi-net@iagi.or.id" <iagi-net@iagi.or.id>
>Tanggal: Rabu, 18 April, 2012, 7:31 AM
>
>
> 
>Setuju dengan usulan Abah Yanto, namun barangkali bukan hanya sektor MIGAS 
>yang perlu di-review lagi term & condition kontraknya, tetapi juga mineral 
>logam dan batubara. Kalau sudah ada ANTAM yang punya hak pengelola beberapa WK 
>mineral logam, kelihatannya perlu pula dibuat BUMN yang mengelola batubara 
>(atau sudah ada ya?) agar hasilnya dapat dipergunakan sebesar-besarnya untuk 
>kemakmuran rakyat, dalam pengertian kalau BUMN yang kelola hasilnya akan jadi 
>pendapatan Negara dan mudah-mudahan kembali kepada rakyat. 
>Banyak diantara kita yang kalau membahas masalah subsidi BBM dengan lancar 
>mengulas pasal 33 UUD 45 tetapi kalau membahas harga emas, tembaga dan 
>batubara yang sebagian hasilnya untuk pemilik perusahaan kok agak melempem ya 
>he he he... Padahal kenaikan harga BBM sesungguhnya dinikmati oleh Negara 
>(walaupun sebagian orang menganggap menyusahkan rakyat), sementara emas, 
>tembaga, nikel, mangan, batubara dst lebih banyak dinikmati oleh perusahaan 
>yang bersangkutan.
>Jadi pantas lah kalau saat ini orang-orang terkaya Indonesia didominasi oleh 
>pemain batubara, sementara bagian yang diperoleh Negara tidak cukup untuk 
>memperbaiki jalan raya yang dirusak selama pengangkutan batubara dari tambang 
>ke pelabuhan. Harganya pun harga pasar…enak tenan pengusaha-pengusaha batubara 
>ini.
> 
>Salam,
>MJP – 3048
> 
> 
>From:nyoto - ke-el [mailto:ssoena...@gmail.com] 
>Sent: Tuesday, April 17, 2012 3:55 PM
>To: iagi-net@iagi.or.id
>Subject: Re: [iagi-net-l] cukup menarik untuk disimak
> 
>Benar Abah, semua kekayaan alam ada ditangan negara dan oleh Pemerintah 
>dimanfaatkan utk se-banyak2nya kemakmuran rakyat Indonesia, tapi Pemerintah 
>kita dari dulu selalu nggak berani, terutama sama negara2 adidaya...repot dah.
> 
>wass,
>nyoto
>
>
> 
>2012/4/17 Yanto R. Sumantri <yrs_...@yahoo.com>
>Pak Yoga 
> 
>Sebenarnya bukan "nasionalisasi" akan tetapi mungkin merubah term & condition 
>dari DMO , dengan mewajibkan Kontarktor - nya menyerahkan lebih banyak lagi 
>bagian roksinya untuk keperluan dometik.
>Jadi judul beritanya agak agitatif.
>Sebenarnya hal ini harus dilakukan oleh Indonesia , re-negosiasi ?
>Mungkin saja , kenapa tidak ! Toh , "mineral right" ada ditangan negara 
>melalui Pemerintah untuk se-besar2nya kesejahteraan rakyat.
> 
>si Abah
> 
>
>________________________________
> 
>From:yoga suryanegara <yoga_suryaneg...@yahoo.com>
>To: iagi iagi <iagi-net@iagi.or.id> 
>Sent: Tuesday, April 17, 2012 10:36 AM
>Subject: [iagi-net-l] cukup menarik untuk disimak
> 
>Nemu berita bagus dari Media Indonesia ttg apa yg dilakukan Argentina dlm hal 
>kebijakan migas-nya
> 
>http://www.mediaindonesia.com/read/2012/04/17/313465/39/6/Argentina-Nasionalisasi-Perusahaan-Migas-Asing 
> 
>Salam
>Yoga Suryanegara
> 
> 
***** This message may contain confidential and/or privileged information. If 
you are not the addressee or authorized to receive this for the addressee, you 
must not use, copy, disclose or take any action based on this message or any 
information herein. If you have received this communication in error, please 
notify us immediately by responding to this email and then delete it from your 
system. PT Pertamina (Persero) is neither liable for the proper and complete 
transmission of the information contained in this communication nor for any 
delay in its receipt. ***** 

Kirim email ke