Siapa sebenarnya yang dimaksud oleh orang ini dengan "kita"? Padahal dia dengan lantang mengatakan bukan WNI dan mengangkat hidung berteriak bangga sebagai warganegara Belanda (walau sipit), bukan inlanders kasta rendah yang perlu diajari banyak.
Dan tulisan di bawah katanya rasistis. Dan dia menyebut kode etik jurnalistik yang terang sekali sebenarnya dia tidak tahu apa itu. Hanya mangap saja. Meneer, tulisan di bawah bukanlah berita yang harus tunduk pada kode etik jurnalistik. Itu OPINI. Dan dalam tulisan opini, seseorang termasuk jurnalispun boleh saja memuntahkan unek-uneknya, baik itu bernada rasis, chauvinis atau apapun. Yang tak layak dilakukan jurnalis adalah mem-"bumbu"-i berita dengan OPINI itu. Kalau berita ya berita, berimbang, cover both sides, reliable, seperti adanya, bebas dari caci-maki keberpihakan si wartawan yang bikin berita, tidak menjadikannya propaganda. Kalau opini tempatkan di kolom editorial atau op-editorial atau kolom opini atau feature. Mudah-mudahan menambah wawasan. --- Danny Lim <[EMAIL PROTECTED]> wrote: Bila seseorang sudah bernaturalisasi menjadi WNI, maka asal usulnya tidak boleh kita permasalahkan lagi. Apakah WNI itu keturunan China atau Arab atau Belanda, bila telah menjadi WNI maka hak dan kewajibannya sama persis dengan WNI lainnya. Sehingga bila mereka membom Bali, maka mesti disebut "WNI ('tok) membom Bali", bukan ditambah embel-embel "WNI keturunan Arab membom Bali", betapa pun marahnya kita kepada mereka. Tulisan di bawah ini jelas bersifat RASISTIS, dus tidak layak dimuat di media massa Indonesia. Kecuali bila media massa Indonesia tidak paham kode etik jurnalistik. Semoga menjadi perhatian kita semua demi membangun kerukunan di Indonesia, amin. Salam hangat, Danny Lim Nederland (negara sangat anti rasisme) --- In mediacare@yahoogroups.com, Rudy Prabowo <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > > WNI Keturunan Arab dan Islam Radikal di Indonesia > > oleh He-Man > > > Tragedi pemboman di Bali kembali memunculkan nama Abu Bakar Ba'asyr pemimpin Majelis Mujahiddin Indonesia yang oleh banyak negara dituding terlibat aksi-aksi terorisme di beberapa negara di Asia Tenggara. > > Dalam seminar "Arab dan Islam di Indonesia Dewasa Ini" yang diselengarakan PP Muhammadiyah padahari Rabu 9 Oktober 2002 ==>> > http://w3.rz-berlin.mpg.de/~wm/PAP/BaliBomb-2.html > > Pimpinan NU dan Muhammadiyah menyatakan kekuatirannya akan aksi-aksi radikalisme Islam yang dipimpin oleh para WNI keturunan Arab di Indonesia , dari Laskar Jihad yang dipimpin Ja'far Umar Thalib, Front Pembela Islam (FPI) dipimpin Habib Rizieq Shihab, Majelis Mujahidin Indonesia dipimpin Abu Bakar Ba'asir, dan Jamaah Ikhwan al-Muslimin Indonesia dipimpin Habib Husein al Habshi. Pada masa lalu kita juga mengenal nama Abdullah Sungkar (alm) WNI keturunan Arab yang melakukan sejumlah aksi pemboman di Indonesia. Demikian juga gerakan tarbiyah yang dipimpin oleh WNI keturunan Arab yang bermukim di Bogor. > > Begitu pula tokoh-tokoh kunci lapis kedua gerakan-gerakan Islam radikal di Indonesia pun mayoritasnya dipimpin oleh keturunan Arab atau orang Indonesia alumnus universitas Saudi Arabia, Presiden PK Hidayat Nur Wahid misalnya , demikian juga tokoh-tokoh lainnya seperti Ahmad Fais , Asmuni , Hambali , Aunur Rofiq Ghufran,Yazid Jawaz, Abu Haidar, Natsir Harist dll yang sebagiannya masuk dalam daftar hitam karena dicurigai terlibat dalam aksi-aksi terorisme. > > Kalau melihat sejarah pergerakan Islam di Indonesia, komunitas warga Arab sejak lama memang menganut sikap eksklusivme yang berlebihan , mereka menganggap ras mereka lebih unggul dari orang melayu .Pernikahan antara perempuan Arab dengan laki-laki pribumi sangat diharamkan .Dan dikalangan masyarakat Arab Indonesia sendiri terbagi dalam dua kelas yaitu kelas Sayyid (atau juga biasa dipanggil Habib ataupun Syarif) yang merupakan kelas "unggul" karena merupakan keturunan nabi, dan kelas "masaikh" atau kelas lebih rendah, pertarungan antar kelas ini menimbulkan friksi keras antar warga Arab, warga Arab dari kelas Sayyid mendirikan Jamiat'ul Kheir, sementara kelas Masaikh mendirikan Al Irsyad , dalam AD/ART Al Irsyad bahkan ditegaskan bahwa kaum Sayyid diharamkan untuk bergabung. Di kalangan para sayyid , pernikahan seorang sayyidah (perempuan sayyid) dengan non sayyid apalagi orang ajam/ non Arab bisa berakhir dengan kematian. > > Pada masa kekuasaan Ottoman masih jaya , kawasan hejaz dan hadramaut bisa dikatakan sebagai wilayah tak bertuan, walaupun secara administratif berada dalam kekuasaan orang Turki Ottoman tapi kalangan Arab disana rata-rata memiliki angkatan perang sendiri yang seringkali saling berperang antar mereka sendiri , dan imbasnya juga terjadi di Indonesia. Perang antar klan ini sedikit demi sedikit mulai menghilang paska kejatuhan dinasti Turki Ottoman. > > Tapi pandangan yang menganggap ras Arab lebih unggul masih menghinggapi warga Arab di Indonesia. Masih sangat jarang terjadi pernikahan antara perempuan Arab dengan laki-laki ajam/non Arab. > > Paham Islam Radikal di Indonesia > > Paham Islam radikal di Indonesia sebagian besarnya berorientasi pada paham Wahaby/Salafy radikal di Timur Tengah. Gerakan-gerakan yang berdiri di Indonesia tidak bisa dilepaskan dari tokoh-tokoh ulama garis keras timur tengah , mereka yang menentukan hitam putihnya gerakan. Pemilihan para tokoh pimpinan kelompok-kelompok fundamentalis biasanya ditunjuk langsung dari pusat (timur tengah) bukan pilihan dari bawah , kaum fundamentalis dikenal sangat fanatik sehingga mereka akan 100 % menurut pada keinginan top leader mereka tanpa membantah . > > Inilah yang menyebabkan kenapa WNI keturunan Arab ataupun alumnus universitas di Saudi Arabia yang selalu menjadi pemimpin gerakan-gerakan fundamentalis di Indonesia. Paham yang mengunggulkan ras Arab sangat kentara dalam gerakan-gerakan fundamentalis di Indonesia. > > Paham Wahaby dikenal sangat radikal dan cenderung pada aksi-aksi kekerasan , sejarah wahaby adalah sejarah penuh darah dan peperangan , kaum wahaby dimana pun di dunia akan selalu berusaha menggunakan aksi-aksi kekerasan termasuk kepada sesama muslim demi mendapat kekuasaan. Dalam sejarah Indonesia, di Sumatera Barat aksi kekerasan kaum Wahaby yang menyebut dirinya kaum Paderi menimbulkan perang saudara yang kemudian akhirnya dimamfaatkan oleh pemerintah kolonial Belanda. > > Di Saudi Arabia sendiri kekuasaan kaum Wahaby disertai aksi teror terhadap kaum muslim penganut aliran sunni-al asy'ariyah yang bermazhab syafi'i dan maliki juga kaum syi'ah, demikian juga ketika kaum Taleban yang beraliran Wahaby berkuasa di Afghanistan , banyak warga Syi'ah yang menjadi korban pembantaian massal, begitu pula madrasah-madrasah kaum sunni-maturidy yang mayoritasnya bermazhab hanafi banyak yang dihancurkan > > Jadi aksi kekerasan dan teror memang sudah menjadi watak kaum wahaby , sehingga tidaklah terlalu mengherankan kalau kaum wahaby yang dipimpin oleh para WNI keturunan Arab di Indonesia pun sangat identik dan menyukai aksi-aksi teror dan kekerasan baik terhadap kaum non muslim maupun pada muslim sendiri yang berbeda aliran. > > Dua tersangka pemboman Bali yang bali ditangkap pun merupakan warga keturunan Arab yang bermukim di Solo.Solo dan Jogja merupakan pusat gerakan Wahaby/Salafy Indonesia yang berkiblat ke Saudi, selain juga Bogor yang merupakan basis kelompok Tarbiyah yang berkiblat pada Ikhwanul Muslimin Yordania (yang lebih radikal daripada IM Mesir) .Jadi tidaklah terlalu mengherankan kalau sejumlah negara Asing mengindikasikan Bogor , Solo dan Jogja sebagai basis teroris, bahkan sejumlah negara Barat sempat melarang warganya berkunjung kesana. > > Dari sini kita bisa melihat bahwa gerakan fundamentalis Islam Indonesia bukanlah gerakan lokal , tapi merupakan satu jaringan dengan gerakan fundamentalis islam dunia , dan peran WNI keturunan Arab sangat berperan besar dalam hal ini sebagai penghubung antara gerakan fundamentalis Islam di Indonesia dengan kelompok induk mereka di Timur Tengah. ____________________________________________________________________________________ Expecting? Get great news right away with email Auto-Check. Try the Yahoo! Mail Beta. http://advision.webevents.yahoo.com/mailbeta/newmail_tools.html