..
>Wah anda harus tau bahwa keamanan sudah jadi komoditi yang potensial untuk
>penghidupan sekelompok orang, ya preman resmi (berseragam) atau tidak resmi.
>Kalau saja kemanan sudah bisa go public (major shareholder-nya yan menteri
>pertahanan dan keamanan) kemudian listing di bursa efek, tentu harga sahamnya
>saat ini sedang membubung ...blue chip-lah.
Yw: Ya, ini memang ada benarnya. Di Ambon, baru-baru ini,
jasa pengawalan dari down-town ke airport adalah sekitar
Rp. 100 ribu ini cash. (Info dari rekan yg barusan dari sana).
>Eniwe, memang seharusnya kita belajar untuk self-sufficient untuk soal
>keamanan. Do not rely to them at all.
Yw: UU mungkin perlu disesuaikan lebih dulu. Dulu saya pernah usul
(kalo masih inget).
>> Teman saya bertambah bingung, sebenarnya yang MENCIPTAKAN KEAMANAN DAN
>> KETIDAK AMANAN itu siapa sih ????.
Yw: Tuhan tentu saja. ;-)
>> Apakah KETIDAK AMANAN itu harus di buat terlebih dahulu lalu DIAMANKAN oleh
>> mereka yang merasa sebagai PIHAK KEAMANAN ???
Yw: Ketidakamanan itu sebenarnya sudah ada dg sendirinya,
demikian pula, keamanan itu hakikatnya juga selalu ada.
Mana yg dimunculkan, dan kapan dimunculkannya, itu adalah
suatu seni... Ha, ha, ha... ;-)
>> Lalu ketika teman saya membaca koran ia juga bertanya...
>> Apakah pengunduran SU agar AMAN itu sebenarnya AMAN dari SIAPA ????
Yw: Aman untuk suatu skenario seni tertentu (dan kisruh utk
skenario yg lain; seperti anda tahu; dalam suatu lakon,
bila skenarionya ada 53, the chance is: hanya satu skenario
yg bisa dimainkan... atau tidak sama sekali ;-).
Maknanya apa, lha, saya sendiri juga males mikir.
>> Ada yang bisa JAWAB pertanyaan teman saya itu ????
>> Barangkali bung Yusup atau bung Satrio bisa jawab.
Yw: ;-)