Sembari mencerca Malaysia, mari kita tengok ulah birokrat di negeri. Kita ulas 
keberadaan Departemen atau Direktorat Jendral yang mengurusi paten, hak cipta, 
merk dan lainnya. Apakah Anda pernah mengalami kesulitan saat mengurus paten 
dan sebagainya karena birokrasinya berbelit-belit? Apakah perlu keluar uang? 
Berapa jumlahnya? Kalau musti bayar, apakah biayanya lebih mahal dari pada yang 
sudah ditentukan? Kalau memang begitu keadaannya, tak heran urusan paten 
mematen produk/jasa di negeri ini akan terus menjadi masalah.

Jalan keluarnya: Pemerintah harus berani merombak tuntas birokrat di 
departemen/dirjen tersebut. Janganlah persoalan yang sebenarnya mudah, tapi 
malah dipersusah.




  ----- Original Message ----- 
  From: Pattiwael, Adolf Rudolf Cleffy 
  To: mediacare@yahoogroups.com ; [EMAIL PROTECTED] 
  Sent: Thursday, October 04, 2007 1:53 PM
  Subject: RE: [mediacare] Malaysia, bangsa yg malu-maluin !



  Memang, saya juga bingung dengan sikap petinggi2 dinegri ini.
  Semuanya tidak mau belajar dari pengalaman yg lalu2, semuanya serba terlambat.
  Apabila terjadi sesuatu baru ribut.......serba terlambat.
  Apa memang rasa nasionalis kita semua sudah luntur, saya setuju sekali dgn 
pendapat anda bung Budi.

    -----Original Message-----
    From: mediacare@yahoogroups.com [mailto:[EMAIL PROTECTED] Behalf Of Budi 
Dharma
    Sent: 04 Oktober 2007 12:13
    To: mediacare@yahoogroups.com; [EMAIL PROTECTED]
    Subject: [mediacare] Malaysia, bangsa yg malu-maluin !



    Meski mungkin opini saya ini tidak ada hubungannya, namun ternyata 
pemberlakuan syariat islam di negeri jiran tersebut tokh tidak mengubah 
karakter bangsa Melayu yg beneran pemalasnya nggak ketulungan. Lihat aja 
kalangan pribuminya yg dikasih hak istimewa, eh yg ngerjain proyeknya orang 
suku bangsa lain. 
    Babak belur di kejuaraan sepakbola piala Asia kemarin, stasiun2 radionya 
diinvasi lagu2 Indonesia, jutaan TKI kita “menjajah” pasar tenaga kerja 
pembantu disana ( yang sayangnya tidak diayomo hak-haknya ), ikutan nyolong 
kayu2 di hutan Kalimantan, Sumatera, dan Papua, kini masalah lagu daerah pun 
hendak diembat juga. Pakai minta bukti segala pula bukti hak cipta lagu “Rasa 
Sayange”. Btw, mungkin kita juga bisa bertanya atas beberapa kasus lainnya, apa 
hak Malaysia mengklaim kepulauan Ambalat ?
    Balik lagi ke kasus “rasa sayange”, menunjukkan para pejabat tinggi memang 
tidak punya kebanggaan atas karya negerinya. Dicap sebagai negara terkorup, 
nggak bergeming. Hasil alamnya dicolong luar biasa, nyaris tanpa reaksi. 
TKW-nya disiksa bangsa lain, ya penangannya gitu2 aja. Tapi kalo ada daerah 
Palestina dibom Israel, weleh weleh… yg ngantri ikut unjuk rasa luar biasa 
hebohnya bikin macet.
    Perhatian media massa (khususnya cetak dan televise) nggak begitu heboh, yg 
lebih penting soal persiapan mudik tahunan dan soal “pecahnya” SBY-JK. Para 
sesepuh politik mulai rame2 mengajukan diri sebagai capres, nggak ada yg mau 
jadi cawapres. Nggak ada gitu judul menggugah, seperti waktu menara kembar WTC 
ditabrak pesawat, mayoritas headline media adalah “US under attack !”. Untuk 
kasus berulangkalinya Malaysia menghina harga diri bangsa Indonesia seperti 
ini, mestinya media ikut mengobarkan semangat nasionalisme jilid baru dengan 
judul : “Indonesia under-construction” ( ih, kayak tulisan di website aja, he 
he…. )
    Mungkin perlu diberi travel warning : Malaysia, the truly laziest & a thief 
nation !?


----------------------------------------------------------------------------
    Bergabunglah dengan orang-orang yang berwawasan, di bidang Anda di Yahoo! 
Answers 

  IMPORTANT NOTICE: 
  The information in this email (and any attachments) is confidential. If you 
are not the intended recipient, you must not use or disseminate the 
information. If you have received this email in error, please immediately 
notify me by "Reply" command and permanently delete the original and any copies 
or printouts thereof. Although this email and any attachments are believed to 
be free of any virus or other defect that might affect any computer system into 
which it is received and opened, it is the responsibility of the recipient to 
ensure that it is virus free and no responsibility is accepted by American 
International Group, Inc. or its subsidiaries or affiliates either jointly or 
severally, for any loss or damage arising in any way from its use.


   


------------------------------------------------------------------------------


  No virus found in this incoming message.
  Checked by AVG Free Edition. 
  Version: 7.5.488 / Virus Database: 269.14.0/1048 - Release Date: 03/10/2007 
20:22

Kirim email ke