On Thursday 14 December 2000 10:18, Made Wiryana wrote:
> Sebetulnya mungkin ini yang agak membedakan, di satu sisi company Linux
> rata-rata startup yang masih sibuk membenahi productnya.  Dana PR mereka
> relatif kecil.  Di sisi lain yang dihadapi adalah companya "besar" dg
> dana "PR yang sangat besar".
Atau mungkin malah nggak ada dana untuk PR, boro-boro untuk PR untuk hal lain 
aja mungkin kagak ada juga. :)

> Di sisi lain, menawarkan "Linux" tidak sekedar menawarkan suatu product,
> tetapi menimbulkan dampak "cermin" sehingga sering timbul resistansi besar
> dari masyarakat yang sering juga berdampak memberikan "lentingan
> keras".  Nah faktor "lentingan" inilah yang perlu juga diantisipasi.
Bener sekali Mas. Kalo cuma menawarkan produk, orang Indonesia mungkin akan 
membandingkan dg produk2 MS, karena mereka udah kenal. Alternatifnya, kita 
tawarkan solusi untuk memecahkan permasalahan mereka. Sepertinya dg model 
bisnis ini, company yg berbasis bisa "live happily ever after". :)

> Kita banyak orang yang bisa Linux, banyk yang udah menulis.. tapi sedikit
> yang men"share" degnan orang lain.
Atau malah terlalu repot ngoprek2 code jadi nggak sempet nulis, apalagi share 
dengan orang lain. :)

> He.he.h.  Menurutu saya, waktu lebih banyak ketika di LN lagi
> belajar...ketikadi Indonesia biasanya constraint waktu malah membuat makin
> terbatas...
Biasanya kalo di LN orang2 Indonesia pada rajin2, tulisannya banyak, tapi 
setelah kembali biasanya nggak pernah nulis lagi. Mudah2an nggak semuanya 
begitu. :)

-- 
Tedi Heriyanto
email : tedi-h at usa dot net (personal)    URL : http://tedi.trustix.co.id
          tedi at trustix dot com (business)   Fax : 1-253-660-0870

----------------------------------------------------------------------------
Utk berhenti langganan, kirim email ke [EMAIL PROTECTED]
Informasi arsip di http://www.linux.or.id/milis.php3
Pengelola dapat dihubungi lewat [EMAIL PROTECTED]

Kirim email ke