2009/3/2 Donny Kurnia <donnykur...@gmail.com>:
> mochamad effendi wrote:
>> IMHO, dalam kasus seperti ini yang salah bukan Microsoft melainkan produsen 
>> netbook/laptop-nya yang gak insyaf-insyaf. Padahal dagangan mereka bisa 
>> lebih laris kalau mau mengikuti permintaan "manusia merdeka".
>>
>> Salam,
>> Effendi
>>
>
> Microsoft ikut andil pak, mereka pernah kirim surat 'ancaman' ke
> produsen hardware, intinya harus tetap bundle OS Windows, dan tidak
> membuka kesempatan pembuatan driver hardware tersebut untuk OS non
> Windows. Banyak beritanya di luar negeri sana, pernah masuk slashdot
> juga kok.
>
> --
> Donny Kurnia
> http://hantulab.blogspot.com
> http://www.plurk.com/user/donnykurnia
>
>
> --
> Berhenti langganan: linux-aktivis-unsubscr...@linux.or.id
> Arsip dan info: http://linux.or.id/milis
>
>

oops baru mau post hal yang sama. Kalau diberi pilihan, produsen
laptop lebih senang kok, bisa lebih murah dalam menjual produk, dan
bisa mengkustomisasi produk sesuai permintaan konsumen. Jadi mereka
bisa menjaring konsumen dengan strategi beda-beda harga sesuai bujet
dan keinginan konsumen. Jadi saya pikir, memang produsen laptop kalau
dibebasin ya senang-senang aja. Si Bos Jendela tuh yang nggak seneng
:)

--

-- 
Berhenti langganan: linux-aktivis-unsubscr...@linux.or.id
Arsip dan info: http://linux.or.id/milis

Reply via email to