bapak wido, rujukan anda adala jaman ternate, tidore dll ... itu sama saja dengan klaim bahwa papua adala bagian dari nusantaranya majapahit
majapahit TIDAK PERNA menguasai sampe ke papua, majapahit kuasai ternate tidore saja. sultan-sultan dari ternate dan tidore dorang pun hanya sesekali bedagang atau cari budak ke papua, dan waktu itu Islam juga bukan masuk dalam arti dapat pemeluk dan menyebar (karena orang terlibat perdagangan dll atau kerna disebarkan dg sengaja sistematis), tapi masuk sebagai agama yg dianut orang-orang itu. banyak ekspedisi keilmuan dari barat suda sampai ke papua sebelum otto & geisler (yang sebetulnya juga bukan sedikit yang percayah ada gereja yang didirikan sebelum mrk datang ke mansinam), dan mereka peneliti & timnya ini adala penganut kristen atau katolik, to tidak dibilang agama kristen masuk ke papua saat mereka menapak bumi papua, menyusur sungai-sungainya, atau memerhatikan burung dan binatang-binatang macam wallace sampe tinggal di kampung yenwapnour sampe setahun lebih. ekspedisi ini terjadi jauh seblum otto & geisler datang, conto saja ekspedisi L’Uranie (1818-19), La Coquille (1823), and L’Astrolabe (1826) di papua orang tidak sesulit itu bikin mesjid. di kota-kota papua banyak mesjid besar, bahkan juga di manukwari yang ada mau bikin calon perda keistimewaan wilayah dg dasar (sala satunya) agama kristen. yang banyak penganut islam jelas di kota (karena banyak pendatang) dan kekecualian mungkin hanya di fakfak, kaimana, merauke yang banyak orang papua asli beragama islam (sejak pertengahan abad XX). jadi, susah memang bikin mesjid di kampung tertentu bilah hanya ada 2-3 orang Islam sajah, misal biasanya guru atau mantri, yang juga bukan orang yang menetap sungguh... sa orang islam, tapi bukan merasa dapat dukungan sa justeru jadi heran bilah orang bikin kabur air bicara-bicara papua pake kipas-kipas agama. soal pilkada dan pemekaran, ini barang bikin orang bekelai makin terus di papua. mau mengaku yang paling asli-aslian soal agama orang papua: ada agama adat. kita peluk dari dulu, sampe sekarang. tabea! oda Re: Islam adalah agama pertama yang masuk ke Papua! Posted by: "siauw ve" [EMAIL PROTECTED] daddynyacesia Mon Apr 23, 2007 6:15 pm (PST) Kalo baca postingan dari wido yg selalu berisi ttg segala sesuatu yg berhubungan dengan Islam saya jadi selalu bingung menyikapinya, di satu sisi meskipun saya bukan muslim tapi saya selalu yakin bahwa Islam dengan segala ajaran dan kebudayaannya adalah agama yang besar, namun di sisi lain saya jadi berpikir banyak diantara kaum muslim sendiri yang tidak yakin dengan kebesaran agamanya sehingga selalu berusaha memosting berita dengan isi semacam itu. Apakah benar2 satu hal yang penting utk kita tahu berapa milyar penduduk di bumi ini yg beragama Islam, apa kerajaan Islam terbesar di dunia, berapa banyak orang amerika yg tertarik belajar agama Islam, berapa jumlah kucing yang bulunya bertuliskan ALLAH dan kabar kabar lain yg mencerminkan rendahnya rasa percaya diri pemeluknya. Grown up man. ----- Original Message ---- From: Wido Q Supraha <[EMAIL PROTECTED]> To: mediacare@yahoogroups.com Cc: [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED] Sent: Monday, April 23, 2007 1:22:36 PM Subject: [mediacare] Islam adalah agama pertama yang masuk ke Papua! Meski Kondisi Kehidupan Makin Sulit, Masjid Antartika Tetap Beroperasi Senin, 23 Apr 07 11:49 WIB Banyak yang tidak tahu kalau Islam adalah adalah agama pertama yang masuk ke Papua. Ketua Lembaga Sosial Dakwah dan Pembinaan SDM Kawasan Timur Nusantara M. Alkaaf Fadzlan mengungkapkan, Islam masuk Papua pada abad kelima belas. Sementara, agama Kristen masuk pada abad sembilan belas. "Islam masuk ke Papua tahun 1486 M oleh kesultanan Ternate (Zaenal Abidin) dan oleh kesultanan Tidore, Jailalo, dan Bacan, " katanya. Sedangkan Kristen Protestan masuk di pulau paling ujung timur Indonesia itu pada 5 Februrai 1855 oleh misionaris Jerman Carl W. Ottow dan Johann Gottleb Geissler. "Mereka mendarat di pulau Mansinan, tiga kilometer dari pelabuhan Manokwari, " papar Fadzlan. Setelah itu, datanglah misionaris Katholik pada tahun 1892 oleh Pastor Cornelis Le Cock d'Amarmandville SJ di desa Sekeren (Manokwari). Lantaran, misi misionaris yang kuat, donasi dana yang banyak dari luar negeri, dan berbagai dukungan politik dari kolonial Belanda, ujarnya, maka Kristen dan Katholik lebih berkembang. Sedangkan, perkembangan Islam lamban. "Kawasan mayoritas Islam itu mungkin hanya ada di Papua bagian selatan, Manokwari dan sekitarnya, " katanya. Bila dihitung dari populasi jumlah penduduk, umat Islam di sana menempati rangking dua. Data Departemen Dalam Negeri (Depdagri) menyebutkan, jumlah pemeluk Kristen 1. 084. 967 jiwa, umat Islam 822. 000, sedangkan Katholik berjumlah 714. 194 jiwa. Selain itu, penduduk Papua juga ada yang memeluk Budha, Hindu, Konghuchu, animisme dan kepercayaan lainnya. "Walau demikian, umat Islam tidak punya peran signifikan di sana. Ada upaya sistemik dari pemda setempat untuk menghalangi peran orang-orang Islam di sana, " ujar peneliti Hizbut Tahrir Indonesia Wahyuddin. (dina) Source : http://www.eramusli m.com/berita/ nas/7423110244- m.-alkaaf- fadzlan-islam- agama -pertama-papua. htm Perda di Papua, Diskriminasi terhadap Umat Islam Senin, 23 Apr 07 11:40 WIB Umat Islam di Papua mengalami diskriminasi oleh Pemerintah Daerah (Pemda) setempat. Pasalnya, pemda setempat telah mengeluarkan peraturan daerah (perda) yang hanya mengakomodasi kepentingan pihak Kristen (Protestan dan Katholik). "Banyak pasal krusial yang ada pada perda ini. Misalnya, pada pasal 25 (1) dengan tegas disebutkan, "Warga asli Papua dalah Kristen. " Demikian pula pada ayat 2 dikatakan, "Nilai-nilai yang diakui dalam aspek budaya, busana, dan agama adalah Kristen, " ujar Wahyuddin, peneliti dari Hizbut Tahrir Indonesia dalam diskusi terbatas sejumlah ormas Islam di Kantor Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia, akhir pekan kemarin. Pemda setempat, katanya, juga tidak memberikan ruang dan kesempatan kepada umat Islam untuk melakukan ibadah dengan bebas. "Setiap kantor dan orang yang mau ibadah harus izin pemda dan masyarakat adat (Kristen). Akibatnya, sulit bagi orang Islam di sana mendirikan masjid, " jelasnya. Tak hanya itu, banyak kantor-kantor instansi pemerintah yang tidak menyediakan mushalla, kendati di instansi tersebut terdapat sejumlah pemeluk Islam. Persoalan ini diakui tokoh Islam Papua, M. Alkaaf Fadzlan. Menurut Ketua Lembaga Sosial Dakwah dan Pembinaan SDM Kawasan Timur Nusantara itu, perda ini telah membuat umat Islam semakin terjepit posisinya, baik secara kultural maupun struktural. "Orang-orang Islam yang ingin duduk di pemerintahan atau ikut pilkada dipersulit. Ada upaya dari mereka untuk menjadikan Papua sebagai daerah resmi Kristen, " katanya. Oleh karena itu, harap Fadzlan, pihaknya meminta bantuan agar semua ormas Islam memberikan dukungan terhadap dakwah di sana dan mendesak pemerintah pusat merevisi Perda Kristen itu, " sarannya. (dina) Source : http://www.eramusli m.com/berita/ nas/7423103407- perda-papua- diskriminasi- terh adap-umat-islam. htm __________________________________________________ Do You Yahoo!? Tired of spam? Yahoo! Mail has the best spam protection around http://mail.yahoo.com ___________________________________________________________ All new Yahoo! Mail "The new Interface is stunning in its simplicity and ease of use." - PC Magazine http://uk.docs.yahoo.com/nowyoucan.html Web: http://groups.yahoo.com/group/mediacare/ Klik: http://mediacare.blogspot.com atau www.mediacare.biz ==================== Untuk berlangganan MEDIACARE, kirim email kosong ke: [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/mediacare/ <*> Your email settings: Individual Email | Traditional <*> To change settings online go to: http://groups.yahoo.com/group/mediacare/join (Yahoo! ID required) <*> To change settings via email: mailto:[EMAIL PROTECTED] mailto:[EMAIL PROTECTED] <*> To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/