-----Original Message-----
From: Satrio
Sent: Wednesday, December 01, 1999 6:10 PM
To: Teknologi
Subject: RE: Re: negara federasi alternatifnya?(was,Aceh: 'Perlu
Dipikirin!')


Saya setuju dengan WBMS. Ibaratnya, kita ini belum pernah menjalankan Negara
Kesatuan secara benar. Lalu, ketika kita baru mau menjalankan secara benar,
eh, sudah buru-buru mau mencoba Negara Federal. Kenapa tidak belajar dari
Negara Kesatuan yang "benar"? Seperti Jepang, Belanda, Belgia, Inggris,
Korea Selatan, dsb???

Nah, mudah-mudahan cara menjalankan Negara Federal (kalau betul-betul kita
ganti sistem ke federal) akan benar. Tapi kalau menjalankan Negara Federal
ini juga secara tidak benar, hasilnya saya yakin tidak akan lebih baik dari
praktek-praktek lama Negara Kesatuan selama ini (cuma beda elite politik,
dari elite pusat ke elite lokal, tapi rakyat kecil di pusat maupun di daerah
tetap tidak menikmati apa-apa).

Satrio

From:                   [EMAIL PROTECTED]
Sent:                   Wednesday, December 01, 1999 17:37 AM
To:                     Multiple recipients of list
Cc:
Subject:                        Re: negara federasi alternatifnya?(was,Aceh: 'Perlu 
Dipikirin!')


Raras:
======
> sebenarnya saya sudah setujui dgn ide 'negara
> federasi' indonesia sejak amien rais melontarkan ide
> tsb th 1997(?). mungkin lewat milis ini juga, yg saat
> itu hanya ditanggapi sedikit (sinis) oleh bung putu.

WBMS:
=====
Buat saya sih, apapun bentuknya entah itu federal keq atau negara kesatuan
keq nggak masalah. Yang penting rakyatnya diperlakukan adil.

Raras:
======
> bagi saya, kalo negara federasi adalah jalan yang
> terbaik buat kesejahteraan dan kemakmuran rakyat
> indonesia, mengapa tidak??? toh, tujuan utama
> bernegara adalah mensejahteraan dan memakmurkan
> rakyatnya bukan?

WBMS:
=====
Saya sih setuju-setuju aja diubah jadi negara federal, tapi apa memang itu
jalan yang terbaik? Apa kemudian kalok bentuknya NKRI ini diubah jadi
Federal kemudian pasti rakyatnya akan makmur dan sejahtera?

Se-federal-federalnya negara, tapi kalau pemimpinnya korup, ya sami mawon,
rakyatnya tetap melarat.

Raras:
======
> beberapa contoh negara federasi seperti usa dan oz,
> sudah menunjukkan ke arah tujuan tsb, atau paling
> tidak  kesejahteraan dan kemakmuran rakyatnya bisa
> terlihat secara fisik. Lagian, toh identitas mereka <del>

WBMS:
=====
Kenapa ya kita koq seringnya membandingkan dengan USA atau OZ. Kenapa tidak
misalnya membandingkan dengan Belanda yang juga menggunakan sistem propinsi,
atau Kanada yang juga berdasarkan propinsi. Malah yang pernah saya dengar di
Kanada itu konflik antara pengguna bhs Inggris dan Perancis tetap ada hingga
sekarang. Dan mereka bisa mengelola konflik itu dengan baik, sehingga saya
belum pernah dengar tuh ada separatisme di Kanada.

Atau juga jangan jauh-jauh, Cina, atau Korea Selatan (negara yang tidak
terlalu jauh dengan RI) juga menggunakan sistem propinsi (bukan federal)

Mungkin kita juga bisa belajar dari mereka, bagaimana mereka mempertahankan
keutuhan negaranya dengan sistem yang bukan federal itu.

Saya sih seratus persen (lebih dikit) percaya negara kayak USA atau OZ itu
negara demokratis, tapi saya juga belum pernah dengar Kanada atau Belanda
atau Korea Selatan tidak demokratis. Atau Cina yang meski masih memiliki
permasalahan dalam proses demokratisasinya, tapi terbukti sebagai negara
yang tertinggi jumlah penduduknya namun pada saat yang sama terbukti pula
dapat memakmurkan rakyatnya.

BTW, apa sih bedanya antara negara federal dan negara bukan federal (maklum
saya rada bodo untuk urusan ini)? Dalam pemahaman saya sih (yang geblek ini)
negara federal kumpulan dari negara-negara bagian, sementara negara kesatuan
itu kumpulan dari propinsi. Dan oleh karenanya, akan membawa konsekuensi
pada kebijakan politik dalam negerinya.

Raras:
======
> sekarang, coba bandingkan dengan 'negara kesatuan
> republik indonesia'(nkri)sekarang ini. tanyakan pada
> warga aceh, riau, papua dll apakah mereka ikhlas
> menyebutkan diri sebagai rakyat nkri?

WBMS:
=====
Saya agak bingung dengan pertanyaan ini. Soalnya selama ini, meski saya
misalnya mengaku sebagai orang Padang atau Sunda atau Jawa Bandhek, tapi
pada saat yang sama saya juga akan (dengan sangat ikhlas malah) mengatakan
bahwa saya adalah orang Indonesia tulen. Atau ini hanya dirasakan saya saja
diantara ratusan juta orang Indonesia?

Khusus untuk aceh, yang pernah saya tahu dari sejarah, Aceh itu katanya dulu
mendukung berdirinya NKRI, juga menyampaikan keinginannya untuk bergabung
dengan negara republik ini. Mudah-mudahan ini bukan gosip atau sejarah
jadi-jadian, ya.

Raras:
======
> saya kurang setuju dgn pendapat bahwa merubah bentuk
> negara dari nkri menjadi federasi adalah tindakan
> separatis yang harus dicegah. itu sama saja merampas
> hak hidup rakyat untuk menentukan nasibnya yang lebih
> baik.

WBMS:
=====
Saya juga kurang setuju. Tapi perlu diingat bahwa mengubah bentuk negara
jadi federal itu akan memakan "biaya" yang tidak sedikit. Disamping akan
memeras keringat dan pikiran, juga akan memeras otot, gitu.

Jadi, kenapa kita tidak belajar dari negara kesatuan yang lain (seperti yang
telah saya sebutkan di atas) yang jelas-jelas bisa menjaga keutuhan
bangsanya, meski dengan seabreg konflik.

> udah dulu ya, maaf kalo cuman mengupas sedikit
> 'permukaannya' aja.
> salam,
> raras

Salam lagi
WBMS

Kirim email ke