Nah ini yang konyol...

Anda mengaku tidak suka perpecahan, perselisihan. Tapi anda tidak 
sadar kalau anda sendiri telah memulai suatu perselisihan.

--- In keluarga-islam@yahoogroups.com, "Kartika, Bambang" 
<[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> Anda sakit hati,...saya juga mantan wahabi hahahah
>  
> 
> -----Original Message-----
> From: keluarga-islam@yahoogroups.com [mailto:keluarga-
[EMAIL PROTECTED] Behalf Of wandysulastra
> Sent: Tuesday, December 11, 2007 9:14 AM
> To: keluarga-islam@yahoogroups.com
> Subject: [keluarga-islam] Re: Memuji Rasulullah Belebihan
> 
> 
> 
> Apa anda pikir kalimat "madzhab sempalan", "wahabi", yang sering 
> dilontarkan oleh orang2 dari "golongan" anda untuk mereka yang 
> berbeda dengan pemahaman anda bukan suatu cacian? Seharusnya kita 
> sadar, bahwa masalah khilafiyah adalah suatu keniscayaan di dalam 
> agama kita. Jadi tidak perlu anda naik darah membaca kalimat yang 
> berbeda dengan pemahan anda (yang menurut anda 
> sifatnya "menyerang"), padahal banyak pula orang2 dari "golongan" 
> anda yang mengirim artikel dengan sifat menyerang, tapi anda tidak 
> berkomentar apa2.
> 
> Jadi sekali lagi saya tanyakan kepada anda, mengapa hanya tulisan 
Bu 
> Yati yang anda anggap menyerang? Dan tunjukan dibagian mana dari 
> artikel kiriman beliau tersebut yang menurut anda salah?
> 
> Mari kita diskusikan dengan baik tanpa perlu menyebut kata2 
wahabi, 
> ahlul bid'ah, madzhab sempalan, de-el-el, de-el-el....
> 
> --- In keluarga-islam@ <mailto:keluarga-islam%40yahoogroups.com> 
yahoogroups.com, "Kartika, Bambang" 
> <KARTIKAB@> wrote:
> >
> > Sekali lagi coba anda liahat dari awal karena saya beberapa hari 
> ini muncul, sebenarnya saya juga membaca milisi dari teman-teman, 
> begitu juga anda bukan?????? mana saya mempromosikan, memang 
> kenyataan dilingkungan saya juga begitu, LDII,MUHAMADIYAH, NU ,dan 
> ABANGAN hidup berdampingan, sehingga kami membuat waktu untuk 
> kegiatan islami, terusterang di tempat saya sering terjadi 
kebaktian 
> dirumah, Alhamdulillah, dengan kegiatan islami dari teman teman 
> saya, sekarang sudah tidak ada lagi kebaktian dirumah, mengapa 
kita 
> harus menyerang dengan kekerasan kepada non muslim??? perlukah??? 
> menurut saya tidak perlu, wajar saja mereka menjalani ibadat 
dirumah 
> karena yang islam masing-masing mementingkan diri sendiri, dengan 
> kegiatan kegiatan yang kami lakukan bisa mengatasi tanpa dengan 
> cacian kepada para non muslim dan lebih manfaat kepada lingkungan, 
> dunia akhirat.
> > 
> > 
> > -----Original Message-----
> > From: keluarga-islam@ <mailto:keluarga-islam%40yahoogroups.com> 
yahoogroups.com [mailto:keluarga-
> [EMAIL PROTECTED] <mailto:islam%40yahoogroups.com> com]On Behalf 
Of wandysulastra
> > Sent: Monday, December 10, 2007 4:15 PM
> > To: keluarga-islam@ <mailto:keluarga-islam%40yahoogroups.com> 
yahoogroups.com
> > Subject: [keluarga-islam] Re: Memuji Rasulullah Belebihan
> > 
> > 
> > 
> > Kalau anda memang betul2 prihatin dengan masalah perselisihan, 
> > mengapa hanya postingan dari bu yati saja yg anda komentari... 
> Saya 
> > lihat sebelumnya ada postingan mengenai pahala bacaan Alquran 
dan 
> > topik2 sejenis yang juga sudah sering sekali di bahas disini. 
> Mengapa 
> > anda tidak merasa prihatin dengan postingan2 tersebut? Apa 
karena 
> yg 
> > memposting adalah orang dari "golongan" anda?
> > 
> > Saya lihat anda juga gemar sekali "mempromosikan" tahlil dan 
> maulid, 
> > bukankah hal tersebut juga merupakan bagian dari sumber 
> perselisihan 
> > yang sering terjadi?
> > 
> > Salam :)
> > 
> > --- In keluarga-islam@ <mailto:keluarga-islam%40yahoogroups.com> 
> yahoogroups.com, "Kartika, Bambang" 
> > <KARTIKAB@> wrote:
> > >
> > > Amati dulu postingan saya, P'...,.Berarti anda setuju bila 
> > dilanjutka begitukan ? terus terang saya pribadi prihatin bila 
ada 
> > perselisihan atau permasalahan terulang kembali dari penyebab 
yang 
> > sama itulah peribahasa kekonyolan, tidak hanya BuYati termasuk 
> saya 
> > dan Anda bisa saja konyol, itulah peribahasa tidak hanya urusan 
> agama 
> > saja. Sebelumnya saya sudah mempostingkan agar semua 
dikembalikan 
> > kepada Alquran dan hadis.
> > > 
> > > Silahkan lihat postingan saya 07 Desember 2007 untuk 
pertanyaan 
> > dari PAGI CERAH, harapan saya masalah ini ditutup karena dulu 
> sudah 
> > pernah, ujungnya adalah hujatan, apakah ini harus terulang lagi? 
> bila 
> > iya maka KONYOL, 
> > > 
> > > 
> > > -----Original Message-----
> > > From: keluarga-islam@ <mailto:keluarga-islam%
40yahoogroups.com> 
> yahoogroups.com [mailto:keluarga-
> > [EMAIL PROTECTED] <mailto:islam%40yahoogroups.com> com]On 
Behalf 
> Of wandysulastra
> > > Sent: Monday, December 10, 2007 9:41 AM
> > > To: keluarga-islam@ <mailto:keluarga-islam%40yahoogroups.com> 
> yahoogroups.com
> > > Subject: [keluarga-islam] Re: Memuji Rasulullah Belebihan
> > > 
> > > 
> > > 
> > > Saya rasa tidak ada yang konyol. Saya berbaik sangka bahwa 
semua 
> > > yang ada di milis ini berniat untuk saling membagi ilmu atau 
> > > informasi. Apakah ada yang salah dengan artikel yang dikirim 
Ibu 
> > > Yati? Mengapa anda menganggapnya konyol? Apakah artikel yang 
> boleh 
> > > dikirim dan yang tidak dianggap konyol adalah artikel yang 
hanya 
> > > baik menurut anda saja? 
> > > 
> > > Kalau memang ada perbedaan pemahaman, silakan didiskusikan 
> dengan 
> > > baik. Tidak perlu melontarkan kata2 yang justru hanya akan 
> membuat 
> > > kita saling menjelekan satu dengan yg lain.
> > > 
> > > Mohon maaf juga bila kurang berkenan dengan kata2 saya. 
> > > 
> > > Salam
> > > 
> > > --- In keluarga-islam@ <mailto:keluarga-islam%
40yahoogroups.com> 
> > yahoogroups.com, "Kartika, Bambang" 
> > > <KARTIKAB@> wrote:
> > > >
> > > > Pak,Wandy sulastra,....permulaanya adalah seperti dibawah 
ini 
> > > silahkan di tinjau ulang, makanya saya sampaikan semua ada 
> > dasarnya, 
> > > mengapa meski dibuka lagi, tentu saja hal ini akan mengulang 
> > masalah 
> > > lagi, pepatah mengatakan "jangan sampai engkau jatuh pada 
lubang 
> > > yang sama". Ma'af Pak Wandi,...menurut saya suatu kekonyolan 
> kalau 
> > > hal ini sampai terulang lagi, yang lebih bahaya lagi ada 
maksud 
> apa 
> > > menguyek-uyek itu lagi, hal itu sangat rentan dengan 
perpecahan 
> > > umat, dan terus terang saja perpecahan itu akibat dari 
> kedangkalan 
> > > ilmu pengetahuan tentang agama yang dimiliki, nafsu yang tidak 
> > baik, 
> > > cara menyampaikanya dan lain sebagainya, itu semua bisa 
> dipelajari 
> > > dengan keadaan yang sudah terjadi bahasa jawanya "Ngilmu 
titen". 
> > > (peringatan-peringatan yang timbul akibat dari ulah 
seseorang / 
> > dari 
> > > sebab akibat), sekalilagi silahkan di perhatikan dengan cermat 
> > > dibawah ini. saya juga mohon ma'af bila hal ini kurang 
berkenan.
> > > > 
> > > > 
> > > > -----Original Message-----
> > > > From: keluarga-islam@ <mailto:keluarga-islam%
> 40yahoogroups.com> 
> > yahoogroups.com [mailto:keluarga-
> > > [EMAIL PROTECTED] <mailto:islam%40yahoogroups.com> com]On 
> Behalf 
> > Of y4tie
> > > > Sent: Sunday, December 02, 2007 9:16 AM
> > > > To: keluarga-islam@ <mailto:keluarga-islam%
40yahoogroups.com> 
> > yahoogroups.com
> > > > Subject: [keluarga-islam] Memuji Rasulullah Belebihan
> > > > 
> > > > 
> > > > 
> > > > Nabi shallAllohu 'alaihi wasallam adalah orang yang paling 
> mulia 
> > > di 
> > > > muka bumi. Seorang Rasul satu-satunya yang memiliki syafa'at 
> > agung 
> > > > pada hari Kiamat. Orang yang pertama kali membuka pintu 
Surga. 
> > > > Seorang yang diakui ketinggian akhlaknya oleh para sahabat 
> bahkan 
> > > > hingga oleh orang-orang yang memusuhinya. Seorang hamba yang 
> > > karena 
> > > > keseluhuran akhlaknya mendapat pujian langsung dari Alloh 
> > > Subahanahu 
> > > > wa Ta'ala. Meski demikian Nabi shallAllohu 'alaihi wasallam 
> > > melarang 
> > > > kita memujinya secara berlebihan.
> > > > Beliau shallAllohu 'alaihi wasallam bersabda, yang 
> > > artinya: "Jangan 
> > > > memujiku berlebihan sebagaimana orang-orang Nashrani memuji 
> > > > berlebihan kepada Isa bin Maryam. Sesungguhnya aku hanyalah 
> > > seorang 
> > > > hamba maka katakanlah, hamba Alloh dan RasulNya'." (HR: Al-
> > > Bukhari).
> > > > 
> > > > Apa al-ithra' (memuji berlebihan) itu?
> > > > 
> > > > Al-Ithra' yang dilarang adalah memuji berlebihan dan 
melampaui 
> > > batas 
> > > > hingga terjerumus pada yang haram, kebatilan, dusta bahkan 
> > syirik. 
> > > > Batas syirik inilah yang dilanggar orang-orang Nashrani 
hingga 
> > > > mereka mengatakan, 'Isa bin Maryam 'alaihissalam adalah 
Alloh 
> > > > Subahanahu wa Ta'ala, atau putra Alloh Subahanahu wa Ta'ala 
> atau 
> > > > salah satu dari yang tiga'. 
> > > > 
> > > > Dalil-Dalil Yang Menunjukkan keharamannya
> > > > 
> > > > Nabi shallAllohu 'alaihi wasallam melarang kita memujinya 
> secara 
> > > > berlebihan bukanlah sikap merendah (tawadhu') Nabi 
> > > > shallAllohu 'alaihi wasallam, tetapi suatu syari'at yang 
> > > menegaskan 
> > > > diharamkannya hal tersebut. Keharaman al-ithra' ini, bahkan 
> > > > ditegaskan Nabi shallAllohu 'alaihi wasallam dalam banyak 
> > > kesempatan.
> > > > 
> > > > Imam Ahmad meriwayatkan dari Anas radhiyAllohu 'anhu bahwa 
> > seorang 
> > > > laki-laki berkata, yang artinya: " Wahai Muhammad, wahai 
tuan 
> > > kami, 
> > > > putra dari tuan kami, orang terbaik kami dan putra dari 
orang 
> > > > terbaik kami." Maka serta merta Nabi shallAllohu 'alaihi 
> wasallam 
> > > > menyangkal: " Wahai manusia, berhati-hatilah dengan ucapan 
> > kalian, 
> > > > dan jangan terpedaya oleh setan. Saya adalah Muhammad bin 
> > > Abdullah, 
> > > > hamba Alloh dan RasulNya. Demi Alloh, sesungguhnya aku tidak 
> > > > menyukai kalian menyanjungku melebihi kedudukan yang telah 
> > > diberikan 
> > > > Alloh kepadaku." (HR: Ahmad)
> > > > 
> > > > Dalam kisah delegasi suku Bani Amir, di hadapan Nabi 
> > > > shallAllohu 'alaihi wasallam ada yang menyanjung: "Di tengah-
> > > tengah 
> > > > kita ada Nabi yang mengetahui apa yang (akan terjadi) 
besok." 
> > Maka 
> > > > spontan Nabi shallAllohu 'alaihi wasallam mengingkari 
> perkataan 
> > > > tersebut seraya bersabda: "Tinggalkanlah yang ini." (HR: Al-
> > > > Bukhari). 
> > > > 
> > > > Dalam riwayat Ibnu Majah ditambahkan, yang artinya: "Tidak 
ada 
> > > yang 
> > > > mengetahui apa yang (akan terjadi) besok kecuali Alloh." 
> > > > 
> > > > Haramnya al-ithra' 
> > > > 
> > > > Sebagian orang mengira, al-ithra' (pujian berlebihan) yang 
> > > dilarang 
> > > > Nabi shallAllohu 'alaihi wasallam adalah yang sampai pada 
> derajat 
> > > > menuhankan beliau shallAllohu 'alaihi wasallam, sebagaimana 
> yang 
> > > > dilakukan orang-orang Nashrani terhadap Isa bin 
> > > > Maryam 'alaihissalam, adapun selainnya maka dibolehkan.
> > > > 
> > > > Ini adalah pemahaman keliru. Pemahaman ini dibantah oleh 
sabda 
> > > Nabi 
> > > > shallAllohu 'alaihi wasallam, yang artinya: "Maka 
> > > katakanlah, 'hamba 
> > > > Alloh dan RasulNya'." 
> > > > 
> > > > Dalam hadits tersebut, Nabi shallAllohu 'alaihi wasallam 
> melarang 
> > > > pujian yang diharamkan, lalu menunjukkan hendaknya pujian 
itu 
> > > tidak 
> > > > melampaui kedudukannya sebagai hamba Alloh Subahanahu wa 
> Ta'ala 
> > > yang 
> > > > tidak bisa mendatangkan manfaat atau madharat, baik untuk 
> dirinya 
> > > > atau pun orang lain. Alloh Subahanahu wa Ta'ala berfirman, 
> yang 
> > > > artinya: "Katakanlah (wahai Muhammad), 'Aku tidak bisa 
> memiliki 
> > > > (mendatangkan) manfaat maupun madharat untuk diriku kecuali 
> jika 
> > > > dikehendaki oleh Alloh." (QS: Al-A'raf: 144). 
> > > > 
> > > > Adapun keistimewaan Nabi shallAllohu 'alaihi wasallam atas 
> > segenap 
> > > > manusia yang lain adalah bahwa Alloh Subahanahu wa Ta'ala 
> > > memilihnya 
> > > > untuk mengemban risalah dan amanat wahyu, sebagaimana firman 
> > Alloh 
> > > > Subahanahu wa Ta'ala, artinya: "Katakanlah (wahai 
> > > > Muhammad), 'Sesungguhnya aku hanya-lah adalah manusia biasa 
> > > seperti 
> > > > kalian, yang diberikan wahyu kepadaku." (QS: Al-Kahfi: 110). 
> > > > 
> > > > Tindakan prefentif (penjagaan)
> > > > 
> > > > Larangan memuji berlebihan kepada Nabi shallAllohu 'alaihi 
> > > wasallam 
> > > > adalah untuk menjaga Ummat Islam agar tidak terjerumus pada 
> hal-
> > > hal 
> > > > yang diharamkan. Sama halnya ketika Nabi shallAllohu 'alaihi 
> > > > wasallam melarang laki-laki berkhalwat (berduaan) dengan 
> wanita 
> > > > bukan mahramnya. Ini adalah bentuk penjagaan agar umat Islam 
> > tidak 
> > > > terjerumus pada perbuatan zina.
> > > > 
> > > > Upaya prefentif terbesar yang dilakukan Nabi 
> shallAllohu 'alaihi 
> > > > wasallam adalah penjagaan agar Ummat Islam tidak terjerumus 
> pada 
> > > > perbuatan dosa terbesar, yaitu syirik. Sedangkan sarana 
> termudah 
> > > > yang menjerumuskan orang kepada syirik adalah mengagung-
> agungkan 
> > > > orang-orang shalih dari kalangan para Nabi, wali, dan ulama 
> > secara 
> > > > berlebihan. Baik dalam bentuk ucapan dengan memuji mereka 
> secara 
> > > > berlebihan, atau dalam bentuk tindakan dan ini yang lebih 
> banyak 
> > > > terjadi dengan berbagai macamnya. Dan yang paling umum 
terjadi 
> > > > adalah dengan mengagungkan kuburan mereka, membangunnya dan 
> > > > menjadikannya sebagai tempat ibadah. 
> > > > 
> > > > Inilah yang sangat dilarang Nabi shallAllohu 'alaihi 
wasallam 
> > > sampai-
> > > > sampai sebelum sakaratul maut, beliau shallAllohu 'alaihi 
> > wasallam 
> > > > menyatakan, yang artinya: "Semoga Alloh melaknat orang-orang 
> > > Yahudi 
> > > > dan Nashrani, mereka menjadikan kuburan para Nabinya sebagai 
> > > tempat 
> > > > ibadah (masjid). Aisyah berkata, 'Beliau memperingatkan dari 
> > > > perbuatan mereka'." (HR: Al-Bukhari dan Muslim).
> > > > 
> > > > Sahabat Jabirz meriwayatkan, yang artinya: "Bahwasanya Nabi 
> > > > shallAllohu 'alaihi wasallam melarang mengapur kuburan dan 
> > > membangun 
> > > > (sesuatu) di atasnya." (HR: Muslim). 
> > > > 
> > > > Dan masih banyak lagi hadits lain yang melarang pengagungan 
> > > > berlebihan kepada manusia. Itu semua untuk menjaga Ummat 
Islam 
> > > agar 
> > > > terbebas dari syirik. Semoga kita diberikan hidayah dan 
> kekuatan 
> > > > untuk menghindari hal berlebihan ini. Wallahu a'lam bish 
> shawab.
> > > > 
> > > > (Sumber Rujukan: Silsilah Manahij Dauratil Ulum Asy-
Syar'iyyah 
> > > > wal 'Arabiyyah)
> > > > 
> > > > mediamuslim.info
> > > > 
> > > > 
> > > > 
> > > > 
> > > > 
> > > > --------------------------------------------------------
> > > > 
> > > > This message (including any attachments) is only for the use 
> of 
> > > the person(s) for whom it is intended. It may contain Mattel 
> > > confidential, proprietary and/or trade secret information. If 
> you 
> > > are not the intended recipient, you should not copy, 
distribute 
> or 
> > > use this information for any purpose, and you should delete 
this 
> > > message and inform the sender immediately.
> > > >
> > >
> >
>


Reply via email to