> Rekan-rekan IAGI,
Mengapa sudah tambah geologist tiap tahun 500+ sarjana, koq
produksi minyak turun terus?
========================

Kalau dibalik pertanyaannya Apakah Yg menyebabkan produksi
minyak turun itu karena kekurangan Geologist ?.................
Yang menyebabkan boros BBM ( boros energi ) itu karena harganya
murah , coba kalau BBM itu harganya sesuai pasar ( 4500 menjadi
8500 Rp ? ), mau jalan jalan mikir mikir.....begitu juga dg
pemakian listrik. Karena dianggap sumber energi ini merupakan
SDA ( Migas )  yang harus dpt memberikan kesejahteraan
rakyatnya, maka dipersepsikan harganya harus murah. yg menjadi
masalah adalah perbedaan antara kepampuan produksi dan tingkat
konsumsinya semakin tinggi perbedaannya. sebetulnya kalau
mengacu bahwa BBM itu merupakan turunan SDA yg ada , maka
sebetulnya yg harganya "murah" itu  BBM yg dari minyak yg
menjadi bagian negara ( 700 MBOD ? ) selebihnya harganya harus
sesuai pasar karena dibeli dg harga pasar. Kalau kebutuhan BBM
kita 1400 MBOD , maka yg 700 MBOD dg harga subsidi ( 4500 Rb )
dan yang 700 MBOD dg harga pasar ( 8500 Rb ) , jadi harga BBM
harga rata ratanya 6500 Rp. Kalau nanti konsumsi semakin tinggi
dan produksi semakin turun maka harganya akan naik , namun
kalau kebalikannya konsumsi bisa di turunkan dan produksi naik
maka harganya akan turun..............
ISM


>
>
> Komentar rekan-rekan IAGI tentang besarnya penjualan mobil
> baru menyebabkan bertambahnya kemacetan tahun 2012 memang
> prihatin. Kita salahkan pabrik mobil dan “makelar”
> mobil. Apakah ini fair? Mereka juga bisa menyalahkan kita.
> Mengapa sudah tambah geologist tiap tahun 500+ sarjana, koq
> produksi minyak turun terus?
>
>
>
> Memang Indonesia sebagai negara berkembang memerlukan
> tambahan energi karena pertambahan penduduk dan kemajuan
> ekonomi. Namun apakah energi yang diperlukan dipakai untuk
> produksi barang seperti pabrik semen, tekstil, dsb. atau
> dipakai untuk keperluan konsumtif seperti pp.
> Jakarta-Bandung lewat tol Cupularang untuk membeli dua jean
> murah di Cihampelas? Kemacetan di Bandung waktu weekend
> sangat parah.
>
>
>
> Untuk mengetahui apakah energi yang kita pakai adalah
> effisien atau merupakan pemboros, kita bisa menghitung
> energi efficiency atau dikenal dengan elasticity “ε”
> yang merupakan perbandingan antara banyaknya energi yang
> dipakai dibandingkan dengan besarnya GDP (kemajuan ekonomi
> suatu negara). Jika elasticity tinggi, berarti pemakain
> energi tinggi sedangkan GDP rendah. Ini berarti pemakaian
> energi boros karena tidak dipakai untuk meningkatkan GDP
> atau kemakmuran negara. Tabel terlampir menunjukan bahwa
> “ε” Indonesia adalah 1.84, berarti paling tinggi dan
> paling tidak effisien pamakain energi-nya (lih.slide)
> dibandingkan negara-negara Asia, apalagi dibandingkan dengan
> Eropa. Ini berarti pemakaian energi Indonesia sangat-sangat
> boros.
>
>
>
> Salah satu pemborosan yang dimaksud adalah pemakain BBM yang
> berkelebihan hingga kemacetan jalan dimana-mana. Umpama
> kalau kita ke Airport hari minggu memerlukan hanya  20
> menit. Tapi kalau ke airport pada waktu jam kerja diperlukan
> rata-rata 60 menit. Secara kasar ini berarti kemacetan di
> Jakarta menyebabkan pemakaian bensin/solar tiga kali lipat.
> Inilah BBM boros yang tidak produktif dan dibuang.
>
>
>
> Karena kemacetan, banyak waktu dan uang terbuang. Banyak
> businessmen dan turis menghindar mengunjungi kota besar di
> Indonesia. Pesawat seperti KLM, Lufthansa, dll. yang tadinya
> menginap di Jakarta mengalihkan ke KL dan Singapore karena
> kemacetan tidak memungkinkan crew tidur di Jkt. Secara tidak
> langsung kemacetatan menyebabkan polusi dan penyakit kulit,
> pernapasan seperti asma, dan premature babies. Penelitian di
> kota Bangkok oleh United Nations menunjukan bahwa polusi
> udara karena kemacetan mobil menyebabkan kenaikan biaya
> pengobatan penyakit tsb. diatas sampai miljaran dollar.
>
>
>
> Kemacetan yang terjadi di kota-kota besar adalah buatan kita
> sendiri hingga bisa diperbaiki.  Disini diusulkan beberapa
> kemungkinan yang tidak membebankan rakyat kecil tetapi bisa
> menambah income Pemerintah karena beberapa pembebanan
> ditujukan kepada pemakai mobil pribadi. Antara lain:
>
>
> 1.       Masa depan pengangkutan umum di P. Jawa telah
> ditentukan akan mengutamakan jalan tol. Jalan tol akan
> mengambil tanah yang subur dan menggunakan tanah yang jauh
> lebih luas karena kanan dan kiri jalan tol akan dibangunan
> tempat peristirahatan seperti  Starbuck, dsb. Dilain pihak
> kereta api sebagai pengangkut masa dan barang yang efisien,
> lebih banyak dibesi tuakan dibandingkan pembelian baru
> (lih.slides).
>
> 2.       Frekwensi dan harga karcis Kereta api Parahyangan
> Jakarta-Bandung diturunkan karena tidak laku dan harus
> bersaing dengan jalan tol Cipularang yang baru. Berarti
> harga BBM dan harga tol dianggap murah dan bisa dinaikkan.
> Kenaikan harga tol untuk kendaraan tertentu perlu
> dipertimbangkan.
>
> 3.       Sistim 3-in-1, jelas memperlambat lalu lintas
> dimana-mana. Pengendara berani membayar jocky untuk masuk
> daerah tol. Sebaiknya hal ini dibuat formal oleh Pemerintah.
> Kendaraan dapat masuk daerah tol dengan bebas jika mempunyai
> computerize pre-paid ticket. Begitu masuk daerah tol
> langsung dipotong secara electronic hingga tidak ada
> kemacetan.
>
> 4.       Daerah tol sebaiknya diperluas termasuk daerah
> Central Business Disrict (CBD). Pembayaran tol untuk daerah
> CBD dikota-kota besar didunia adalah umum. Semua dikerjakan
> pre-paid dan secara electronic hingga tidak ada kemacetan.
>
> 5.       Parkir mobil tidak bisa sembarangan karena adalah
> penyebab kemacetan. Dengan demikian  akan tumbuh
> tempat-tempat parkir khusus terutama untuk daerah CDB.
> Kemacetan berkurang. Tetapi yang terkena adalah orang kaya
> yang mempunyai mobil pribadi.
>
> 6.       Taxi tidak dikecualikan dari pembayaran CBD atau
> pembebasan 3-in-1 seperti sekarang. Pemakai taxi adalah
> orang business atau orang yang cukup, kenapa harus
> diebebaskan.
>
> 7.       Busway kekurangan bus hingga jalan busway kosong
> sedangkan jalan umum macet. Mengapa tidak dilakukan
> perubahan setelah 8 tahun berjalan dan terus mundur (lih.
> slides)?
>
> 8.       Pembayaran tol sampai sekarang masih manual hingga
> terjadi kemacetan. Mengapa tidak dilakukan komputerisasi?
>
> 9.       Kemacetan menyebabkan biaya angkut barang dan orang
> menjadi sangat mahal. Swasta dengan senang hati akan
> membayar kenaikan tol fee, sebab ini akan menurunkan
> kemacetan dan secara langsung harga angkut turun. Pemerintah
> perlu lebih tanggap menghadapi keperluan swasta.
>
> 10.   Pengaturan lalulintas yang sekarang dengan sengaja
> dibuat berputar-putar.
>
> 11.   Management highways berupa angkutan barang dan masa
> perlu di fine tune dan diperbaiki.
>
> 12.   Dll. Dll. Mungkin anggota IAGI punya ide lain.
>
>
>
> Dengan komputerisasi pembayaran tol, menaikkan biaya tol,
> pengaturan lalulintas yang profesional, penyediaan tempat
> parkir, mengenakan tol untuk daerah CBD, fine-tune
> management jalan tol, dan effisiensi busway, sebagian
> terbesar kemacetan akan teratasi. Hingga pemakaian BBM
> betul-betul untuk keperluan produksi.
>
>
>
> Sebagai referensi bersama ini saya lampirkan beberapa slides
> yang saya ambil dari kuliah saya untuk S2 di ITB dan juga
> annual courses yang say berikan di IPA. Moga-moga berguna
> bagi mereka yang berminat.
>
>
>
> Salam,
>
>
>
> HL.Ong
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
> From: Agus Irianto [mailto:agiria...@yahoo.com]
> Sent: Friday, May 04, 2012 3:43 PM
> To: iagi-net@iagi.or.id
> Subject: Re: [iagi-net-l] 87 Ribu Mobil Terjual di April
> 2012
>
>
>
> iya...ya...pikirnya malaekat bisa disogok dgn uang
> hehehe.....!?
>
>
>
>  _____
>
> From: "amienwid...@yahoo.com" <amienwid...@yahoo.com>
> To: iagi-net@iagi.or.id
> Sent: Friday, May 4, 2012 3:20 PM
> Subject: Re: [iagi-net-l] 87 Ribu Mobil Terjual di April
> 2012
>
>
>
> Penyelenggara negara ini dipenuhi para makelar, makanya ndak
> peduli apapun yg penting mereka untung
>
> Powered by Telkomsel BlackBerry®
>
>  _____
>
> From: Agus Irianto <agiria...@yahoo.com>
>
> Date: Fri, 4 May 2012 00:58:45 -0700 (PDT)
>
> To: iagi-net@iagi.or.id
> <mailto:iagi-net@iagi.or.id%3ciagi-...@iagi.or.id>
> <iagi-net@iagi.or.id>
>
> ReplyTo: <iagi-net@iagi.or.id>
>
> Subject: Re: [iagi-net-l] 87 Ribu Mobil Terjual di April
> 2012
>
>
>
> Tuuh khan....apanya yg gak macet wong produksi dan penjualan
> jalan teruus gak dibatasi......sebodo teuing mau macet
> kek....gue kagak peduli....yg penting setiap produksi habis
> terjual...hehehe....?!?.......Penyelenggara negara juga
> kagak mau tahu......apa tidak ada regulasi pembatasan
> produksi kendaraan bermotor....?????.....dan regulasi
> scrapping bagi kendaraan bermotor yg sudah melewati masa
> beroperasi 10 - 15 thn...???........wong produksi minyak
> mentah saja dari setiap negara saja bisa dibatasi....?!?
>
>
>
> Bisa2 tahun depan atau 2 tahun lagi begitu keluar rumah
> semua jalan2 sudah macet......percuma kecepatan
> penambahan/membangun jalan/memperpanjang jalan raya tidak
> seimbang dgn kecepatan produksi kendaraan
> bermotor.........haiya.....syusah diatur.....polisi lalu
> lintas aja munyek kalo lagi macet.........
>
>
>
> Salam,
>
> Agus irianto
>
>
>
>  _____
>
> From: "lia...@indo.net.id" <lia...@indo.net.id>
> To: iagi-net@iagi.or.id
> Sent: Friday, May 4, 2012 2:05 PM
> Subject: [iagi-net-l] 87 Ribu Mobil Terjual di April 2012
>
>
> Dengan penjualan Mobil sampai April 2012 sudah mencapai
> 337.593
> maka pada akhir tahun 2012 total penjualan diprediksi sudah
> lewat dari 1 juta mobil ( 1.012.997) . kalau setiap mobil
> rata
> rata makan 10 liter BBM perhari maka pada awal 2013 akan ada
> penambahan BBM lebih dari 10 juta liter BBM atau kira kira
> 60Ribu Barel/hari. Disisi lain Produksi ( lifting) minyak
> terus
> menurun setiap tahunnya dari 970 ribu di tahun 2010 , saat
> ini
> sudah mendekati 900 an ribu. Apabila tidak ada perubahan
> kebijakan sisi Hulu maupun hilirnya apa yg akan terjadi pada
> 5-10 tahun yg akan datang...............bisa bisa lebih 50%
> apbn untuk subsidi dan penerimaan dari minyak semakin
> minus...
> ISM
> =====================================87 Ribu Mobil Terjual
> di April Syubhan Akib - detikOto
>
> Jakarta - Pasar mobil Indonesia tercatat berhasil melepas
> 87.060 unit mobil pada bulan April lalu. Dengan angka
> tersebut,
> maka total tercatat 337.593 mobil yang terdistribusi selama
> 4
> bulan pertama 2012 ini.
> Angka tersebut adalah angka penjualan wholesales (dari
> pabrik
> ke dealer) yang sementara ini tercatat di Gabungan Industri
> Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) yang detikOto
> dapatkan.
> Adapun untuk penjualan retail sales (dari dealer ke
> konsumen)
> tercatat angka yang lebih tinggi lagi yakni 88.231 unit di
> April dengan total 336.833 unit di 2012 ini.
> Pada penjualan wholesales, duet Astra, Toyota dan Daihatsu
> berhasil memimpin penjualan dengan angka masing-masing
> 34.267
> unit dan 13.659 unit dengan total 130.323 unit dan 53.758
> unit.
> Dengan hasil tersebut keduanya berhasil merebut lebih dari
> setengah dari pasar mobil yang ada di Indonesia. Keduanya
> tercatat merebut market share hingga 55,1% dengan rincian
> Toyota 39,4% dan Daihatsu 15,7%.
> Sementara itu, Mitsubishi dan Suzuki berhasil melepas
> masing-masing 11.754 unit dan 6.491 unit dengan pangsa pasar
> 13,5% dan 7,5%.
> Disusul Nissan dan Honda yang melepas masing-masing 5.892
> mobil
> dan 3.934 mobil dengan pangsa pasar 6,8% dan 4,5 %.
>
>
> ___________________________________________________________
> indomail - Your everyday mail - http://indomail.indo.net.id
>
>
>
> -------------------------------------------------------------------------------->
>  PP-IAGI 2011-2014:
> Ketua Umum: Rovicky Dwi Putrohari, rovicky[at]gmail.com
> Sekjen: Senoaji, ajiseno[at]ymail.com
> -------------------------------------------------------------------------------->
>  Jangan lupa PIT IAGI 2012 di Jogjakarta tanggal 17-20
> September 2012. Kirim abstrak ke email:
> pit.iagi.2012[at]gmail.com. Batas akhir pengiriman abstrak
> 28 Februari 2012.
> -------------------------------------------------------------------------------->
>  To unsubscribe, send email to:
> iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
> To subscribe, send email to:
> iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
> For topics not directly related to Geology, users are
> advised to post the email to: o...@iagi.or.id Visit IAGI
> Website: http://iagi.or.id
> Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
> Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
> No. Rek: 123 0085005314
> Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
> Bank BCA KCP. Manara Mulia
> No. Rekening: 255-1088580
> A/n: Shinta Damayanti
> IAGI-net Archive 1:
> http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net
> Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
> ---------------------------------------------------------------------> 
> DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to
> information posted on its mailing lists, whether posted by
> IAGI or others. In no event shall IAGI or its members be
> liable for any, including but not limited to direct or
> indirect damages, or damages of any kind whatsoever,
> resulting from loss of use, data or profits, arising out of
> or in connection with the use of any information posted on
> IAGI mailing list.
> --------------------------------------------------------------------->
>



___________________________________________________________
indomail - Your everyday mail - http://indomail.indo.net.id



--------------------------------------------------------------------------------
PP-IAGI 2011-2014:
Ketua Umum: Rovicky Dwi Putrohari, rovicky[at]gmail.com
Sekjen: Senoaji, ajiseno[at]ymail.com
--------------------------------------------------------------------------------
Jangan lupa PIT IAGI 2012 di Jogjakarta tanggal 17-20 September 2012.
Kirim abstrak ke email: pit.iagi.2012[at]gmail.com. Batas akhir pengiriman 
abstrak 28 Februari 2012.
--------------------------------------------------------------------------------
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
For topics not directly related to Geology, users are advised to post the email 
to: o...@iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
---------------------------------------------------------------------
DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on 
its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI or 
its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect 
damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or 
profits, arising out of or in connection with the use of any information posted 
on IAGI mailing list.
---------------------------------------------------------------------

Kirim email ke