Wa'alaykumussalam warohmatullohi wabarokatuhu,
  Afwan mas Bambang, ana mau memberikan  komentar ( diskusi ) .....
   
  Permasalahan yang dikemukakan mas Bambang belumlah terang, masih umum. Apa 
yang disampaikan dalam Hujah mengenai hal dibawah adalah Haq. tetapi pemahaman 
masih memerlukan perincian.
   
  Dari penjelasan yang disampaikan dibawah ana bisa memahami bahwa antum ingin 
menyampaikan bolehnya melawan penguasa muslim. Mohon klarifikasinya....atau ini 
hanya bolehnya memerangi kaum muslimin ( bukan penguasa ) / masyarakat yang 
telah keluar dari pilar-pilar islam ( seperti yang dicontohkan : Umat muslim 
yang tidak membayar zakat pada zaman Sahabat Abu Bakar ra. dan Khawarij yang 
menentang khalifah kaum  muslimin ).
   
  Kalau benar demikian bahwa pembahasan dibawah adalah bolehnya melawan 
pemimpin kaum muslimin, untuk membahasnya lebih detail kiranya antum bisa 
memberikan contoh dari sirah atau atsar yang mencontohkan kejadian 
pemberontakan kepada pemimpin kaum muslimin yang kemudian kita cocokkan dengan 
kedua hadist Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam . Karena hujah yang antum 
bawakan adalah kisah sahabat Abu Bakar ( khalifah pada saat itu ) memerangi 
kaum muslimin yang tidak patuh untuk membayar zakat dan sahabat Ali ra yang 
memerangi para khawarij...
   
  Ana berpendapat dalil- dalil yang dikemukakan adalah haq ( benar ) tetapi 
tidak pada tempatnya ( kalau hal tersebut dihubungkan dengan penguasa kaum 
muslimin ) . Ana teringat tentang kisah  Dzul Khuwaishirah  cikal bakal 
khawarij yang memprotes Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam   :
   
  Dan kisah berikut dapat menjadi contoh nyata dan sekaligus dalil akan hal ini:
  Úä ÃÈí ÓÚíÏ ÑÖí Çááå Úäå ÞÇá: ÈíäÇ äÍä ÚäÏ ÑÓæá Çááå Õáì Çááå Úáíå æ Óáã æåæ 
íÞÓã ÞÓãÇó¡ ÃÊÇå Ðæ ÇáÎæíÕÑÉ -æåæ ÑÌá ãä Èäí Êãíã- ÝÞÇá: íÇ ÑÓæá Çááå¡ ÇÚÏá! 
ÞÇá ÑÓæá Çááå Õáì Çááå Úáíå æ Óáã æíáß æãä íÚÏá Åä áã ÃÚÏá¿!¡ ÞÏ ÎÈÊ æÎÓÑÊ Åä 
áã ÃÚÏá . ÝÞÇá ÚãÑ Èä ÇáÎØÇÈ ÑÖí Çááå Úäå íÇ ÑÓæá Çááå ÇÆÐä áí Ýíå¡ ÃÖÑÈ ÚäÞå. 
ÞÇá ÑÓæá Çááå Õáì Çááå Úáíå æ Óáã ÏÚå ÝÅä áå ÃÕÍÇÈÇð íÍÞÑ ÃÍÏßã ÕáÇÊå ãÚ 
ÕáÇÊåã¡ æÕíÇãå ãÚ ÕíÇãåã¡ íÞÑÃæä ÇáÞÑÂä áÇ íÌÇæÒ ÊÑÇÞíåã¡ íãÑÞæä ãä ÇáÅÓáÇã ßãÇ 
íãÑÞ ÇáÓåã ãä ÇáÑãíÉ
æÝí ÑæÇíÉ : Åäå íÎÑÌ ãä ÖÆÖÆí åÐÇ¡ Þæã íÊáæä ßÊÇÈ Çááå ÑØÈÇð áÇ íÌÇæÒ ÍäÇÌÑåã¡ 
íãÑÞæä ãä ÇáÏíä ßãÇ íãÑÞ ÇáÓåã ãä ÇáÑãíÉ
  “Dari Abi Sa’id Al Khudry rodiallahu ‘anhu, ia menuturkan: Tatkala kami 
sedang berada di sisi Rasulullah shollallahu ‘alaihi wa sallam, dan beliau 
sedang membagi-bagikan pembagian, tiba-tiba datang kepada beliau Dzul 
Khuwaishirah –dia adalah seorang lelaki dari Bani Tamim-, lalu ia berkata: 
Wahai Rasulullah, berlaku adillah! Rasulullah shollallahu ‘alaihi wa sallam 
bersabda: “Celakalah kamu, siapakah yang akan berbuat adil bila aku tidak 
berbuat adil?! Engkau pasti binasa lagi merugi bila aku tidak berlaku adil.” 
Kemudian Umar bin Al KHatthab berkata: Wahai Rasulullah, perkenankanlah aku 
pada orang ini, akan aku penggal lehernya. Rasulullah shollallahu ‘alaihi wa 
sallam menjawab: Biarkanlah dia, karena sesungguhnya dia memiliki 
sahabat-sahabat yang salah seorang dari kalian akan menganggap remeh/sedikit 
sholatnya bila dibanding dengan sholat mereka, puasanya bila dibanding dengan 
puasa mereka. Mereka membaca Al-Qur’an , akan tetapi bacaan Al-Qur’an mereka 
tidak dapat
 melewati tulang lehernya. Mereka akan keluar dari agama islam layaknya sebuah 
anak panah yang melesat tembus dari binatang buruan.”
  Pada riwayat lain dinyatakan: “Sesungguhnya akan terlahir dari keturunan 
orang ini suatu kaum yang mereka membaca kitab Allah dalam keadaan utuh, akan 
tetapi bacaannya tidak dapat melewati kerongkongannya. Mereka akan keluar dari 
agama layaknya sebuah anak panah yang melesat tembus dari binatang buruan.” 
(Muttafaqun ‘alaih)
     

  Dzul Khuwaisirah inilah cikal bakal dan perintis paham khawarij, dan ia 
memulai dan mewariskan paham ini ke anak keturunan dan pengikutnya dalam wujud 
ucapan dan idiologi/pemahaman, dan belum dalam bentuk perbuatan. Sebab sekte 
khawarij pertama kali mengadakan pemberontakan pada zaman Khilafah Utsman bin 
Affan rodiallahu ‘anhu, adapun pada zaman Rasulullah shollallahu ‘alaihi wa 
sallam Abu Bakar & Umar, mereka tidak berani untuk melakukan hal tersebut. 
Mereka merintis paham ini dimulai dengan keyakinan bahwa penguasa telah berlaku 
lalim sehingga boleh untuk digulingkan atau diberontak, kemudian mereka 
mensosialisasikan paham ini melalui ucapan atau tulisan, dan pada akhirnya 
tergalanglah kekuatan sehingga mereka memberanikan diri untuk melakukan 
pemberontakan terbesar, yaitu pemberontakan dengan angkat senjata, dan itulah 
yang terjadi di setiap zaman dan tempat, dan demikianlah logika akal sehat 
mengurutkan kronologi setiap pemberontakan. 
   
  Insya allah bersambung....
   
  Afwan bila ada kata yang salah dan yang tidak berkenan.
  Barokallhu fiykum
  Wassalamu'alaykum warohmatullohi wabarokatuhu.
   
                                 

bambang guridno <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
          Assalamu'alaikum wr.wb.

mbak hana, mengenai pembahasan tentang hadist berikut :

.........

"suatu saat nanti akan datang suatu zaman dengan pemimpin yg dzolim, lalu 
sahabat bertanya "apakah harus kami tumbangkan pemimpin spt itu ya Rasul?" lalu 
jawab Rasul "jangan!!kewajiban kalian adalah taat pada pemimpin, dan mintalah 
hak kalian pada Allah"

lalu hadist lain mengatakan 
"Barang siapa yg tidak taat kepadaku, berarti dia ingkar kepada Allah dan 
barang siapa yg tidak taat kepada amir/pemimpin, berarti dia ingkar kepadaku, 
lalu tanya sahabat "walaupun pemimpin itu dzolim ya Rasul?? jawab Rasul "iya! 
walaupun pemimpin itu dzolim, asalkan dia masih sholat"

............



---------------------------------
Don't get soaked. Take a quick peek at the forecast 
with theYahoo! Search weather shortcut.

[Non-text portions of this message have been removed]



         

 
---------------------------------
No need to miss a message. Get email on-the-go 
with Yahoo! Mail for Mobile. Get started.

[Non-text portions of this message have been removed]

Kirim email ke