Kiranya Bahasa Indonesia saya kali ini cukup jelas, SAYA ULANG SEKALI
LAGI: Saya menontonnya, tak ada data baru, perdebatan2 yang
ditampilkan tak ada yang baru (mereka yang cukup serius mendalami
teologi Kristen / MAHASISWA S1 TEOLOGI sudah tahu perdebatan itu).

FYI: Mahasiswa S1 teologi itu ya melakukan proses akademik, jadi bukan
cuma meditasi bergulat dengan Kesadaran atau melafalkan Sutra-Sutra
atau Paritta saja; tapi ada ujian, menulis paper yang didalamnya harus
mendemonstrasikan pengetahuan ttg academic debates seputar Yesus,
kondisi sosial politik yg melatari kanonisasi Injil (Anda kan mengira
persoalan politik di kekaisaran Roma semasa konsili pertama sebagai
sesuatu yg baru :-) dll.

Sesuatu yang baru buat Anda, belum tentu baru buat (mungkin banyak)
orang lain. Mungkin Anda cuma 'syok',lantas menganggap perdebatan yang
tidak baru itu sebagai blasphemy, dan mengira orang lain akan sama
syok dengan Anda.
OK?

Tentang Islam: sejauh saya tahu, Islam punya tradisi panjang perbedaan
penafsiran dan pendapat. Mungkin yang Anda tahu cuma debat (kusir)
menyangkut Islam di komunitas2 milis, yang sayangnya memang
mencerminkan yang Anda gambarkan itu. Sementara juga sayangnya yang
menonjol di dunia Islam sekarang adalah ortodoksi (cmiiw) dan
menguatnya konservatisme (cmiiw). 

Sangat2 banyak yang saya (dan saya duga juga Anda) belum ketahui
tentang Islam dan tradisi perbedaan tafsir mereka. Untuk itu saya
tidak berani mengambil kesimpulan (atau menggeneralisasi berdasar
pengamatan di milis2 atau trend Islam sekarang, tidak melakukan
'pendekatan dan pola pikir dg pijakan akademik' spt kata Anda) bahwa
(umat) Islam relatif belum terbiasa menghadapi perbedaan pendapat. 

Salam,
Ida Khouw


--- In mediacare@yahoogroups.com, "loekyh" <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> Rekan Idakhow, saya sebenarnya tak perlu terlalu eksplisit menjelaskan
> apanya yg blasphemi karena dokumenter tsb secara eksplisit ttp secara
> tak langsung bisa dianggap mempertanyakan ajaran2 Kristen mana yg
> benar. Mis. mempertanyakan konsep Tuhan yg benar, cara kebaktian yg
> dianut oleh banyak umat Kristen di masa sekarang, mempertanyakan
> berbagai hal, dsb. 
> 
> Misalnya dokumenter tsb menyatakan secara tak langsung bahwa konsep
> 'Bapak Tuhan Yesus' sebenarnya merupakan kompromi dari dua paham yg
> sebelumnya bertentangan dan dianut oleh dua pihak yg berbeda: paham
> Yesus sebagai Tuhan dan paham Yesus sebagai manusia (luar) biasa,
> bahkan pada awalnya konsep Tuhan dalam Kristen adalah konsep banyak
> Tuhan (shg wajar jika di masa itu ada yg berpandangan bahwa Yesus
> adalah salah satu dari Tuhan2 tsb).
> 
> Karena itu komentar saya menekankan bahwa saya tak perduli dg benar
> atau salahnya berbagai klaim2 dalam isi dokumenter tsb, apalagi saya
> tak mendalami ajaran Kristen dan tak ada rencana untuk mendalaminya.
> Justru saya ingin menekankah paling sedikit tiga hal yg tak ada
> kaitannya dg aspek benar salah isi dokumenter tsb:
> 
> 1. Umat Kristen sudah terbiasa menghadapi perbedaan pandangan dan
> berbagai kritikan2 shg pemimpin2 agamanya sudah terbiasa mengambil
> sikap lebih bijak daripada (pemimpin2) umat Islam yg relatif belum
> terbiasa menghadapi perbedaan pendapat atau kritikan.
> 
> 2. Media2 barat spt CNN, BBC World, dll bukan lah media antek2 Kristen
> dan Yahudi, spt yg banyak ditulis dan dituduhkan selama ini. Walaupun
> demikian, tidak ada media yg bisa 100% netral karena dunia tidak
> berwarna hitam-putih.
> 
> 3. Jika kita membicarakan agama di luar agama kita, maka sebaiknya
> kita melakukan pendekatan dan pola pikir dg pijakan akademik, spt
> contoh pembuatan dokumenter tsb. Jadi bukan dg pijakan (dogma) ajaran
> kita sendiri yg sudah pasti akan bias dan lebih berpotensi menimbulkan
> konflik karena (dogma) ajaran sendiri tak bisa didiskusikan dg pihak
> agama lain.
> 
> Salam
> 
> --- In mediacare@yahoogroups.com, "idakhouw" <idakhouw@> wrote:
> >
> > L: "CNN melakukan blasphemy...."
> > 
> > I: "Tidak ada yang baru dari tayangan CNN, mahasiswa S1 teologi
> > melahap tema itu di mata kuliah Perjanjian Baru (tambahan: juga di
> > kuliah Sejarah Gereja), apanya yang blasphemy?"
> > 
> > L: "Harap diketahui saya tidak mempermasalahkan salah benarnya suatu
> > ajaran agama"
> > 
> > I: "??? [EMAIL PROTECTED]&+ "
> > 
> > :-))
>


Kirim email ke