Mbak Vonny,
Nek gitu, hapus saja bagian doa Bapa Kami "Dan ampunilah kami seperti kamipun mengampuni yang bersalah kepada kami" .. kan menurut doa itu, pengampunan dari Tuhan datangnya seimbang dg kemampuan kita utk mengampuni kesalahan sesama. Bagian ini juga mengajarkan ttg siapa to sejatine manusia itu? Jadi nek durung sanggup, yo wis dipotong saja bagian itu. Salam, SONY H WALUYO * You are what you think about. Beware of your mind. -----Original Message----- From: mayapadaprana@yahoogroups.com [mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of vonny vitawati Sent: Wednesday, December 26, 2007 8:22 PM To: mayapadaprana@yahoogroups.com Subject: Re: [Mayapada Prana] Ucapan "Selamat " menurut Al Qur'an tidak haram. Alah...ngapain juga pusing2......anda2 ga mau ngasih selamat ... buat kita2 ga ngaruh kok,emangnya gw pikirin ..... kita mah tetep aja ngerayain Natal...... so ga usah pusing2 dah .....ga ngasih selamat .... emangnya trus kita ga jadi Natalan ? gitu aja kok repot...... Heran kok ribet amat siy ..... Bikin muak aja !!!!!!! --- mustafadandenong <mustafadandenong@ <mailto:mustafadandenong%40yahoo.com> yahoo.com> wrote: > > Soal ayat berbeda itu memang diakui, tergantung > manusianya mau pakai > yg mana........ > > tapi menurut pendapat pribadi saya adl sbb. : > > Menurut Ilmu logika, tentang ucapan selamat pada > intinya bisa > dikategorikan 2 sifat maupun tujuan yaitu bersifat > etika. dan > bersifat etiket. > > Etika adalah tentang moralitas lebih ke > rohaniah/internal, etiket > tentang tata-sopan lebih kepergaulan dan lebih > bersifat lahiriah. > > Siapapun agamanya secara logika, mengucapkan Selamat > kepada > seseorang adalah suatu etiket pergaulan karena > merasa akrab > berdasarkan kasih sayang antar sesama teman, sesama > saudara... > Tidak mungkin orang mengucapkan selamat khusus > kepada orang yg tidak > dikenalnya. > > Moral lebih ditekankan ke budi pekerti, watak maupun > karakter, bagi > yg beriman, bisa jadi pengertian ucapan ini sebagai > pengakuan kepada > ajaran yg diajarkan kepada yg diucapkan....... atau > dianggap bersalah > oleh ajarannya. > > Semua itu tergantung maksud serta tujuan kita > didalam mengucapkan > itu. Ucapan selamat baik secara moral maupun etiket > adalah perbuatan > baik (tidak merugikan, tidak mencaci, sifatnya baik > bukan mencari > permusuhan), ini bukan menunjukkan moral orang lain > tapi menandakan > kualitas moral yg mengucapkan. Sebab dengan ucapan > itu kita > menghargai orang lain, bukan berarti kita menentang > kehendak Tuhan, > sehingga dengan tidak mengucapkan selamat kepada > orang yg berbeda > iman berarti itu menyenangkan hati Tuhan. Tuhan > tidak mengharapkan > manusia atau makhluk hidup lainnya menyenangkan atau > membela-Nya, > sebab semua itu adalah hasil ciptaan-Nya sendiri, > tidak perlu dibela > dan dibahagiakan. Jadi kalau ada larangan ucapan > Selamat tersebut, > maka kita akan bertanya dalam hati ini, benarkan > perintah larangan > ini dari Tuhan, ajaran ini, jangan2 ini bukan dari > Dia, tapi dari > dia yg menyusup sebagai Dia !!! dia = iblis; Dia= > Tuhan. Semoga > sadar semuanya............ > > Salam, > > Mustafa D > > > --- In mayapadaprana@ <mailto:mayapadaprana%40yahoogroups.com> yahoogroups.com, "Stephanus K. > Wibowo" > <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > > > > Hallo Bung Mustafa, > > perkenankan saya utk sedikit mencari tahu terkait > dengan ucapan > > selamat Natal ini dari kaum muslim. > > saya pribadi tidak terlalu peduli apakah saudara/i > muslim saya > > memberikan ucapan selamat Natal. Saya berterima > kasih jika diberi > > ucapan selamat Natal, kalopun tidak, sayapun > sangat memaklumi. > > > > Kenapa? Karena saya pernah mendengar khotbah di > mesjid yang > > menyebutkan bahwa memberikan ucapan selamat natal, > paskah dan hari- > 2 > > besar kristiani adalah haram hukumnya menurut > Alquran. Oleh > karenanya > > saya memahami perkara tidak memberikan ucapan > selamat natal bukan > > perkara like or dislike, melainkan memang itulah > yang diatur dalam > > kitab suci. > > > > Hanya saja, saya jadi agak bingung dengan tulisan > Bung Mustafa yang > > menyebutkan sebaliknya. > > Pertanyaan saya, apakah Alquran (dalam Surat yg > berbeda) juga > > menyebutkan bahwa menyebutkan memberikan ucapan > selamat atas hari- > hari > > besar agama lain adalah haram? > > > > Kedua, jika dan hanya jika memang ada dua Surat > atau lebih yang > > katakanlah berkesan kontradiktif. Mana yang > diikuti, apakah Surat > > yang muncul belakangan, atau bagaimana? Kalo > memang tidak ada dua > > Surat atau lebih yang "kontradiktif", mohon > pertanyaan saya ini > > diabaikan. > > Dalam Alkitab pun saya ketahui ada > "pernyataan-pernyataan yang > > kontradiktif", sampai sekarang pun saya juga belum > dapat penjelasan > > yang memuaskan. > > > > Ini sekedar pertanyaan "ringan" saja lhoh, yang > samasekali tidak > saya > > maksudkan untuk memunculkan perdebatan. Sekedar > want to know aja. > > > > Salam, > > Nanus > >