Sepakat Pak Ban,

Masalah mendasar kita sampai hari ini sepertinya blm menentukan arah mau 
kemana. Klo Thailand aja yg blh dibilang cuman sejengkal luas Indonesia Raya 
berani bilang bahwa mereka adalah dapur dunia, kok malah Indonesia yg berkali 
lipat lebih luas dari Thailand dengan laut dimana-mana justru harus impor 
pangan.

Kita boleh kehabisan energi, silahkan naik kuda, jalan kaki atw apapun, tapi 
klo kita sampai kehabisan pangan nah, apa tahan pada puasa?
Ini masalah mendasar Indonesia klo saya pikir, tidak menentukan kita mau 
leading di dunia dalam hal apa dengan segala potensi yang ada. Sehingga kita 
tidak bisa fokus mengerahkan semua kemampuan yang ada secara terintegrasi pada 
fokus itu.

Misal klo Kita tetapkan bahwa fokus pembangunan kita adalah sektor pangan, maka 
ketika kita bikin industri alokasi terbesarnya adalah industri yg mendukung 
sektor pangan. Lalu kebijakan energi kita pun otomatis kita set untuk mendukung 
sektor pangan, transportasi juga kita bangun tuk mendukung sektor pangan.

Namun saat ini kan tidak, semua jalan tak tentu arah dan masing-masing, kita 
impor minyak paling besar mungkin buat kita bakar dengan kemacetan dijalan 
dengan semakin tingginya penjualan kendaraan bermotor yg tujuannya nggak jelas, 
paling y sekedar konsumtif semata. Namun tidak menunjang salah satu faktor 
pilar dalam pembangunan. karena y itu tadi, sepertinya setelah runtuhnya Orde 
Baru dan dimulainya era Otonomi daerah, semua jalan masing-masing tanpa 
memikirkan sinergi.

Perencanaan pembangunan sangat lemah dan klo saya amati (di Kementerian atw 
perangkat eksekutif lainnya) pada umumnya lebih bersifat bottom up dari pada 
top down. 
semoga kita semakin baik dalam waktu dekat

cheers,
HS

________________________________
 Dari: Bandono Salim <bandon...@gmail.com>
Kepada: Iagi <iagi-net@iagi.or.id> 
Dikirim: Senin, 27 Agustus 2012 18:46
Judul: Re: [iagi-net-l] kondisi Vietnam
 

Wah ndAk perlu kawatir abah, kalau mau kembangkan industri pertanian dan 
hilirnya, kita dapat mandiri lagi.
Sayang sarana irigasi yang dulu dibangun sekarang diabaikan.
Bahkan FAO bilang siapa kuasai industri makanan dia kuasai dunia.
Berlimpah energi kalau tak ada makanan yaa percuma kan??
Hehehe runtuhnya soviet rusia kan karena tak bisa panen gandum.
Sekarang secara sitematis industri pangan dihancurkan pakai urea (1ha tanah 
diberi urea 4 hektar sekitarnya akan jadi asam. (Mnrt buku telitian th 70an 
lalu), impor beras, daging, bahkan garam, diperbesar tiap tahun dll

Salam.

Powered by Telkomsel BlackBerry®
________________________________

Kirim email ke