Assalamu'alaikum wr.wb.

agar tidak ada salah paham, tolong baca diskusi dari awal, karena dari
awalpun aku sudah bilang tidak mau memperpanjang diskusi ini, karena
ada perbedaan pendapat ttg definisi negara kafir or muslim. karena ada
perbedaan pendapat dari para ulama, maka dari awal aku bilang..jika
aku yg kebetulan berada di negara kafir, maka aku akan melakukan
sesuatu hal untuk memproteksi akidahku terlebih dahulu (sudah aku
jelaskan di awal pertama kali diskusi ini) apa yg akan aku lakukan.
Namun..bila disuruh milih..maka aku akan tetap memilih negara muslim
sebagai tempatku mencari nafkah dan bertempat tinggal.

oke aku mulai dengan definisi negara, adalah satu wilayah dimana
terdapat pemimpin, masyarakat dan hukum yg diakui kedaulatannya oleh
bangsa lain. jadi syarat berdiri satu negara apabila :
1. mempunyai wilayah 
2. mempunyai penduduk
3. mempunyai aturan hukum dalam menjalankan pemerintahan
4. mempunyai pemimpin yg diakui dan dipilih oleh rakyat

Definisi negara muslim bagiku, adalah dipimpin oleh seorang pemimpin
"muslim" dan mempunyai mayoritas penduduk "muslim" dan menjalankan
pemerintahan dengan hukum islam. (ini idealnya)

Definisi negara kafir bagiku, adalah dipimpin oleh seorang pemimpin yg
mengingkari Allah beserta hukumnya dan dihuni oleh masyarakat yg kafir
pula terhadap Allah dan hukumnya.
karena mustahil orang yg mengingkari Allah dan hukum Allah, akan
menjalankan satu negara berdasarkan syariat Allah. mustahil!! kalaupun
ada akan diambil muamalahnya sebagian dan dibuang sebagian.

Kalau ada orang yg mengatakan Indonesia adalah negara kafir, jelas aku
tersinggung sekali, kalau hanya menilai berdasarkan pemerintahannya yg
dijalankan tidak sepenuhnya menggunakan hukum Islam. Karena Indonesia
diakui sebagai satu negara, karena salah satunya mempunyai penduduk,
dan kebetulan aku salah satu penduduk di indonesia, dan insya Allah
aku tidak lakukan bid'ah, insya Allah aku tidak lakukan syirik, insya
Allah aku beriman padaNya. lha..andai Pemimpinnya tidak lakukan hukum
 Islam, itu kesalahan pimpinan, dan tanggung jawab dia nantinya di
akhirat pada Allah, tapi jangan katakan Indonesia itu negara kafir,
kerena sudah menyangkut individu masing2 orang.

Hukum mentaati pemimpin yg diperintahkan oleh Rasul, adalah sebatas
pemimpin itu masih sholat, dan hadistnya sudah kamu kutip sendiri kan? 
selama pemimpin itu masih sholat. dan banyak hadist lain yg
menganjurkan kita untuk taat pada pemimpin walaupun dia dzolim

"Barang siapa tidak menyukai sesuatu dari amirnya hendaklah ia
bersabar, karena siapa yg keluar sejengkal dari ketaatan kepada imam,
maka ia pun mati dalam keadaan jahiliyah" (HR. Bukhari)

"tidak halal darah seorang muslim yg bersaksi bahwa tiada illah selain
Allah dan bahwa aku Rasul Allah, melainkan dengan salah satu dari tiga
 perkara, yaitu jiwa dibalas dengan jiwa, janda (duda laki2 yg
berisitri atau perempuan yg bersuami) yg berzina, dan orang yg
meninggalkan dinnya dan memisahkan diri dari jamaahnya" (HR.Bukhari)

"adakah kejahatan setelah kebaikan? Nabi menjawab "Ada!" yaitu orang
yg mengajak ke pintu2 jahannam. Barang siapa mengikuti seruan mereka,
maka merekapun memasukkannya ke neraka. Aku berkata "ya Rasulullah,
berikan aku sedikit gambaran tentang mreka itu. Nabi saw menjawab,
"mereka itu dari bangsa dan berbicara dengan bahasa kita. Aku bertanya
 "apa yg harus kulakukan jika aku mengalaminya?" nabi menjawab "engkau
titiplah iltizam etrhadap jama'ah muslimin dan pemimpin mereka. Aku
berkata, "bagaimana jika tidak terdapat jama'ah?" nabi bersabda,
"jauhilah golongan itu semuanya, walaupun kamu harus memakan akar
akaran pohon dan kamu mati dalam keadaan itu." (bukhari-muslim)

Aku pribadi tidak menyukai kepemimpinan disini, tapi akupun tidak mau
melanggar larangan Rasul yg memerintahkah kita untuk tetap taat pada
pemimpin dzolim, urusan dia kufur di hatinya or kebijakannya dalam
membuat keputusan itu bukan urusanku, tapi urusan dia kepada Allah yg
masih bersyahadat padaNya. dan aku akan minta hak ku pada Allah, spt
anjuran Rasulullah.

dan sikapku pribadi jelas, dengan dalil hadist2 yg meminta kita taat
pada pemimpin walaupun dia dzolim, namun..jika kamu tidak sependapat
denganku, ya silahkan..toh dari awal dah aku bilang..ini pilihan. Aku
tidak akan menyuruh orang mengikuti pendapatku, tapi jangan juga orang
lain memintaku untuk mengamini pendapatnya kan?? bagiku pribadi, jika
ada pertentangan dengan muslim, maka kembalikanlah pada Allah dan
RasulNya. dan aku berlindung pada Allah dan RasulNya yg mengaramkan
darah seorang muslim untuk dibunuh tanpa sebab atau keburukan yg
mungkin belum dia ketahui atau tidak punya kemampuan untuk memperbaiki
secara sekaligus.

Rasul tidak pernah mengajarkan untuk menggulingkan kepemimpinan
seorang amir, karena itu tidak pernah terjadi di jaman Rasulullah dan
sahabat2nya, hingga pada pemerintahan Ali, yg saat itu mau dijatuhkan
oleh Aisyah, hingga Aisyah mengakui kesalahannya dan tidak mendengar
peringatan Rasulullah.

kebayang sama aku, andai ada perintah untuk menggulingkan pemerintah
or pemimpin muslim, akan jadi apa porak porandanya dunia ini, tidak
ada perintah untuk itu saja, sudah terjadi banyak kekacauan dan salah
paham spt ini.


salam
hana

 



Kirim email ke