Rekan

Kalau mengenai hal Bubar Membubar saya ndak mau komentar.

Cuma , sangat menyedihkan bahwa Ahli Perminyakan Nasional , sekelas pak Kurtubi 
masih mengatakan : "bahwa Indonesia masih memiliki migas yang BERLIMPAH " .
Apakah sebagai "ahli" pak Kurtubi tidak mempunyai data prihal perbandingan 
anatar cadangan baru vs produksi , sumur eksplorasi berhasil vs yang gagal.

Saya pernah mengingatkan pak Kurtubi bahwa anggapana kita "kaya raya" adalah 
angapan yang sudah kurang tepat untuk saat ini.

Semoga pak Kurtubi "sadar akan kesalahan" nya.

si Abah




________________________________
 From: Dandy Hidayat <dhida...@live.com>
To: iagi <iagi-net@iagi.or.id> 
Sent: Tuesday, September 4, 2012 11:21 AM
Subject: RE: [iagi-net-l] Kurtubi: Pengelolaan Bobrok, Bubarkan BP Migas
 

 
Pak Ong 
 
Terimakasih atas penjelasannya yang sangat detail dan sangat masuk akal , Terus 
terang saya pribadi sangat tidak setuju dengan ide Pak Kurtubi , membubarkan 
BPMIGAS sama saja membiarkan ratusan KKKS akan kehilangan arah , Ratusan 
Kontrak Karya berantakan berimbas pada turunya produksi dan pada akhirnya kita 
tak punya energi. Hal yang saya paling takutkan adalah runtuhnya kepercayaan 
asing (pemodal) dan imbasnya bisa saja sampai embargo (kalau ada negara 
besar/adidaya merasa dipermaikan) 
 
Kalaupun ada oknum atau hal yang kurang sesuai sebaiknya dibenahi , 
BPMIGAS bila dilihat dari sejarahnya dimulai dari BPKKA - Pertamina , hingga 
menjadi Independen seperti sekarang ini adalah melaksanakan fungsi pengawasan 
dan operasi MIGAS di Indonesia. 
 
Dulu memang saya pribadi sering kena omelan , dimarahi oleh BPMIGAS dan 
sebagainya , tapi bukan berarti kita tidak suka terus kita bubarkan . BPMIGAS 
demikian karena mereka menjalankan fungsi , kalau Pak Kurtubi (seandainya) jadi 
Kepala BPMIGAS , menggatikan pak Priyono .... saya yakin akan melakukan hal 
yang kurang lebih sama dengan sekarang. 
 
pak Ong 
 
Kembali pada perturan dan perundang - undangan kita yang (memang) banyak yang 
bolong , harusnya ini juga tanggung jawab DPR selaku Legislative , untuk 
membenahi , Kalau sampai DPR ikut menyalahkan BPMIGAS sama saja dengan DPR 
melempar aib ke wajah mereka sendiri... Yang di Pemerintahan , mari kita 
sama-sama benahi , yang operator mari kita patuhi aturan yang ada. 
 
Maaf bukan menggurui , tapi selaku generasi yang masih dibawah 40-tahun ini , 
saya hanya berpikir anak dan cucu kita mau apa kalau sebentar - bentar negara 
ini bongkar pasang . Dan bila kami yang relative muda boleh meminta , tolong 
yang senior - senior IAGI mau mengajak diskusi orang - orang seperti pak 
Kurtubi an juga Pak Jero Wacjik, agar jangan karena nila setitik , kita 
bongkar gedung Wisma Mulia.. Membangunnya itu juga perlu biaya dan waktu . 
 
Salam 
 
Dandy 
 


________________________________
 From: hl...@geoservices.co.id
To: iagi-net@iagi.or.id
Date: Tue, 4 Sep 2012 10:23:32 +0700
Subject: RE: [iagi-net-l] Kurtubi: Pengelolaan Bobrok, Bubarkan BP Migas

 
Sebetulnya tidak hanya menghina K2S tetapi seluruh bangsa Indonesia. Ini adalah 
alasanya:
1.       UU MIGAS tahun 2001 dan demikian juga UU Pertambangan Umum tahun 
2009(?) dibuat selama 9 tahun dan 12 tahun respectively. Kedua UU tersebut 
melibatkan semua instansi dan assosiasi. Saya ingat dari ITB diminta dari Kimia 
Teknik, Geologi, dan Teknik Perminyakan. Demikian juga dari Universitas lainnya 
seperti Univ. Sumtara Utara, assosiasi seperti HAGI, IAGI, IPA dsb. ikut 
diminta pendapatnya. DPR Indonesia mengundang universitas-universitas untuk 
membahas UUMIGAS baru. Jadi UU tersebut dibuat oleh putra-putri terbaik dari 
Indonesia. Kalau keberadaan BPMIGAS sekarang dihujat, berarti kita menghujat 
diri sendiri. 
2.       Waktu itu, MPS-PERTAMINA yang mengurusi K3S, dihujat habis-habisan. 
Akirnya UUMIGAS 2001 mengantikan MPS dengan BPMIGAS. Sekarang kita ingin 
mengembalikan kembali ke Pertamina. Apakah Ini bukan merupakan kemunduran.
3.       Banyak orang anggap UUMIGAS dimana kontrak PSC bernaung tidak sesuai 
dengan jamannya dan terlalu banyak “loopholes”. Banyak orang mengangap harus di 
revisi. Memang PSC hanya 40 halaman dobel spasi ditambah Appendix, dan berlaku 
selama 30 tahun. Berlaku dari eksplorasi, development, produksi bahkan sekarang 
meliputi LNG dan pengapalan. Bandingkan kontrak dengan K3S asing, satu 
konsultan untuk 3 bulan saja bisa sampai 30m halaman single spasi.
4.       Dilihat dari jumlah halaman PSC yang hanya 40 halaman, pasti banyak 
kekurangannya atau loopholes. Banyaknya loopholes  dijadikan kritikan dan 
hujatan. Banyaknya kritikan masuk akal dan PSC perlu disempurnakan. Tapi harus 
diingat bahwa loopholes tsb. juga berlaku bagi K3S. Pinter-pinternya kita 
memanfaatkan loopholes tsb. bagi keuntungan Negara. Sampai sekarang kita kalah 
pinter. Tetapi ini bukan berarti kita harus ganti. Kita harus pelajari dan 
memanfaatkan loopholes tsb. Kita sudah menguasai PSC bertahun-tahun hingga 
mengerti betul isinya. Harus diingat bahwa K3S berani investasi dan  
mengeluarkan puluhan bahkan ratusan juta dollar di Indonesia menggunakan PSC 
yang tidak sempurna dan banyak loopholes. Mengapa kita sebagai penerima dana 
takut dan ingin memperbaiki Undang-undang terus menerus? Dengan adanya kritikan 
simpang siur yang demikian banyaknya, meskipun akirnya hanya berupa wancana dan 
tidak ada implementasi, termasuk membubarkan
 BPMIGAS dan mengantikan UU MIGAS, investor juga mulai takut. 
5.       Seperti UUD 45. Kurang dari 40 halaman namun telah mangatur kehidupan 
bangsa ini selama 67 tahun. UU tsb. dibuat oleh putra-putri Indonesia terbaik. 
UU trersebut dibuat dalam waktu singkat sekali, mungkin hanya satu bulan. UUD 
45 banyak loopholes. Apakah perlu diganti dan dihuyat  pendirinya? 
6.       Apakah para pengeritik UUMIGAS ataupun PSC berani bertanggung jawab 
bahwa kalau diganti tidak ada yang mengeritik dan menghujat. Dapat dipastikan 
begitu UU ditandatangani, begitu kritikan akan  keluar. Ini terjadi dengan 
UUMIGAS 2001 dan ini terjadi dengan UUPertambangan 2009.   
7.       Apakah para pengeritik UUMIGAS ataupun PSC berani bertanggung jawab 
kalau tidak ada investor yang akan datang ke Inodnesia?
8.       Marilah kita perbaiki yang kita sudah punyai dan memanfaatkan 
loopholes bagi kepentigan Negara.
 
Maaf kalau tidak berkenan.
 
HL.Ong
 
From:Eko Prasetyo [mailto:strivea...@gmail.com] 
Sent: Tuesday, September 04, 2012 7:56 AM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] Kurtubi: Pengelolaan Bobrok, Bubarkan BP Migas
 
Terus terang, kalo Pak Kurtubi menghina BP MIGAS, berarti menghina semua KKS 
baik lokal maupun asing, karena...ya karena semua yang bekerja di lapangan ya 
KKS dan melaporkannya ke BP MIGAS. KKS saya yakin sudah bekerja keras mencari 
oil dan gas semampu mungkin, apalagi dengan harga dewa kayak sekarang ;)
 
Saya sendiri sebagai kuli KKS sudah jungkir balik bekerja mempertahankan 
decline jadi ~ 0%, dan ini yang mungkin gak dilihat Pak Kurtubi. Dia melihat 
pukul rata semua produksi turun, karena itu hajar BP MIGAS sebagai sasaran 
gampang.
 
BP MIGAS sendiri, kalo saya harus mencari kesalahan, terlalu konservatif dalam 
menilai sebuah proyek yang diajukan oleh KKS. Tapi itu bagian dari good 
governance, mungkin. Gak semua proyek harus diapprove karena lapar produksi.
 
Apa BP MIGAS punya otoritas untuk jadi aktif dalam menggeber KKS dan punya 
wewenang untuk memaksa KKS melakukan eksplorasi dan eksploitasi untuk daerah 
tertentu?
 
Dan subsidi BBM. Really, Pak Kurtubi? Setahu saya BBM itu urusan BPH MIGAS, 
bukan BP MIGAS.
Pertamina  itu tepat sasaran, karena mereka distributor utama, IMHO.
 
Dan kemana itu hantu mega-calo Petral, Pak Kurtubi, kok gak disasar? Gak berani 
ya?
 
 
2012/9/4 Ok Taufik <ok.tau...@gmail.com>
 
Akibat oknum bodoh BP Migas dan Pertamina, energi nasional tergantung terus 
oleh impor. BP Migas tidak ada yang mengontrol.
Rabu, 21 Maret 2012 07:21 | 
 
'Auto Pilot', Bubarkan BP Migas
 
Jakarta, PelitaOnline
PENGAMAT Perminyakan Kurtubi mengungkapkan, sistem pengelolaan migas Indonesia 
dari dulu hingga sekarang bersifat auto pilot sehingga ketahanan energi 
Indonesia semakin bobrok. Karena itu Kurtubi mendesak pemerintah untuk segera 
membubarkan BP Migas. Bubarkan saja BP Migas. Ayo saya tantang Menteri ESDM dan 
Wamennya, kata Kurtubi yang juga menjabat sebagai Direktur Center For Petroleum 
And Energy Economics Studies (CPEES) kepada PelitaOnline, di Jakarta, Selasa 
(20/3). Kurtubi menilai, tidak adanya jabatan komisaris di BP Migas membuat 
lembaga tersebut jadi besar kepala dan bahkan sering bertindak bodoh. Mereka 
tidak ada yang mengawasi. Dan mereka langsung menyampaikan 
pertanggungjawabannya ke Presiden. Nah, apakah Pak SBY sempat memeriksa detail 
permasalahan migas di Indonesia? tanya Kurtubi dengan nada geram. Tidak hanya 
itu, Kurtubi juga menyebutkan, akibat tingkah bodoh oknum BP Migas dan PT 
Pertamina ketahanan energi Indonesia menjadi tidak
 terjamin. Pada akhirnya rakyat kembali yang jadi korban. Akibat oknum bodoh 
itu. Pertama, produksi minyak sangat amat rendah, salah kelola industri migas 
padahal sumber dayanya sangat besar. Kita harus impor minyak mentah ini 
sifatnya abadi karena cara kelola minyak kita ini salah dari tahun ke tahun, 
paparnya. Kedua, oknum bodoh di Pertamina membuat subsidi BBM membengkak, 
akibat korupsi, tambahnnya. Melihat fakta tersebut, menurut Kurtubi tidak ada 
jalan lain yaitu bubarkan BP Migas. Hanya itu solusinya. Bubarkan BP Migas yang 
hanya mikirin perut sendiri. Pengelolaannya serahkan ke Pertamina.Tapi dengan 
syarat Pertamina juga harus dibenahi dulu strukturnya dari segala aspek dan 
Pertamina harus mau membangun kilang minyak di Indonesia agar kita ga impor BBM 
terus, tandasnya.

http://politik.pelitaonline.com/news/2012/03/21/kurtubi-pengelolaan-bobrok-bubarkan-bp-migas--12#.UEVITCItHiQ


-- 
Sent from my Computer®
 


 
-- 
Visit http://www.strivearth.com and be entertained

Kirim email ke