Mas Bambang, Email-email sebelumnya telah saya forward juga ke milis media-dakwah namun belum tampil mungkin menunggu approve moderator. MMI dan FPI sama seperti ormas-ormas Islam yang lain yang mempunyai cara dan penafsiran tersendiri untuk menegakkan Islam. Karena satu akidah, mereka tetap saudara Muslim yang wajib kita rangkul dan dukung. Namun alangkah manisnya jika semua ormas Islam yang ada bergabung menjadi satu dalam Jamaah dan satu Imam,sehingga apa yang kita perjuangkan bisa terkoordinasi dan berhasil maksimal. Untuk itu saya kira dialog antar ormas Islam bersama Jamaah Muslimin Hizbullah perlu sekali diadakan kembali dengan cakupan ormas Islam yang lebih banyak dan representatif. Selanjutnya mari kita tunggu tangapan dari saudara-saudara yang lain dalam milis ini untuk lebih memperkaya gagasan diatas. Salam, Ahmad
bambang guridno <[EMAIL PROTECTED]> wrote: Mas Ahmad, Jamaah Muslimin Hizbullah, nama itu cukup asing bagi saya karena keterbatasan saya, oya,,,,, bagaimana dengan MMI ( Majelis Mujahidin Indonesia ) atau FPI ( Front Pembela Islam ) ? bagaimana dengan kegiatan mereka yang mempersiapkan bibit-2 militan calon mujahidin yang siap menegakan kalimah Alloh ? trus apa sih sebenarnya yang harus kita persiapkan dan perjuangkan yntuk kedepannya ? Wassalam,,,, bambang ----- Original Message ----- From: Al-Badruuni Enterprise To: bambang guridno Sent: Saturday, December 02, 2006 12:33 PM Subject: Re: [media-dakwah] Adakah Berpolitik dan Berpartai Dicontohkan Nabi dan Sahabat Mas Bambang, Adanya berbagai aliran/firqah di Indonesia dan juga didunia Islam adalah karena kevakuman Imamah setelah runtuhnya Kekhalifahan Turki Ustmani seperti yang disebutkan dibawah. masing-masing firqah bergerak sendiri-sendiri untuk memperjuangkan Islam. Hal inilah yang membuat Islam sangat rapuh dihadapan para Zionis dan sekutu-sekutunya. Khalifah Umar RA berkata : "Sesungguhnya tidak ada Islam tanpa Jamaah dan tidak ada Jamaah melainkan dengan Imarah,dan tidak ada Imarah melainkan dengan thaat."(riwayat Ad-Darimy,Sunan Ad-Damiry,Juz 1 hal 79). Penyatuan Muslim di India dan Mesir Di India,usaha penyatuan Muslimin coba dilakukan oleh Syaukat Ali dan Muhammad Ali, yang oleh media Barat disebut "Gerakan mendirikan Khilafah kembali (Khilafat Movement)". Tetapi karena pemahamannya adalah pemahaman politik,akhirnya usaha tsb tidak berhasil.Syaukat Ali lalu hadir dalam Kongres Khalifah di Kairo pada 13-19 Mei 1926 M yg diprakarsai ulama Al Azhar.Tapi kongres tsb tidak membuahkan keputusan yg fundamental,kecuali hanya seruan agar Muslimin menegakkan Khilafah (Ram Gopal,Indian Muslim,Asia Publishing House,Bombay,1959 hal 137,149). Penyatuan Muslimin di Indonesia Di Indonesia,usaha penyatuan Muslimin jg pernah dilakukan oleh pemuka-pemuka Muslim.Tetapi usaha ini dipengaruhi oleh keadaan yang sifatnya temporer dan terbatas. Sebagai contoh yaitu inisisatif HOS Cokroaminoto (1882-1934 M),yaitu pengadaan kongres bersifat nasional di Surabaya pada Desember 1924 M. usaha ini diikuti dengan pengiriman utusan Muslimin Indonesia ke KOngres Islam Sedunia di Makkah pada bulan Juni 1926 atas prakarsa Raja Ibnu Saud. Utusan yang dikirim adalah HOS Cokroaminoto dari Sarekat Islam dan KH Mas Mansur dari Muhammadiyah beserta Abdul Karim Amrullah (ayahanda Hamka). Namun Kongres ini batal karena pemerintah Arab Saudi mencekal karena adanya dugaan Kongres membahas masalah politik. Mengapa usaha penyatuan gagal? Masalah Khilafah adalah masalah yang sangat fundamental dan sangat asasi bagi kaum Muslimin.Usaha-usaha penyatuan yang dialkukan pemuka-pemuka Muslim gagal karena kuncinya belum terdapat pada beliau-beliau pemuka Islam. Lalu apa kuncinya?Kuncinya adalah terletak pada penafsiran kedudukan Khilafah rasul SAW,apakah sebagai kedudukan politis atau kedudukan Dien?Salah satu contohnya adalah penafsiran QS An Nisaa': 59 sbb : "Hai orang-orang yang beriman,taatlah kamu kpd Allah dan taatlah kpd Rasul dan ulil amri diantara kamu. Bila kamu berbeda pendapat ttg sesuatu,hendaklah kembalikan perkara itu kpd Allah dan rasul,jika kamu betul-betul beriman kpd Allah dan Hari Kemudian. yang demikian itu adalah lebih baik bagi kamu dan lebih baik kesudahannya. Jika ayat diatas ditafsirkan secara Dien,maka Rasul SAW dan Khulafaur Rasyidin itulah contohnya.tetapi jika secara politis maka pengambilannya itu dari Mulkan-mulkan yang bersifat politis seperti Dinasti Ummayah,Abbasiyah dan Ustmaniyyah. Ditetapinya kembali wadah Kesatuan Muslimin Sesudah Muktamar Masyumi IV di Yogyakarta disusul dengan Kongres Muslimin seluruh Indonesia (20-25 Desember 1949), dibahaslah oleh para pemuka-pemuka Islam untuk membicarakan bentuk penyatuan Muslimin. Hadir waktu itu antara lain Kyai Muhammad Ma'sum, M Saleh Suaedy (ahli hadits),Mirza Sidharta,dan Wali Al Fattah. Pada waktu itu diperdebatkan bentuk kepartaian. Namun tidak meenemukan jalan keluar., Akhirnya melalui diskusi dan musyawarah yg panjang,maka ditetapilah Jamaah Muslimin Hizbullah pada 20 Agustus 1953. bukan organisasi,bukan partai dan bukan persayarikatan yang sifatnya politis dengan Imamnya Wali Al Fattah. Jamaah ini sudah diberitahukan ke pelosok nusantara dan dunia Islam menunggu Jamaah yang lain untuk menyatukan barisan dalam Khilafah ala Minhajin Nubuwwah... Salam, Ahmad bambang guridno <[EMAIL PROTECTED]> wrote: terus ciri - ciri dari jamaah alaa minhajin nubuwah itu yang bagaimana ? sebenarnya saya masih agak bingung untuk mencari jamaah yang tepat sebagai tempat menuntut ilmu dan mengamalkan bersamanya, ada yang kaku kalau tidak dari golongannya maka paling tidak dicela, mudah membid'ahkan, ada yang ngajak tahlilan terus-an, ada pula yang sulit diterima masyarakat karena dalam pola pikir masyarakat mereka terlihat sangat ekstrim, paling tidak penyikapannya terhadap orang kafir, sebagai contoh fatwa hukuman mati bagi penghina Nabi, walaupun saya merasa nyaman didalamnya. tolong bantu saya ! terima kasih. oya,,, maaf, mengapa mas tidak mem-forward tulisan ini ke media dakwah ? paling tidak kan agar mereka tau. wassalam, bambang..... --------------------------------- Everyone is raving about the all-new Yahoo! Mail beta. --------------------------------- Everyone is raving about the all-new Yahoo! Mail beta. [Non-text portions of this message have been removed]