sory gue nyempil dikit, Rasul saw tak pernah melakukan shalat tarawih di masa hidup beliau saw, beliau hanya melakukan shalat malam berjamaah, dan bukan tarawih. karena "tarawih" maknanya adalah istirahat sebentar, dinamakan shalat tarawih karena Umar ra menjadikan disela sela shalat malam berjamaah itu ada istirahatnya, diantara dua, empat rakaat istirahat sebentar lalu terus lagi.. makanya ini bid;ah hasanah, karena Rasul saw tak pernah melakukan yg model begitu, semua riwayat tentang shalat malam Rasul saw di bulan ramadhan tak ada yg menyebutkan tarawih.
wandysulastra <[EMAIL PROTECTED]> wrote: Bang Paul, bener nih ente kaga tau? Pertanyaan ente kok ada yang rada2 aneh sih... :) Tapi ya udahlah, ane coba jawab semampu ane ya Bang... 1. kapan si sholat tarawih dilakuin ? Sholat tarawih dilakukan selepas isya', banyak hadits yang menunjukkannya. Ada yang melaksanakannya di awal malam tapi ada juga yang diakhir malam. Bahkan pernah dalam satu riwayat disebutkan para sahabat melakukan sholat tarawih berjama'ah sampai menjelang subuh. 2. emang rosul pernah tarawih ? emang sempet? Dari hadits yang ane sebutin (dan masih ada hadits lain) jelas menunjukkan kalau Rasulullah Tarawih. Lah, emang sempet? Nah, ini pertanyaan yang menurut ane rada aneh... Ente jawab sendiri deh, kira2 rasulullah pernah ngga melalaikan sesuatu yang diperintahkan Allah dengan alasan ngga sempet... :) 3. fungsinya tarawih apan si ? Fungsi ibadah sunnah secara umum adalah untuk mendekatkan diri kepada Allah. Khusus untuk sholat tarawih (qiyamu Ramadhan) diriwayatkan dari Abu Hurairah r.a, Rasulullah bersabda: "Barangsiapa yang mengerjakan Qiyamu Ramadhan dengan penuh keimanan dan mengharapkan keridhaan Allah, akan diampunkan segala dosa yang dilakukannya sebelum itu." Sedangkan mengenai hadits2 yang menyebutkan keutamaan2 tarawih yang begitu banyak, menurut para ahli hadits riwayat2 tersebut tidak pernah ditemukan dalam kitab2 hadits. Mengenai hakikat yang terkandung di dalamnya, hanya Allah dan RasulNya yang lebih mengetahui. 4. waktu Umar tarawih kondisi islam udah gimane? Seperti yang disebutkan dalam hadits Aisyah, bahwa Rasulullah mengimami sholat tarawih berjamaah selama tiga malam. Kemudian beliau meninggalkannya karena takut menjadi wajib. Setelah itu orang2 kemudian melaksanakan tarawih berpencar-pencar baik secara sendiri2 maupun dengan mengadakan jamaah masing2. Kondisi ini bertahan hingga awal masa pemerintahan Khalifah Umar. Riwayat lengkapnya adalah sbb, dari 'Aisyah ia berkata : "Artinya : Pernah orang-orang shalat (malam) di masjid Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, pada bulan Ramadhan dengan sendiri- sendiri, orang-orang itu mempunyai sedikit hafalan Al-Qur'an, lalu ada kurang lebih lima atau enam orang, atau lebih sedikit atau lebih banyak dari jumlah itu yang mengikuti shalatnya Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam. ('Aisyah berkata) : Kemudian Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, menyuruh aku mendirikan tikar di pintu kamarku, lalu aku kerjakan. Kemudian Ia keluar ke pintu sesudah shalat Isya' yang terakhir. Ia ('Aisyah) berkata : Lalu orang-orang yang di masjid mengerumuni beliau, lalu Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, shalat bersama mereka, shalat malam yang panjang, kemudian beliau berpaling dan masuk (ke rumah), beliau tinggalkan tikar itu sebagaimana adanya. Ketika pagi hari orang- orang memperbincangkan shalatnya Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersama mereka yang di masjid pada malam itu. (Akibatnya) orang-orang berkumpul lebih banyak lagi sehingga masjid menjadi penuh sesak. Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam keluar pada malam yang kedua, maka orang-orang shalat mengikuti shalatnya. Pada pagi harinya orang-orang menceritakan kejadian itu, sehingga bertambah banyaklah pengunjung di malam yang ke tiga, pada malam itu beliau keluar dan orang-orang shalat mengikuti shalatnya. (Akhirnya) pada hari keempat masjid tidak mampu lagi menampung pengunjungnya, maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam shalat Isya' bersama mereka, kemudian beliau masuk rumahnya dan orang-orang memastikan hal itu. 'Aisyah melanjutkan : Beliau bertanya kepadaku : Bagaimana orang-orang bisa menjadi seperti itu ya 'Aisyah ?. Aku menjawab : Ya Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam ! Orang-orang mendengar tentang shalatmu bersama mereka yang di masjid tadi malam, oleh karena itu mereka berkumpul agar engkau mau shalat bersama mereka. Beliau berkata : 'Gulunglah tikarmu ini ya 'Aisyah', lalu aku kerjakan. Malam itu Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam tidur dengan tidak lalai, sedangkan orang-orang mengetahui tempatnya, kemudian masuklah beberapa orang dari mereka sambil berkata : As- Shalat ! hingga Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam keluar untuk shalat Shubuh. Setelah selesai shalat Fajar, beliau menghadap ke orang banyak, kemudian bertasyahhud dan berkata : Amma ba'du ! Wahai orang-orang demi Allah dan Alhamdulillah tadi malam aku tidur pulas, tidak tersembunyi bagiku tempat-tempat kamu, tetapi aku khawatir akan dijadikan kewajiban buat kamu sekalian. Pada riwayat lain : Tetapi aku takut diwajibkan atas kamu shalat malam (itu), dan kamu tidak sanggup mengerjakannya ......" Pada riwayat lain Zuhri menambahkan : Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, wafat sedangkan orang-orang dalam keadaan seperti itu, demikian juga pada masa khalifah Abu Bakar dan permulaan kekhalifahan Umar (Hadits Shahih Riwayat Bukhari, Muslim, Abu Dawud Nasa'i, Ahmad dan Faryabi serta Ibnu Nashr). Ibnu At-Tiien dan yang lainnya berkata : "Umar bin Al-Khattab mengambil kesimpulan, dengan ketetapan Nabi Shallallahu `alaihi wa salam akan keabsahan shalat orang-orang yang bermakmum kepada beliau pada beberapa malam itu. Kalaupun ada yang beliu benci, hanya sebatas karena beliau khawatir akhirnya menjadi wajib atas mereka. Inilah yang menjadi rahasia kenapa Al-Bukhari mengutip hadits Aisyah yang terdahulu sesudah hadits Umar. Setelah nabi meninggal, kekhawtiran itu sudah tidak berlaku lagi. Umar lebih mengutamakan kesimpulan demikian, karena berpencar-pencarnya kaum muslimin dapat menimbulkan perpecahan. Dan juga karena berjama'ah dengan satu imam itu lebih membawa semanngat bagi banyak orang yang shalat . Dan terhadap ucapan Umar itu, mayoritas umat lebih cenderung " [Fathul Bari IV : 203-204] Demikian dari saya. Silakan buat yang mau menambahkan... Salam :) WnS --- In keluarga-islam@yahoogroups.com, joseph khaidar <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > > Mas wandy, sekedar tanye aja mas. tulisan mas jadi nambah ilmu sejarah ane... tapi maaf ye mas ane mo tanye karena ane beneran kage tau.. > > 1. kapan si sholat tarawih dilakuin ? > 2. emang rsoul pernah tarawih ? emang sempet? > 3, fungsinya tarawih apan si ? > 4. waktu Umar tarawih kondisi islam udah gimane/ > > ane beneran kage tau nih... jadi jawabnye yang rada jelasan ya mas... > ===== __________________________________________________ Do You Yahoo!? Tired of spam? Yahoo! Mail has the best spam protection around http://mail.yahoo.com