mau asal 'njeplak' lagi ah..:-)

--- Wangsamenggala BMS
<[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> 

> WBMS:
> =====
> Jeng raras yang baik, saya mengerti maksud sampean.
> Tapi kalau kita
> menggunakan cost-benefit approach (taela istilah apa
> pula ini; saya masih
> kesulitan mencari terjemahan bhs. indonesianya untuk
> istilah ini), saya kira
> untuk mereparasi negara kesatuan menjadi negara
> kesatuan yang baik dan
> benar, sama-sama memakan biaya, sebagaimana halnya
> kalau kita mengubah
> menjadi federal.

iya kang bmw...eh wbms yg baik..:-)
begini kang...kalo sekarang kita disuruh milih,
manakah yg lebih baik:

1. tetep nkri tapi beberapa daerah lepas karena mereka
tidak mau dgn sistem nkri. seperti kasus aceh, papua
dll?

atau

2. memberikan kesempatan kepada rakyat berreferendum
untuk memilih bentuk negara nkri atau federal?
(tentunya setelah memberikan wacana tentang baik
buruknya kedua sistem bentuk negara).

saya kira kedua pilihan tsb yg menjadi isi tulisan2
saya sebelumnya. kedua pertanyaan tsb berdasarkan
kenyataan yg ada sekarang ini. bukankah memang sudah
faktanya bahwa ada aceh yg ingin merdeka, papua yg
merindukan kemerdekaan, disusul daerah2 lain.
disituasi spt sekarang ini bisakan keinginan2 tsb
ditumpas secara cepat baik lewat tindakan represif
maupun dialog? 

terus terang saya agak pesimis dengan cara pendekatan2
tsb. jadi saya berpendapat (salah juga nggak apa2 kok)
alternatif yg terbaik sekarang ini yakni membuka
wawasan yg lebih baik tentang kemungkinan bentuk
negara yg lain, yakni bentuk federasi, setelah itu
bereferendum secara nasional.

seandainya diadakan referendum secara nasionalpun saya
enggak yakin kalo bentuk negara federal tsb menjadi
pilihan majoritas rakyat kita. tapi paling tidak
mereka  lebih bisa menerima dengan hasil referendum
tsb dan lebih memahami apa arti bentuk negara.

saya agak optimis kalau hasil referendum tsb majoritas
adalah tetep memilih menjadi nkri. keyakinan ini
dilandasi bahwa majoritas masyarakat jawa, masyarakat
beberapa provinsi lain, juga para migran mereka akan
tetap memilih nkri. 
     
> Kalau misalnya biaya "mereparasi" jauh lebih murah
> ketimbang mengganti
> bentuk negara, sementara hasilnya sama bagusnya,
> kenapa tidak mereparasinya
> saja. Bukankah sisa biayanya bisa untuk ngongkosi
> hal-hal lainnya yang juga
> tidak kalah peliknya untuk dihadapi.

siapa bilang mereparasi itu akan jauh lebih murah
ketimbang mengganti? apakah sampeyan sudah melakukan
kalkulasi?

 
> WBMS:
> =====
> Persis, sebagai orang yang awam akan bentuk negara,
> saya juga pengen tahu
> apa sih bedanya negara kesatuan dan federal.


ya jelas beda to kang...wong dari namanya saja sudah
berbeda. tentunya perbedaan yg menyolok disini adalah
masalah otonomi. kalo tidak salah nih, masing2 negara
bagian boleh mengatur masalah perekonomian, hukum,
politik sesuai dengan keinginan masyrakat di state
tsb, tapi ada beberapa kebijaksanaan yang ditentukan
oleh pusat baik masalah perekonomian, policy,
teritorial terutama menyangkut masalah pertahanan dan
keamanan negara federal itu sendiri (tapi ini semua
hanya yg saya tangkap dr membaca2 koran, atau diskusi2
aja lho, kalo saya salah tolong dikoreksi lah. maklum
background saya ilmu biologi..tapi boleh kan ikut2an
'njeplak':-)


> 
> WBMS:
> =====
> Begitu pula, kita juga harus bisa memahami apa
> sesungguhnya "mahluk" negara
> kesatuan itu. Apa benar seperti yang jeng raras
> bilang identik dengan
> sentralisasi. Tapi sepengetahuan saya sih, untuk
> kasus Korea Selatan
> propinsi-propinsi di sana di beri kebebasan untuk
> mengembangkan daerahnya
> masing-masing sebebas seperti negara bagian-negara
> bagian yang ada di negara
> federal.
> 
> Lagi pula, mas amien rais, kalau boleh disebut
> sebagai salah satu orang yang
> menawarkan negara federal, sebetulnya sikapnya sudah
> melunak. Dalam arti, ia
> kemudian menawarkan untuk mengadopsi semangat
> federalisme untuk NKRI (bukan
> mengubah bentuk negara). Ini artinya, ya itu tadi,
> setiap daerah
> dipersilahkan mengelola sumber daya yang ada di
> daerahnya masing-masing
> untuk kemakmuran mereka sendiri.

kalo sepengetahuan saya opsi yg dimaksud adalah nkri
dengan otonomi seluas-luasnya (mungkin yang kayak
dikorea selatan)atau bentuk negara federasi seperti
halnnya us,oz. saya rasa apa yg dilontarkan selama ini
sebagai pilihan lain dari nkri adalah bentuk negara
federasi. saya yakin kalau maksud amien rais
sebenarnya adalah membuka wawasan alternatif bentuk
negara yg lain   untuk menghindari berdirinya negara2
baru yakni negara aceh, negara papua, negara riau dll.


saya agak heran mengapa orang lebih 'cemas' dengan
bentuk federasi tsb dari pada kehilangan aceh, papua,
kaltim, riau dll? 

> WBMS:
> =====
> Saya juga ndak setuju. Cuman yang saya gumun (heran)
> daerah-daerah yang
> minta merdeka atau referendum, koq daerah yang
> diperkirakan akan menjadi
> most wealthy areas in the country ya?
> 
> Terus terang kalau begini caranya, saya khawatir dan
> kasihan terhadap
> daerah-daerah yang bukan hanya miskin sumber daya
> alam tapi juga "miskin"
> sumber daya manusia yang dapat mengangkat daerahnya
> menjadi lebih sejahtera.

ya jelas to, kalo semua kondisi diwilayah kita sama
mungkin tidak ada permasalahn ini. cuman saya kurang
yakin kalo suatu tempat yg sumber daya alamnya bagus
pasti rakyatnya lebih makmur dibandingkan dgn wilayah
yg sumberdaya alamnya kurang bagus. semua masih
tergantung dari kualitas manusia2nya. contohnya,
jepang, singapura, hongkong  dibandingkan indonesia
sumber daya alamnya lebih jelek, tapi kok kondisi
kesejahteraan rakyatnya (paling tidak secara fisik)
lebih bagus?

salam,
raras

__________________________________________________
Do You Yahoo!?
Thousands of Stores.  Millions of Products.  All in one place.
Yahoo! Shopping: http://shopping.yahoo.com

Kirim email ke