Hallo Bung Mustafa,
perkenankan saya utk sedikit mencari tahu terkait dengan ucapan
selamat Natal ini dari kaum muslim.
saya pribadi tidak terlalu peduli apakah saudara/i muslim saya
memberikan ucapan selamat Natal. Saya berterima kasih jika diberi
ucapan selamat Natal, kalopun tidak, sayapun sangat memaklumi.

Kenapa? Karena saya pernah mendengar khotbah di mesjid yang
menyebutkan bahwa memberikan ucapan selamat natal, paskah dan hari-2
besar kristiani adalah haram hukumnya menurut Alquran. Oleh karenanya
saya memahami perkara tidak memberikan ucapan selamat natal bukan
perkara like or dislike, melainkan memang itulah yang diatur dalam
kitab suci.

Hanya saja, saya jadi agak bingung dengan tulisan Bung Mustafa yang
menyebutkan sebaliknya.
Pertanyaan saya, apakah Alquran (dalam Surat yg berbeda) juga
menyebutkan bahwa menyebutkan memberikan ucapan selamat atas hari-hari
besar agama lain adalah haram?

Kedua, jika dan hanya jika memang ada dua Surat atau lebih yang
katakanlah berkesan kontradiktif. Mana yang  diikuti, apakah Surat
yang muncul belakangan, atau bagaimana? Kalo memang tidak ada dua
Surat atau lebih yang "kontradiktif", mohon pertanyaan saya ini
diabaikan.
Dalam Alkitab pun saya ketahui ada "pernyataan-pernyataan yang
kontradiktif", sampai sekarang pun saya juga belum dapat penjelasan
yang memuaskan.

Ini sekedar pertanyaan "ringan" saja lhoh, yang samasekali tidak saya
maksudkan untuk memunculkan perdebatan. Sekedar want to know aja.

Salam,
Nanus


On 12/22/07, Mustafa Dandenong <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>         Ucapan "Selamat Natal"        menurut Al-Qur'an          ~Tidak
> Haram~           Dr. M. Quraish Shihab
>
>     Sakit perut menjelang persalinan, memaksa Maryam      bersandar ke pohon
> kurma. Ingin rasanya beliau      mati, bahkan tidak pernah hidup sama
> sekali.      Tetapi Malaikat Jibril datang menghibur: "Ada anak      sungai
> di bawahmu, goyanghan pangkal pohon kurma      ke arahmu, makan, minum dan
> senangkan hatimu.      Kalau ada yang datang katakan: 'Aku bernazar tidak
>   bicara.'"            "Hai Maryam, engkau melakukan yang amat buruk.
> Ayahmu bukan penjahat, ibumu pun bukan penzina,"      demikian kecaman
> kaumnya, ketika melihat bayi di      gendongannya. Tetapi Maryam terdiam.
> Beliau hanya      menunjuk bayinya. Dan ketika itu bercakaplah sang
> bayi menjelaskan jati dirinya sebagai hamba Allah      yang diberi Al-Kitab,
> shalat, berzakat serta      mengabdi kepada ibunya. Kemudian sang bayi
> berdoa:      "Salam sejahtera (semoga) dilimpahkan kepadaku      pada hari
> kelahiranku, hari wafatku, dan pada hari      ketika aku dibangkitkan hidup
> kembali."
>   Itu cuplikan kisah Natal dari Al-Quran Surah Maryam ayat 34.  Dengan
> demikian,  Al-Quran mengabadikan dan merestui ucapan  selamat Natal pertama
> dari dan untuk  Nabi  mulia  itu, Isa a.s.
>
>
>
> ---------------------------------
> Looking for last minute shopping deals?  Find them fast with Yahoo! Search.

Kirim email ke