Rasanya kalau teknologi renewable anergi(RE) sdh cukup maju pak
, yang tidak bisa berkembang RE itu lebih kpd harganya , shg
investor kurang berminat, disamping itu renewable energi juga
mempunyai kendala kendala salah satunya keterbatasan kapasitas
( produksi).produk RE ini banyak untuk listrik ,seperti  geothermal, solar,
angin, energi laut bahkan Bio oil maupun biomasa ,( saat ini
dalam bauran energi/energy mix untuk RE hanya sekitar 9%,
inipun baru hidro dan geothermal , bandingkan dg batubara 49% ,
Gas 29% sisanya BBM , namun karena harganya cukup tinggi
meskipun BBM hanya memberikan kontribusi dibawah 15% tapi biaya
pembelian nya paling besar lebih dari 60%nya dari total biaya
bahan bakar/energi primernya.Karena Tarif jual Listrik (TDL)ini diatur oleh 
pemerintah ,
maka PLN tidak bisa seenaknya ngejual listrik ini meskipun
biaya pokok penyediaannya tinggi lebih tinggi dari harga
jualnya ( makanya ada mekanisme subsisdi). Karena tarif listrik
masih rendah ( rata rata 730 Rp/Kwh ), maka kalau PLN beli
listrik dari investor swasta(IPP) termasuk untuk RE  juga murah
paling nggak sama dengan tarif tsb ( cuma kalau membangkitkan
sendiri bisa lebih mahal krn ada mekanisme subsidi) , disinilah
RE tidak bisa berkembang. Oleh karena itu harus ada intervensi
pemerintah tidak sekedar B to B biasa antara PLN dg IPP,
intervensi tsb bisa berupa cem macem spt pemberian incentif
fiskal , subsidi RE , dll yg dirumuskan dalam suatu harga
tertentu untuk daerah tertentu karena ketersediaan RE itu
sifatnya lokal.satu lagi mungkin yg perlu diperhatikan diganti istilahnya dari
Energi alternatif menjadi energi subtitusi ( subtitusi BBM),
jadi bukan lagi alternatif yg banyak pilihanya.
salam

ISM


> Pak,
>
> Memang menaggulangi energi harus menyeluruh, komprehensif
> dan holistik. Tidak bisa sebagian saja. Alternative energy,
> yang Anda usulkan berasal dari bio seperti tebu,jarak, dsb.
> Alternatif energi yang Anda kemukakan saya tempatkan sebagai
> prioritas terakir, yaitu urutan ke-11.
>
> Renewable energi kelihatannya berlimpah dan murah, tetapi
> teknologinya belum maju. Sumber yang bagus untuk mempelajari
> alternative energi adalah buku karangan David MacKay dari
> UIT, Cambridge. Judul bukunya "Sustainable energy - without
> the hot air" atau diterjemahkan bebas "Sustainable energy
> -tanpa abab". Dibuku ini, yang bisa di download free, MacKay
> membandingkan segala macam alternative energi termasuk luas
> tanah yang diperlukan. Asumsi dia adalah bahwa tiap orang
> memerlukan 135kwh/d. Jadi untuk menghidupi satu juta orang
> deperlukan tanah yang luar biasa luasnya termasuk untuk
> biomass(lih.slides). Maka itu biaya renewable energi akan
> mahal.
>
> Selain itu, untuk Indonesia ada satu faktor utama yang
> menganjal
> perkembangan alternatif energi, yaitu adanya subsidi. Umpama
> harga pokok disel 100. Diluar negeri akan kena pajak dan
> dijual ke konsumen 200 (di Eropa sampai 300+). Swasta yang
> ingin menjual Alternative energi, bertanding dengan harga
> 200. Jadi siapa saja yang bisa menjual energi seharga 200,
> akan laku dan bahkan dibebaskan sales tax/PPN 10%, jika
> berupa renewable energi. Di Indonesia kebalikan, diesel yang
> harga pokok 100 disubsidi hingga dijual ke rakyat cuma 50.
> Alternatif energi di Indonesia harus bertanding lawan harga
> 50. Sedangkan diluar negeri alteranatif energi bersaing
> dengan harga 200. Jadi pengusaha Indonesia harus jadi
> superman teknologi untuk bisa menghasilkan energi dengan
> harga dibawah 50.
>
> Terlampir daftar harga diesel dan gasoline di Negara-negara
> Asia. Harga di Korea 3X harga di Indonesia. Pencarian
> Alternatif energi bisa berkembang di Korea, tetapi tidak
> mungkin di Indonesia.
>
> Salam,
>
> HL Ong
>
> -----Original Message-----
> From: Bandono Salim [mailto:bandon...@gmail.com]
> Sent: Sunday, May 20, 2012 6:06 AM
> To: Iagi
> Subject: Re: [iagi-net-l] BBM gak akan naik2 - Pemerintah
> Masukan Asumsi Lifting Gas di RAPBN 2013
>
> Pak Ong, kalau selalu andalin bahan bakar dari sitem
> tAmbang, memang menyedihkan, kalau tata kelolanya masih
> seperti saat ini. Jual murah keluar, lebih mahal jual dlm
> negeri.
>
> Bagaimana kalau mulai dipikiran model Brasil, pakai tebu
> untuk bahan bakar? Untuk oli pakai jarak?(India penghasil
> castor oil terbesar saat ini, setau saya) Bukankah masih
> ribuan hektar tanah kita tidak tergarap dengan baik? Malah
> dihancurkan struktur dan kesuburannya oleh manusia?
>
> Ada juga sorgum manis, dlm 3 bln sudah dpt dijadikan
> methanol, bijinya bagus untuk bahan makanan, karena
> glukosenya rendah. Buat roti bagi penderita diabeter.
>
> Sisanya buat makan ternak dan pupuk.
>
> Ingin komentarnya Pak, mumpung masih ada waktu sbelum minyak
> tdk dpt diambil.
> Powered by Telkomsel BlackBerryR
>
> -----Original Message-----
> From: "Ong Han Ling" <wim...@singnet.com.sg>
> Date: Fri, 18 May 2012 09:17:21
> To: <iagi-net@iagi.or.id>
> Reply-To: <iagi-net@iagi.or.id>
> Subject: RE: [iagi-net-l] BBM gak akan naik2 - Pemerintah
> Masukan Asumsi Lifting Gas di RAPBN 2013
> ----------------------------------------------------------------------------> 
> ----
> PP-IAGI 2011-2014:
> Ketua Umum: Rovicky Dwi Putrohari, rovicky[at]gmail.com
> Sekjen: Senoaji, ajiseno[at]ymail.com
> ----------------------------------------------------------------------------> 
> ----
> Jangan lupa PIT IAGI 2012 di Jogjakarta tanggal 17-20
> September 2012. Kirim abstrak ke email:
> pit.iagi.2012[at]gmail.com. Batas akhir pengiriman abstrak
> 28 Februari 2012.
> ----------------------------------------------------------------------------> 
> ----
> To unsubscribe, send email to:
> iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
> To subscribe, send email to:
> iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id For topics not directly
> related to Geology, users are advised to post the email to:
> o...@iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
> Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
> Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
> No. Rek: 123 0085005314
> Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA
> KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580
> A/n: Shinta Damayanti
> IAGI-net Archive 1:
> http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net
> Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
> ---------------------------------------------------------------------> 
> DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to
> information posted on its mailing lists, whether posted by
> IAGI or others. In no event shall IAGI or its members be
> liable for any, including but not limited to direct or
> indirect damages, or damages of any kind whatsoever,
> resulting from loss of use, data or profits, arising out of
> or in connection with the use of any information posted on
> IAGI mailing list.
> ---------------------------------------------------------------------


___________________________________________________________
indomail - Your everyday mail - http://indomail.indo.net.id



--------------------------------------------------------------------------------
PP-IAGI 2011-2014:
Ketua Umum: Rovicky Dwi Putrohari, rovicky[at]gmail.com
Sekjen: Senoaji, ajiseno[at]ymail.com
--------------------------------------------------------------------------------
Jangan lupa PIT IAGI 2012 di Jogjakarta tanggal 17-20 September 2012.
Kirim abstrak ke email: pit.iagi.2012[at]gmail.com. Batas akhir pengiriman 
abstrak 28 Februari 2012.
--------------------------------------------------------------------------------
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
For topics not directly related to Geology, users are advised to post the email 
to: o...@iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
---------------------------------------------------------------------
DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on 
its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI or 
its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect 
damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or 
profits, arising out of or in connection with the use of any information posted 
on IAGI mailing list.
---------------------------------------------------------------------

Kirim email ke