Di japri aja kasaran biar jadi polemik kalau angka2 tanpa well dan seismik kan kasaran boz hiks hiks
Avi Virus akut Powered by Telkomsel BlackBerry® -----Original Message----- From: noor syarifuddin <noorsyarifud...@yahoo.com> Date: Tue, 23 Oct 2012 05:33:43 To: iagi-net@iagi.or.id<iagi-net@iagi.or.id> Reply-To: <iagi-net@iagi.or.id> Subject: Re: [iagi-net-l] Re: Sense of urgency : Mahakam atau Natuna ? he...he..he... iya seru banget, yang release akan masuk penjara... :-) salam, From: "rakhmadi.avia...@gmail.com" <rakhmadi.avia...@gmail.com> To: iagi-net@iagi.or.id Sent: Tuesday, October 23, 2012 6:57 PM Subject: Re: [iagi-net-l] Re: Sense of urgency : Mahakam atau Natuna ? Akan seru lagi kalo data subsurface Mahakam bisa di release Peace Avi Powered by Telkomsel BlackBerry® From: noor syarifuddin <noorsyarifud...@yahoo.com> Date: Tue, 23 Oct 2012 04:55:01 -0700 (PDT) To: iagi-net@iagi.or.id<iagi-net@iagi.or.id> ReplyTo: <iagi-net@iagi.or.id> Subject: Re: [iagi-net-l] Re: Sense of urgency : Mahakam atau Natuna ? PakDhe, biar lebih seru lagi "provokasi"nya.... yang sekarang pegang MAHAKAM juga ikutan di konsorsium NATUNA.... jadi jangan-jangan masalah urgency ini juga hasil provokasi mereka yah ...:-) pisss ah, salam, From: Rovicky Dwi Putrohari <rovi...@gmail.com> To: "iagi-net@iagi.or.id" <iagi-net@iagi.or.id> Sent: Tuesday, October 23, 2012 8:26 AM Subject: [iagi-net-l] Re: Sense of urgency : Mahakam atau Natuna ? On Tuesday, October 23, 2012, Yanto R. Sumantri wrote: Vicky >ApaKah kita sedang mempersoalkan terminasi kontrak Mahakam, rasanya saya sih >tidak . >Kalau tidak salah kita sedang mendiskusikan operator nya siapa kalau Kontrak >Total di Mahakam selesai thn 2017. Mestinya PTM , bukankah begitu ? >Mhn pencerahannya ? >si Abah Abah subject email ini merupakan sebuah pilihan apakah soal mahakam lebih urgen dibandingkan soal Natuna. Saya melihatnya Pak Wamen sedang memikirkan urgennya Natuna. Kalau natuna segera produksi itu lebih bagus ketimbang waktu beliau dipakai untuk ngurusi Mahakam yg baru akan habis tahun 2017. Kita di iagi-net ini berbusa-busa membicarakan urgennya kepastian Mahakam menurut saya ini hasil dari "provokasi" si operator. (Dalam tanda kutip looh). Nah pilihan itu tergantung kita, apakah kita akan mengikuti lapangan atau pertempuran ttg Mahakam atau ttg Natuna ?. Saya lihat Pak Wamen memilih memikirkan Natuna, dan saya sepakat utk itu. Bagi operator ya yang penting urusanku, tapi prioritas wamen tidak selalu sama dengan prioritas yang kita pikirkan. Disitulah diskusi dan perbedaan itu muncul akibat perbedaan sense of urgency. Rdp -- "Sejarah itu tidak pernah usang untuk terus dipelajari"