Hehehe... ruwet ya mas... Dalil dari al-Quran sudah disampaikan, begitu pun dari Hadits2 Nabi, ditambah penjelasan dari Para Imam Madzhab, semuanya ditolak... Lah, terus saya harus mengutip perkataan siapa lagi, hehehe.....
--- In keluarga-islam@yahoogroups.com, Anto Sulistianto <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > > Hehehe, runyam urusannya emang, kalo diskusi model > jaka sembung gini.... > > Apa yg diuraikan Pak Wandy di-interprestasikan selalu > seolah-2 Pak Wandy sedang mem"propagandakan" Wahhabi. > Padahal yg diulas Pak Wandy adalah soal 'ijma para > Imam tentang keberadaan, sifat-2 Allah, beserta > dalil-2nya yg ada di Quran dan Sunnah. Itu aja yg saya > lihat > > Padahal dalam materi diskusi ini nggak ada sedikitpun > menyinggung Wahhabi, hehe gimana pula selalu disangkut > pautkan ke Wahhabi... Yaah warga KI sendiri lah yg > bisa lihat. > > Wassalam, > Anto yg Hanya Islam, bukan Wahhabi > > > --- bos gila <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > > > maaf ya.. wahabiy, anda tdak bisa menggunting > > gunting ucapan imam imam untuk tujuan keinginan > > anda, Imam Abu hanafi bukan wahabi, juga Imam > > Malik, juga Imam Addzahabiy, juga semua imam.. ngga > > ada yg jadi wahabi.. > > > > wandysulastra <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > > Untuk > > menjawab pertanyaan Kang Ramdan, sebaiknya kita > > melihat > > bagaimana Aqidah para Imam yang berkaitan dengan > > sifat-sifat Allah. > > Jika kita perhatikan dari fatwa-fatwa dan > > riwayat-riwayat para Imam, > > maka kita dapat melihat bahwa para Imam tersebut > > menetapkan sifat- > > sifat Allah sebagaimana Allah menetapkannya > > sendiri seperti yang ada > > di dalam al-QURAN maupun as-SUNNAH, seperti apa > > adanya tanpa ta'thil > > ataupun ta'wil. > > > > al-'Allamah Shidiq Hasan Khan berkata: " Madzhab > > kami adalah > > MADZHAB ULAMA SALAF, yaitu MENETAPKAN adanya > > sifat-sifat Allah TANPA > > menyerupakanNya dengan sifat mahluk dan tanpa > > menjadikan Allah dari > > sifat-sifat kekurangan, TANPA TA'THIL > > (meniadakannya makna dari ayat- > > ayat yang berkaitan dengan sifat-sifat Allah). > > Madzhab tersebut > > adalah Madzhab IMAM-IMAM dalam Islam, seperti Imam > > Malik, Imam > > Syafi'i, Imam ats-Tsauri, Imam Ibnu al-Mubarak, > > Imam AHmad dan lain- > > lain. Mereka TIDAK BERBEDA PENDAPAT dalam masalah > > USHULUDDIN. Begitu > > pula Imam Abu Hanifah, beliau sama aqidahnya > > dengan para Imam > > diatas, yaitu aqidah yang SESUAI dengan apa yang > > dituturkan oleh al- > > QURAN dan as-SUNNAH." (Qathf ats-Tsamar, > > hal.47-48) > > > > Benar sekali bahwa tidak ada sesuatu pun yang > > menyerupai Allah, Imam > > Adz-Dzahabi dalam kitabnya Siyar A'lam an Nubala > > (XX/341) menuturkan > > dari Imam Syafi'I, kata beliau: "kita menerapkan > > sifat-sifat Allah > > ini sebagaimana disebutkan di dalam al-Quran dan > > Sunnah Nabi, dan > > kita meniadakan tasybih (menyamakan Allah dengan > > mahluknya), > > sebagaimana Allah juga meniadakan tasybih itu > > dalam > > firmannya: 'tidak ada sesuatupun yang menyerupai > > Dia' (QS. As- > > Syura:11) > > > > Imam Abu Hanifah berkata: "Tidaklah pantas bagi > > seseorang untuk > > berbicara tentang Dzat Allah. Tetapi hendaknya ia > > menyifati Allah > > dengan sifat-sifat yang disebutkan oleh Allah > > sendiri. Ia tidak > > boleh berbicara tentang Allah dengan pendapatnya > > sendiri. Maha suci > > Allah Rabbul `Alamin." (Syarah al-Aqidah > > ath-Thahawiyah, II/427) > > > > Imam ad-Daruqutni meriwayatkan dari al-Wahid bin > > Muslim, > > katanya: "Saya bertanya kepada Malik, ats-Tsauri, > > al-Auza'I, dan al- > > Laits bin Sa'ad tentang hadits-hadits mengenai > > sifat-sifat Allah. > > Mereka menjawab: "Jalankanlah (baca dan pahami) > > seperti apa adanya." > > (Ash-Shifat hal.75, Asy-Syari'ah hal.314, > > al-I'tiqad hal.118) > > > > Imam Abu Hanifah juga berkata: "Sifat-sifat Allah > > itu berbeda dengan > > sifat-sifat mahluk. Allah itu mengetahui, tetapi > > tidak seperti > > mengetahuinya mahluk. Allah itu mampu (berkuasa) > > tetapi tidak > > seperti mampunya mahluk. Allah itu melihat, tetapi > > tidak seperti > > melihatnya mahluk. Allah itu mendengar tetapi > > tidak seperti > > mendengarnya mahluk. Dan Allah itu berbicara > > tetapi tidak seperti > > berbicaranya mahluk" (al-Fiqh al-Akbar hal.302) > > > > Ketika ada seorang wanita bertanya kepada beliau: > > "Dimana Tuhan Anda > > yang Anda sembah itu?" Beliau menjawab: "Allah ada > > di langit, tidak > > di bumi." Kemudian ada seseorang bertanya: > > "Tahukah anda bahwa Allah > > berfirman, `Allah itu bersamamu' (QS. al-Hadid:4). > > Beliau > > menjawab:"Ungkapan itu seperti kamu menulis surat > > kepada > > seseorang,'Saya akan selalu bersamamu', padahal > > kamu jauh darinya." > > (al-Asma' ash shifat, II/170) > > > > Beliau juga berkata: "Siapa yang berkata, `saya > > tidak tahu Tuhanku > > itu dimana, di langit atau di bumi', maka orang > > tersebut telah > > menjadi kafir. Demikian pula orang yang berkata: > > `Tuhanku itu > > diatas `Arsy. Tetapi saya tidak tahu `arsy itu di > > langit atau di > > bumi.'" (al-Fiqh al-Absath, hal.46) > > > > Pernyataan seperti ini juga dinukil dari Ibnu > > Taimiyah dalam Majmu' > > Fatawa V/48, Ibnul Qayyim dalam Ijtima' al-Juyusy > > al-Islamiyah > > hal.139, Adz-Dzahabi dalam al-`Uluw hal.101-102, > > Ibnu Qadamah dalam > > al-`Uluw hal.116, dan Ibnu Abi al-`Izz dalam Syarh > > al-Aqidah ath- > > Thahawiyah hal.301. > > > > Imam Abu daud meriwayatkan dari Abdullah bin > > Nafi', katanya: "Imam > > Malik berkata,'Allah di langit, dan ilmu Allah > > meliputi setiap > > tempat'". (Masail al-Imam Ahmad hal.263) > > > > Abu Nu'aim juga menuturkan dari Ja'far bin > > Abdillah, katanya: "Kami > > berada di rumah Malik bin Anas. Kemudian ada orang > > yang datang dan > > bertanya:"Wahai Abu Abdillah (panggilan akrab Imam > > Malik) Allah ar- > > Rahman bersemayam (istiwa) diatas 'Arsy. Bagaimana > > Allah bersemayam?" > > Mendengar pertanyaan itu, Imam Malik marah. Beliau > > tidak pernah > > marah seperti itu. Kemudian beliau melihat ke > > tanah sambil memegang- > > megang kayu di tangannya, lalu beliau mengangkat > > kepala dan melempar > > kayu tersebut, lalu berkata, "cara Allah > > beristiwa' tidaklah dapat > > dicerna dengan akal, sedang istiwa' itu sendiri > > dapat dimaklumi > > maknanya. Sedangkan kita wajib mengimaninya, dan > > menanyakan hal itu > > adalah bid'ah. Dan saya kira kamulah pelaku bid'ah > > itu." Kemudian > > Imam Malik menyuruh orang itu agar dikeluarkan > > dari rumah beliau. > > (Al-hilayah VI/325-326, Ash-Shabuni 'Aqidah > > as-Salaf Ash-hab al- > > Hadits hal.17-18, Ibn Abd al Bar 'at-Tamhid' > > VII/151, al-Baihaqi 'al- > > Asma' Wasshifat hal.408, Ibn Hajar 'Fath al-Bari' > > xii/406-407) > > > > Imam Ibnul Qayyim menuturkan dalam kitabnya > > Ijtima' al-Juyusy sebuah > > riwayat dari Imam Syafi'I, bahwa beliau berkata: > > "Berbicara tentang > > sunnah yang menjadi pegangan saya, shahib-shahib > > saya, begitu pula > > para ahli hadits yang saya lihat dan saya ambil > > ilmu mereka seperti > > Sufyan, Malik dan lain-lain, adalah iqrar seraya > > bersaksi bahwa > > tidak ada tuhan selain Allah, dan bahwa Muhammad > > adalah utusan > > Allah, serta bersaksi bahwa Allah diatas `Arsy di > > langit, dan dekat > > dengan mahluknya, terserah kehendak Allah, dan > > Allah itu turun ke > > langit terdekat kapan saja Allah berkehendak." > > > > Mudahan-mudahan dapat dipahami.. > > > > Salam :) > > WnS > > > > __________________________________________________ > Do You Yahoo!? > Tired of spam? Yahoo! Mail has the best spam protection around > http://mail.yahoo.com >