Waalaikumsalam wr.wb.

Jazakallah atas pencerahannya mba Hana. Memang sebaiknya diskusi mengenai 
negara kafir atau islam dihentikan. Toh, membahasnya tidak akan membuat umat 
islam menjadi maju, menguasai teknologi darat, laut dan udara, meningkatkan 
kesejahteraan umat manusia juga menjadikan umat islam menjadi pemimpin umat di 
muka bumi. Malah hanya membuat friksi ato pergesekan semakin kencang.

Yang bisa mewujudkan semua itu, sepertinya hanya ikhtiar bersama, mempelajari 
ilmu pengetahuan, saling mendukung dan menolong, banyak berdoa pada Allah dan 
tidak menyimpang dari syariat.

Sekedar saran, termasuk kepada saya, alangkah baiknya jika berpendapat di dalam 
milis, tidak mendasarkan pada kondisi pribadi ato pendapat pribadi saja. 
Karena, anggota milis ini tentunya berasal dari beragam latar belakang, 
kondisi, situasi, ekonomi, lokasi dan posisi. Dikhawatirkan, pendapat yang 
mengacu pada kondisi pribadi akan membawa pembaca menjadikan kondisi pribadi 
tersebut adalah kondisi pada umumnya (karena milis ini kan milik umum). 
Sehingga akan menimbulkan kesalahan dalam interpretasi dan menggiring diskusi 
menjadi tidak efektif, efisien dan bermanfaat. (mohon maaf kepada moderator, 
akh Nizami, serasa seperti moderator saja saya ini)

Tapi, saya tetap percaya bahwa setiap tulisan pasti bisa diambil hikmahnya, 
kemudian dipelajari yang tidak lain hanya untuk mencari ridho Allah. Klo suatu 
saat saya menjadi orang yang beriman (karena saya merasa masih selalu kurang 
beriman), saya tidak akan membiarkan domba2 berkeliaran kemudian saya 
menyendiri di atas bukit. Karena, seperti yang saya rasakan sekarang juga, 
"ajak-ajak dong klo mau ke surganya Allah".

Mohon maaf apabila kata2 saya ada kurang tepat.

Wassalamualaikum wr.wb.
Cahyo



suhana032003 <[EMAIL PROTECTED]> wrote:                                  
Assalamu'alaikum wr.wb.
 
 agar tidak ada salah paham, tolong baca diskusi dari awal, karena dari
 awalpun aku sudah bilang tidak mau memperpanjang diskusi ini, karena
 ada perbedaan pendapat ttg definisi negara kafir or muslim. karena ada
 perbedaan pendapat dari para ulama, maka dari awal aku bilang..jika
 aku yg kebetulan berada di negara kafir, maka aku akan melakukan
 sesuatu hal untuk memproteksi akidahku terlebih dahulu (sudah aku
 jelaskan di awal pertama kali diskusi ini) apa yg akan aku lakukan.
 Namun..bila disuruh milih..maka aku akan tetap memilih negara muslim
 sebagai tempatku mencari nafkah dan bertempat tinggal.
 
 oke aku mulai dengan definisi negara, adalah satu wilayah dimana
 terdapat pemimpin, masyarakat dan hukum yg diakui kedaulatannya oleh
 bangsa lain. jadi syarat berdiri satu negara apabila :
 1. mempunyai wilayah 
 2. mempunyai penduduk
 3. mempunyai aturan hukum dalam menjalankan pemerintahan
 4. mempunyai pemimpin yg diakui dan dipilih oleh rakyat
 
 Definisi negara muslim bagiku, adalah dipimpin oleh seorang pemimpin
 "muslim" dan mempunyai mayoritas penduduk "muslim" dan menjalankan
 pemerintahan dengan hukum islam. (ini idealnya)
 
 Definisi negara kafir bagiku, adalah dipimpin oleh seorang pemimpin yg
 mengingkari Allah beserta hukumnya dan dihuni oleh masyarakat yg kafir
 pula terhadap Allah dan hukumnya.
 karena mustahil orang yg mengingkari Allah dan hukum Allah, akan
 menjalankan satu negara berdasarkan syariat Allah. mustahil!! kalaupun
 ada akan diambil muamalahnya sebagian dan dibuang sebagian.
 
 Kalau ada orang yg mengatakan Indonesia adalah negara kafir, jelas aku
 tersinggung sekali, kalau hanya menilai berdasarkan pemerintahannya yg
 dijalankan tidak sepenuhnya menggunakan hukum Islam. Karena Indonesia
 diakui sebagai satu negara, karena salah satunya mempunyai penduduk,
 dan kebetulan aku salah satu penduduk di indonesia, dan insya Allah
 aku tidak lakukan bid'ah, insya Allah aku tidak lakukan syirik, insya
 Allah aku beriman padaNya. lha..andai Pemimpinnya tidak lakukan hukum
  Islam, itu kesalahan pimpinan, dan tanggung jawab dia nantinya di
 akhirat pada Allah, tapi jangan katakan Indonesia itu negara kafir,
 kerena sudah menyangkut individu masing2 orang.
 
 Hukum mentaati pemimpin yg diperintahkan oleh Rasul, adalah sebatas
 pemimpin itu masih sholat, dan hadistnya sudah kamu kutip sendiri kan? 
 selama pemimpin itu masih sholat. dan banyak hadist lain yg
 menganjurkan kita untuk taat pada pemimpin walaupun dia dzolim
 
 "Barang siapa tidak menyukai sesuatu dari amirnya hendaklah ia
 bersabar, karena siapa yg keluar sejengkal dari ketaatan kepada imam,
 maka ia pun mati dalam keadaan jahiliyah" (HR. Bukhari)
 
 "tidak halal darah seorang muslim yg bersaksi bahwa tiada illah selain
 Allah dan bahwa aku Rasul Allah, melainkan dengan salah satu dari tiga
  perkara, yaitu jiwa dibalas dengan jiwa, janda (duda laki2 yg
 berisitri atau perempuan yg bersuami) yg berzina, dan orang yg
 meninggalkan dinnya dan memisahkan diri dari jamaahnya" (HR.Bukhari)
 
 "adakah kejahatan setelah kebaikan? Nabi menjawab "Ada!" yaitu orang
 yg mengajak ke pintu2 jahannam. Barang siapa mengikuti seruan mereka,
 maka merekapun memasukkannya ke neraka. Aku berkata "ya Rasulullah,
 berikan aku sedikit gambaran tentang mreka itu. Nabi saw menjawab,
 "mereka itu dari bangsa dan berbicara dengan bahasa kita. Aku bertanya
  "apa yg harus kulakukan jika aku mengalaminya?" nabi menjawab "engkau
 titiplah iltizam etrhadap jama'ah muslimin dan pemimpin mereka. Aku
 berkata, "bagaimana jika tidak terdapat jama'ah?" nabi bersabda,
 "jauhilah golongan itu semuanya, walaupun kamu harus memakan akar
 akaran pohon dan kamu mati dalam keadaan itu." (bukhari-muslim)
 
 Aku pribadi tidak menyukai kepemimpinan disini, tapi akupun tidak mau
 melanggar larangan Rasul yg memerintahkah kita untuk tetap taat pada
 pemimpin dzolim, urusan dia kufur di hatinya or kebijakannya dalam
 membuat keputusan itu bukan urusanku, tapi urusan dia kepada Allah yg
 masih bersyahadat padaNya. dan aku akan minta hak ku pada Allah, spt
 anjuran Rasulullah.
 
 dan sikapku pribadi jelas, dengan dalil hadist2 yg meminta kita taat
 pada pemimpin walaupun dia dzolim, namun..jika kamu tidak sependapat
 denganku, ya silahkan..toh dari awal dah aku bilang..ini pilihan. Aku
 tidak akan menyuruh orang mengikuti pendapatku, tapi jangan juga orang
 lain memintaku untuk mengamini pendapatnya kan?? bagiku pribadi, jika
 ada pertentangan dengan muslim, maka kembalikanlah pada Allah dan
 RasulNya. dan aku berlindung pada Allah dan RasulNya yg mengaramkan
 darah seorang muslim untuk dibunuh tanpa sebab atau keburukan yg
 mungkin belum dia ketahui atau tidak punya kemampuan untuk memperbaiki
 secara sekaligus.
 
 Rasul tidak pernah mengajarkan untuk menggulingkan kepemimpinan
 seorang amir, karena itu tidak pernah terjadi di jaman Rasulullah dan
 sahabat2nya, hingga pada pemerintahan Ali, yg saat itu mau dijatuhkan
 oleh Aisyah, hingga Aisyah mengakui kesalahannya dan tidak mendengar
 peringatan Rasulullah.
 
 kebayang sama aku, andai ada perintah untuk menggulingkan pemerintah
 or pemimpin muslim, akan jadi apa porak porandanya dunia ini, tidak
 ada perintah untuk itu saja, sudah terjadi banyak kekacauan dan salah
 paham spt ini.
 
 salam
 hana
 
 
     
                       

 
---------------------------------
Food fight? Enjoy some healthy debate
in the Yahoo! Answers Food & Drink Q&A.

[Non-text portions of this message have been removed]

Kirim email ke