Umumnya hal itu dapat terjadi di reservoir dengan permeability yg sangat bagus dan strong water drive. On Nov 5, 2012 2:52 AM, "Franciscus B Sinartio" <fbsinar...@yahoo.com> wrote:
> Ada cerita dulu di suatu negara di afrika, setelah tahu mau habis kontrak > maka operator menggenjot habis2an produksi. > alhasil water cut bisa dari 60 % menjadi 90 % dalam waktu 2 tahun atau 3 > tahun ya? > > alasan nya waktu itu untuk memperlihatkan ke pemerintah kesungguhan mereka > dan kompetensi mereka dalam mengelola blok itu. > selain itu banyak percobaan teknologi dilakukan di block itu. > > tentu saja penghasilan operator melonjak juga dalam 3 tahun terakhir. > > > > dan ada blessed in disguised, karena operator barunya yang perusahaan > swasta lokal tidak bisa (atau tidak mau?) menyediakan cash flow untuk > operation maka banyak lapangan yang di tutup. > > dan untungnya setelah ditutup cukup lama produksi bisa normal lagi dan > water cut turun lagi sekitar 70 an persen. > > fbs > > > > > > ------------------------------ > *From:* Bandono Salim <bandon...@gmail.com> > *To:* Iagi <iagi-net@iagi.or.id> > *Sent:* Sunday, November 4, 2012 1:06 AM > *Subject:* Re: [iagi-net-l] Rudi Rubiandini: Pemerintah Tidak Akan > Memperpanjang Kontrak Kerja Sama Blok Mahakam > > Wah dasar rakus, jontrak selesai masih mau produksi. Nggak ngerti deh. > Powered by Telkomsel BlackBerry® > ------------------------------ > *From: * bahe...@gmail.com > *Date: *Sun, 4 Nov 2012 04:35:03 +0000 > *To: *iagi-net@iagi.or.id<iagi-net@iagi.or.id> > *ReplyTo: * <iagi-net@iagi.or.id> > *Subject: *Re: [iagi-net-l] Rudi Rubiandini: Pemerintah Tidak Akan > Memperpanjang Kontrak Kerja Sama Blok Mahakam > > Kamis, 1 November 2012 18:36:18 > Total E&P janji pertahankan produksi blok Mahakam > Reporter : Saugy Riyandi > > Total E&P Indonesie menjanjikan untuk mempertahankan produksi minyak dan > gas bumi Blok Mahakam, Kalimantan Timur sampai habis masa kontrak blok > tersebut habis pada 31 Desember 2017. > > Juru Bicara Total, Kristanto Hartadi mengklaim, pihaknya tidak membiarkan > produksi Mahakam terus tergerus. "Kami sangat komit untuk mempertahankan > produksi yang ada sekarang baik sampai 2017 maupun setelah 2017," katanya > yang ditemui di Kementerian ESDM, Jakarta Kamis (01/11). > > Menurut Kris, pihaknya terus melakukan investasi untuk mempertahankan > produksi Mahakam yang saat ini berada pada fase penurunan. Data Badan > Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (BP Migas) menyebutkan, > produksi minyak Total sampai akhir tahun 2012 akan mencapai 66.400 barel > per hari dan gas 1,9 miliar kaki kubik per hari (BSCFD). Produksi tersebut > mengalami penurunan dibandingkan 2011 yakni 2,3 BSCFD dan 64 ribu barel > minyak per hari. > > Vice President Human Resources, General Service, and Audit Corporate > Communication Total E&P Indonesie, Arividya Noviyanto menambahkan, pihaknya > telah menyiapkan investasi USD 17,3 miliar yang terdiri dari USD 12,4 > miliar untuk kebutuhan pada periode 2012-2017 dan USD 4,9 miliar setelah > 2017. > > "Total investasi yang telah dikeluarkan mencapai USD 25 miliar dan untuk > 2012 direncanakan USD 2,5 miliar," katanya. > > Dia menyebutkan, saat ini Total sudah mengebor 100 sumur per tahun, > membangun enam fasilitas produksi baru selama 2012-2013, dan mengadakan > 10.000 sumur intervensi per tahun. Menurutnya, Mahakam sudah melewati masa > puncaknya pada 2005-2010 dan kini produksi terus menurun sejak 2011. > > "Mahakam sudah memberikan penerimaan bersih untuk negara sebesar USD 77 > miliar," jelasnya. > > Seperti diketahui, sejak berproduksi 1974 sampai akhir 2011, cadangan > Mahakam sudah terproduksikan 75 persen atau sekitar total 15,4 triliun kaki > kubik (TCF) dan 1.386 juta barel minyak dan kondensat. Total memperkirakan > sisa gas Mahakam sebesar 5,8 TCF yang terdiri dari 3,77 TCF sebelum 2018 > dan 2,03 TCF setelah 2018, serta 52,2 juta minyak. > > Kontrak gas Mahakam antara lain ke Jepang sebanyak 25 juta ton per tahun > selama 10 tahun (2011-2020) dan domestik 11,75 juta ton per tahun selama 12 > tahun (2012-2024). > > (mdk/noe) > > > Powered by Telkomsel BlackBerry® > ------------------------------ > *From: * Rovicky Dwi Putrohari <rovi...@gmail.com> > *Date: *Sun, 4 Nov 2012 09:38:44 +0700 > *To: *iagi-net@iagi.or.id<iagi-net@iagi.or.id> > *ReplyTo: * <iagi-net@iagi.or.id> > *Subject: *Re: [iagi-net-l] Rudi Rubiandini: Pemerintah Tidak Akan > Memperpanjang Kontrak Kerja Sama Blok Mahakam > > > > On Sunday, November 4, 2012, Ismail wrote: > > ** > Cerita masih bersambung terus sampai paska 2014 , belum lagi faktor > senayan yg juga tentunya akan meramaikannya, > > Dalam perjanjian kontrak rumah biasanya ada klausul kalau mau diperpanjang > atau tidak diperpanjang harus ditentukan/diberitahulan sekian bulan sebelum > masa kontraknya habis, jadi ada ancang ancangnya apakah mau diperpanjang > atau tidak agar ada kepastian dalam jangka waktu tertentu seb kontrak habis > , misal 5 tahun sebelum kontrak habis harus sdh ada keputusan diperpanjang > atau tidak > > > Yang harus diketahui dan harus diingat-ingat adalah. Kontrak PSC, TIDAK > menyebutkan perpanjangan kontrak tetapi justru ada klaisul kapan habisnya > masa kontrak, termination. Kalau kedua pihak komit dengan kontrak sebagai > le specialle, harusnya ini dijalankan dulu. Kontrak HABIS masanya setelah > 30 tahun TITIK. Kalau kontrak sudah diperpanjang sebelum kontrak habis > artinya pemerintah dan kontraktor tidak komitted menjalakan kontrak dengan > benar. Justru nanti kalau kontrak belum habis kok sudah diperpanjang kita > bisa mengajukan ke MK bahwa perpanjangan ini tidak sesuai konstitusi. > > Jadi semestinya jangan ikutan ngentho-entho memperpanjang kontrak, sejak > dini. Yang perlu dipikirkan justru akan adanya penurunan produksi akibat > "pergantian" pengelola. Ini harus disadari dan diantisipasi. "Nakhoda baru, > kapal oleng" itu peribahasa sejak SD harus disadari dan diantisipasi > bagaimana menghadapinya. > > Salam > Rdp > > > > > > > Sent by Liamsi's Mobile Phone > ------------------------------ > *From: * aluthfi...@gmail.com > *Date: *Sat, 3 Nov 2012 23:33:29 +0000 > *To: *<iagi-net@iagi.or.id> > *ReplyTo: * <iagi-net@iagi.or.id> > *Subject: *Re: [iagi-net-l] Rudi Rubiandini: Pemerintah Tidak Akan > Memperpanjang Kontrak Kerja Sama Blok Mahakam > > > Sebetulnya membaca koran dengan 3 pernyataan wamen ESDM, gak tahu mana > yang benar: > Pertama, diberitakan pernyataan Wamen ESDM, kira2 meragukan > profesionalisme Pertamina untuk mengelola blok Mahakam. Langsung ingatan > kita tertuju blok Cepu, yang dulu ada teman Pertamina mengatakan "Pertamina > tak mampu mengelola blok Cepu", tentu pernyataan ini ada maksudnya. > Ternyata blok Cepu operatornya MCL (Mobil Cepu Limited). Mayoritas orang > menggujat kawan Pertamina yg bikin pernyataan. Similarity dengan Cepu, > untuk Mahakam yg ada di detik.com, wamen dihujat banyak orang. Jangan2 > blok Mahakam nanti diperpanjang dan Pertamina masuk sebagai parties yg > non-majority. > Kedua, diberitakan "Wamen ESDM, pengelolaan blok Mahakam diprioritaskan > untuk Pertamina 51-70%. Similar dengan Cepu, mungkin komposisi parties > Mahakam (51% Pertamina + 49% Total & Inpex), kemudian masing2 kasih 5% ke > BUMD (46% Pertamina + 44% Total & Inpex + 10% BUMD) mirip Cepu (45% > Pertamina + 45 % MCL & Ampolex + 10% BUMD). > Ketiga, diberitakan menurut Wamen ESDM, kontrak (PSC) blok Mahakam tidak > akan diperpanjang dan akan diberikan ke Pertamina tanpa tender dengan split > yang lebih baik pemerintah. > Jangan2 nanti komposisi parties di Mahakam 80% Pertamina + 20% Total & > Inpex (diberitakan kalau diberikan ke Pertamina, Pertamina akan spin off > 20%). Kalau model ini, Pertamina jadi rinso untuk yg 20%, karena ini bukan > pemerintah yg membawa/memberikan kepada non-pertamina 20%. Komposisinya > mirip di WMO (West Madura Offshore) saat ini, Pertamina 80% + Kodeco Energy > 20%. > > Terlepas dari mana yang benar dari pernyataan2 tersebut, ketiganya sudah > ada condition precedence-nya, jadi bukan barang baru kalau ada salah satu > yang akan terjadi di blok Mahakam. Ya kita masih me-raba2 mana pernyataan > Wamen yg benar dan mana yang akan terjadi. > Pernyataan pertama (detik.com) berwarna merah-putih-biru, pernyataan > ketiga (kompas, 3 nov) berwarna merah-putih (birunya gha'ib), dan > pernyataan kedua (media indonesia, 23 okt) warnanya cenderung > merah-putih-biru. > Apakah akan ada pernyataan keempat ? Mari bertanya kepada rumput yang > mulai subur jelang musim hujan. > > Sent from my BlackBerry® > powered by Sinyal Kuat INDOSAT > ------------------------------ > *From: * "Muharram Jaya Panguriseng" <muharr...@ymail.com> > *Date: *Sat, 3 Nov 2012 22:31:22 +0000 > *To: *Iagi-net<iagi-net@iagi.or.id> > *ReplyTo: * <iagi-net@iagi.or.id> > *Subject: *Re: [iagi-net-l] Rudi Rubiandini: Pemerintah Tidak Akan > Memperpanjang Kontrak Kerja Sama Blok Mahakam > > Kelihatannya bakal menggunakan model pengelolaan Blok Cepu nih, Pertamina > dapat porsi pembagian kuenya tetapi operatornya Mobil Cepu. > > "Model Blok Cepu vs Model ONWJ sebagai pilihan pengelolaan Blok Mahakam > setelah kembali ke Pemerintah RI" adalah tema baru yang menarik > didiskusikan. Yang harus diwaspadai kalau tiba-tiba ada yang muncul dalam > acara talk show di TV dan mengatakan "kami belum sanggup mengelolanya > sendiri" sama seperti ketika Blok Cepu dulu menghangat. > > Salam, > MJP > > > Di Blok Cepu, > Powered by Telkomsel BlackBerry® > ------------------------------ > *From: * o - musakti <o_musa...@yahoo.com.au> > *Date: *Sat, 3 Nov 2012 07:53:54 -0700 (PDT) > *To: *<iagi-net@iagi.or.id> > *ReplyTo: * <iagi-net@iagi.or.id> > *Subject: *Re: [iagi-net-l] Rudi Rubiandini: Pemerintah Tidak Akan > Memperpanjang Kontrak Kerja Sama Blok Mahakam > > Jadi tidak ada garansi bahwa Pertamina bakal mendapat sole operatorship > blok ini, gitu ya cak Noor ? > > (Yang disebut 'Porsi besar' itu kan bisa multitafsir....) > > Lam-salam > O' > > --- > > > > > > > > -- > *"Sejarah itu tidak pernah usang untuk terus dipelajari"* > > >