Pak Ong yang saya hoirmati.

 

Masalah data sumberdaya dan cadangan sumber daya geologi ( Migas, mineral,
batubara, panasbumi, gambut, oil shale ) di KESDM yang menangani adalah
Badan Geologi. Sebelum ada Badan Geologi yg menangani adalah Direktorat
Sumber daya Mineral sekarang Pusat Sumber daya Geologi (mantan kantor
saya.). Untuk migas kami pada waktu itu mengambil data dari Direktorat
Jendetal Migas. Semua data yang kita release berdasarkan SNI ttg Sumberdaya
dan Cadangan Mineral dan Batubara dan SNI untuk Sumberdaya Panasbumi. Data
didapatkan dari hasil eksplorasi pemerintah (Badan Geologi) plus laporan2
dari KK, PKP2B, dan kegiatan dari WKP/Wilayah Kerja Panasbumi. Untuk Migas
tentunya data berasal dari laporan2 PSC dlsb. 

 

Didalam mengewavulasi Sumberdaya dan Cadangan tersebut Badan Geologi
melibatkan instansi terkait seperti Ditjen Minerba, EBTKE dan yg lainnya.
Setiap tahun hasilnya dilaporkan kpd KESDM dan di publish oleh Pusdatin.
Namun dalam perjalannya terkadang seorang pejabat pada waktu
mempresentasikan data tdk mengacu kpd data terkini dari PUSDATIN konyolnya
lagi PUSDATIN terkadang terlambat mempublikasikan data paling akhir.
Sehingga pada waktu "sang pejabat" memberikan press release atau presentasi
masih memakai data lama bahkan mungkin juga memakai data yg tdk secara resmi
dikeluarkan oleh PUSDATIN.

 

Masalah IAGI/PERHAPI membantu pemerintah saya kira baik sekali dan bisa
menawarkan diri kepada KESDM untuk membantu Pemerintah. Upaya PERHAPI dan
MGEI untuk membuat  Cara Pelaporan Sumberdaya Mineral Batubara sudah cukup
baik. Namun perlu di ingat bahwa Standart Nasional Indonesia (SNI) dlm
bidang Mineral/Batubara/Panasbumi yg dikeluarkan BSNI masih berlaku.
PERHAPI/MGEI membuat Tata Cara Pelaporan Sumberdaya dan Cadangan agaknya
"mengadopsi?" Join Ore Reserves Committee(JORC)  yg notabene utk keperluaan
Industri/Pengusahaan Tambang yg dipelopori oleh organisasi profesi dan dan
orang2 pertambangan di Australia. Konyolnya lagi stempel JORC tersebut yg
dipercaya oleh Bank-2 guna mengucurkan pinjaman kpd para nasabah perusahaan
Pertambangan. Sudah saatnya kalau "JORC-Indonesia" dapat secepat mungkin
diakui oleh Perbankan Indonesia maupun Asing dalam meng evaluasi keyakinan
mereka utuk meminjamkan uang kpd nasabah Pertambangan.

 

Memang praktek dilapangan tidak semudah yg kita harapkan. Setiap tahun smua
perusahaan Pertambangan harus menyampaikan Rencana Kegiatan Anggaran dan
Biaya (RKAB) kepada pemerintah disitu pula tidak semua oerusahaan mau
memakai Standart Nasional Indonesia yang disarankan utk dipakai dlm
menghitung Sumberdaya dan Cadangannya. Masing2 pakai perhitungan yang
dikeluarkan Negara masing2. Namanya Standart apapun menurut United Nation
Framework Natural Resources Clasification dan Badan Standarisasi yang
lainnya sifatnya tidak wajib dan tidak bisa dipaksakan. Namun demikian kalau
pemerintah dalam halini KESDM mengeluarkan KEPMEN atau BAHKAN PP tentang
STANDARISASI SUMBER DAYA GEOLOGI yang "HARUS" di adopt oleh perusahaan yg
bergerak di bidang Pertambangan/perminyakan maka data-2 ttg hal tersebut yg
selalu ber beda-2 bisa diilminir. Saya juga kurang paham para publisher baik
itu Koran maupun majalah waktu menulis ttg sumberdaya/cadangan sumber daya
geologi Indonesia, mereka merujuk darimana? Sekian dulu sumbang saran saya.
Semoga bermanfaat.

 

From: iagi-net@iagi.or.id [mailto:iagi-net@iagi.or.id] On Behalf Of Ong Han
Ling
Sent: Wednesday, March 12, 2014 10:54 PM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: RE: [iagi-net] Indonesia's $6 Billion of Coal Mine Thefts Said to
Widen

 

Anggota IAGI Yth.

 

Waktu saya mencari Kompas hari ini perihal renegosiasi kontrak anjuran Pak
Liamsi, saya melihat artikel "Pertama Pakai Gas Terkompresi". (Maaf Pak
Liamsi, email yang sebelumnya saya tujukan kepada Pak Bandono). Di artrikle
ini ada table yang dikutib dari ESDM. Data ini memang sudah lama beredar.
Saya hanya ingin mengulang apa yang saya kemukakan sebelumnya; banyak data
Pemerintah salah. Kesalahan data dipakai untuk mengambil keputusan.

 

Dalam table tsb. ada daftar cadagan gas Indonesia terbukti (proven)
103,35TSCF dan cadangan Potensial 47,35 TSCF.  Pertanyaan bagaimana bisanya
cadangan potensial lebih kecil dari "proven" reserve?  Ini tidak masuk akal.
(Selain itu kita mengetahui bahwa "potensial reseve" adalah istilah yang
tidak pernah dipakai dalam definisi cadangan oleh SPE, WPC, AAPG, maupun
SPEE).

 

Kesalahan sering terjadi dengan data dari Pemerintah. Sedangkan diluar
Negeri kalau ada cap atau logo dari Pemerintah, data tidak diragukan dan
dianggap betul.  

 

Dalam hal ini, apakah anggota IAGI bisa ikut membantu Pemerintah dan
memberitahu kalau ada kesalahan? Pembaca IAGI diminta untuk berpikir kritis.
Mungkin hal ini bisa dikoordinasi oleh Pak Rovicky, ketua kita  yang sangat
aktif. 

 

Maaf jika tidak berkenan.

 

HL Ong   

 

From: iagi-net@iagi.or.id [mailto:iagi-net@iagi.or.id] On Behalf Of
lia...@indo.net.id
Sent: Wednesday, 12 March 2014 7:21 PM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net] Indonesia's $6 Billion of Coal Mine Thefts Said to
Widen

 

Di Kompas hari ini dg judul Renegosiasi Kontrak , " Jalan masih panjang "
ditulis karena lamanya proses negosiasi kontrak maka membuat tidak
optimalnya penerimaan negara atas royalti dari 112 Perusahaan pemegang
Kontrak dg kerugian 169 juta dollar per tahun per perusahaan ,

Kalau dilihat bahwa UU Minerba ini mulai berlaku 2009 dan renegosiasi harus
selesai 2 tahun maka 2011 selesai , jadi kalau sampai sekarang belum selesai
maka sudah telat 3 tahun atau dg kata lain potensi kerugiannya dg asumsi
diatas maka 112 Perush x 169 juta $ x 3 thn = 56,7 M $ atau lbh 600 T Rp ,

opo gitu ya cara ngetungnya / matematiknya ?




Powered by Telkomsel BlackBerryR

  _____  

From: Bandono Salim <bandon...@gmail.com> 

Sender: <iagi-net@iagi.or.id> 

Date: Wed, 12 Mar 2014 18:18:27 +0700

To: Iagi<iagi-net@iagi.or.id>

ReplyTo: iagi-net@iagi.or.id 

Subject: RE: [iagi-net] Indonesia's $6 Billion of Coal Mine Thefts Said to
Widen

 

Terimakasih Pak Ong, jadi agak ngerti sekarang.
Apakah btbara bakalan terus di ekspor nantinya?  
Salam.

Pada 12 Mar 2014 11:11, "Ong Han Ling" < <mailto:hl...@geoservices.co.id>
hl...@geoservices.co.id> menulis:

Bu Parvita,

 

Trim atas tanggapan Anda.

 

Memang tiap perusahaan berkepentingan untuk melakukan audit cadangannya
setiap tahun karena shareholders ingin mengetahui kekayaannya bertambah,
sama, atau berkurang. Lalu mereka bandingkan dengan perusahaan lain sebelum
mengambil keputusan apakah investment diteruskan atau pindah keperusahaan
lain yang lebih menguntungkan. 

 

Sedangkan Negara juga memerlukan audit cadangan secara keseluruhan. Tetapi
untuk keperluan lain. Negara memerlukan data cadangan untuk energy planning,
untuk energy security, dan untuk dijadikan salah satu masukan dalam
pengambilan kebijakan/policy atau UU. Mengetahui cadangan jenis apa, dimana,
dan besarnya, akan dijadikan salah satu dasar pembuatan UUMigas.

 

Contoh konkrit dimana cadangan memegang peranan penting dalam pengambil
kebijaksanaan (UU) adalah keputusan Dewan Energi Nasional baru-baru ini,
2014. Somehow, Pemerintah beranggapan bahwa 40% cadangan energy geothermal
didunia ada di Indonesia. Karenanya DEN mengeluarkan semacam fatwa bahwa
pemakaian Energi Baru dan Terbarukan yang komponen utamanya adalah
Geothermal Energi yang sekarang 6% (seharusnya 3%), perlu ditingakatkan tiga
sampai empat kali lipat pada tahun 2025. 

 

Perhitungan cadangan Negara yang terakir dibuat oleh Pemerintah
(Pertamina/MPS) adalah sekitar tahun 2000, yaitu sebelum UUMigas baru.
Dengan adanya kebijakan demikian semua orang tahu berapa cadangan Indonesia.
Sekarang simpang siur, tiap penjabat menggunakan angka yang berlainan hingga
kebijakan juga berlainan, terutama untuk gas.

 

Moga-moga keterangan singkat ini menjawab pertanyaan Anda.

 

Salam,

 

HL Ong

 

From:  <mailto:iagi-net@iagi.or.id> iagi-net@iagi.or.id [mailto:
<mailto:iagi-net@iagi.or.id> iagi-net@iagi.or.id] On Behalf Of Parvita
Siregar
Sent: Tuesday, 11 March 2014 1:31 PM
To:  <mailto:iagi-net@iagi.or.id> iagi-net@iagi.or.id
Subject: RE: [iagi-net] Indonesia's $6 Billion of Coal Mine Thefts Said to
Widen

 

Pak Ong, punten mau nambahin, kita di Migas tiap tahun isi yang namanya RPS
untuk tahu berapa jumlah cadangan yang sudah terbukti maupun yang belum
terbukti di blok2 kami.   Jadi tiap tahun ada pembaharuan.  

 

Tapi saya masih belum mengerti hubungan UU dengan data cadangan.  Bisa
dijelaskan, Pak?

 

Parvita

 

 

 <mailto:iagi-net-unsubscr...@iagi.or.id> 


 


----------------------------------------------------
Siapkan waktu PIT IAGI ke-43
Mark your date 43rd IAGI Annual Convention & Exhibition
JAKARTA,15-18 September 2014
----------------------------------------------------
Visit IAGI Website:  <http://iagi.or.id> http://iagi.or.id
Hubungi Kami:  <http://www.iagi.or.id/contact> http://www.iagi.or.id/contact
----------------------------------------------------
Iuran tahunan Rp.250.000,- (profesional) dan Rp.100.000,- (mahasiswa)
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
----------------------------------------------------
Subscribe:  <mailto:iagi-net-subscr...@iagi.or.id>
iagi-net-subscr...@iagi.or.id
Unsubscribe:  <mailto:iagi-net-unsubscr...@iagi.or.id>
iagi-net-unsubscr...@iagi.or.id
----------------------------------------------------
DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information 
posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. 
In no event shall IAGI or its members be liable for any, including but not
limited
to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting 
from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the
use of 
any information posted on IAGI mailing list.
----------------------------------------------------


----------------------------------------------------
Siapkan waktu PIT IAGI ke-43
Mark your date 43rd IAGI Annual Convention & Exhibition
JAKARTA,15-18 September 2014
----------------------------------------------------
Visit IAGI Website:  <http://iagi.or.id> http://iagi.or.id
Hubungi Kami:  <http://www.iagi.or.id/contact> http://www.iagi.or.id/contact
----------------------------------------------------
Iuran tahunan Rp.250.000,- (profesional) dan Rp.100.000,- (mahasiswa)
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
----------------------------------------------------
Subscribe:  <mailto:iagi-net-subscr...@iagi.or.id>
iagi-net-subscr...@iagi.or.id
Unsubscribe:  <mailto:iagi-net-unsubscr...@iagi.or.id>
iagi-net-unsubscr...@iagi.or.id
----------------------------------------------------
DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information 
posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. 
In no event shall IAGI or its members be liable for any, including but not
limited
to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting 
from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the
use of 
any information posted on IAGI mailing list.
----------------------------------------------------


----------------------------------------------------
Siapkan waktu PIT IAGI ke-43
Mark your date 43rd IAGI Annual Convention & Exhibition
JAKARTA,15-18 September 2014
----------------------------------------------------
Visit IAGI Website:  <http://iagi.or.id> http://iagi.or.id
Hubungi Kami:  <http://www.iagi.or.id/contact> http://www.iagi.or.id/contact
----------------------------------------------------
Iuran tahunan Rp.250.000,- (profesional) dan Rp.100.000,- (mahasiswa)
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
----------------------------------------------------
Subscribe:  <mailto:iagi-net-subscr...@iagi.or.id>
iagi-net-subscr...@iagi.or.id
Unsubscribe:  <mailto:iagi-net-unsubscr...@iagi.or.id>
iagi-net-unsubscr...@iagi.or.id
----------------------------------------------------
DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information 
posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. 
In no event shall IAGI or its members be liable for any, including but not
limited
to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting 
from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the
use of 
any information posted on IAGI mailing list.
----------------------------------------------------


----------------------------------------------------
Siapkan waktu PIT IAGI ke-43
Mark your date 43rd IAGI Annual Convention & Exhibition
JAKARTA,15-18 September 2014
----------------------------------------------------
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Hubungi Kami: http://www.iagi.or.id/contact
----------------------------------------------------
Iuran tahunan Rp.250.000,- (profesional) dan Rp.100.000,- (mahasiswa)
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
----------------------------------------------------
Subscribe: iagi-net-subscr...@iagi.or.id
Unsubscribe: iagi-net-unsubscr...@iagi.or.id
----------------------------------------------------
DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information 
posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. 
In no event shall IAGI or its members be liable for any, including but not 
limited
to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting 
from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the use 
of 
any information posted on IAGI mailing list.
----------------------------------------------------

Kirim email ke