Oya, Bung Loekyh, 

'Pertanyaan2' saya: 

"Tidak ada yang baru dari tayangan CNN, mahasiswa S1 teologi
melahap tema itu di mata kuliah Perjanjian Baru (tambahan: juga di
kuliah Sejarah Gereja), apanya yang blasphemy?"

"Kalau dokumenter seperti ini saja sudah dikategorikan blasphemy, Bung
Loekyh akan sebut apa mata kuliah studi Perjanjian Baru di sekolah2
teologi Kristen? :-))))

Itu kan pertanyaan retoris.
Anda termasuk kelompok literalis ya kalau membaca teks? hehehe....

I.


--- In mediacare@yahoogroups.com, "loekyh" <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> Rekan Idakhow, saya sebenarnya tak perlu terlalu eksplisit menjelaskan
> apanya yg blasphemi karena dokumenter tsb secara eksplisit ttp secara
> tak langsung bisa dianggap mempertanyakan ajaran2 Kristen mana yg
> benar. Mis. mempertanyakan konsep Tuhan yg benar, cara kebaktian yg
> dianut oleh banyak umat Kristen di masa sekarang, mempertanyakan
> berbagai hal, dsb. 
> 
> Misalnya dokumenter tsb menyatakan secara tak langsung bahwa konsep
> 'Bapak Tuhan Yesus' sebenarnya merupakan kompromi dari dua paham yg
> sebelumnya bertentangan dan dianut oleh dua pihak yg berbeda: paham
> Yesus sebagai Tuhan dan paham Yesus sebagai manusia (luar) biasa,
> bahkan pada awalnya konsep Tuhan dalam Kristen adalah konsep banyak
> Tuhan (shg wajar jika di masa itu ada yg berpandangan bahwa Yesus
> adalah salah satu dari Tuhan2 tsb).
> 
> Karena itu komentar saya menekankan bahwa saya tak perduli dg benar
> atau salahnya berbagai klaim2 dalam isi dokumenter tsb, apalagi saya
> tak mendalami ajaran Kristen dan tak ada rencana untuk mendalaminya.
> Justru saya ingin menekankah paling sedikit tiga hal yg tak ada
> kaitannya dg aspek benar salah isi dokumenter tsb:
> 
> 1. Umat Kristen sudah terbiasa menghadapi perbedaan pandangan dan
> berbagai kritikan2 shg pemimpin2 agamanya sudah terbiasa mengambil
> sikap lebih bijak daripada (pemimpin2) umat Islam yg relatif belum
> terbiasa menghadapi perbedaan pendapat atau kritikan.
> 
> 2. Media2 barat spt CNN, BBC World, dll bukan lah media antek2 Kristen
> dan Yahudi, spt yg banyak ditulis dan dituduhkan selama ini. Walaupun
> demikian, tidak ada media yg bisa 100% netral karena dunia tidak
> berwarna hitam-putih.
> 
> 3. Jika kita membicarakan agama di luar agama kita, maka sebaiknya
> kita melakukan pendekatan dan pola pikir dg pijakan akademik, spt
> contoh pembuatan dokumenter tsb. Jadi bukan dg pijakan (dogma) ajaran
> kita sendiri yg sudah pasti akan bias dan lebih berpotensi menimbulkan
> konflik karena (dogma) ajaran sendiri tak bisa didiskusikan dg pihak
> agama lain.
> 
> Salam
> 
> --- In mediacare@yahoogroups.com, "idakhouw" <idakhouw@> wrote:
> >
> > L: "CNN melakukan blasphemy...."
> > 
> > I: "Tidak ada yang baru dari tayangan CNN, mahasiswa S1 teologi
> > melahap tema itu di mata kuliah Perjanjian Baru (tambahan: juga di
> > kuliah Sejarah Gereja), apanya yang blasphemy?"
> > 
> > L: "Harap diketahui saya tidak mempermasalahkan salah benarnya suatu
> > ajaran agama"
> > 
> > I: "??? [EMAIL PROTECTED]&+ "
> > 
> > :-))
>


Reply via email to