Ya Bener Apa salah kita mengucapkan Selamat atas Hari Raya orang
laennya scr Pribadi kita mengucapkan ikut Senang atas Hari Raya Orang
laennya Tanpa Dogma Agama ya lebih suka sya bilang ber-EMPATI...
Bukankah Perbedaan itu menjadi Suatu Keindahan?,Bukankah Indonesia
terkenal dengan Prinsip Bhineka Tunggal Ika prinsip nenek Moyang kita
Dulu? bukankah dengan perbedaan kita bisa Bersatu tanpa memperdulikan
perbedaan tsb itu bisa Menjadi Hal yang Harmonis dan Sungguh Indah ^^
Mohon Direnungkan Dengan Pikiran dan Hati Terbuka, Smoga Harmonis Slalu 

Salam Cahaya Harmonis

Andi
--- In mayapadaprana@yahoogroups.com, "mustafadandenong"
<[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> 
> Soal ayat berbeda itu memang diakui, tergantung manusianya mau pakai 
> yg mana........
> 
> tapi menurut pendapat pribadi saya adl sbb. :
> 
> Menurut Ilmu logika, tentang ucapan selamat pada intinya bisa
> dikategorikan 2 sifat maupun tujuan yaitu bersifat etika. dan
> bersifat etiket.
> 
> Etika adalah tentang moralitas lebih ke rohaniah/internal, etiket
> tentang tata-sopan lebih kepergaulan dan lebih bersifat lahiriah.
> 
> Siapapun agamanya secara logika, mengucapkan Selamat kepada
> seseorang adalah suatu etiket pergaulan karena merasa akrab
> berdasarkan kasih sayang antar sesama teman, sesama saudara...
> Tidak mungkin orang mengucapkan selamat khusus kepada orang yg tidak
> dikenalnya.
> 
> Moral lebih ditekankan ke budi pekerti, watak maupun karakter, bagi
> yg beriman, bisa jadi pengertian ucapan ini sebagai pengakuan kepada
> ajaran yg diajarkan kepada yg diucapkan....... atau dianggap bersalah
> oleh ajarannya.
> 
> Semua itu tergantung maksud serta tujuan kita didalam mengucapkan
> itu. Ucapan selamat baik secara moral maupun etiket adalah perbuatan
> baik (tidak merugikan, tidak mencaci, sifatnya baik bukan mencari
> permusuhan), ini bukan menunjukkan moral orang lain tapi menandakan
> kualitas moral yg mengucapkan. Sebab dengan ucapan itu kita
> menghargai orang lain, bukan berarti kita menentang kehendak Tuhan,
> sehingga dengan tidak mengucapkan selamat kepada orang yg berbeda
> iman berarti itu menyenangkan hati Tuhan. Tuhan tidak mengharapkan
> manusia atau makhluk hidup lainnya menyenangkan atau membela-Nya,
> sebab semua itu adalah hasil ciptaan-Nya sendiri, tidak perlu dibela
> dan dibahagiakan. Jadi kalau ada larangan ucapan Selamat tersebut,
> maka kita akan bertanya dalam hati ini, benarkan perintah larangan
> ini dari Tuhan, ajaran ini, jangan2 ini bukan dari Dia, tapi dari
> dia yg menyusup sebagai Dia !!! dia = iblis; Dia= Tuhan. Semoga
> sadar semuanya............
> 
> Salam,
> 
> Mustafa D
> 
> 
> --- In mayapadaprana@yahoogroups.com, "Stephanus K. Wibowo" 
> <kenjeran236@> wrote:
> >
> > Hallo Bung Mustafa,
> > perkenankan saya utk sedikit mencari tahu terkait dengan ucapan
> > selamat Natal ini dari kaum muslim.
> > saya pribadi tidak terlalu peduli apakah saudara/i muslim saya
> > memberikan ucapan selamat Natal. Saya berterima kasih jika diberi
> > ucapan selamat Natal, kalopun tidak, sayapun sangat memaklumi.
> > 
> > Kenapa? Karena saya pernah mendengar khotbah di mesjid yang
> > menyebutkan bahwa memberikan ucapan selamat natal, paskah dan hari-
> 2
> > besar kristiani adalah haram hukumnya menurut Alquran. Oleh 
> karenanya
> > saya memahami perkara tidak memberikan ucapan selamat natal bukan
> > perkara like or dislike, melainkan memang itulah yang diatur dalam
> > kitab suci.
> > 
> > Hanya saja, saya jadi agak bingung dengan tulisan Bung Mustafa yang
> > menyebutkan sebaliknya.
> > Pertanyaan saya, apakah Alquran (dalam Surat yg berbeda) juga
> > menyebutkan bahwa menyebutkan memberikan ucapan selamat atas hari-
> hari
> > besar agama lain adalah haram?
> > 
> > Kedua, jika dan hanya jika memang ada dua Surat atau lebih yang
> > katakanlah berkesan kontradiktif. Mana yang  diikuti, apakah Surat
> > yang muncul belakangan, atau bagaimana? Kalo memang tidak ada dua
> > Surat atau lebih yang "kontradiktif", mohon pertanyaan saya ini
> > diabaikan.
> > Dalam Alkitab pun saya ketahui ada "pernyataan-pernyataan yang
> > kontradiktif", sampai sekarang pun saya juga belum dapat penjelasan
> > yang memuaskan.
> > 
> > Ini sekedar pertanyaan "ringan" saja lhoh, yang samasekali tidak 
> saya
> > maksudkan untuk memunculkan perdebatan. Sekedar want to know aja.
> > 
> > Salam,
> > Nanus
> > 
> > 
> > On 12/22/07, Mustafa Dandenong <mustafadandenong@> wrote:
> > >         Ucapan "Selamat Natal"        menurut Al-Qur'an          
> ~Tidak
> > > Haram~           Dr. M. Quraish Shihab
> > >
> > >     Sakit perut menjelang persalinan, memaksa Maryam      
> bersandar ke pohon
> > > kurma. Ingin rasanya beliau      mati, bahkan tidak pernah hidup 
> sama
> > > sekali.      Tetapi Malaikat Jibril datang menghibur: "Ada 
> anak      sungai
> > > di bawahmu, goyanghan pangkal pohon kurma      ke arahmu, makan, 
> minum dan
> > > senangkan hatimu.      Kalau ada yang datang katakan: 'Aku 
> bernazar tidak
> > >   bicara.'"            "Hai Maryam, engkau melakukan yang amat 
> buruk.
> > > Ayahmu bukan penjahat, ibumu pun bukan penzina,"      demikian 
> kecaman
> > > kaumnya, ketika melihat bayi di      gendongannya. Tetapi Maryam 
> terdiam.
> > > Beliau hanya      menunjuk bayinya. Dan ketika itu bercakaplah 
> sang
> > > bayi menjelaskan jati dirinya sebagai hamba Allah      yang 
> diberi Al-Kitab,
> > > shalat, berzakat serta      mengabdi kepada ibunya. Kemudian 
> sang bayi
> > > berdoa:      "Salam sejahtera (semoga) dilimpahkan kepadaku      
> pada hari
> > > kelahiranku, hari wafatku, dan pada hari      ketika aku 
> dibangkitkan hidup
> > > kembali."
> > >   Itu cuplikan kisah Natal dari Al-Quran Surah Maryam ayat 34.  
> Dengan
> > > demikian,  Al-Quran mengabadikan dan merestui ucapan  selamat 
> Natal pertama
> > > dari dan untuk  Nabi  mulia  itu, Isa a.s.
> > >
> > >
> > >
> > > ---------------------------------
> > > Looking for last minute shopping deals?  Find them fast with 
> Yahoo! Search.
> >
>


Kirim email ke