Yang dimaksud video tersebut  dapat dilihat di situs ini : 
http://www.youtube.com/watch?v=8Bo-ZRb1Edg

Kelihatanya video tersebut adalah adalah hasil editan dari beberapa kasus di 
Indonesia, misalnya kasus Sampit yang terjadi pemegalan kepala ( makanya banyak 
kepala yang dipegal di video ini ) , poso dan Ambon ( kapal pesiar ), dll. coba 
deh perhatikan senjata yang mereka bawa serta pakaian yang mereka pakai, kita 
bisa menduga itu kejadian didaerah mana.

" mungkin polisi itu jijik mempersilahkannya masuk ke mobil atau bisa juga ia 
takut melindungi pemuda itu sementara puluhan pemuda Kristen Radikal sedang 
memukulinya. " Ngak ada tuh didalam Video

Jangan2 Video tersebut sengaja dibuat oleh orang tertentu dengan tujuan 
tertentu pula. cobadeh dengar bahasa pengantar yang dipergunakan.

Salam, Budiman


    ----- Original Message -----
    From: Wido Q Supraha
    To: mediacare@yahoogroups.com
    Cc: [EMAIL PROTECTED] ; [EMAIL PROTECTED]
    Sent: Wednesday, January 31, 2007 1:30 PM
    Subject: [mediacare] Ketidakadilan MEDIA dalam pemberitaan POSO



    Saksi Poso Berbicara Di Jakarta
    (laporan Syarifuddin Ambalawi)

    Hanya selang 2 hari setelah sweeping Brimob terhadap 16 muslim Poso yang 
termasuk dalam DPO (Daftar Pencarian Orang) yang menyebabkan tewasnya belasan 
penduduk sipil muslim Poso 22 Jan 2007 lalu, Ust. Ahmad kemudian diutus oleh 
Ust. Adnan Arsal, tokoh agama Islam Poso setempat, untuk ke Jakarta melaporkan 
fakta sebenarnya. Kamis, 25 Jan 2007, Ust. Ahmad didampingi beberapa tokoh 
Forum Umat Islam, termasuk Ust. Abu Bakar Ba'asyir dari Majelis Mujahidin 
Indonesia dan Habib Rizieq dari Front Pembela Islam, mendatangi Komnas HAM 
untuk menyampaikan fakta.

    Rekaman Video Yang Menjijikkan
    Rekaman video kekejaman 'Kristen Radikal' pada masa sebelum kesepakatan 
Malino dipersaksikan. Tampak belasan mayat anak kecil Muslim sedang 
dikumpulkan, diantaranya ada anak balita yang 1/3 tempurung kepala bagian 
atasnya lepas terbacok rata (kemudian disambungkan lagi), usus terburai dan 
anak kecil lainnya yang punggung atau bahunya terbelah lebar dan dalam bekas 
bacokan. Disisi lain tampak pula mayat-mayat orang dewasa termasuk para wanita 
dewasa. Mayat seorang ibu terlihat pergelangan tangannya putus rata dibacok 
dengan senjata yang sangat tajam yang menyebabkan bekas bacokannya sangat 
'rata'.
    Suatu rekaman video penutup akhirnya diputarkan yang menyebabkan teriakan 
ledakan marah para pemuda ormas Islam yang ikut hadir disertai teriakan 
histeris para wartawan yang ikut menyaksikan. Dalam rekaman ini tampak seorang 
pemuda muslim Poso sedang dikeroyok oleh sekelompok pemuda Kristen Radikal 
(istilah yang dikemukakan Habib Rizieq untuk membedakannya dengan umat Kristen 
umum). Sebuah golok telah menyabet kulit kepala pemuda tersebut hingga 
terkelupas selebar dan setebal kue serabi, sehingga terlihat daging berwarna 
putih dan kelupasan kulit kepala yang masih menggantung di kepalanya 
terumbai-umbai ketika ia bergerak kesana kemari. Pemuda muslim ini terlihat 
masih bisa berdiri dan teriak-teriak minta tolong pada polisi bersenjata 
lengkap yang ada disekitarnya namun tak berdaya atau tak berani atau tak mau 
bertindak tegas. Beberapa pemuda Kristen Radikal terlihat masih terus 
memukulnya dengan kayu, sementara seorang pemuda lainnya menombak dada kiri 
pemuda malang
    tersebut dengan sebilah bambu runcing. Pemuda tersebut melepas tombak bambu 
itu dengan tangannya, lalu dengan kepala yang berlumuran darah, kulit kepala 
terkelupas, baju penuh darah, ia berjalan terhuyung menuju mobil polisi yang 
ada 3 meter disampingnya. Sesaat terlihat kelupasan kulit kepala pemuda 
tersebut masih melambai tergantung diatas telinganya akibat gerakan tubuhnya. 
Seorang polisi yang ada dalam mobil tersebut mengusirnya ketika pemuda malang 
itu minta perlindungan, mungkin polisi itu jijik mempersilahkannya masuk ke 
mobil atau bisa juga ia takut melindungi pemuda itu sementara puluhan pemuda 
Kristen Radikal sedang memukulinya. Walau akhirnya pemuda malang tersebut bisa 
diselamatkan ke sebuah mobil patroli bak terbuka polisi, namun dari sekitar 20 
- 30 polisi yang ada di lokasi hanya 1-2 orang yang terlihat berusaha melerai, 
namun dengan cara seadanya.
    Andi Baso, tokoh penandatangan Perjanjian Malino, yang ikut hadir 
menjelaskan bahwa itu masih belum apa-apa dibanding laporan yang ia terima 
dimana beberapa wanita dewasa di suatu desa di Poso diperkosa para Kristen 
Radikal dan beberapa diantaranya kemaluannya dimasukkan botol dengan paksa, 
ditendang kemaluannya, dan lalu sebagian mati ditempat. Kabar lain mengatakan 
Tibo pernah menyembelih seorang anak kecil dan meminum darahnya yang sedang 
mengalir dari lehernya langsung ke mulutnya.

    Kecemburuan Sosial Sebagai Sumbu Perang Antar Umat Beragama Poso
    Menurut Andi Baso, pemicu awal perang Poso adalah kecemburuan sosial dari 
umat Kristen terhadap kemajuan umat Islam di Poso. Warga Kristen Poso sudah 
biasa menenggak minuman keras sehingga bangun telat, ke ladang telat, kerja 
telat, akhirnya ekonomi memburuk. Sedang warga muslim, ditambah pengaruh 
transmigran muslim dari Jawa, yang selalu bangun subuh untuk sholat subuh, lalu 
berangkat kerja sejak subuh, lantas lebih cepat maju. Akibat kemajuan ekonomi 
umat Islam, lantas lebih banyak mesjid dibangun, lalu uang lebih banyak 
tersedia untuk beli pengeras suara. Kemajuan rumah ibadah dan pengeras suara 
ini merupakan friksi awal yang memulai kecemburuan sosial. Secara logika dalam 
situasi seperti ini provokasi dari luar lebih mudah meledakkan umat Kristen, 
sebaliknya tidak ada artinya provokasi bagi umat Islam yang tidak memiliki 
kecemburuan sosial.


  .

Kirim email ke