Bung Muhamad,

Kalau saya bisa diizinkan kasih pendapat tentang bangsa kita:
Secara garis besarnya, memang NKRI seperti "benang kusut" - nggak tahu dari 
mana mulainya untuk membangun ini bangsa.

Masalah TV 7 masalah kecil. Ini adalah salah satu dari berjuta-juta problem 
yang ada ditanah air.

Point saya:
STRUCTURE bangsa rusak sekali.
Tidak ada konsep atau metode atau sistim yang bisa di pakai untuk membangun 
bangsa kita.
Memang orang yang ada dipemerintahan punya Ph.D. MBA dll (dibeli atau tidak, 
I don't know), seharusnya bisa me RESOLVE semua masalah bangsa at least most 
of the problems, but, reality......they are all fu_ _ed up......know what I 
mean.
Look, dari semua lapisan pemerintahan, mulai dari kantor RT/RW, Kelurahan, 
Bupati, Polisi (SIM), Camat, Gubernur, DPR/MPR, MA, DPA, dll sampai Istana 
Merdeka (baru-baru ini ada SOB yang mark up itu ongkos hotel di Cebu). What 
about itu bangsat anggota DPR berjudi di London?

So:
I don't know man, I just don't know what to say.

Structure, structure, structure......kagak ada.
Itu konsep how to govern ini bangsa kagak ada.

Bikin aturan, aturan gila.

The bottom line is:
Rakyat kecil habis di siksa.

What do we need:
KKN GOT TO GO

How:
Belajar dari pemerintahan Cina daratan.

How do they do it:
Anybody knows........how do those Chinese Officials do to those corruptors 
in China?

salam,
sensei deddy mansyur
university of houston
www.uh.edu/shotokan


----- Original Message ----- 
From: "muhamad husen" <[EMAIL PROTECTED]>
To: <mediacare@yahoogroups.com>
Sent: Sunday, January 21, 2007 10:01 AM
Subject: Re: [mediacare] Re: Cetak rekor MURI, Trans 7 mau cari karyawan 
atau cari publikasi?


> Kasihan para pengangguran dan mereka yang sedang mencari kerja untuk anak 
> dan istri , mungkin juga biaya adik-adiknya untuk kuliah. Ketulusan hati 
> mereka yang melamar dan berharap bekerja telah dieksploitasi oleh pimpinan 
> televisi yang 'lagi ngetop'. Demi mengeruk keuntungan dan bisnis, dan imeg 
> serta kebesaran, para pucuk pimpinan itu tega memperalat calon tenaga 
> kerja.'
>  Memperalat, karena tujuan recrutmen itu bukan hanya mencari tenaga-tenaga 
> profesional di bidangnya masing-masing, tetapi juga untuk mengeruk 
> popularitas dan keuntungan pribadi atau perusahaan. Apakah ini yang 
> disebut sebagai kapitalis yang tidak pernah menempatkan rakyat kecil 
> alias rakyat tertindas--secara ekonomi dan sosial--.
>  Memang dunia kapitalisme televisi kejam....
>  Bayangkan, diantara ratusan ribu tersebut dengan sejuta mimpi ketika bisa 
> diterima di Trans7 maupun Tran tv. Tapi mimpi-mimpi penganguran itu malah 
> menjadi keuntungan kaum kapitalis.
>  Memang edan Trans corp....menjual kemiskinan, pengangguran dan mimpi.. 
> untuk keuntungan kapitalis.....
>
> Muhamad Husen
>
>
>
> Satrio Arismunandar <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>              Komentar Anda dan usul Anda, lagi-lagi saya CC-kan ke milis 
> internal Trans TV, agar dibaca orang Trans TV... he..he...
>
>  Maaf, saya lagi sibuk, hari ini harus jaga "ujian tes masuk" karyawan di 
> Gelora Bung Karno, Senayan (bukan cuma untuk News, reporter, presenter, 
> cameraperson, tapi juga untuk bagian lain: keuangan, produksi, sales, 
> marketing, etc....)
>
>
>
>        Satrio Arismunandar
> Producer - News Division, Trans TV, Floor 3
> Jl. Kapten P. Tendean Kav. 12 - 14 A, Jakarta 12790
> Phone: 7917-7000, 7918-4544 ext. 4026,  Fax: 79184627
>
>  http://satrioarismunandar6.blogspot.com
>
>
>
>
> Web:
> http://groups.yahoo.com/group/mediacare/
>
> Klik:
>
> http://mediacare.blogspot.com
>
> atau
>
> www.mediacare.biz
>
> Untuk berlangganan MEDIACARE, kirim email kosong ke:
> [EMAIL PROTECTED]
>
> Yahoo! Groups Links
>
>
>
>
> 


Kirim email ke