mohon maaf deh Kang Ari, jika ada yang salah pada
ucapan saya kemarin mungkin akibat puasa pertama jadi nahan lapar dan larinya
jadi rada emosi...he..he, sekali lagi mohon maaf deh
yup!! saya juga setuju dengan pendapat Kang Ari
hanya kadang hal yang menurut kita benar belumlah tentu menurut orang lain benar
juga... saya rasa hal ini juga perlu diperhatikan dalam berdiskusi. nah
kengototan kita mengatakan amalan orang lain salah ini yang pada akhirnya
menjadi masalah baik bagi kita sendiri ataupun lawan diskusi kita.
benar sekali Kang diskusi bukan mencari pembenaran
atau penyalahan atas sesuatu, jadi jika kita sudah berpendapat seperti itu sudah
selayaknya kita juga menghormati pendapat dan keyakinan orang lain karena
seperti pendapat Kang Ari kebenaran hanya Allah semata yang tau
bisa jadi bersholawat dengan sayidina menurut Allah
salah dan bisa jadi bersholawat dengan sayidina benar menurut
Allah.
salam
masih pagi Kang waktu buka masih 9 jam
lagi..he..he
----- Original Message -----
Sent: Monday, Sep 25, 2006 5:38 PM
Subject: Re: [keluarga-islam] Re: Maafin
ya, Tambahan ilmu soal : Sayyidina
Eeh.. kang Naufal mah...
Dalam diskusi ini kan bukan untuk saling
menyalahkan/ membenarkan sesuatu. Tapi untuk menelaah suatu permasalahan,
perkara salah benar mah urusan Alloh semata atuh.
Jadi, tolong
dibiasakan dalam diskusi untuk tidak mencari pembenaran dan penyalahan atas
sesuatu, tapi dasarkan pada tholabul ilmi.
Gitu kang Naufal... yuk ah
met berbuka puasa... Salam Abi Rafli
At 12:13 PM
9/25/2006, you wrote:
Kang Ari, jika anda
berpendapat bahwa hadist dibawah tidak bisa dijadikan pedoman untuk
bersholawat dengan mempergunakan sayidina karena tidak ada perintah yang
jelas silahkan saja.... dengan kata lain yang bersholawat dengan sayidina
adalah salah. saya tidak mau melanjutkan
ini, karena sebelumnya saya juga telah menyampaikan kepada Mas Dodi dan Kang
Wandy untuk happy ending masalah sayidina salam
- ----- Original Message -----
- From: Ari
- To: keluarga-islam@yahoogroups.com
- Sent: Monday, Sep 25, 2006 10:26 AM
- Subject: Re: [keluarga-islam] Re: Maafin ya, Tambahan ilmu soal :
Sayyidina
- maksunya yang ini yang jadi pegangan kang Naufal: ANA SAYYIDUNNAAS
YAUMALQIYAAMAH , apakah didalam hadits ini ada perintah Rosul untuk
memanggilnya dengan SAYYDUNNAS tersebut. Atau apakah ada satu hadits yang
meriwayatkan perintah Rosul untuk memanggilnya dengan Sayyidina, atau
riwayat yang menyebutkan umatnya memanggil Rosul saw dengan Sayyidina,
atau mungkin ada riwayat para sahabat yang memanggil Rosul saw dengan
Sayyidina?.
- Yang ada adalah riwayat dimana Rosul melarang sekelompok orang yang
memanggilnya dengan sebutan Sayyidina, walaupun dijelaskan oleh Habibnya
kang Dodi bahwa larangan Rosul saw tersebut hanya karena mereka adalah
bukan orang yang beriman. Tapi dalam kaidah ilmu hadits jika tidak ada
pertentangan dalam hal larangan ini atau dengan kata lain jika saja ada
satu hadits yang meriwayatkan Rosul saw membolehkkan seseorang
memanggilnya dengan sebutan Sayyidina, maka larangan Rosul saw tersebut
diatas tidaklah menjadi absolut. Ditambah dengan larangan Rosul terhadap
sahabatnya yang memanggilnya dengan sebutan Sayyidina yang dijawab oleh
Rosul saw bahwa Sayyid kita adalah Alloh swt.
- Sementara hadtis yang memerintahkan memanggil dengan sebutan sederhana
Abdulloh Warosululoh adalah sangat jelas merupakan perintah. Keterangan
yang kang Dodi sampaikan mengkaitkan satu hadits dengan yang lainnya tanpa
ada keterkaitan dengan Perintah Rosul saw tersebut.
- Jadi sudah jelas dalam beberapa keterangan yang dihimpun dalam diskusi
masalah ini;
- Perintah Rosul saw dalam hal ini adalah jelas : Aku adalah Muhammad
Abdullah warosululah
- Larangan Rosul saw dalam hal ini juga jelas : Sayyid kita adalah Alloh
swt
- Jadi keterangan yang disampaikan oleh Habibnya kang Dodi bertentangan
dengan apa yang disampaikan Rosul saw. Sayyid kita adalah Alloh, sementara
Habibnya kang Dodi berpendapat bahwa Sayyid kita adalah Rosul saw.
- itu mungkin sekedar menambahkan apa yang mungkin terlewatkan oleh kita
semua.
- Salam
- Abi Rafli
- At 08:52 AM 9/25/2006, you wrote:
- benar Kang Ari, memang tidak sulit memanggil Rosul
dengan menghindari penyebutan sayidina namun bukankah kita juga boleh
meyakini memanggil Rosul dengan sayidina dengan landasan hadist yang Mas
Dodi kutip?
- yang jadi masalah adalah karena kita terlalu percaya diri bahwa hal
yang orang lain lakukan itu pasti salah, coba seandainya kita
menghormati mereka yang bersholawat dengan mempergunakan sayidina
tentunya masalah tersebut akan selesai bukan? sedangkan jika kita tidak
menyukainya ya... sudah lupakan saja "sayidina".
- ada lagi dalam beberapa ceramah di berbagai media
banyak ustad kita juga memberikan embel embel "baginda", apakah ini juga
harus kita salahkan dengan anggapan berlebih lebihan?
- saya pribadi yang bodoh ini tidaklah menjadikan
penggunaan sayidina sebagai kendala dalam bersholawat, lebih baik kita
bersholawat sesuai keyakinan kita masing masing dan yang terpenting
sudah seberapa sering kita bersholawat kepada nabi?
- salam
- mohon maaf jika ada yang tidak berkenan & selamat menunaikan
ibadah puasa
-
- ----- Original Message -----
- From: Ari
- To: keluarga-islam@yahoogroups.com
- Sent: Monday, Sep 25, 2006 9:25 AM
- Subject: Re: [keluarga-islam] Re: Maafin ya, Tambahan ilmu soal :
Sayyidina
- Tapi bisa jadi juga penyebutan itu sudah melanggar perintah
langsung
- (direct order) dari Rasul saw. Bukankah sudah jelas bahwa Rosul
saw
- memerintahkan umatnya untuk memanggilnya dengan Abdullah
- warosululloh/ Abduhu warosuluhu. Ini adalah perintah langsung
Rosul
- saw dalam permasalahan memanggil Beliau saw.
- Intinya adalah karena Rosul saw sudah memerintahkan untuk
memanggil
- dengan Abdullah warosululloh/ Abduhu warosuluhu maka laksanakanlah
- perintahnya. Lalu apa sulitnya untuk menghindari penyebutan dengan
- sayidina, wa maulana, wa habibina, wa bla bla ana, dlsb?, apakah
- begitu sulitnya?.
- Salam
- Abi Rafli
__._,_.___
Ilmu merupakan harta abstrak titipan Allah Subhanahu wata'ala kepada seluruh manusia yang akan bertambah bila terus diamalkan, salah satu pengamalannya adalah dengan membagi-bagikan ilmu itu kepada yang membutuhkan.
Janganlah sombong dengan ilmu yang sedikit, karena jika Allah Subhanahu wata'ala berkehendak ilmu itu akan sirna dalam sekejap, beritahulah orang yang tidak tahu, tunjukilah orang yang minta petunjuk, amalkanlah ilmu itu sebatas yang engkau mampu.
SPONSORED LINKS
__,_._,___
|