wah anda ini US minded kali... memang klo di USA sono yg katanya democracy tp cuman ada dua partai..ya konsekuensinya klo ga memang ya oposisi..klo di indonesia kan beda..multi partai dan tdk ada pemenang mutlak(utk parleman). pemerintah (presiden, wapres, menteri dll) ada diposisi yg berbeda dg dpr (parlemen) jadi bedakan ya bung kancil...pemerintah sbg pelaksana dan parlemen sbg pengontrol...(utk kasus indonesia perlemen kita sangat lemah , mungkin krn setingan hukumnya demikian) apalagi dg presidan dan wakilnya dipilih langsung oleh rakyat, kalau dulu presiden dipilih oleh MPR, kan mudah bagi DPR utk mengusulkan MPR agar mencabut mandatnya utk kondisi2 darurat atau presiden sdh melenceng jauh..klo skrng dpr hanya bisa memberi usul kpd MPR utk diadakan pemilu secepatnya dalam pemilihan presiden dan wakilnya ..krn mrk kan dipilih oleh rakyat (dan ini blm pernah terjadi dalam sejarah indonesia di masa pemilihan langsung presiden oleh rakyat)....jadi pola pikir anda hrs dirubah tuh.. dan bedakan menteri2 yg dari partai krn orang partai yg sdh masuk ke menteri (pemerintah) sdh menanggalkan jubah kepartaiannya dan harusnya tdk ada lagi hubungan dg partai. jadi sah2 saja bila ada anggota PKS yg dipilih presiden utk menjadi pembantunya sementara PKS mengkritisi pemerintah krn kebijakannya...iya toh..piye koe iki..
Sie Kanchil <[EMAIL PROTECTED]> wrote: maap nimbrung nin mbak dan mas, yang membuat tertawa itu kan munafiknya pks. pks itu kan partai pemerintah, punya menteri di timnya sby tapi juga sering ngritisi pemerintah juga. nah ini kan kayak banchi gitu kan. Kalau di demokrasi yang udah beradab ya kalo partai ikut pemerintah musti punya solidaritas dengan pemerintah, menurut "kontrak pemerintahan". Kalo ada pendapat lain ya diurus didalam tim itu. kalao beda pendapatnya amat serius ya harus brani konsekuen keluar dari pemerintah. Ujung-ujungnya pks itu plintat plintut, ikut di pemerintah memiskinkan rakyat tapi nanti waktu 2009 akan teriak, kan kami dari dulu juga ngritisi sby sama jk kan? Ini nggak satria, akalakalan debat kusir. Ikut memerintah yang membuat rakyat sengsara, masih membohong supaya dipilih lagi. Ini politik rendahan sayangnya masih ada beberapa parpol lagi yang kayak pks itu juga. Harus jelas dan tegas donq mau di pemerintah apa mau di oposisi, engga plinplan. sk anastasia <[EMAIL PROTECTED]> wrote: waduh... kagak nyambung banget, nih.. saya jadi bingung sama mas budi yang bilang PKS itu penguasa siapa? yang mau menuntut PKS itu siapa? mas budi, PKS itu partai politik, yang orang-orangnya banyak duduk di DPR, jadi tugas PKS lah untuk MENUNTUT pertanggungjawaban pemerintah atas kelalaian dalam penanggulangan bencana, termasuk banjir di DKI ini... ngerti enggak, mas? dan logika mas budi yang bilang uang untuk posko itu adalah dari kocek pribadi simpatisan PKS, saya juga enggak ngerti.. bantuan pribadi, kenapa poskonya dinamain posko PKS? terakhir mas, saya mau tanya, siapa yang menghina PKS? dan siapa juga yang mengharapkan PKS maju duluan pada saat bencana? waduh... pabaliut -----Original Message----- From: "Budi P" <[EMAIL PROTECTED]> To: mediacare@yahoogroups.com Date: Mon, 12 Feb 2007 12:58:50 +0700 Subject: Re: [mediacare] Re: PKS Dirikan 152 Posko Banjir di 5 Wilayah DKI Jakarta Bu anastasia, PKS bukanlah penguasa di negeri ini. Jika mau menuntut, sebaiknya menuntut ke Pemerintah Indonesia (khusunya DKI), bukan ke PKS. Menurut saya, yang dilakukan PKS sudah tepat, karena PKS sigap memberikan bantuan dengan cepat. Dan menurut pengamatan saya, itu pasti adalah anggota atau simpatisan PKS dan uangnya pasti keluar dari kocek mereka masing-masing. At least, beberapa rekan ibu (atau saudara ibu) menjadi tertolong karena adanya Posko Banjir PKS tersebut. Saya heran, dimilist ini PKS dihina-hina, namun pada saat bencana, diharapkan PKS yang maju duluan. What the heck ? On 2/10/07, anastasia < [EMAIL PROTECTED]> wrote: mas ibnu tinggal dimana, sih? hebat banget ya, orang2 di tempat mas ibnu itu, kalau enggak suka sama orang langsung main gebuk aja.. pantesan negara kita enggak maju-maju.. orang-orangnya enggak mau dengar kritikan, maunya dikibulin aja.. soal mas danny lim itu sombong atau enggak, kenapa musti dipikirin.. yang penting dipikirin adalah point yang dia sampaikan, bahwa harusnya PKS menjalankan fungsinya dengan benar dulu, mengontrol dan meminta pertanggung jawaban pemerintah, baru kemudian boleh melakukan yang lain-lain, misal aksi sosial lewat posko banjir yang banyak banget itu.. keluarga saya sendiri korban banjir.. dalam kondisi bencana seperti ini, bantuan sekecil apapun & dari siapapun, tentu sangat berarti buat kami.. karena itu, saya sepakat dengan mas ibnu untuk tidak berburuk sangka pada siapapun yang memberi bantuan dan mendirikan posko banjir.. tapi, kan, bukan berarti kita lantas boleh menutup mata begitu saja.. kalau kita senangnya cuma terima bantuan doang, tapi habis itu enggak mau mikir cari jalan keluar, kapan kita bisa maju? kalau PKS memang enggak mau dituduh melakukan kampanye terselubung, gampang kok.. lakukan saja dulu fungsinya dengan sebenar-benar dan sebaik-baiknya, tegur itu pemerintah (dengan suara lantang lho, ya.. bukan cuma ikut koor kalau anggota DPR dari partai lain bersuara) pasti deh, orang percaya kalau PKS emang BENERRRR! -----Original Message----- From: "ibnu sudarmono" <[EMAIL PROTECTED] web.id> To: <mediacare@yahoogroups.com > Date: Wed, 7 Feb 2007 08:12:52 +0700 Subject: Re: [mediacare] Re: PKS Dirikan 152 Posko Banjir di 5 Wilayah DKI Jakarta Jika ada warga yang sombong seperti om danny, di tempat saya pasti di gebukin. tentu saja yang ada di posko-posko banjir adalah kader dan simpatisan PKS ( inilah hebatnya partai ini ). rasa tidak suka yang berlebihan, mbok jangan terus di piara... Saya yakin warga yang memang sedang mengalami musibah pasti akan bergembira menyambut posko ini.. ibnu sudarmono ----- Original Message ----- From: Danny Lim To: mediacare@yahoogroups.com Sent: Tuesday, February 06, 2007 6:55 PM Subject: [mediacare] Re: PKS Dirikan 152 Posko Banjir di 5 Wilayah DKI Jakarta PKS adalah partai politik, dus kinerjanya di parlemen. Bila PKS selama ini tidak pernah mengontrol kinerja pemerintah dalam problematik kemasyarakatan antara lain banjir, malah membangun posko banjir, maka PKS telah membuktikan dirinya TIDAK memiliki level partai politik, tapi sekedar level posko banjir. Sebuah aksi pen-degradasi-an PKS oleh diri sendiri yang diumumkan besar-besaran oleh Wido. Terima kasih kepada Wido, benar-benar murid ogut yang jempolan. Salam hangat, Danny Lim, Nederland --- In mediacare@yahoogroups.com , "Wido Q Supraha" <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > > 06/02/2007 05:37 WIB > > > > PKS Dirikan 152 Posko Banjir di 5 Wilayah DKI Jakarta > > Iqbal Fadil - detikcom > > > > Jakarta - Hingga hari ke-5 banjir, DPW PKS DKI Jakarta telah mendirikan 152 > pos penanggulangan bencana (P2B) di berbagai wilayah yang terkena banjir di > Jakarta dan sekitarnya. 1500 Kader kepanduan juga dikerahkan untuk membantu > korban. > > > > "39 Posko di Jakarta Timur, 33 di Jakarta Barat, 21 di Jakarta Pusat, 37 di > Jakarta Selatan dan 22 di Jakarta Utara," jelas Ketua DPW PKS DKI Jakarta > Bidang Pembinaan Pemuda, Agus Sujatmiko, dalam rilis yang diterima detikcom, > Selasa (6/2/2007). > > > > Dijelaskan Agus, berbagai kegiatan sudah dilakukan posko antara lain > evakuasi korban banjir pelayanan kesehatan dan penyediaan makanan > sehari-hari. > > > > "Pendirian dapur umum tidak dilakukan oleh semua posko, hanya untuk beberapa > tempat yang kondisinya masih parah akibat terjangan banjir, kader- kader PKS > setempat diinstruksikan untuk menyediakan makanan matang untuk dibagikan > kepada korban banjir," imbuh Agus. > > > > Melalui 152 Posko tersebut disebar bantuan sebanyak 1 ton beras, satu truk > makanan ringan, mie instan dan telor ayam. (bal/bal) > > > > Source : http://www.detik. com/indexberita/indexfr.php > --------------------------------- Yahoo! Messenger - with free PC-PC calling and photo sharing. --------------------------------- Don't pick lemons. See all the new 2007 cars at Yahoo! Autos.