On Thu, 9 Mar 2000 [EMAIL PROTECTED] wrote:

> ya eamng gitu seharusnya....but it is not easy to get used to on it.
> hehhehe jadi ada tahapan deh kalau mau belajar......

Tapi kata guru saya lebih baik kita mulai dari cara yang benar...8-).

Seperti mengetik 10 jari aja, kalau kita mulai dari ngetik pelan pakai
jari 1, 1 akan lama bisa 10 jarinya, lebih baik pakai jari yang benar
(posisinya), walau awalnya pelan.. tapi akan menuju ke arah yang benar.

Sebab kalau terlanjur salah akan terbawa terus.. akhirnya nulis artikel
atau thesis ditulis versi Indonesia terus setelah selesai baru
diterjemahkan ke versi Inggris..  Ini akan makan waktu dan kadang "nuansa"
nya kurang pas.

Sehingga seringkali terbentuk "kalimat bahasa Inggris" tapi bukan dengan
pola pikir "bahasa Inggris".  (orang Jerman juga sering.. koq melakukan
kesalahan ini..lihat aja pengumuman denda di kereta api.. atau di toilet)

Apalagi bhs Indonesia memiliki struktur paragraf yang berbeda dg bahasa
Inggris.  Misal dalam bahasa Indonesia.. dalam satu paragraf tidak boleh
ada idea yang "berlawanan" tapi dalam bahasa Inggris hal ini
diperbolehkan. (sehingga timbul kata penghubung seperti "however"..dll)

Kebetulan lagi baca "Coherence trough relationship between sentences"

IMW



* Gunadarma Mailing List -----------------------------------------------
* Archives     : http://milis-archives.gunadarma.ac.id
* Langganan    : Kirim Email kosong ke [EMAIL PROTECTED]
* Berhenti     : Kirim Email kosong ke [EMAIL PROTECTED]
* Administrator: [EMAIL PROTECTED]

Kirim email ke